Anda di halaman 1dari 31

Gangguan Pada Sistem Ekskresi

A. Gangguan Pada Ginjal


1. Batu Ginjal
 Gejala yang ditimbulkan : Batu ginjal sangat mengganggu aktifitas seseorang
karena menimbulkan rasa nyeri.
 Penyebab : Penyakit batu ginjal ini disebabkan oleh terhambatnya pengeluaran
urin yang diakibatkan oleh adanya endapan garam kalsium di dalam ginjal. Batu
ginjal dapat terbentuk karena pengendapan garam kalsium di dalam rongga ginjal,
saluran ginjal, dan kantong kemih. Batu ginjal terbentuk kristal yang tidak bisa
larut dan mengandung kalsium oksalat, asam urat, dan kristal kalsium fosfat.
Penyebabnya adalah karena karena terlalu banyak mengonsumsi garam mineral
dan terlalu sedikit mengonsumsi air.
 Cara pengobatan atau pencegahan : Pengobatan untuk penyakit batu ginjal bisa
dilakukan dengan sinar laser atau pembedahan yang tentunya memiliki
konsekuensinya masing-masing. Adapun tujuan dari pembedahan ialah untuk
membuang endapan garam kalsium yang terlalu banyak di dalam tubuh. Dan
fungsi dari penyinaran laser untuk memecahkan garam kalsiumnya.
2. Gagal Ginjal
 Gejala yang ditimbulkan : Penyakit gagal ini merupakan salah satu penyakit yang
ciri-ciri penyakit gagal ginjal ini tidak banyak disadari oleh banyak orang. Karena
pada dasarnya penyakit gagal ginjal ini merupakan penyakit yang membunuh
secara diam-diam, sehingga tak sedikit orang yang memiliki ciri-ciri penyakit
gagal ginjal selalu mengabaikan dan dianggap sebagai penyakit biasa saja.
 Penyebab : Gagal ginjal terjadi jika salah satu atau kedua organ ginjal sudah tidak
berfungsi lagi. Penyakit ini disebabkan karena kondisi yang mengganggu fungsi
ginjal. Penyakit ini terbagi menjadi 2 yaitu penyakit ginjal semestara dan tetap.
Hal tersebut bisa menyebabkan penumpukan urea dalam tubuh dan semakin tinggi
penumpukannya, resikonya kematian semakin besar apalagi kalau tidak ditangani
secepatnya.
 Cara pengobatan atau pencegahan : Penderita penyakit ginjal sementara dapat
ditolong dengan cuci darah. Sedangkan penderita penyakit ginjal tetap dapat
ditong dengan cangkok ginjal.
3. Radang Ginjal
 Gejala yang ditimbulkan : Tanda-tanda dari nefritis adalah hematuria (darah di
dalam air kemih), proteinuria (protein di dalam air kemih) dan kerusakan fungsi
hati, yang tergantung kepada jenis, lokasi dan beratnya reaksi kekebalan.
 Penyebab : Radang ginjal atau sering disebut dengan nefritis ini diakibatkan oleh
adanya kerusakan nefron karena adanya infeksi bakteri. Kerusakan nefron tersebut
berimplikasi pada kembalinya urin masuk ke dalam darah sehingga menyebabkan
penyerapan air menjadi terganggu. Lama-kelamaan proses tak wajar tersebut dapat
menyebabkan adanya pembengkakan pada kaki. Selain itu, nefritis dapat
diakibatkan karena suatu reaksi kekebalan yang keliru dan melukai ginjal.
 Cara pengobatan atau pencegahan : Penyembuhannya bisa dilakukan dengan
cangkok ginjal atau melakukan cuci darah secara berkala yang tentunya
membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
4. Diabetes Insipidus
 Gejala yang ditimbulkan : Diabetes insipidus adalah suatu penyakit yang
penderitanya mengeluarkan urine terlalu banyak.
 Penyebab : Penyebab penyakit ini adalah kekurangan hormon ADH ( Anti
Diuretic Hormone ) yaitu hormon yang mempengaruhi proses reabsorpsi cairan
pada ginjal. Bila kekurangan hormon ADH, jumlah urine dapat meningkat
menjadi 30 kali lipat.
 Cara pengobatan atau pencegahan :
5. Glikosuria
 Gejala yang ditimbulkan : Glukosuria adalah penyakit yang ditandai adanya
glukosa dalam urine. Penyakit ini disebut juga kencing manis. Kadar gula dalam
darah meningkat karena kekurangan hormon insulin.
 Penyebab : Nefron tidak mampu menyerap kembali kelebihan glukosa, sehingga
kelebihan glukosa dibuang bersama urine.
 Cara pengobatan atau pencegahan : Jangan terlalu banyak makan makanan yang
manis, dan Mengonsumsi Mineral NaCl (Garam Dapur) dengan cukup
6. Albuminuria
 Gejala yang ditimbulkan : Albuminuria adalah penyakit pada sistem ekskresi yang
ditandai dengan urine penderita mengandung albumin. Albumin merupakan
protein yang bermanfaat bagi manusia karena berfungsi untuk mencegah agar
cairan tidak terlalu banyak keluar dari darah.
 Penyebab : Penyakit ini antara lain disebabkan oleh kekurangan protein.
 Cara pengobatan atau pencegahan : Cara mencegahnya dengan cara pengendalian
kadar gula darah dan mengurangi derajat albuminuria dengan pemberian diuretik
dosis kecil dan pembatasan asupan protein (0,6-0,8 gram / kg berat badan per
hari).
7. Hematuria
 Gejala yang ditimbulkan : Hematuria adalah penyakit yang ditandai adanya sel
darah merah dalam urine.
 Penyebab : Penyakit tersebut disebabkan adanya peradangan pada organ urinaria
atau karena iritasi akibat gesekan batu ginjal.
 Cara pengobatan atau pencegahan : Tidak ada pengobatan hematuria yang
spesifik. Pengobatannya tergantung pada faktor penyebab penyakit hematuria itu
sendiri

