MAULIDA
NIM.P00120518016
Diajukan sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar Ahli Madya Keperawatan
Pada Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Aceh
Prodi D III Keperawatan Aceh Selatan
MAULIDA
NIM.P00120518016
i
ii
iii
iv
KATA PENGANTAR
Tulis Ilmiah ini dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Lansia Yang
dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini
kepada :
4. Bapak Ns.Syam Irwan, S.Kep, M.kep selaku Dosen pembimbing I yang telah
Ilmiah ini
6. Penguji I dan Penguji II yang telah memberikan kritik dan saran yang
v
7. Seluruh Dosen dan staf Prodi D III Keperawatan Aceh Selatan Poltekkes
Kemenkes Aceh
8. Orang Tua yang telah memberikan doa dan dukungan dalam penyusunan
Semoga segala bantuan dan kebaikan, menjadi amal sholeh yang akan
mendapat balasan yang lebih baik dari Allah SWT. Selanjutnya peneliti
Penulis
vi
DAFTAR ISI
vii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 64
5.1 Kesimpulan ..................................................................................... 64
5.2 Saran ................................................................................................ 65
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA YANG MENGALAMI
GASTRITIS DENGAN MASALAH NYERI AKUT PADA DAERAH
ABDOMEN DI DESA PANTON LUAS KECAMATAN SAWANG
KABUPATEN ACEH SELATAN
Nama : Maulida
Prodi D III Keperawatan aceh Selatan
Pembimbing 1 : Syam Irwan, S.Kep,Ns.,M.Kep
Pembimbing II : Safran, S.Kep
ABSTRAK
Lanjut usia (lansia) adalah seseorang yang telah memasuki tahapan akhir dari fase
kehidupan. Pada lansia lapisan lambung akan mengalami penipisan dan melemah,
kondisi inilah yang menyebabkan gastritis lebih sering terjadi pada lansia
dibandingkan orang yang berusia muda Gastritis merupakan penyakit sistem
pencernaan yang bersifat akut dan kronis yang ditandai dengan rasa mual dan
muntah, nyeri, perdarahan, rasa lemah, nafsu makan menurun atau sakit
kepala. Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak
menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual dan potensial. Penelitian
ini bertujuan untuk memberikan Asuhan Keperawatan Pada Lansia Yang
Mengalami Gastritis Dengan Masalah Nyeri Akut Di Daerah Abdomen Di
Desa Panton Luas Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Selatan. Desain
penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Penelitian diambil di desa
Panton Luas kecamatan Sawang. Jumlah subyek penelitian adalah 2 klien dengan
masalah keperawatan dan diagnosis yang sama pada klien dengan masalah Nyeri
Akut intervensi yang digunakan adalah NOC: Kontrol Nyeri dan NIC:
Managemen Nyeri. Kesimpulan dari hasil evaluasi terakhir disimpulkan bahwa
klien 1 masalah teratasi sedangkan klien 2 masalah teratasi sebagian. Saran yang
diberikan kepada klien: klien harus mengontrol nyeri dan menghindari makanan yang
dapat mengiritasi lambung sehingga dapat mengambil suatu keputusan yang sesuai
dengan masalah serta ikut mempertahankan dan melaksanakan tindakan yang diberikan
oleh tenaga kesehatan.
xi
BAB I
PENDAHULUAN
fisik, mental, dan sosial, sehingga setiap orang yang sehat akan
akhir dari fase kehidupan. Pada lansia lapisan lambung akan mengalami
(Nurjannah, 2018).
Gastritis atau secara umum dikenal dengan istilah sakit “maag” atau
ulu hati ialah peradangan pada dinding lambung terutama pada selaput
1
2
mual dan muntah, nyeri, perdarahan, rasa lemah, nafsu makan menurun
Hasna, 2014).
jenis yaitu gastritits akut dan gastritis kronis. Gastritis akut merupakan
kelainan klinis akut yang jelas penyebabnya dengan tanda dan gejala
22%, Cina 31%, Jepang 14,5%, Kanada 35%, dan Perancis 29.5%
(Saini, et al 2020).
3
jalan dirumah sakit di Indonesia yaitu 88.559 kasus (Depkes RI, 2018).
Menurut data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020
penderita gastritis pada tahun 2019 sebanyak 5.110 orang dan merupakan
nyeri, nyeri yang dirasakan adalah nyeri ulu hati atau nyeri epigastrium.
Selatan”.
pada Lansia yang mengalami Gastritis dengan masalah Nyeri Akut pada
Aceh Selatan.
