TIM PENYUSUN
KELOMPOK B
PARALEL 2
NIM :
040001800110 - 040001800127
UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
2019
2
TIM PENYUSUN
Rubini 040001800122
I
DAFTAR ISI
TIM PENYUSUN...........................................................................................................................I
DAFTAR ISI.................................................................................................................................II
KATA PENGANTAR.................................................................................................................IV
DISKUSI 1.1...................................................................................................................................1
BAB I...........................................................................................................................................1
1.1 SKENARIO...................................................................................................................1
1.3 TUJUAN.......................................................................................................................1
BAB II.........................................................................................................................................2
BAB III........................................................................................................................................7
DISKUSI 1.2...................................................................................................................................8
BAB I...........................................................................................................................................8
1.1 SKENARIO...................................................................................................................8
1.3 TUJUAN.......................................................................................................................8
BAB II.........................................................................................................................................9
II
2.4 CARA MEMENTUKAN DIAGNOSIS KELUHAN PENDERITA..........................12
BAB III......................................................................................................................................15
SKENARIO 1.2............................................................................................................................16
BAB I.........................................................................................................................................16
1.1 SKENARIO.................................................................................................................16
1.3 TUJUAN.....................................................................................................................16
BAB II.......................................................................................................................................17
BAB III......................................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................21
III
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan anugerah-
Nya. Kami dapat membuat makalah yang berisi hasil diskusi dari skenario yang diberikan.
Makalah ini diselesaikan sebagari syarat untuk mengikuti seminar, khususnya pada diskusi
integrasi 1.1 dan 1.2. Makalah ini memuat materi dari modul 413 yaitu Penatalaksanaan
Kelainan Jaringan Lunak
Terimakasih juga kami sampaikan pada fasilitator diskusi integrasi 1.1 drg. Ruby Chahya,
Sp.PM dan 1.2 Dr. drg. Enny Marwati, M.Kes yang membuat kami dapat menjalakan diskusi
integrasi dan menyelesaikan makalah ini. Kami sadar bahwa masih banyak kekurangan dan
kesalahan dalam makalah ini dan meminta perbaikan dari saudara/saudari
Makalah ini dibuat khusus untuk Fakultas Kedokteranp Gigi Trisakti dan diharapkan
bermanfaat bagi para pembaca
IV
DISKUSI 1.1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 SKENARIO
Pasien perempuan usia 26 tahun dating ke RSGM dengan keluhan lidah perih sejak 1
bulan. Pasien bekerja sebagai karyawan swasta bidang keungan. Keluhan lain : Pasien sering
sakit maag hingga muntah dan sering pingsan. Ekstra oral ditemukan. Konjungtiva pucat.
Intraoral ditemukan lidah tidak berpapil dan eritema seperti pada gambar. Jenis makanan yang
sering dikonsumsi : Mie instan, kentang goreng, minuman bersoda. Jenis makanan yang tidak
disukai antara lain : Ikan, ayam, sapi, susu, keju/yogurt, telur
1.3 TUJUAN
1. Menyebutkan diagnosis sementara lesi oral pada kasus
2. Menyebutkan diagnosis sementara kondisi sistemik pada kasus
3. Menjelaskan alas an diagnosis kasus di atas
4. Mengetahui kepada siapakah rujukan akan ditujukan
5. Menulis surat rujukan dengan baik dan benar
BAB II
PEMBAHASAN
1
2.1 DIAGNOSIS SEMENTARA LESI ORAL PADA KASUS
Diagnosis sementara lesi oral pada kasus di atas adalah Atrophic Glossitis. Karakteristik
dari Atrophic Glossitis adalah lidah licin, mengkilat, kemerahan, karena adanya atrofi dari papila
filiform dan fungiform, adanya sensasi perih seperti terbakar(burning) karena lidah yang sensitif
dan gangguan pengecapan.
Gambar 1
.
2
2.2 DIAGNOSIS SEMENTARA KONDISI SISTEMIK PADA KASUS
3
2.3 ALASAN DIAGNOSIS PADA KASUS
4
2.4 RUJUKAN UNTUK KASUS
Pada kasus ini, pasien perlu untuk dirujuk kepada dokter spesialis hematologi (internist).
Rujukan ini dilakukan karena pasien memiliki penyakit sistemik anemia pernisiosa agar dapat
dilakukan terapi hematinic, transfusi darah, dsb.
5
2.5 SURAT RUJUKAN
KOP SURAT
(Logo Instansi, nama instansi, alamat, No.telepon, web/fax (pilihan)
Kepada Yth.