B. Gangguan Pada Hati


1. Hepatitis
 Gejala yang ditimbulkan : Gejala infeksi termasuk demam, mual, depresi dan
penyakit kuning.
 Penyebab : Hepatitis merupakan radang hati yang disebabkan oleh serangan virus.
Dalam klasifikasinya, hepatitis ini memiliki dua macam yakni hepatitis A dan
hepatitis B. Hepatitis B memiliki tingkat resiko yang lebih tinggi dibandingkan
hepatitis A. Untuk pencegahannya biasanya dilakukan dengan vaksinasi.
 Cara pengobatan atau pencegahan : hepatitis dapat dicegah dengan Hepatitis dapat
dicegah dengan melakukan vaksinasi, Jarum untuk akupuntur atau tatto harus
steril, Hindari pemakaian alat-alat secara bersamaan seperti cukur, sisir, Hindari
aktivitas sex dengan berganti-ganti pasangandan Hindari mendapat donor darah
yang tidak resmi. Penyembuhannya dapat dilakukan dengan melalui kimiawi yang
bertujuan untuk mematikan virus hepatitis dan pengobatan suportif yang bertujuan
untuk melindungi sel hati dan membantu pemulihan sel hati yang rusak
2. Penyakit Kuning
 Gejala yang ditimbulkan : Orang yang menderita penyakit kuning kulitnya akan
tampak menguning, kuku jarinya berawarna kuning, juga bola matanya berwarna
kekuningan.
 Penyebab : Penyakit kuning yang juga banyak menyerang masyarakat disebabkan
oleh tersumbatnya saluran empedu yang harusnya mengalir ke usus dua belas jari,
malah masuk ke dalam darah.
 Cara pengobatan atau pencegahan : Tidak ada obat untuk demam kuning dan oleh
karena vaksinasi sangat penting. Namun, vaksin memberikan kekebalan hanya
untuk jangka waktu sepuluh tahun jadi jika Anda mengunjungi atau tinggal di
tempat di mana ada kemungkinan bahwa Anda mungkin mendapatkan terinfeksi
maka anda perlu memastikan bahwa Anda mendapatkan kembali vaksinasi secara
teratur.
3. Sirosis Hati
 Gejala yang ditimbulkan : sering merasa lelah, mual dan muntah, kehilangan nafsu
makan, berat badan berkurang, gangguan pencernaan, pendarahan pada perut,
gatal pada tubuh, mudah memar dan pendarahan, warna kulit perlahan menguning.
 Penyebab : Sirosis hati adalah keadaan penyakit yang sudah lanjut dimana fungsi
hati sudah sangat terganggu akibat banyaknya jaringan ikat di dalam hati. Sirosis
hati dapat terjadi karena virus Hepatitis B dan C yang berkelanjutan, karena
alkohol, salah gizi, atau karena penyakit lain yang menyebabkan sumbatan saluran
empedu.
 Cara pengobatan atau pencegahan : Sirosis tidak dapat disembuhkan, pengobatan
dilakukan untuk mengobati komplikasi yang terjadi (seperti muntah dan berak
darah, asites/perut membesar, mata kuning serta koma hepatikum).
C. Gangguan Pada Paru-paru
1. TBC (Tuberculosis)
 Gejala yang ditimbulkan : Sebagian besar orang yang menderita TBC tidak
mengalami gejala permulaan, Keadaan tersebut disebut dengan latent tuberculosis
yang apabila tidak segera mendapatkan pengobatan maka akan berkembang
menjadi active tuberculosis.
 Penyebab : TBC disebabkan oleh serangan bakteri mycobacterium tuberculosis.
Bakteri ganas ini menyerang bagian paru-paru sehingga terlihat pada alveolus ada
bintil-bintil. Penyakit ini dapat menular melalui percikan ludah saat penderita
batuk.
 Cara pengobatan atau pencegahan : Penegahan dapat dilakukan dengan
Menghindari kontak dengan penderita TBC dan Tidak meggunakan peralatan
terutama peralatan makn dengan penderita TBC. Penyembuhan dilakukan dengan
Obat harus diminum secara teratur selama 6 sampai 9 bulan untuk menyembuhkan
penyakit ini. Tidak menghabiskan obat dapat menyebabkan penderita tidak dapat
sembuh dan menyebabkan obat tidak mampu lagi melawan kuman karena kuman
menjadi kebal.
2. Asma
 Gejala yang ditimbulkan : Gejala penyakit ini ditandai dengan susah untuk
bernapas atau sesak napas
 Penyebab : Penyakit asma merupakan keadaan menyempitnya saluran pernafasan
utama pada paru-paru. Asma tidak menular dan bersifat turunan.
 Cara pengobatan atau pencegahan : Langkah tepat yang dapat dilakukan untuk
menghindari serangan asma adalah menjauhi faktor-faktor penyebab yang memicu
timbulnya serangan asma itu sendiri. Setiap penderita umumnya memiliki ciri khas
tersendiri terhadap hal-hal yang menjadi pemicu serangan asmanya. Prinsip dasar
penanganan serangan asma adalah dengan pemberian obat-obatan baik suntikan
(Hydrocortisone), syrup ventolin (Salbutamol) atau nebulizer (gas salbutamol)
untuk membantu melonggarkan saluran pernafasan.
3. Pneumonia
 Gejala yang ditimbulkan : Gejala penyakit ini ditandai dengan susah untuk
bernapas atau sesak napas
 Penyebab : Penyakit ini disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur yang
menginfeksi paru-paru khususnya di alveolus. Penyakit ini menyebabkan oksigen
susah masuk karena alveolus dipenuhi oleh cairan.
 Cara pengobatan atau pencegahan : Pencegahnnya dengan cara selalu memelihara
kebersihan dan menjaga daya tahan tubuh tetap kuat dapat mencegah agar bakteri
tidak mampu menembus pertahanan kesehatan tubuh. Apabila telah menderita
pneumonia, biasanya disembuhkan dengan meminum antibiotik.
4. Emfisema
 Gejala yang ditimbulkan : sesak nafas terus-menerus pada waktu mengeluarkan
tenaga dan sering merasa letih dan tidak bergairah
 Penyebab : Emfisema disebabkan karena hilangnya elastisitas alveolus. Alveolus
sendiri adalah gelembung-gelembung yang terdapat dalam paru-paru. Pada
penderita emfisema, volume paru-paru lebih besar dibandingkan dengan orang
yang sehat karena karbondioksida yang seharusnya dikeluarkan dari paru-paru
terperangkap didalamnya. Asap rokok dan kekurangan enzim alfa-1-antitripsin
adalah penyebab kehilangan elastisitas pada paru-paru.
 Cara pengobatan atau pencegahan : Menghindari asap rokok adalah langkah
terbaik untuk mencegah penyakit ini. Berhenti merokok juga sangat penting.
5. Bronchitis
 Gejala yang ditimbulkan : batuk berdahak, sesak nafas ketika beraktifitas, bengek,
pembengkakan pergelangan tangan, kaki, dan tungkai, pipi tampak kemerahan,
sakit kepala, gangguan penglihatan
 Penyebab : Penyakit bronkitis disebabkan oleh peradangan pada bronkus (saluran
yang membawa udara menuju paru-paru). Penyebabnya bisa karena infeksi
kuman, bakteri atau virus. Penyebab lainnya adalah asap rokok, debu, atau polutan
udara.
 Cara pengobatan atau pencegahan : pencegahan dapat dlakukan dengan
Meningkatkan daya tahan tubuh Sedangkan untuk mencegah bronkitis kronik
adalah dengan menghentikan kebiasaan merokok juga menghindari asap rokok
agar tidak menjadi perokok pasif yang sangat berbahaya. Untuk pengobatan bila
disebabkan oleh bakteri atau kuman dapat diatasi dengan
meminum antibiotik sesuai anjuran dokter. Bila disebabkan oleh virus, biasanya
digunakan obat-obatan untuk meringankan gejala.
6. Asbestosis
 Gejala yang ditimbulkan : pembengkakan di area leher dan wajah, kesulutan
menelan, darah tinggi, terdapat darah dalam dahak, sesak napas, kehilangan berat
badan
 Penyebab : Adalah suatu penyakit saluran pernafasan yang di sebabkan oleh
menghirup serat-serat asbes, dimana pada paru-paru terbentuk jaringan parut yang
luas. Asbestos terdiri dari serat silikat mineral dengan komposisi kimiawi yang
berbeda. Jika terhisap, serat asbes mengendap di dalam dalam paru-paru,
menyebabkan parut. Menghirup asbes juga dapat menyebabkan
penebalanpleura (selaput yang melapisi paru-paru).
 Cara pengobatan atau pencegahan : Asbestosis dapat dicegah dengan mengurangi
kadar serat dan debu asbes di lingkungan kerja. Karena industri yang
menggunakan asbes sudah melakukan kontrol debu, sekarang ini lebih sedikit
yang menderita asbestosis, tetapi mesotelioma masih terjadi pada orang yang
pernah terpapar 40 tahun lalu. Pengobatan suportif untuk mengatasi gejala yang
timbul adalah membuang lendir/dahak dari paru-paru melalui prosedur postural
drainase, perkusi dada dan vibrasi. Diberikan obat semprot untuk mengencerkan
lendir. Mungkin perlu diberikan oksigen, baik melalui sungkup muka (masker)
maupun melalui selang plastik yang dipasang di lubang hidung. Kadang dilakukan
pencangkokan paru-paru. Mesotelioma berakibat fatal, kemoterapi tidak banyak
bermanfaat dan pengangkatan tumor tidak menyembuhkan kanker.
7. Sinusitis
 Gejala yang ditimbulkan : sakit pada wajah dan dahi, ingus, hidung tersumbat,
sakit kepala, batuk, sakit tenggorokan
 Penyebab : adanya infeksi virus, bakteri atau benda asing penyebab alergi dapat
menimbulkan pembengkakan selaput lendir hidung dan hal yang sama juga terjadi
pada sinus sehingga menutup hubungan antara sinus dan hidung. Alergen yang
terhirup seperti debu, spora jamur, bulu binatang, serbuk sari bunga, dan lain-lain
menimbulkan reaksi alergi dan pembengkakan yang dapat berpengaruh atas
timbulnya serangan sinusitis.
 Cara pengobatan atau pencegahan : Infeksi virus dan bakteri harus dihindari
dengan meningkatkan daya tahan tubuh misalnya istirahat dan gizi yang cukup
serta olahraga yang teratur. Hindari juga alergen seperti debu, asap rokok dan
polusi lain serta obat-obatan dan jenis makanan tertentu yang dapat menimbulkan
alergi. Jenis alergennya harus diketahui agar reaksi selanjutnya dapat dihindari
atau dikurangi. Menyelam dan berenang juga harus dihindari karena air dapat
masuk ke dalam sinus sehingga menimbulkan sumbatan atau infeksi.
8. Pleuritis
 Gejala yang ditimbulkan : rasa sakit yang muncul tiba-tiba pada bagian dada dan
terkadang menyebar ke bagian tubuh lain.
 Penyebab : Pleuritis adalah peradangan pada pleura, yang merupakan, lembab
berlapis ganda membran yang mengelilingi paru-paru dan garis tulang rusuk.
Kondisi ini dapat membuat napas sangat menyakitkan. Kadang-kadang dikaitkan
dengan kondisi lain yang disebut efusi pleura, di mana kelebihan cairan mengisi
daerah antara lapisan membran itu
 Cara pengobatan atau pencegahan : Suntikan anti alergi, Menghindari pencetus
alergi, Semprotan hidung yang mengandungkortikosteroid untuk membantu
mengurangi bengkak di rongga sinus, terutama karena adanya polip ataupun
karena alergi, Tindakan operasi untuk membersihkan dan mengeringkan rongga
sinus mungkin diperlukan terutama bagi pasien yang mengalami peradangan yang
berulang.