5
1.4 Tujuan
Aceh Selatan.
Aceh Selatan.
Aceh Selatan.
Aceh Selatan.
1.5 Manfaat
a. Perawat
penyakit.
b. Rumah sakit
c. Institusi Pendidikan
d. Klien
TINJAUAN PUSTAKA
meliputi:
sampai 59 tahun.
8
9
berikut:
lansia adalah:
a. Sel
b. Sistem Persyarafan
terhadap sentuhan.
10
c. Sistem Penglihatan
d. Sistem Pendengaran
bunyi suara atau nada yang tinggi, suara tidak jelas, sulit
Otosklerosis.
e. Sistem Kardiovaskuler
perifer.
g. Sistem Respirasi
h. Sistem Gastrointestinal
menurun.
i. Sistem Urinaria
sekunder.
j. Sistem Endokrin
k. Sistem Kulit
l. Sistem Muskuloskeletal
dan tremor.
nafsu makan menurun atau sakit kepala (Andi & Hasna, 2014).
2014).
2016).
2.2.2 Klasifikasi
a. Gastritits Akut
b. Gastritis Kronis
2.2.3 Etiologi
a. Gastritis Akut
4) Merokok
b. Gastritis Kronis
sendiri, yaitu:
a. Gastritis Akut
5) Hiccup (cegukan)
b. Gastritis Kronis
2.2.5 Patofisiologi
Menurunnya
kemampuan protektif
terhadap asam
Menurunnya barrier lambung
terhadap asam dan pepsin
imflamasi
Nyeri epigastrium
Nyeri Akut
(2017) yaitu:
adanya anemia.
dalam feses.
peptikum.
lambung.
2016).
sendiri, yaitu:
a. Gastritis Akut
hitam).
20
b. Gastritis Kronis
2.3.1 Definisi
1) Nyeri Akut
2) Nyeri Kronis
waktu.
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
nyeri :
1) Teknik Distraksi
2) Teknik Relaksasi
3) Hipnoterapi (Hipnosis)
b. Tindakan farmakologis
1) Analgesik
2) Antipiretik
adanya nyeri pada ulu hati. Nyeri ulu hati merupakan gejala
2.4.1 Pengkajian
a. Identitas pasien
1) umur
2) jenis kelamin
3) penanggung jawab
6) perokok
7) alkoholik
8) minum kopi
krisis.
f. Pola eliminasi :
k. Pengkajian Fisik
tinggi badan.
4) Pengkajian fisik
l. Pemeriksaan diagnostik
1) Pemeriksaan darah
2) Radiologi
3) Endoskopi
4) Histopatologi
lambung.
membantu penurunan
nyeri.
f. Lakukan kompres
hangat pada area nyeri
g. Lakukan tindakan
distraksi dan relaksasi
h. Posisikan klien dengan
posisi nyaman (semi
powler).
Kolaborasi pemakaian
analgetik.
Volume cairan kurang Kontrol Mual & Muntah Manajemen Mual &
dari kebutuhan tubuh b/d Definisi: Tindakan personal Muntah
intake yang tidak adekuat untuk mengontrol mual, muntah, Defenisi: Pencegahan dan
dan output cairan yang dan gejala muntah. penanggulangan mual dan
berlebih (mual dan a. Mengenali onset mual muntah.
muntah). b. Mendeskripsikan faktor a. Awasi masukan dan
penyebab pengeluaran, karakter
c. Mengenali pencetus stimulus dan frekuensi muntah.
muntah b. Kaji tanda- tanda
d. mengunakan langakah- vital.
langkah pencegahan c. Ukur berat
e. Menghindari faktor-faktor badan tiap hari.
penyebab d. Kolaborasi pemberian
antiemetik pada keadaan
akut.
2.4.4 Implementasi
2.4.5 Evaluasi
METODE PENELITIAN
terdiri dari unit tunggal. Unit tunggal ini dapat berarti satu orang,
kunci yang menjadi fokus studi kasus pada Asuhan Keperawatan pada
Aceh Selatan.
33
34
a. Asuhan Keperawatan
(Muslisin, 2011).
b. Gastritis
c. Nyeri Akut
al, 2015).
daerah Abdoment.
a. Wawancara
Pada studi kasus ini sumber data diperoleh dari hasil wawancara
(Hidayat, 2011).
c. Studi Dokumentasi
2011).
data utama yaitu klien dan keluarga klien yang berkaitan dengan
(Hidayat, 2011). Urutan dalam analisis data pada penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Pengumpulan data
b. Mereduksi data
c. Penyajian data
d. Kesimpulan
(Setiadi, 2013).