Dr. Budi Hendrawan, Sp.PD
DI bagian penyakit dalam RS Pondok Indah
(Nama lengkap)
6
BAB III
KESIMPULAN
Diagnosis sementara lesi oral pada kasus di atas adalah Atrophic Glossitis dikarenakan
memiliki gambaran klinis lidah licin, mengkilat, kemerahan. Diagnosis penyakit sistemik
sementara kasus ini adalah anemia pernisiosa. Anemia pernisiosa merupakan anemia defisiensi
B12. Dari anamnesis didapatkan bahwa pasien menderita sakit pada lidahnya selama 1 bulan,
sering pingsan dan sakit maag, dan penderita tidak suka mengkonsumsi ikan ayam sapi, susu,
keju/yoghurt, dan telur juga diet pasien yang tidak sehat. Pemeriksaan ekstra oral ditemukan
konjungtiva yang pucat. Dan pemeriksaan intra oral ditemukan lidah yang tidak berpapil yang
menyebabkan lidah menjadi licin dan eritema. Pemeriksaan darah menunjukan bahwa Hb turun,
MCV lebih bersar dari normal, MCH lebih bersar dari normal, dan MCHC lebih dari normal.
Dokter melakukan rujukan dikarenakan kurangnya pengalaman, kasus/perawatan yang
kompleks, peralatan yang kurang memadai, cenderung berbagi tanggung jawab, dipengaruhi
penyakit sistemik, tidak memiliki waktu, dan atas permitaan pasien sendiri
7
DISKUSI 1.2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 SKENARIO
Seorang penderita laki-laki usia 70 tahun dating dengan keluhan sakit yang hebat di dalam
mulut sejka kemarin. Dari anamnesis diketahui 2 hari sebelum timbul rasa sakit di dalam mulut
penderita mengalamai demam dan rasa panas terbakar di dalam mulut khususnya di daerah
tempat luka sekarang terjadi. Pemeriksaan di dalam mulut terlihat lesi berupa ulkus dengan
bentuk tidak beraturan, berwarna keputihan, letaknya di palatum di atas dasar yang eritematous.
Lesi terdapat pada palatum sebelah kanan saja, sementara palatum sebelah kiri tidak terdapat lesi
1.3 TUJUAN
1. Mendiagnosis keluhan penderita
2. Mengetahui etiologic keluhan penderita
3. Mengetahui faktor predisposisi keluhan penderita
4. Menentukan diagnosis keluhan penderita
5. Mengetahui diagnosis banding keluhan penderita
6. Mengetahui komplikasis yang terjadi pada penderita
8
BAB II
PEMBAHASAN
Diagnosisnya adalah herpes zoster oris. Bedasarkan keluhan pasien yaitu rasa terbakar dan
demam 2 hari sebelum terjadi lesi yang disebut periode prodromal. Dapat dilihat juga lesinya
unilateral atau terdapat pada 1 sisi saja yaitu palatum sebelah kanan dan bentuk yang tidak
beraturan yang menunjukan vesikel sudah pecah dan membentuk ulkus.
9
2.2 ETIOLOGI KELUHAN PENDERITA
Herpes Zoster disebabkan oleh reaktivasi dari Varicella-zoster virus (VZV). Varicella-
zoster virus adalah virus yg menyebabkan chicken pox atau cacar air, yng apabila sembuh
memasuki masa latent dan apabila virus tersebut mengalami reaktivasi dapat menyebabkan
herpes zoster.
10
2.3 FAKTOR PREDISPOSISI KELUHAN PENDERITA DI ATAS
Faktor predisposisi keluhan yang dialami oleh penderita berdasarkan skenario yang diberikan
adalah usia lanjut penderita yaitu 70 tahun sehingga terjadi penurunan sistem imun tubuh.
11
2.4 CARA MEMENTUKAN DIAGNOSIS KELUHAN PENDERITA
Pada anamnesis, pertanyaan yang perlu diajukan melingkupi biodata pasien, keluhan
utama, riwayat penyakit yang sekarang dialami, dan riwayat penyakit terdahulu
Gambaran klinis lesi berupa ulkus, bentuk tidak beraturan, berwarna keputihan dengan
dasar merah dan letak lesi terjadi pada bagian palatum sebelah kanan saja, ini merupakan ciri
khas dari Herpes Zoster yaitu lesi yang unilateral.
12
2.5 DIAGNOSIS BANDING
Diagnosis banding dari kasus di atas adalah Herpes Simplex Virus Infection tipe I, dimana
dapat terjadi di mukosa mulut, gambaran klinis dari Primary Herpes Simplex Infection adalah
gejala prodromal (1-2 hari sebelum lesi di dalam mulut). Gejala di dalam mulut yang terjadi
terbentuknya vesikel-vesikel berkelompok di seluruh mukosa mulut yang berkeratin, vesikel
pecah menjadi ulkus-ulkus kecil kemudian bersatu menjadi ulkus-ulkus yang lebih besar dengan
tepi yang tidak beraturan.