D. Gangguan Pada Kulit


1. Psoriasis
 Gejala yang ditimbulkan : Penyakit kulit ini memiliki gejala seperti kulit berwarna
kemerahan pada bagian kulit kepala, punggung, lutut, maupun sikut.
 Penyebab : kekebalan tubuh yang menyerang sel-sel kulit yang sehat
 Cara pengobatan atau pencegahan : Psoriasis ini belum bisa disembuhkan secara
total, namun dengan melakukan perawatan dan pengobatan secara teratur maka
gejala kulit kemerahan akan menjadi tidak tampak.
2. Kanker Kulit
 Gejala yang ditimbulkan : adanya tumor atau tompel atau benjolan yang dapat
terlihat dari luar
 Penyebab : biasanya terjadi pada orang-orang yang berkulit putih atau terang.
Penyebabnya ialah kadar penerimaan sinar matahari yang overload oleh kulit.
 Cara pengobatan atau pencegahan : Pencegahannya bisa dilakukan dengan
menggunakan tabir surya dan menghindari sorotan sinar matahari secara langsung.
3. Jerawat
 Gejala yang ditimbulkan : timbulnya benjolah yang berwarna kemerahan atau
kuning yang mengandung nanah
 Penyebab : Debu, kotoran, bakteri, dll terjebak dalam pori-pori dan ini
menyebabkan erupsi jerawat. Jerawat berlebihan menunjukkan bahwa tubuh tidak
mampu mengeluarkan racun dan limbah karena banyak masalah ginjal hormonal
dan lainnya.
 Cara pengobatan atau pencegahan : orang harus minum banyak air dan mengambil
langkah-langkah untuk mencegah jerawat.
4. Scabies
 Gejala yang ditimbulkan : rasal gatal yang sangat pada bagian kulit seperti sela-
sela jari, siku, selangkangan. Rasa gatal dapat menimbulkan luka dan infeksi yang
berbau anyir.
 Penyebab : Penyakit tersebut disebabkan oleh parasit insekta yang sangat kecil
(Sarvoptes scabies) dan dapat menular pada orang lain.
 Cara pengobatan atau pencegahan : Pemberian obat berupa salep, Memandikan
dengan cairan belerang,dan Pemberian antibiotik untuk membasmi kutu Skabies
5. Eksim
 Gejala yang ditimbulkan : Eksim adalah kelainan pada kulit karena kulit menjadi
kering, kemerah-merahan, gatal, dan bersisik. Umumnya, gejala eksim yang
terlihat adalah pembengkakan dan rasa gatal pada kulit.
 Penyebab : Alergi pada sabun, krim lotion, salep, atau logam tertentu, Kelelahan
dan Stres.
 Cara pengobatan atau pencegahan : Jangan berganti-ganti sabun mandi. Gunakan
sabun mandi yang lembut, tidak terlalu berbusa, dan tidak menghilangkan minyak
alami tubuh. Gunakan air bersih untuk mandi. Gosok tubuh dengan handuk yang
lembut dan bersih segera setelah mandi hingga permukaan kulit benarbenar
kering. Rajin mencuci tangan dengan sabun lalu bilas dan keringkan.
Artikel-Artikel Yang Digunakan
1. http://kucobasehat.blogspot.com/2015/03/penyebab-pengobatan-dan-pencegahan.html

Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahan Penyakit Ginjal


Oleh Muhammad Rifqy

Friday, March 27, 2015

Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahan Penyakit Ginjal - Organ yang relatif kecil dalam ukuran (9-
11 cm) , ginjal melakukan beberapa fungsi yang sangatlah utama untuk badan manusia. Mereka
bertindak juga sebagai pembersih alami, limbah penyaringan serta kelebihan cairan keluar dari darah.
Akibatnya, mereka adalah tempat sampah dari tubuh.

Seperti yang Ditulis Dari Health Me Up, Ginjal juga melakukan fungsi sintetis seperti membuat
erythropoietin (EPO), suatu hormon yang mengontrol eritropoiesis, yang disebut produksi sel darah
merah. Mereka mensintesis vitamin D jadi bentuk aktifnya, calcitriol, mengatur jumlah air pada
badan serta mengontrol desakan darah dengan pertolongan hormon juga.

Dr. Haresh Dodeja, Ginjal & Transplantasi Ginjal Bedah, Rumah Sakit Fortis, Mumbai menyampaikan "
Dengan demikian banyak yang dipertaruhkan, orang tidak mampu untuk mengabaikan seperti organ
penting. Tetapi, dengan pola hidup yg tidak sehat dan stres, sudah terjadi penambahan yang
mengkhawatirkan dalam insiden penyakit mengenai ginjal, terutama di kalangan masyarakat
perkotaan. "

Dr. Dodeja meneruskan untuk memberi tahu kami apa yang berlangsung bila ginjal terpengaruh, apa
pemicu penyakit ginjal, serta bagaimanakah penyakit ginjal bisa dihindari serta diobati.

Apa yang terjadi bila ginjal terpengaruh?


Mengingat fakta bahwa ginjal mengatur beberapa manfaat kunci, penyakit ginjal bikin badan manusia
disfungsional dalam beberapa cara. Juga sebagai ekskresi limbah di pengaruhi, akumulasi sampah
pada badan mengakibatkan mual serta muntah. Pembentukan sel darah merah menurun
mengakibatkan kelelahan. Abnormal kalsium serta fosfor tingkat mengakibatkan penyakit tulang
serta kalsium deposisi pada badan. Tekanan darah tinggi mengakibatkan penyakit jantung. Ekstra
akumulasi air mengakibatkan pembengkakan dan sesak napas.
dipengaruhi
Bila ginjal sudah kronis, bisa mengakibatkan kerusakan ginjal permanen serta penyakit seperti
diabetes, hipertensi, serta sebagian kondisi genetik seperti ginjal polikistik.

Penyakit Ginjal Kronis (CKD) bersifat progresif, dan pada akhirnya maju ke stadium akhir penyakit
ginjal, dimana kelangsungan hidup tidak mungkin tanpa ada terapi pengganti ginjal berupa cuci darah
periodik baik atau transplantasi ginjal.
CKD adalah permasalahan kesehatan orang-orang di semua dunia, baik dari sisi jumlah pasien yang
terserang dan biaya penyembuhan yang terlibat. Di India, CKD yaitu beban yang penting pada
kesehatan secara keseluruhan mulai sejak sekitar 10 persen dari masyarakat India menderita dari itu.

Apa penyebab dari permasalahan ginjal?


Ini menolong untuk memahami anatomi ginjal untuk mengerti bagaimanakah faktor-faktor yang tidak
sama bisa mengakibatkan permasalahan ginjal. Tiap-tiap ginjal terbagi dalam jutaan unit penyaringan
yang dimaksud glomerulus, lewat mana melalui darah serta limbah diekskresikan keluar, kemudian
komponen utama seperti beberapa sel darah serta albumin ditambahkan kembali ke darah. Limbah
melalui bawah saluran pengumpul, yang lalu bergabung bersama untuk membuat tubulus. Urine
yang di buat disini sesudah lebih limbah ditambahkan dan produk yang berguna seperti asam air,
glukosa dan asam amino yang diserap ke dalam tubuh. Tubulus lalu berhimpun untuk membuat
tabung tunggal yang dimaksud ureter, yang membawa urin ke kandung kemih mana disimpan
sebelum akhirnya pingsan.

Penyakit seperti diabetes, hipertensi serta penyakit imunologi mengakibatkan kerusakan glomeruli,
mengakibatkan ekskresi abnormal beberapa sel darah serta albumin, yang menghasilkan
pembentukan urin menurun. Pasien itu diidentifikasi awal karena penurunan output dan tanda-tanda
seperti pembengkakan serta bengkak urin.

Penyakit seperti infeksi atau alergi, dan sebagian obat-obatan seperti obat pembasmi rasa sakit
mengakibatkan kerusakan tubulus lewat urin melalui. Hal semacam ini mengakibatkan volume urine
normal, namun kualitas normal. Pasien itu diidentifikasi terlambat serta terlambat diakukan.

Pemicu lain dari tidak berhasil ginjal yaitu penyakit batu, seperti batu bisa menghalangi system, yang
mengarah untuk kembali desakan pada system serta rusaknya ginjal. Batu ginjal dapat juga
mengakibatkan infeksi ginjal berulang, yang juga adalah faktor resiko untuk gagal ginjal.