39
c. Confidentiality (kerahasiaan)
4.1 Hasil
4.1.2 Pengkajian
a. Identitas Klien
40
41
b. Riwayat penyakit
d. Pemeriksaan Fisik
Klien 1
- T : 36,9℃
- HR : 72x/i
DS : kurang nafsu makan Resiko
- Klien mengatakan kurang ketidakseimbangan
nafsu makan nutrisi kurang dari
- Klien mengatakan mual dan
44
DO:
- Klien tampak kurus
- Klien tampak lemas
- BB : 45 kg
DS: Nyeri Gangguan pola
- Klien mengatakan sering tidur
merasa gelisah, tidurnya
tidak nyenyak
- Sering terjaga pada malam
hari dan tidak dapat
melanjutkan tidur lagi
- Klien mengatakan tidak bisa
tidur karena penyakitnya
- Klien mengatakan tidur
hanya 5 jam sehari
DO:
1. Klien terlihat pucat
No Klien I Klien II
1 Nyeri akut berhubungan dengan Nyeri akut berhubungan dengan
inflamasi mukosa lambung inflamasi mukosa lambung
2 Resiko ketidakseimbangan nutrisi Resiko ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan kurang nafsu berhubungan dengan kurang nafsu
makan makan
3 Defisist pengetahuan Gangguan pola tidur berhubungan
Berhubungan dengan kurang dengan nyeri
informasi (proses penyakit)
45
Diagnosa 1 April 2021 13 April 2021 14 April 2021 15 April 2021 16April 2021 17 April 2021 18 April 2021
Keperawatan
Klien 1
Nyeri Akut b/d Pukul 10.00 Pukul 10.00 Pukul 10.00 Pukul 10.00 Pukul 10.00 Pukul 10.00 Pukul 10.00
Inflamasi
mukosa - Memantau - Memantau - Memantau - Memantau - Memantau - Memantau - Memantau
lambung keadaan keadaan keadaan keadaan umum keadaan keadaan keadaan umum
umum klien umum klien umum klien klien dengan umum klien umum klien klien dengan
dengan TTV\ dengan TTV dengan TTV TTV dengan TTV dengan TTV TTV
- Melakukan - Observasi - Mengkaji - Mengkaji skala - Mengkaji - Mengkaji - Mengkaji skala
pengkajian adanya skala nyeri nyeri skala nyeri skala nyeri nyeri
nyeri petunjuk non - Melakukan - Melakukan - Melakukan - Melakukan
komprehensif verbal teknik komunikasi kompres kompres
yang meliputi mengenai relaksasi nafas terapeutik hangat pada hangat pada
lokasi, ketidaknyama dalam untuk area nyeri area nyeri
karakteristik, nan terutama mengetahui
onset/durasi, pada mereka pengalaman
frekuensi dan yang tidak nyeri
kualitas, dapat - Melakukan
intensitas berkomunikasi teknik
serta apa yang secara efektif relaksasi nafas
mengurangi - Melakukan dalam
dan faktor teknik
yang memicu relaksasi nafas
(PQRST) dalam
-
Resiko - Mengkaji - Menganjurkan - Meganjurkan - Mengkaji pola - Mengkaji - Memonitor - Menimbang
ketidakefektifan penurunan klien klien untuk dan frekuensi pola dan kecenderung berat badan
nutrisi kurang nafsu makan menentukan makan porsi makan klien frekuensi an klien
dari kebutuhan - Mengkaji makanan yang sedikit tapi - Anjurkan makan klien terjadinya
tubuh b/d pola dan disuka sering (nasi, klien untuk - Anjurkan penurunan
49
kurang nafsu frekuensi - Menganjurkan buah dan makan porsi klien untuk dan
makan makan klien klien terkait roti). sedikit tapi makan porsi kenaikan
- Mengidentifik dengan sering (nasi, sedikit tapi berat badan
asi adanya kebutuhan buah dan roti) sering (nasi, -
alergi atau diet untuk - Anjurkan dan buah dan
intoleransi kondisi sakit ajarkan roti)
makanan yang melakukan - Anjurkan
dimiliki kebersihan dan ajarkan
mulut melakukan
sebelum kebersihan
makan mulut
sebelum
makan
Defisit - Mengkaji - Menjelaskan - Memberikan - Observasi - Memberikan - -
pengetahuan tingkat tentang pendidikan kemampuan informasi
b/d Kurang pengetahuan peyakit yang kesehatan klien dalam kepada klien