Herpangina bisa dijadikan diagnosis banding pada kasus tersebut, dimana pasien
herpangina akan mengalami gejala prodromal seperti demam maupun sakit tenggorokan, serta
terdapat vesikel dan ulkus di palatum dan tenggorokan
13
2.6 KOMPLIKASI YANG MUNGKIN TERJADI PADA PENDERITA
a) Postherpetic neuralgia
Salah satu komplikasi yang sering terjadi dan merusak saraf trigeminal, komplikasi ini
disebabkan kerusakan neuron yang terjadi pada fase akut menjadi permanen karena daya
regenerasi sel neuron yang rendah. Nyeri neuropatik berlangsung lama bahkan menetap
setelah penyakit tersebut sembuh/menghilang.
b) Komplikasi mata
Keterlibatan saraf trigeminal cabang pertama menyebabkan terjadinya Herpes Zoster
Optalmikus terjadi pada 10-25% dari kasus Herpes Zoster, yang dapat menyebabkan
hilangkan penglihatan dan nyeri.
d) Superinfeksi bakteri
Komplikasi lain juga dapat berupa superinfeksi bakteri pada kulit yang menyebabkan
lamanya proses penyembuhan dan komplikasi lainnya seperti inflamasi meningeal,
superinfeksi disebabkan oleh rendahnya imunitas pasien dan ketika terdapat lesi terbuka.
Bakteri yang sering menyerang adalah bakteri streptococcus dan staphylococcus
14
BAB III
KESIMPULAN
Pasien menderita herpes zoster oral yang etiologinya merupakan reaktivasi virus varisella
zoster. Pada saat cacar air sembu, ada sebagian virus yang tertinggal di ganglion trigeminus virus
yang tertinggal ini mengalami reaktivasi pada saat daya tahan tubuh pasien turun dan menyerang
N. Cervicalis V. Faktor predisposisi dari penyakit ini adalah usia lanjut, turunya sistem
kekebalan tubuh, stress, dan penyakit sistemik seperti HIV. Diagnosis dapat dilakukan dengan
diagnosis, pemeriksaan klinis, riwayat hidup dan penyakit, dan gambaran klinis. Diagnosis
banding kasus ini adalah Herpes Simplex tipe I dan Herpania yang merupakan lesi unirateral di
mulut (palatum mole-tenggorokan). Komplikasi dari penyakit ini adalah kerusakan saraf pada
fase akut menjadi permanen yang juga mengakibatkan komplikasi pada mata (kehilangan
penglihatan), kelumpuhan otot wajah, nyeri neuropatik, dan post heaptik neuroglia (nyeri yang
terjadi setelah infeksi herpes). Ciri-ciri inveksi virus ini adalah memiliki lesi yang kecil, vesikula,
ulserasi dan krusta.
15
SKENARIO 1.2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 SKENARIO
Seorang laki-laki usia 23 tahun dating ke RSGM dengan keluhan sariawan di lidah kiri
sejak 2 hari yang lalu. Pasien juga mempunyai kebiasaan buruk menggigit piipi kanan.
Pemeriksaan intra oral ditemukan mukosa bukal kanan. Nampak lesi seperti pada gambar tanpa
disertai rasa sakit. Palpasi terasa lunak. Pada mukosa lidah lateral kiri. Nampak pada lsei yang
sakit berukuran 10x13mm, palpasi teraba lunak. Letak ulusku berhadapan dengan cusp mesio-
lingual gigi36
1.3 TUJUAN
1. Mendeskripsikan lesi di lidah dan mukosa bukal
2. Menjelaskan etiologi kedua lesi tersebut
3. Menjelaskan prinsip terapi kedua lesi tersebut
16
BAB II
PEMBAHASAN
17
2.2 ETIOLOGI KEDUA LESI TERSEBUT
18
2.3 PRINSIP TERAPI KEDUA LESI
Lesi pada mukosa bukal dengan terapi kebiasaan pasien yang menggigit pipinya dan
edukasi pasien tentang kebiasaannya yang buruk.
19
BAB III
KESIMPULAN
Lesi pada lidah merupakan gambaran lesi ulkus tipe regular, letak di lateral lidah
menghadap cusp mesiobukal gigi 36, memiliki ukuran 10x13mm yang merupakan ulkus
traumatikus. Lesi pada bukal dikarenakan cheek biting yang memiliki warna keputihan, ukuran
2x3cm, tidak sakit saat palpasi. Etiologi trauma pada lidah merupakan trauma mekanik akut
dikarenakan lateral lidah menghadap cusp mesiobukal gigi 36. Etiologi trauma pada mukosa
bukal dikarenakan trauma mekanik kronis karena kebiasaan menggigit pipi. Untuk terapi lesi
pada lidah dapat dilakukan terapi kausatif dengan menghaluskan cusp gigi 36 dan terapi
simtomatik dengan memberikan analgesic. Terapi lesi pada mukosa bukal dengan terapi
kebiasaan pasien dan dengan edukasi pada pasien.
20
DAFTAR PUSTAKA
http://www.perdoski.or.id/doc/news/kelompok_studi/dok/2/Buku_Herpes_Zoster_FINAL_21Jun
2014_(2).pdf
https://sinta.unud.ac.id/uploads/dokumen_dir/1bb46cfb6de3d4e00ff82039c9c6e452.pdf
21