Laki-laki lansia memiliki resiko pembesaran kelenjar prostat, yang melingkari saluran outlet ginjal
serta mengakibatkan obstruksi dan kerusakan, sedang pergantian pasca-menopause bisa
mengakibatkan penghalang dari outlet kemih pada wanita lansia.

Beberapa orang mengonsumsi obat penghilang rasa sakit seperti Combiflam dan Brufen, yang bisa
mengakibatkan kerusakan ginjal bila dikonsumsi dengan teratur. Ayurvedic obat-obatan yang
mengandung bhasm mempunyai timbal, merkuri serta arsen di dalamnya, yang dapat juga
mengakibatkan kerusakan ginjal.

Ginjal dapat juga akut di pengaruhi oleh obat-obatan tertentu, terutama antibiotik, dan faktor-faktor
lain seperti dehidrasi dan infeksi seperti malaria dan leptospirosis.

Bagaimana cara mengobati penyakit ginjal?


Disaat fungsi ginjal menurun hingga kurang dari 10 %, pasien harus melakukan bersihkan darah untuk
menggantikan fungsi ginjal atau mempunyai transplantasi ginjal.

Dialisis yaitu pengganti sesaat hingga butuh dikerjakan dengan teratur, idealnya selama empat jam
disuatu saat, tiga kali satu minggu. Hal semacam ini memerlukan kunjungan rumah sakit setiap saat,
sehingga melibatkan banyak pengeluaran dalam soal waktu dan duit. Umumnya, seseorang kerabat
datang bersama-sama dengan pasien, sehingga waktu dan energi mereka juga jadi tambah.

Hal ini juga harus dicatat bahwa dialisis menggantikan hanya fungsi ekskretoris ginjal. Sehingga
pasien masih tetap butuh pada obat-obatan serta suplemen untuk menjaga hemoglobin, mereka
kalsium serta vitamin D tingkat, yang setelah itu menaikkan biaya terapi. Juga, karenanya bukanlah
perawatan komplit, kesehatan pasien terus dikompromikan serta pasien tak dapat untuk bekerja
serta mencari nafkah.

Suatu transplantasi ginjal menggantikan ginjal yang rusak dengan ginjal bekerja, yang dapat
melakukan semua fungsi ginjal asli, sehingga keperluan obat dengan cara signifikan menurun. Pasien
cuma butuh mengambil sebagian obat-obatan untuk melindungi ginjal fungsional. Dibanding dengan
pilihan penyembuhan lain, transplantasi memberi kesehatan pasien yang lebih baik serta mereka
dapat mencari nafkah, hingga memungkinkan mereka untuk menjaga pola hidup yang normal.

Bagaimana penyakit ginjal dapat di cegah?


Kedua bentuk terapi ginjal biaya banyak. Jadi pencegahan jelas pilihan yang lebih baik serta lebih
murah.

Langkah paling baik untuk menghindar CKD yaitu untuk mengidentifikasi penyakit yang mendasari
seperti diabetes atau hipertensi serta memperlakukannya dengan cara agresif sesuai sama pedoman
terbaru, sesaat pemantauan situasi penyakit ginjal dengan cara berkala lewat kunjungan teratur ke
nephrologist a.

Orang biasanya tak mengerti tujuan penyembuhan dalam masalah berkembang penyakit ginjal. Oleh
karena itu, walau mereka mengambil obat-obatan, tujuan direferensikan untuk gula serta tekanan
darah tingkat tidak dilacak. Bila gula dan tekanan darah tingkat tidak tercapai dalam jangka waktu
yang ditargetkan, penyakit ginjal berkembang pesat ke point of no return.

Tips untuk mencegah penyakit ginjal :


• Dapatkan kontrol teratur untuk diabetes dan hipertensi.
• Jauhi overusing obat penghilang rasa sakit dan Ayurvedic obat-obatan.
• Jauhi merokok dan kurangi mengonsumsi alkohol.
• Makan makanan bergizi, melindungi pola hidup sehat serta olahraga dengan teratur.
2. https://www.daherba.com/kenali-gangguan-yang-seringkali-diakibatkan-oleh-sistem-
ekskresi.html
Kenali Gangguan yang Seringkali Berkaitan dengan Sistem Ekskresi

Sistem ekskresi pada intinya merupakan proses pembuangan zat-zat sisa hasil metabolisme
yang sudah tidak dimanfaatkan lagi oleh tubuh. Pembuangan zat sisa ini terjadi pada setiap
makhluk hidup, termasuk manusia.

Layaknya sebuah kendaraan yang pasti membuang zat-zat hasil pembakarannya, tubuh
manusia pun lazim mengeluarkan zat hasil pembakaran sari-sari makanan.

Nah, dalam proses ekskresi tersebut ada beberapa organ tubuh yang terlibat yakni ginjal, kulit,
paru-paru dan juga hati. Umumnya, dalam pembuangan zat sisa tersebut, tidak akan
menimbulkan dampak apapun terhadap kesehatan Anda.

Namun, adakalanya ketika proses ekskresi berlangsung terjadi problem pada ke-empat organ
tubuh yang akibatnya sangat variatif. Berikut merupakan ulasan potensi gangguan yang terjadi
pada saat sistem ekskresi terjadi.

Gangguan Ginjal

Sebagaimana yang diketahui bahwa penyakit ginjal ini ada beberapa macamnya, seperti batu
ginjal , gagal ginjal, dan radang ginjal. Fungsi ginjal akan terganggu biasanya disebabkan
oleh peradangan, infeksi bakteri, dan lainnya.

Jika ginjal rusak, maka penumpukan urea akan terjadi pada tubuh dan kalau tidak dilakukan
penanganan secara tepat maka ujung-ujungnya akan berakibat pada kematian. Berikut
beberapa penyakit yang sering terjadi pada ginjal.

Batu Ginjal

Penyakit batu ginjal ini disebabkan oleh terhambatnya pengeluaran urin yang diakibatkan
oleh adanya endapan garam kalsium di dalam ginjal. Batu ginjal sangat mengganggu aktifitas
seseorang karena menimbulkan rasa nyeri.

Pengobatan untuk penyakit batu ginjal bisa dilakukan dengan sinar laser atau pembedahan
yang tentunya memiliki konsekuensinya masing-masing.

Adapun tujuan dari pembedahan ialah untuk membuang endapan garam kalsium yang terlalu
banyak di dalam tubuh. Dan fungsi dari penyinaran laser untuk memecahkan garam
kalsiumnya.

Gagal Ginjal
Banyak orang khawatir ketika dokter memvonisnya terkena gagal ginjal karena memang
resiko terburuk dari penyakit ini ialah kematian. Gagal ginjal terjadi jika salah satu atau kedua
organ ginjal sudah tidak berfungsi lagi.

Hal tersebut bisa menyebabkan penumpukan urea dalam tubuh dan semakin tinggi
penumpukannya, resikonya kematian semakin besar apalagi kalau tidak ditangani secepatnya.

Radang Ginjal

Radang ginjal tak kalah mengerikannya dibandingkan gagal ginjal karena penderitanya harus
melakukan cuci darah secara rutin sampai menemukan orang yang rela melakukan donor
ginjal.

Radang ginjal atau sering disebut dengan nefritis ini diakibatkan oleh adanya kerusakan
nefron karena adanya infeksi bakteri. Kerusakan nefron tersebut berimplikasi pada
kembalinya urin masuk ke dalam darah sehingga menyebabkan penyerapan air menjadi
terganggu.

Lama-kelamaan proses tak wajar tersebut dapat menyebabkan adanya pembengkakan pada
kaki. Penyembuhannya bisa dilakukan dengan cangkok ginjal atau melakukan cuci darah
secara berkala yang tentunya membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Gangguan Hati

Penyakit yang berkaitan dengan hati biasanya hepatitis dan penyakit kuning. Yang menjadi
penyebab utama gangguan pada hati ini ialah adanya infeksi virus, tidak bekerjanya empedu,
dan hati.

Hepatitis

Hepatitis merupakan radang hati yang disebabkan oleh serangan virus. Dalam klasifikasinya,
hepatitis ini memiliki dua macam yakni hepatitis A dan hepatitis B. Hepatitis B memiliki
tingkat resiko yang lebih tinggi dibandingkan hepatitis A . Untuk pencegahannya biasanya
dilakukan dengan vaksinasi.

Penyakit Kuning

Penyakit kuning yang juga banyak menyerang masyarakat disebabkan oleh tersumbatnya
saluran empedu yang harusnya mengalir ke usus dua belas jari, malah masuk ke dalam darah.

Orang yang menderita penyakit kuning kulitnya akan tampak menguning, kuku jarinya
berawarna kuning, juga bola matanya berwarna kekuningan.
Gangguan Paru-Paru

Beberapa gangguan pada paru-paru biasanya kanker paru-paru , TBC, pneumonia, dan juga
asma. Penyebab utama yang membuat paru-paru terganggu ialah adanya infeksi virus dan
bakteri serta polusi udara.