informasi klien dialami kepada klien pemahaman tentang
(proses - Tanyakan tentang tentang hidup sehat
penyaki), pada klien penyakitnya penyakitnya - Libatkan
usahan apa - Menjelaskan keluarga
yang telah pilihan terapi untuk hidup
dilakukan yang dapat sehat
untuk klien pilih
memanajemen
gejala yang
muncul
Klien 2
Nyeri Akut b/d Pukul 10.00 Pukul 10.00 Pukul 10.00 Pukul 10.00 Pukul 10.00 Pukul 10.00 Pukul 10.00
Inflamasi
mukosa - Memantau - Memantau - Memantau - Memantau - Memantau - Memantau - Memantau
lambung keadaan keadaan keadaan keadaan umum keadaan keadaan keadaan umum
umum klien umum klien umum klien klien dengan umum klien umum klien klien dengan
50
dengan TTV\ dengan TTV dengan TTV TTV dengan TTV dengan TTV TTV
- Melakukan - Observasi - Mengkaji - Mengkaji skala - Mengkaji - Mengkaji - Mengkaji skala
pengkajian adanya skala nyeri nyeri skala nyeri skala nyeri nyeri
nyeri petunjuk non - Melakukan - Melakukan - Melakukan - Melakukan
komprehensif verbal teknik komunikasi kompres kompres
yang meliputi mengenai relaksasi nafas terapeutik hangat pada hangat pada
lokasi, ketidaknyama dalam untuk area nyeri area nyeri
karakteristik, nan terutama mengetahui
onset/durasi, pada mereka pengalaman
frekuensi dan yang tidak nyeri
kualitas, dapat - Melakukan
intensitas berkomunikasi teknik
serta apa yang secara efektif relaksasi nafas
mengurangi - Melakukan dalam
dan faktor teknik
yang memicu relaksasi nafas
(PQRST) dalam
-
Resiko - Mengkaji - Menganjurkan - Meganjurkan - Mengkaji pola - Mengkaji - Memonitor - Menimbang
ketidakefektifan penurunan klien klien untuk dan frekuensi pola dan kecenderung berat badan
nutrisi kurang nafsu makan menentukan makan porsi makan klien frekuensi an klien
dari kebutuhan - Mengkaji makanan yang sedikit tapi - Anjurkan makan klien terjadinya
tubuh b/d pola dan disuka sering (nasi, klien untuk - Anjurkan penurunan
kurang nafsu frekuensi - Menganjurkan buah dan makan porsi klien untuk dan
makan makan klien klien terkait roti). sedikit tapi makan porsi kenaikan
- Mengidentifik dengan sering (nasi, sedikit tapi berat badan
asi adanya kebutuhan buah dan roti) sering (nasi, -
alergi atau diet untuk - Anjurkan dan buah dan
intoleransi kondisi sakit ajarkan roti)
makanan yang melakukan - Anjurkan
dimiliki kebersihan dan ajarkan
mulut melakukan
sebelum kebersihan
makan mulut
sebelum
makan
51
P: Intervensi
dilanjutkan
Resiko S: S: S: S: S: S: S: -
ketidakefektifan - Klien - Klien - Klien - Klien - Klien - Klien O:
nutrisi kurang mengatakan mengatakan mengatakan mengatakan mengatakan mengatakan - BB klien :
dari kebutuhan kurang nafsu kurang nafsu belum ada sudah ada sudah ada sudah tidak 57 kg
tubuh b/d makan makan karna peningkatan peningkatan peningkatan lemas A: Masalah
kurang nafsu O: nyeri porsi makan nafsu makan nafsu makan O: teratasi
makan - Klien tampak - Klien - Klien - Klien - Klien - klien tidak P: Intervensi
kurus dan mengatakan mengatakan mengatakan mengatakan tampak dihentikan
lemas tidak ada masih makan 3x sudah bisa lemas lagi
A: Masalah alergi kurang sehari menghabisk A: Masalah
nyeri belum makanan nafsu makan O: an makanan teratasi
teratasi O: O: - Klien dengan 1 P: Intervensi
P: Intervensi - Klien tampak - Klien tampak tampak porsi dihentikan
dilanjutkan kurus dan kurus dan kurus - Klien
lemas lemas A: Masalah mengatakan
A: Masalah A: Masalah nyeri belum makan 3x
nyeri belum nyeri belum teratasi sehari
teratasi teratasi P: Intervensi O:
P: Intervensi P: Intervensi dilanjutkan - Klien
dilanjutkan dilanjutkan tampak
sudah lebih
baik
A: Masalah
nyeri belum
teratasi
P: Intervensi
dilanjutkan
Defisit S: S: S: S:- S: - -
pengetahuan b/d - klien - klien - klien O: - Klien
kurang mengatakan mengatakan mengatakan - Klien mengatakan
informasi tidak - belum sudah mampu mengerti dan
(proses mengerti mengerti mengerti mengulang akan
penyakit) tentang tentang tentang proses menjalankan
54
Klien 1
Resiko S: S: S: S: S: S: S: -
ketidakefektifan - Klien - Klien - Klien - Klien - Klien - Klien O:
nutrisi kurang mengatakan mengatakan mengatakan mengatakan mengatakan mengatakan - BB klien :
dari kebutuhan kurang nafsu kurang nafsu belum ada sudah ada sudah ada sudah tidak 48 kg
tubuh b/d makan makan karna peningkatan peningkatan peningkatan lemas A: Masalah
kurang nafsu O: nyeri porsi makan nafsu makan nafsu makan O: teratasi
makan - Klien tampak - Klien - Klien - Klien - Klien - BB: 57 kg P: Intervensi
kurus dan mengatakan mengatakan mengatakan mengatakan - klien tidak dihentikan
lemas tidak ada masih makan 3x sudah bisa tampak
A: Masalah alergi kurang sehari menghabisk lemas lagi
nyeri belum makanan nafsu makan O: an makanan A: Masalah
teratasi O: O: - Klien dengan 1 teratasi
55
Gangguan pola S: S: S: S: S: - -
tidur b/d Nyeri - klien - klien - Klien - Klien - Klien
mengatakan mengatakan mengatakan mengatakan mengatakan
tidak sering belum masih masih terjaga masih terjaga tidak terjaga
terjaga terjaga dimalam dimalam dimalam
dimalam hari dimalam hari hari, namun hari, namun hari,
karna nyeri karna nyeri bisa bisa tidurrnya
- klien O: melanjutkan melanjutkan nyeyak
mengatakan - Klien tampak tidur lagi tidur lagi O:
kadang- lelah setelah setelah - Klien
kadang tidak A: Masalah melakukan melakukan tampak jauh
bisa belum teratasi teknik teknik lebih baik
menjutkan P: Intervensi relaksasi relaksasi A: Masalah
tidur lagi dilanjutkan nafas dalam nafas dalam teratasi
setelah O: O: - P: Intervensi
terjaga - Klien tampak A: Masalah dilanjutkan
O: lelah belum teratasi
- klien tampak A: Masalah P: Intervensi
lelah teratasi sebagian dilanjutkan
A: Masalah P: Intervensi
56
4.2 Pembahasan
berdasarkan pengalaman nyata studi kasus pada klien 1 Ny.J dan klien 2
Penulis akan membandingkan antara teori dengan hasil yang ada dilapangan
4.2.1 Pengkajian
a. Data subjektif
Ny.J mengatakan nyeri ulu hati dan perut kiri bawah, nyeri
dirasakan sejak 2 hari yang lalu, skala nyeri 5 (skala nyeri 5),
b. Data Objektif
terjadi antara teori dengan kenyataan yang ada hal ini disebabkan
karena:
60
Ny.J dan Ny.N dihari yang sama dengan waktu yang berbeda
Kartika 2018).
menjadi 2.
skala nyeri pada Ny.J dan Ny.N dari sebelum dan sesudah
skala nyeri. Hal ini sesuai dengan adanya penelitian Waluyo dan
relaksasi nafas dalam terhadap penurunan skala nyeri ulu hati pada
5.1 Kesimpulan
mengalami Gastritis pada Ny.J dan Ny.N dengan masalah Nyeri Akut di
Aceh Selatan, maka penulis dapat mengambil kesimpulan dan saran yang
a. Pengkajian
ulu hati dengan skala nyeri 5 (nyeri sedang), sedangkan pada Ny.N
b. Diagnosa
Diagnosa utama pada klien Ny.J dan Ny.N adalah Nyeri Akut
c. Intervensi 51
65
66
Nyeri.
d. Implementasi
e. Evaluasi
5.2 Saran
b. Institusi pendidikan
Diyono & Mulyanti, S. 2016. Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah: Sistem
Pencernaan (Dilengkapi) Contoh Studi Kasus Dengan Aplikasi NNN
(Nanda Noc Nic), edk 1, Jakarta: kencana.