TBC (Tuberculosis)

Hati-hati dengan TBC karena bisa menyebabkan kematian jika tidak didiagnosa dan diberikan
penanganan yang tepat. TBC disebabkan oleh serangan bakteri mycobacterium tuberculosis.

Bakteri ganas ini menyerang bagian paru-paru sehingga terlihat pada alveolus ada bintil-bintil.
Sebagian besar orang yang menderita TBC tidak mengalami gejala permulaan, dan hal ini
yang mesti diwaspadai.

Keadaan tersebut disebut dengan latent tuberculosis yang apabila tidak segera mendapatkan
pengobatan maka akan berkembang menjadi active tuberculosis.

Asma dan Pneumonia

Anda sering menderita sesak ketika bernafas? Hati-hati karena bisa saja Anda terserang
penyakit asma. Asma atau yang dikenal dengan bengek disebabkan oleh bronkopasme.

Penyakit asma merupakan keadaan menyempitnya saluran pernafasan utama pada paru-paru.
Namun, jangan khawatir karena asma tidak menular dan bersifat turunan.

Penyakit lain, pneumonia, merupakan penyakit yang terjadi pada paru-paru ini terjadi karena
terhambatnya oksigen akibat terlalu banyak cairan pada alveolus.

Gangguan Kulit

Meski kelihatannya ringan, namun ada juga beberapa gangguan pada kulit yang cukup
membahayakan. Gangguan kulit yang biasanya terjadi ialah sebagai berikut:

Psoriasis

Penyakit kulit ini memiliki gejala seperti kulit berwarna kemerahan pada bagian kulit kepala,
punggung, lutut, maupun sikut. Psoriasis ini belum bisa disembuhkan secara total, namun
dengan melakukan perawatan dan pengobatan secara teratur maka gejala kulit kemerahan
akan menjadi tidak tampak.

Kanker Kulit

Kanker kulit biasanya terjadi pada orang-orang yang berkulit putih atau terang.
Penyebabnya ialah kadar penerimaan sinar matahari yang overload oleh kulit. Pencegahannya
bisa dilakukan dengan menggunakan tabir surya dan menghindari sorotan sinar matahari
secara langsung.

Gangguan yang terjadi pada organ-organ tubuh di atas merupakan penyakit yang berkaitan
dengan sistem ekskresi manusia. Untuk meminimalisir terjadinya gangguan sebagaimana
disebutkan di atas, bisa dilakukan dengan mengkonsultasikan dan memeriksakan diri ke
dokter apabila ada gejala-gejala yang tidak seperti biasanya dirasakan atau muncul di dalam
tubuh.

Untuk beberapa penyakit yang menimbulkan gejala seperti kanker kulit , psoriasis, dan
lainnya bisa kita identifikasi sendiri dan segera diberikan penanganan.

Namun untuk beberapa penyakit yang tidak menimbulkan gejala seperti TBC atau pneumonia
tentunya diperlukan bantuan pihak medis untuk mengetahui penyakit-penyakit tersebut
bersarang di tubuh atau tidak. Penting bagi Anda untuk melakukan pemeriksaan secara
berkala dan memastikan kondisi tubuh Anda.

3. http://www.sridianti.com/penyakit-umum-sistem-ekskresi.html
Penyakit Umum Sistem Ekskresi
October 20, 2014

DokterSehat.Com – Tubuh manusia terdiri dari jutaan sel, organ dan sistem yang bekerja terus
menerus agar kita tetap hidup. Sel-sel dan organ cenderung melepaskan banyak produk
sampingan, limbah beracun dan zat beracun lainnya sebagai bagian dari metabolisme dan
pencernaan. Ini adalah sistem ekskresi dalam tubuh yang membantu dalam membilas limbah
ini dari tubuh dan membantu kita untuk bertahan hidup tanpa efek merusak dari racun ini.

Organ dari sistem ekskresi termasuk paru-paru, kulit, organ reproduksi seperti rahim, ginjal,
ureter, kandung kemih dan uretra. Ketika organ ini tidak berfungsi, mereka gagal untuk
mengeluarkan limbah dari sistem secara efektif. Hal ini menimbulkan beberapa penyakit
umum ekskresi. Mari kita lihat pada penyakit umum yang mempengaruhi organ-organ dari
sistem ekskresi.

Penyakit yang paling umum dari Sistem ekskresi Mempengaruhi Ginjal

Organ utama yang membantu dalam pembentukan urin adalah ginjal. Ginjal menyaring semua
limbah dalam tubuh dan aliran darah. Hal ini menyebabkan pembentukan urin yang memerah
keluar dari tubuh. Penyakit umum yang mempengaruhi ginjal adalah sebagai berikut :

1. Diabetes Insipidus
Diabetes insipidus adalah suatu penyakit yang penderitanya mengeluarkan urine terlalu
banyak. Penyebab penyakit ini adalah kekurangan hormon ADH ( Anti Diuretic Hormone )
yaitu hormon yang mempengaruhi proses reabsorpsi cairan pada ginjal. Bila kekurangan
hormon ADH, jumlah urine dapat meningkat menjadi 30 kali lipat.
2. Glukosuria
Glukosuria adalah penyakit yang ditandai adanya glukosa dalam urine. Penyakit ini disebut
juga kencing manis. Kadar gula dalam darah meningkat karena kekurangan hormon insulin.
Nefron tidak mampu menyerap kembali kelebihan glukosa, sehingga kelebihan glukosa
dibuang bersama urine.

3. Batu ginjal
Batu ginjal dapat terbentuk karena pengendapan garam kalsium di dalam rongga ginjal,
saluran ginjal, dan kantong kemih. Batu ginjal terbentuk kristal yang tidak bisa larut dan
mengandung kalsium oksalat, asam urat, dan kristal kalsium fosfat. Penyebabnya adalah
karena karena terlalu banyak mengonsumsi garam mineral dan terlalu sedikit mengonsumsi
air. Batu ginjal tersebut dapat menimbulkan hidronefosis ( membesarnya ginjal karena urine
tidak dapat mengalir keluar ) hal itu akibat penyempitan aliranginjal atau tersumbat oleh
batu ginjal.

4. Gagal ginjal
Gagal ginjal adalah kelainan ginjal yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Penyakit ini
disebabkan karena kondisi yang mengganggu fungsi ginjal. Penyakit ini terbagi menjadi 2
yaitu penyakit ginjal semestara dan tetap. Penderita penyakit ginjal sementara dapat ditolong
dengan cuci darah. Sedangkan penderita penyakit ginjal tetap dapat ditong dengan cangkok
ginjal.

5. Nefritis
Nefritis adalah peradangan pada ginjal yang terjadi karena infeksi bakteri penyakit pada
nefron. Bakteri ini masuk melalui saluran pernafasan kemudian dibawa darah ke ginjal.
Karena infeksi ini nefron mengalami peradangan sehingga protein dan sel – sel darah yang
masuk bersama urine primer tidak dapat disaring dan keluar bersama urine. Selain itu,
nefritis dapat menyebabkan uremia, yaitu ureum yang masuk dalam darah melebihi kadar
normal. Terdapatnya ureum di dalam darah dapat menyebabkan penyerapan air terganggu,
selanjutnya air akan menumpuk di kaki atau organ tubuh yang lain. Selain itu, nefritis dapat
diakibatkan karena suatu reaksi kekebalan yang keliru dan melukai ginjal. Tanda-tanda dari
nefritis adalah hematuria (darah di dalam air kemih), proteinuria (protein di dalam air kemih)
dan kerusakan fungsi hati, yang tergantung kepada jenis, lokasi dan beratnya reaksi
kekebalan.

6. Albuminuria
Albuminuria adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai dengan urine penderita
mengandung albumin. Albumin merupakan protein yang bermanfaat bagi manusia karena
berfungsi untuk mencegah agar cairan tidak terlalu banyak keluar dari darah. Penyakit ini
menyebabkan terlalu banyak albumin yang lolos dari saringan ginjal dan terbuang bersama
urine. Penyakit ini antara lain disebabkan oleh kekurangan protein. Cara mencegahnya
dengan cara pengendalian kadar gula darah dan mengurangi derajat albuminuria dengan
pemberian diuretik dosis kecil dan pembatasan asupan protein (0,6-0,8 gram / kg berat
badan per hari).

Penyakit yang paling umum dari Sistem ekskresi Mempengaruhi ureter


Ureter adalah tabung berotot yang membantu urin untuk lulus dari ginjal ke kandung kemih.
Ini penyakit urin yang mempengaruhi ureter termasuk uretritis. Ini adalah suatu peradangan
dari ureter akibat infeksi bakteri atau virus. Gejala-gejala uretritis berbeda pada pria dan
wanita. Pria menunjukkan tanda-tanda darah dalam urin dan air mani, sensasi terbakar saat
buang air kecil, sering buang air kecil, rasa sakit dan pembengkakan penis dan nyeri saat
ejakulasi. Perempuan menunjukkan sakit perut, nyeri saat buang air kecil, demam, nyeri pada
panggul dan vagina, keputihan, dan lain-lain.