Dinas Kesehatan Aceh Selatan. 2019. Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Selatan
2019. <http://dinkes.acehprov.go.id/uploads/profil_aceh_tahun_2019.pdf>
Hidayat, A.A. 2011. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data.
Jakarta: Selemba Medika.
Judha, 2012. Teori Pengukuran Nyeri & Nyeri Persalinan, Nuha Medika:
Yogyakarta
Mubarak, I.W, et al. 2015. Buku Ajar Ilmu Keperawatan Dasar. Ed.1. Jakarta:
Selemba Medika.
Puskesmas Sawang. 2020. Jumlah Penderita Gastritis Rawat Inap dan Rawat
Jalan. Kabupaten Aceh Selatan.
Freitas, N.D. 2020. Asuhan Keperawatan Pada Klien Gastritis Dengan Masalah
Nyeri Akut Dirumah Sakit Panti Waluya Sawahan Malang. Dilihat 4
januari 2021 <https//repository.stikespantiwaluya.ac.id/464/4/STIKESPW
_NOVY_DE_MARIA.pdf>
Rizky, I.I et al. 2019. Hubungan Penangan Awal Gastritis Dengan Skala Nyeri
Pasien UGD Rumah Sakit Gmim Bethesida Tomohon. E-Journal
Keperawatan. Vol.7 No.1
Utami, D.A & Kartika, R.I. 2018. Terapi Komplementer Guna Menurunkan
Nyeri Pasien Gastritis: Literatul Riview. Real In Nursing Jurnal. Vol.1
No.3 Pp 123-132
Untari, S 2017. Asuhan Keperawatan Nyeri Pada Ny. M Dengan Gastritis Di Ruang
Dahlia RSUD Dr. R Soeprapto Cepu, Dilihat 4 Januari 2021
<https://www.google.com/search?q=asuhan+keperawatan+nyeri+pada+Nyon
ya+M+dengan+gastritis+di+ruang+Dahlia+RSUD+dr+R+Soeprato.pdf>
Subekti, T & Utami, M.S. 2011. Metode Relaksasi Untuk Menurunkan Stress Dan
Keluhan Tukak Lambung Pada Penderita Tukak Lambung Kronis. Jurnal
Psikologi Pp147-63t
Waluyo, S.J & Suminar, S (2017). Perubahan Skala Nyeri Sedang Pada Pasien
Gastritis. Diklinik Mboga Sukoharjo A.
Lampiran 2
A. Karakteristik Demografi
1. Identitas Klien
Nama : Ny.J
Umur : 56 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Status perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Suku : Aceh
Pendidikan terakhir : SD
Pekerjaan : IRT
Alamat rumah : Panton Luas
Diagnosa medis : Gastritis
2. Keluarga atau orang lain yang penting yang dapat dihubungi (Penanggung jawab)
Nama : Tn.A
Alamat : Panton Luas
Nomor telepon :-
Hubungan dengan klien : Suami
4. Aktivitas rekreasi
Hobi : Menonton TV
Bepergian/wisata : Tidak Ada
Keanggotaan organisasi : Tidak Ada
2. Nutrisi
Frekuensi makan : 2 kali sehari
Nafsu makan : Tidak nafsu makan
Jenis makanan : Nasi
Kebiasaan sebelum makan : Tidak Ada
Makanan yang tidak disukai : Tidak Ada
Alergi makanan : Tidak Ada
Pantangan makanan : Tidak Ada
3. Eliminasi
a. Buang air kecil (BAK)
Frekuensi dan waktu : 3-5 kali sehari
Kebiasaan BAK pada malam hari : Kadang-Kadang
Keluhan yang berhubungan dengan BAK : Tidak Ada
4. Personal Higiene
a. Mandi
Frekuensi : 2 kali sehari
Waktu : Pagi dan sore
Pemakaian sabun : Ada
b. Oral Higiene
Frekuensi dan waktu sikat gigi : 2 kali sehari, pagi dan malam
Menggunakan pasta gigi : Ada
c. Cuci rambut
Frekuensi : 1 minggu sekali
Penggunaan shampo : Ada
C. Status Kesehatan
1. Status kesehatan saat ini
a. Keluhan utama : Nyeri Ulu Hati
b. Gejala yang dirasakan : Nyeri ulu hati dan perut kiri bawah
c. Faktor pencetus : Asam lambung naik
d. Timbul keluhan secara : Mendadak
e. Waktu mulai timbulnya keluhan : Malam, pagi
f. Upaya lansia mengatasi/meringankan penyakitnya : Minum obat
3. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum
Tanda-tanda vital : TD: 130/90 mmHg, RR: 22 x/i, T: 36,5℃, HR:84x/i
Kesadaran : Compos Mentis
Tinggi badan : 165 cm
Berat badan : 50 Kg
b. Kepala
Rambut : Besih, terdapat rambut putih
Mata : Baik
Hidung : Bersih
Mulut/tenggorokan : Bersih