Penyakit yang paling umum dari Sistem ekskresi Mempengaruhi Saluran Kemih

Kandung kemih menyimpan urin dari ginjal sampai mereka disemburkan melalui tubuh dari
uretra. Kandung kemih dan uretra keduanya rentan terhadap berbagai infeksi. Infeksi
menyebabkan buang air kecil yang menyakitkan, darah dalam urin, nyeri di perut bagian
bawah, urin yang berbau busuk, urin keruh, dll Jika tidak diobati, dapat menyebabkan banyak
penyakit ginjal dan komplikasi reproduksi.

Penyakit yang paling umum dari Mempengaruhi Sistem ekskresi Paru-paru

Paru-paru merupakan bagian dari sistem pernapasan tubuh kita. Mereka bekerja seperti balon
karet yang mengambil oksigen dan kemudian mengempis membuang karbon dioksida. Karbon
dioksida adalah produk limbah gas tertinggal setelah pertukaran gas oksigen berlangsung. Ada
beberapa penyakit umum yang mempengaruhi paru-paru :

1. TBC
Penyakit TBC disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat
menular melalui percikan ludah saat penderita batuk. Bila diperlukan, penderita TBC dapat
juga dikarantina di tempat khusus agar tidak menularkan penyakitnya .Penyakit ini juga
sebenarnya merupakan salah satu penyakit yang sudah ditaklukan, tetapi belakangan
kembali menyerang. Salah satunya adalah karena penderita tuberkulosis ini tidak
menghabiskan obat mereka. Obat harus diminum secara teratur selama 6 sampai 9 bulan
untuk menyembuhkan penyakit ini. Tidak menghabiskan obat dapat menyebabkan penderita
tidak dapat sembuh dan menyebabkan obat tidak mampu lagi melawan kuman karena
kuman menjadi kebal.

2. Pneumonia
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur yang menginfeksi paru-paru khususnya
di alveolus. Penyakit ini menyebabkan oksigen susah masuk karena alveolus dipenuhi oleh
cairan. Pencegahnnya dengan cara selalu memelihara kebersihan dan menjaga daya tahan
tubuh tetap kuat dapat mencegah agar bakteri tidak mampu menembus pertahanan
kesehatan tubuh. Apabila telah menderita pneumonia, biasanya disembuhkan dengan
meminum antibiotik.

3. Asma
Asma dikenal dengan bengek yang disebabkan oleh bronkospasme. Asma merupakan
penyempitan saluran pernapasan utama pada paru-paru. Gejala penyakit ini ditandai dengan
susah untuk bernapas atau sesak napas. Penyakit ini tidak menular dan bersifat menurun.
Kondisi lingkungan yang udaranya tidak sehat atau telah tercemar akan memicu serangan
asma. Prinsip dasar penanganan serangan asma adalah dengan pemberian obat-obatan baik
suntikan (Hydrocortisone), syrup ventolin (Salbutamol) atau nebulizer (gas salbutamol) untuk
membantu melonggarkan saluran pernafasan.

4. Kanker paru-paru
Kanker paru-paru adalah pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali dalam jaringan paru.
Jika dibiarkan pertumbuhan yang abnormal ini dapat menyebar ke organ lain, baik yang dekat
dengan paru maupun yang jauh misalnya tulang, hati, atau otak. Penyakit kanker paru-paru
lebih banyak disebabkan oleh merokok (87%), sedangkan sisanya disebabkan oleh zat asbes,
radiasi, arsen, kromat, nikel, klorometil eter, gas mustard dan pancaran oven arang bisa
menyebabkan kanker paru-paru, meskipun biasanya hanya terjadi pada pekerja yang juga
merokok.

5. Emfisema
Emfisema disebabkan karena hilangnya elastisitas alveolus. Alveolus sendiri adalah
gelembung-gelembung yang terdapat dalam paru-paru. Pada penderita emfisema, volume
paru-paru lebih besar dibandingkan dengan orang yang sehat karena karbondioksida yang
seharusnya dikeluarkan dari paru-paru terperangkap didalamnya. Asap rokok dan kekurangan
enzim alfa-1-antitripsin adalah penyebab kehilangan elastisitas pada paru-paru.

6. Pleuritis
Pleuritis adalah peradangan pada pleura, yang merupakan, lembab berlapis ganda membran
yang mengelilingi paru-paru dan garis tulang rusuk. Kondisi ini dapat membuat napas sangat
menyakitkan. Kadang-kadang dikaitkan dengan kondisi lain yang disebut efusi pleura, di
mana kelebihan cairan mengisi daerah antara lapisan membran itu.

Penyakit yang paling umum dari Sistem ekskresi Mempengaruhi Kulit

Organ eksternal terbesar tubuh adalah kulit. Ini tidak hanya membantu melindungi organ
internal dari infeksi dan bahaya fisik dan lingkungan lainnya, tetapi juga membantu
mengeluarkan garam dan produk-produk limbah lainnya dari kulit. Mari kita lihat pada
kondisi yang umum yang mempengaruhi kulit :

1. Jerawat
Jerawat atau bintil adalah infeksi kulit yang umum yang mempengaruhi remaja serta orang
dewasa muda. Kulit terdiri dari pori-pori yang terhalang oleh produksi minyak berlebihan
disekresikan oleh kelenjar minyak. Debu, kotoran, bakteri, dll terjebak dalam pori-pori dan ini
menyebabkan erupsi jerawat. Jerawat berlebihan menunjukkan bahwa tubuh tidak mampu
mengeluarkan racun dan limbah karena banyak masalah ginjal hormonal dan lainnya. Jadi,
orang harus minum banyak air dan mengambil langkah-langkah untuk mencegah jerawat.

2. Kanker
Salah satu kanker paling umum yang mempengaruhi orang di seluruh dunia adalah kanker
kulit. Ada tiga jenis umum kanker kulit yang tergantung pada jenis sel kulit itu berasal dari. Ini
termasuk melanoma, kanker sel skuamosa dan kanker sel basal. Paparan berlebih terhadap
sinar UV yang menyebabkan kerusakan langsung atau tidak langsung pada DNA, merokok
tembakau, predisposisi genetik, virus papiloma manusia, vitamin dan kekurangan mineral, dll
dapat menyebabkan kanker kulit.

Penyakit yang paling umum dari Sistem ekskresi Mempengaruhi Organ Reproduksi

Anda mungkin tidak percaya, tapi organ reproduksi seperti rahim pada wanita, juga bertindak
seperti organ ekskresi. Wanita cenderung mengalami menstruasi setiap bulan. Perdarahan
menstruasi ini adalah jenis ekskresi sisa darah, jaringan dan tidak dibuahi sel telur dari tubuh.
Jadi, dengan cara metaforis, rahim juga bertindak sebagai organ ekskresi pada wanita. Ada
cukup beberapa penyakit yang mempengaruhi organ reproduksi. Dari jumlah tersebut,
beberapa penyakit yang paling umum adalah sebagai berikut :

1. Penyakit Menular Seksual


Penyakit kelamin atau penyakit menular seksual (PMS) adalah infeksi yang ditularkan karena
perilaku seksual yang tidak aman. Penyakit ini termasuk banyak bakteri, infeksi virus dan
jamur seperti sifilis, gonore, herpes, HIV / AIDS, candidiasis, dll Hal ini sangat penting untuk
mencegah infeksi penyakit menular seksual karena dapat menyebabkan banyak komplikasi
serius sebagai akibat dari yang banyak komplikasi reproduksi serta infertilitas timbul.
Sebagian besar infeksi STD sangat menular dan dapat ditransfer dari satu pasangan seksual
dengan yang lain, dari ibu ke bayi saat melahirkan dan saat menyusui.

2. Kanker
Ada banyak kanker rahim yang mencakup sarkoma rahim, kanker serviks, dll Kanker ini
menghancurkan hampir sepanjang waktu. Hal ini membutuhkan dokter untuk melakukan
histerektomi dan kemoterapi untuk menyingkirkan sel-sel kanker. Hal ini menyebabkan
kemandulan pada kebanyakan wanita.

Kita harus selalu mencari bantuan medis untuk menyingkirkan penyakit ini sesegera mungkin.
Jika limbah dari tubuh tidak diekskresikan keluar, hal itu akan menyebabkan banyak
komplikasi medis seperti kebingungan mental, delirium, gangguan tidur, toksisitas, dll
Semoga informasi di atas telah berguna dalam memahami beberapa penyakit umum dan
gangguan yang mempengaruhi organ sistem ekskresi.

4. http://smarterbloggerz.blogspot.com/2013/09/penyakit-pada-sistem-ekskresi-dan-
cara.html
5. https://fitria97.wordpress.com/tugas-tugas/ipa/biologi/gangguan-pada-sistem-ekskresi-
manusia/
GANGGUAN PADA SISTEM EKSKRESI MANUSIA
1. GANGGUAN PADA GINJAL
1. Batu ginjal
 Penyebab :
Batu ginjal dapat terbentuk karena pengendapan garam kalsium di dalam rongga ginjal,
saluran ginjal, atau kandung kemih.
Batu ginjal berbentuk kristal yang tidak bisa larut dan mengandung kalsium oksalat, asam
urat, dan kristal kalsium fosfat. Penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengonsumsi
garam mineral dan terlalu sedikit mengonsumsi air. Batu ginjal tersebut lebih lanjut dapat
menimbulkan hidronefrosis. Hidronefrosis adalah membesarnya salah satu ginjal karena urine
tidak dapat mengalir keluar. Hal itu akibat penyempitan aliran ginjal atau tersumbat oleh batu
ginjal.
 Pencegahan :
1. Perbanyaklah minum air putih agar air seni lancar. Ketika berada di ruangan ber-AC,
Perbanyak minum air putih walaupaun tidak haus, Minumlah air putih minimal 8 gelas sehari.
2. Hindari minum atau memasak menggunakan air yang kandungan kapurnya tinggi. Kapur di
dalam tubuh bisa membentuk batu.
3. Jika menderita penyakit gout dan hiperparatiroid segera atasi. Kedua penyakit itu
meningkatkan resiko terbentuknya batu ginjal.
4. Lakukan olahraga rutin dengan tujuan agar metabolisme di dalam tubuh berjalan dengan
baik. Idealnya, lakukan olahraga dua hari sekali. Pilihlah jenis olahraga yang disukai dan
lakukan sesuai kemampuan, jangan dipaksakan.
5. Jangan duduk terlalu lama saat bekerja. Posisi tersebut mempermudah terjadinya
pengendapan Kristal air seni yang kemudian membentuk batu. Paling tidak, dua jam sekali
bangkitlah dari duduk dan berjalan-jalan sebentar.
6. Bila terasa ingin membuang air seni sebaiknya segera lakukan. Sangat tidak disarankan untuk
menahan air seni, karena Kristal-kristal tersebut bisa mengendap membentuk batu ginjal.
7. Hindari makanan yang mengandung kalsium tinggi, seperti susu dengan kalsium tinggi. Begitu
juga dengan makanan yang mengandung purin tinggi, seperti jeroan, emping, dan brokoli.
Dan kurangi konsumsi kacang-kacangan, cokelat, soda dan teh.
 Pengobatan :
Penyakit ini dapat diatasi dengan pembedahan dan sinar laser. Tujuan dari pembedahan untuk
membuang endapan garam kalium. Tujuan menggunakan sinar laser untuk memecahkan
endapan garam kalsium.
1. Nefritis
 Penyebab :
Nefritis adalah kerusakan bagian glomerulus ginjal akibat alergi racun kuman. Nefritis
biasanya disebabkan adanya bakteri Streptococcus. Rusaknya nefron mengakibatkan urine
masuk kembali ke dalam darah dan penyerapan air menjadi terganggu sehingga timbul
pembengkakan di daerah kaki.
 Pengobatan :
Penderita nefritis bisa disembuhkan dengan cangkokan ginjal atau cuci darah secara rutin.
Cuci darah biasanya dilakukan sampai penderita mendapatkan donor ginjal yang memiliki
kesesuaian jaringan dengan organ penderita.
1. Glukosuria
 Penyebab :
Glukosuria adalah penyakit yang ditandai adanya glukosa dalam urine. Penyakit tersebut
sering juga disebut penyakit gula atau kencing manis (diabetes mellitus). Kadar glukosa dalam
darah meningkat karena kekurangan hormon insulin. Nefron tidak mampu menyerap kembali
kelebihan glukosa, sehingga kelebihan glukosa dibuang bersama urine.
 Pencegahan :
1. Kontrol kebiasaan makan
2. Kendalikan berat badan
3. Olah raga secar teratur
4. Kelola faktro resiko lain (hipertensi, kadar lemak darah, dll)
5. Bagi yang beresiko tinggi, periksa glukosa darah setiap tahun
 Pengobatan :
Bagi pasien Diabetes Melitus kendalikan kadar glukosa darah (dengan diet, olahraga & obat
sesuai petunjuk dokter) dan periksa secara berkala. Pasien yang cukup terkendali dengan
pengaturan makan saja tidak mengalami kesulitan kalau berpuasa. Pasien yang cukup
terkendali dengan obat dosis tunggal juga tidak mengalami kesulitan untuk berpuasa. Obat
diberikan pada saat berbuka puasa. Untuk yang terkendali dengan obat hipoglikemik oral
(OHO) dosis tinggi, obat diberikan dengan dosis sebelum berbuka lebih besar daripada
dosis sahur. Untuk yang memakai insulin, dipakai insulin jangka menengah yang diberikan
saat berbuka saja. Sedangkan pasien yang harus menggunakan insulin (DMTI) dosis ganda,
dianjurkan untuk tidak berpuasa dalam bulan Ramadhan.
1. Albuminuria
 penyebab :
Albuminuria adalah penyakit yang ditunjukkan oleh adanya molekul albumin dan protein lain
dalam urine. Penyebabnya karena adanya kerusakan pada alat filtrasi.
 Pencegahan :
1. Untuk mengurangi resiko terjadinya albuminuria mungkin bisa dimulai dengan membiasakan
diri minum 8 gelas sehari, walaupun sebetulnya tidak merasa haus.
2. Selain itu pencegahannya juga dapat dilakukan dengan tidak mengonsumsi hanya salah satu
zat gizi saja secara berlebihan (misalnya hanya protein atau kalsium saja). Artinya makanan
yang kita makan juga haru seimbang, baik dari segi jumlah maupun kadar gizinya.
1. Hematuria
 Penyebab :
Hematuria adalah penyakit yang ditandai adanya sel darah merah dalam urine. Penyakit
tersebut disebabkan adanya peradangan pada organ urinaria atau karena iritasi akibat gesekan
batu ginjal.
1. Gagal ginjal
 Penyebab :
Gagal ginjal terjadi jika salah satu ginjal tidak berfungsi. Kegagalan salah satu ginjal ini akan
diambil alih tugasnya oleh ginjal lain. Namun, keadaan ini akan tetap menimbulkan resiko
sangat tinggi. Karena menyebabkan penimbunan urea dalam tubuh dan kematian.
 Pengobatan :
Penyakit ini dapat diatasi dengan cangkok ginjal atau menggunakan ginjal tiruan sampai ginjal
yang asli dapat kembali berfungsi.
1. B. GANGGUAN PADA HATI
1. Hepatitis
 Penyebab :
Hepatitis adalah radang hati yang disebabkan oleh virus. Virus hepatitis ada beberapa macam,
misalnya virus hepatitis A dan hepatitis B. Hepatitis yang disebabkan oleh virus hepatitis B
lebih berbahaya daripada hepatitis yang disebabkan oleh virus hepatitis A.
 Pencegahan :
1. Hepatitis dapat dicegah dengan melakukan vaksinasi.
2. Jarum untuk akupuntur atau tatto harus steril
3. Hindari pemakaian alat-alat secara bersamaan seperti cukur, sisir
4. Hindari aktivitas sex dengan berganti-ganti pasangan
5. Hindari mendapat donor darah yang tidak resmi
 Pengobatan :
1. melalui kimiawi yang bertujuan untuk mematikan virus hepatitis
2. pengobatan suportif yang bertujuan untuk melindungi sel hati dan membantu pemulihan sel
hati yang rusak
1. Penyakit kuning
 Penyebab :
Penyakit kuning disebabkan oleh tersumbatnya saluran empedu yang mengakibatkan cairan
empedu tidak dapat dialirkan ke dalam usus dua belas jari, sehingga masuk ke dalam darah
dan warna darah menjadi kuning. Kulit penderita tampak pucat kekuningan, bagian putih bola
mata berwarna kekuningan, dan kuku jaripun berwarna kuning. Hal ini terjadi karena di
seluruh tubuh terdapat pembuluh darah yang mengangkut darah berwarna kekuningan karena
bercampur dengan cairan empedu.
1. Sirosis hati
 Penyebab :
Sirosis hati adalah keadaan penyakit yang sudah lanjut dimana fungsi hati sudah sangat
terganggu akibat banyaknya jaringan ikat di dalam hati. Sirosis hati dapat terjadi karena virus
Hepatitis B dan C yang berkelanjutan, karena alkohol, salah gizi, atau karena penyakit lain
yang menyebabkan sumbatan saluran empedu.
 Penyembuhan :