Telinga : Bersih
c. Leher : Baik
d. Dada/Thoraks
Dada : Normal, Tidak Ada Benjolan
Paru-paru : Vesikuler
Jantung : Normal
e. Abdomen : Normal
f. Muskuloskeletal : Normal
g. Neurologis :-
h. Kulit : Sudah mulai keriput
i. Ekstremitas atas : Tidak ada gangguan pergerakan
j. Ekstremitas bawah : Tidak ada gangguan pergerakan
E. Riwayat Psikologis
Aspek sosial lansia : Ny.J sering berkumpul dengan masyarakat
F. Aspek Spiritual/Kultural
Aspek spiritual/kultural lansia : Ny.J menjalankan shalat 5 waktu
G. Riwayat Psikososial
Aspek psikososial lansia : Klien memahami kondisi saat ini
Lampiran 2
A. Karakteristik Demografi
1. Identitas Klien
Nama : Ny.N
Umur : 50 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Status perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Suku : Aceh
Pendidikan terakhir : SMA
Pekerjaan : IRT
Alamat rumah : Panton Luas
Diagnosa medis : Gastritis
2. Keluarga atau orang lain yang penting yang dapat dihubungi (Penanggung jawab)
Nama : Tn.S
Alamat : Panton Luas
Nomor telepon :-
Hubungan dengan klien : Anak kandung
4. Aktivitas rekreasi
Hobi : Menonton TV
Bepergian/wisata : Tidak Ada
Keanggotaan organisasi : Tidak Ada
2. Nutrisi
Frekuensi makan : 2 kali sehari
Nafsu makan : Tidak nafsu makan
Jenis makanan : Nasi
Kebiasaan sebelum makan : Tidak Ada
Makanan yang tidak disukai : Tidak Ada
Alergi makanan : Tidak Ada
Pantangan makanan : Tidak Ada
3. Eliminasi
a. Buang air kecil (BAK)
Frekuensi dan waktu : 4-5 kali sehari
Kebiasaan BAK pada malam hari : Kadang-Kadang
Keluhan yang berhubungan dengan BAK : Tidak Ada
4. Personal Higiene
a. Mandi
Frekuensi : 2 kali sehari
Waktu : Pagi dan sore
Pemakaian sabun : Ada
b. Oral Higiene
Frekuensi dan waktu sikat gigi : 2 kali sehari, pagi dan malam
Menggunakan pasta gigi : Ada
c. Cuci rambut
Frekuensi : 1 minggu sekali
Penggunaan shampo : Ada
C. Status Kesehatan
1. Status kesehatan saat ini
a. Keluhan utama : Nyeri Ulu Hati
b. Gejala yang dirasakan : Nyeri ulu hati, nyeri seperti ditusuk-tusuk
dan
menjalar ke punggung
c. Faktor pencetus : Asam lambung naik
d. Timbul keluhan secara : Mendadak
e. Waktu mulai timbulnya keluhan : Malam, pagi
f. Upaya lansia mengatasi/meringankan penyakitnya : Minum obat
3. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum
Tanda-tanda vital : TD: 120/90 mmHg, RR: 20 x/i, T: 37,1℃, HR:72x/i
Kesadaran : Compos Mentis
Tinggi badan : 160 cm
Berat badan : 45 Kg
b. Kepala
Rambut : Besih, terdapat rambut putih
Mata : Baik
Hidung : Bersih
Mulut/tenggorokan : Bersih
Telinga : Bersih
c. Leher : Baik
d. Dada/Thoraks
Dada : Normal, Tidak Ada Benjolan
Paru-paru : Vesikuler
Jantung : Normal
e. Abdomen : Normal
f. Muskuloskeletal : Normal
g. Neurologis :-
h. Kulit : Sudah mulai keriput
i. Ekstremitas atas : Tidak ada gangguan pergerakan
j. Ekstremitas bawah : Tidak ada gangguan pergerakan
E. Riwayat Psikologis
Aspek sosial lansia : Ny.J sering berkumpul dengan masyarakat
F. Aspek Spiritual/Kultural
Aspek spiritual/kultural lansia : Ny.J menjalankan shalat 5 waktu
G. Riwayat Psikososial
Aspek psikososial lansia : Klien memahami kondisi saat ini
Lampiran 3
A. Pengertian
Merupakan metode efektif untuk mengurangi rasa nyeri pada pasien yang
mengalami nyeri kronis.Rileks sempurna yang dapat mengurangi ketegangan
otot, rasa jenuh, kecemasan sehingga mencegah menghebatnya stimulasi
nyeri. Ada tiga hal yang utama dalam teknik relaksasi
1. Posisikan pasien dengan tepat
2. Pikiran beristirahat
3. Lingkungan yang tenang
B. Tujuan
Untuk menggurangi atau menghilangkan rasa nyeri.
Indikasi: Dilakukan untuk pasien yang mengalami nyeri
C. Prosedur pelaksanaan
1. Tahap prainteraksi
a. Mencuci tangan
b. Menyiapkan alat
2. Tahap orientasi
a. Memberikan salam teraupetik
b. Validasi kondisi pasien
c. Menjaga privasi pasien
d. Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan kepada pasien
dan keluarga
3. Tahap kerja
a Ciptakan lingkungan yang tenang
b Usahakan tetap rileks dan tenang
c Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru dengan
udara melalui hitungan 1,2,3
d Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil merasakan
ekstrimitas atas dan bawah rileks
e Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali
f Menarik nafas lagi melalui hidung dan menghembuskan melalui
mulut secara perlahan-lahan
g Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks
h Usahakan agar tetap konsentrasi
i Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga nyeri terasa
berkurang
j Latihan dilakukan dalam 2 sesi yaitu pada pagi haripukul 09.00
dan siang hari pukul 13.00. setiap sesi latihan nafas dalam
dilakukan sebanyak 3 kali.
4. Tahap terminasi
a Evaluasi hasil kegiatan
b Lakukan kontrak untuk kegistsn selanjutnya
c Akhiri kegiatan dengan baik
d Cuci tangan
5. Dokumentasi
a Catat waktu pelaksaan tindakan
b Catat respon pasien
Lampiran 4
A. Pengertia
Kompres hangat adalah memberikan rasa hangat pada daerah tertentu
dengan menggunakan cairan atau alat yang dapat menimbulkan rasa hangat
pada bagian tubuh yang memerlukan.
B. Tujuan
1. Memberikan rasa hangat
2. Memperlancar sirkulasi darah
3. Mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri
4. Memberi rasa nyaman dan tenang pada klien
C. Prosedur pelaksanaan
a. Persiapan Alat
1. Air panas
2. Waslap/buli-buli panas
3. Pengalas / perlak
4. Handuk kecil
5. Kom
6. Sarung tangan
b. Persiapan Pasien
1. Menkaji keadaan uum pasien, tanda-tanda vital atau tingkat nyeri pada
klien
2. Jelaskan tujuan dan tindakan yang akan dilakukan
3. Jaga privasi klien
c. Prosedur Tindakan
1. Bawa alat kedekat klien
2. Pasang tirai/sampiran
3. Cuci tangan
4. Isi buli-buli dengan air panas sebanyak 1/3-2/3 bagian. Keluarkan
udara dengan cara menidurkan buli-buli ditempat yang datar, lipat
bagian atas buli-buli sampai kelihatan air dileher buli-buli, kemudian
tutup buli-buli dengan rapat
5. Perikas apakah buli-buli bocor atau tidak, lalu keringkan dengan lap
dan masukan kedalam sarung buli-buli
6. Letakkan buli-buli panas diare yang memerlukan dengan meletakkan
arah tutup buli-buli keatas
7. Ganti buli-buli setelah 20 menit sesuai kebutuhan.
8. Rapikan pasien
9. Kembalikan alat setelah tindakan selesai
10. Cuci tangan sampai bersih
11. Dokumentasi semua tindakan
d. Sikap
1. Hati-hati
2. Tidak tergesa-gesa
3. Teliti selama melakukan tindakan
Lampiran 5
DOKUMENTASI
Klien 1
Klien 2
BIODATA PENULIS
Nama : Maulida
Nim : P00120518016
Tempat/Tanggal Lahir : Panton Luas, 04 September 2000
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Desa Panton Luas Kec. Sawang Kab. Aceh Selatan
Agama : Islam
Kedudukan Dalam Keluarga : Anak ke 3 dari 5 bersaudara
Nama Ayah : Ali Azmi
Nama Ibu : Saadah
Hobi : Writing and Reading
Motto : Do more than before
RIWAYAT PENDIDIKAN