Sirosis tidak dapat disembuhkan, pengobatan dilakukan untuk mengobati komplikasi yang
terjadi (seperti muntah dan berak darah, asites/perut membesar, mata kuning serta koma
hepatikum).
1. Perlemakan hati
 Penyebab :
Perlemakan hati terjadi bila penimbunan lemak melebihi 5 % dari berat hati atau mengenai
lebih dari separuh jaringan sel hati. Perlemakan hati ini sering berpotensi menjadi penyebab
kerusakan hati dan sirosis hati. Kelainan ini dapat timbul karena mengkonsumsi alkohol
berlebih disebut ASH (Alcoholic Steatohepatitis), maupun bukan karena alkohol disebut
NASH (Nonalcoholic Steatohepatitis).
1. Kanker hati
 Penyebab :
Kanker hati terjadi apabila sel kanker berkembang pada jaringan hati. Kanker hati yang
banyak terjadi adalah Hepatocellular carcinoma (HCC). HCC merupakan komplikasi akhir
yang serius dari hepatitis kronis, terutama sirosis yang terjadi karena virus hepatitis B, C dan
hemochromatosis.
1. Koletasis dan jaundice
 Penyebab :
Kolestasis merupakan keadaan akibat kegagalan memproduksi dan pengeluaran empedu.
Lamanya menderita kolestasis dapat menyebabkan gagalnya penyerapan lemak dan vitamin
A, D, E, K oleh usus, juga adanya penumpukan asam empedu, bilirubin dan kolesterol di hati.
Adanya kelebihan bilirubin dalam sirkulasi darah dan penumpukan pigmen empedu pada
kulit, membran mukosa dan bola mata disebut jaundice. Pada keadaan ini kulit penderita
terlihat kuning, warna urin menjadi lebih gelap, sedangkan faeces lebih terang.
1. C. GANGGUAN PADA PARU-PARU
1. Asma
 Penyebab :
Asma dikenal dengan bengek yang disebabkan oleh bronkospasme. Asma merupakan
penyempitan saluran pernapasan utama pada paru-paru. Gejala penyakit ini ditandai dengan
susah untuk bernapas atau sesak napas. Penyakit ini tidak menular dan bersifat menurun.
Kondisi lingkungan yang udaranya tidak sehat atau telah tercemar akan memicu serangan
asma.
 Pencegahan :
Langkah tepat yang dapat dilakukan untuk menghindari serangan asma adalah menjauhi
faktor-faktor penyebab yang memicu timbulnya serangan asma itu sendiri. Setiap penderita
umumnya memiliki ciri khas tersendiri terhadap hal-hal yang menjadi pemicu serangan
asmanya.
 Pengobatan :
Penyakit Asma (Asthma) sampai saat ini belum dapat diobati secara tuntas, ini artinya
serangan asma dapat terjadi dikemudian hari. Penanganan dan pemberian obat-obatan kepada
penderita asma adalah sebagai tindakan mengatasi serangan yang timbul yang mana
disesuaikan dengan tingkat keparahan dari tanda dan gejala itu sendiri. Prinsip dasar
penanganan serangan asma adalah dengan pemberian obat-obatan baik suntikan
(Hydrocortisone), syrup ventolin (Salbutamol) atau nebulizer (gas salbutamol) untuk
membantu melonggarkan saluran pernafasan.
1. Tubrculosis (TBC)
 Penyebab :
Penyakit TBC disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat
menular melalui percikan ludah saat penderita batuk.
 Penegahan :
1. Menghindari kontak dengan penderita TBC.
2. Tidak meggunakan peralatan terutama peralatan makn dengan penderita TBC.
 Pengobatan :
Pengobatan untuk TBC bila sudah diketahui sejak dini sebenarnya tidak terlalu mahal dan
mudah untuk disembuhkan karena sudah ada obat yang disediakan pemerintah. Bila
diperlukan, penderita TBC dapat juga dikarantina di tempat khusus agar tidak menularkan
penyakitnya.Penyakit ini juga sebenarnya merupakan salah satu penyakit yang sudah
ditaklukan, tetapi belakangan kembali menyerang. Salah satunya adalah karena penderita
tuberkulosis ini tidak menghabiskan obat mereka. Obat harus diminum secara teratur selama 6
sampai 9 bulan untuk menyembuhkan penyakit ini. Tidak menghabiskan obat dapat
menyebabkan penderita tidak dapat sembuh dan menyebabkan obat tidak mampu lagi
melawan kuman karena kuman menjadi kebal.
1. Pneumonia
 Penyebab :
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur yang menginfeksi paru-paru khususnya
di alveolus. Penyakit ini menyebabkan oksigen susah masuk karena alveolus dipenuhi oleh
cairan.
 Pencegahan :
1. Selalu memelihara kebersihan dan menjaga daya tahan tubuh tetap kuat dapat mencegah
agar bakteri tidak mampu menembus pertahanan kesehatan tubuh.
2. Biasakan untuk mencuci tangan, makan makanan bergizi
3. berolahraga secara teratur.
 Pengobatan:
Apabila telah menderita pneumonia, biasanya disembuhkan dengan meminum antibiotik.
1. Emfisema
 Penyebab :
Emfisema disebabkan karena hilangnya elastisitas alveolus. Alveolus sendiri adalah
gelembung-gelembung yang terdapat dalam paru-paru. Pada penderita emfisema, volume
paru-paru lebih besar dibandingkan dengan orang yang sehat karena karbondioksida yang
seharusnya dikeluarkan dari paru-paru terperangkap didalamnya. Asap rokok dan kekurangan
enzim alfa-1-antitripsin adalah penyebab kehilangan elastisitas pada paru-paru.
 Pencegahan :
Menghindari asap rokok adalah langkah terbaik untuk mencegah penyakit ini. Berhenti
merokok juga sangat penting.
1. Bronkitis
 Penyebab :
Penyakit bronkitis disebabkan oleh peradangan pada bronkus (saluran yang membawa udara
menuju paru-paru). Penyebabnya bisa karena infeksi kuman, bakteri atau virus. Penyebab
lainnya adalah asap rokok, debu, atau polutan udara.
 Pencegahan :
1. Meningkatkan daya tahan tubuh merupakan salah satu pencegahan yang dapat dilakukan.
2. Sedangkan untuk mencegah bronkitis kronik adalah dengan menghentikan kebiasaan
merokok juga menghindari asap rokok agar tidak menjadi perokok pasif yang sangat
berbahaya.
 Pengobatan :
Untuk pengobatan bila disebabkan oleh bakteri atau kuman dapat diatasi dengan
meminum antibiotik sesuai anjuran dokter. Bila disebabkan oleh virus, biasanya digunakan
obat-obatan untuk meringankan gejala.
1. Asbestosis
 Penyebab :
Adalah suatu penyakit saluran pernafasan yang di sebabkan oleh menghirup serat-serat asbes,
dimana pada paru-paru terbentuk jaringan parut yang luas. Asbestos terdiri dari serat silikat
mineral dengan komposisi kimiawi yang berbeda. Jika terhisap, serat asbes mengendap di
dalam dalam paru-paru, menyebabkan parut. Menghirup asbes juga dapat menyebabkan
penebalanpleura (selaput yang melapisi paru-paru).
 Pencegahan :
Asbestosis dapat dicegah dengan mengurangi kadar serat dan debu asbes di lingkungan kerja.
Karena industri yang menggunakan asbes sudah melakukan kontrol debu, sekarang ini lebih
sedikit yang menderita asbestosis, tetapi mesotelioma masih terjadi pada orang yang pernah
terpapar 40 tahun lalu.
 Pengobatan :
Pengobatan suportif untuk mengatasi gejala yang timbul adalah membuang lendir/dahak dari
paru-paru melalui prosedur postural drainase, perkusi dada dan vibrasi. Diberikan obat
semprot untuk mengencerkan lendir. Mungkin perlu diberikan oksigen, baik melalui sungkup
muka (masker) maupun melalui selang plastik yang dipasang di lubang hidung. Kadang
dilakukan pencangkokan paru-paru. Mesotelioma berakibat fatal, kemoterapi tidak banyak
bermanfaat dan pengangkatan tumor tidak menyembuhkan kanker.
1. Paru-paru hitam
 Penyebab :
Paru-paru hitam merupakan akibat dari terhirupnya serbuk batubara dalam jangka waktu yang
lama. Merokok tidak menyebabkan meningkatnya angka kejadian paru-paru hitam, tetapi bisa
memberikan efek tambahan yang berbahaya bagi paru-paru. Resiko menderita paru-paru
hitam berhubungan dengan lamanya dan luasnya pemaparan terhadap debu batubara.
Kebanyakan pekerja yang terkena berusia lebih dari 50 tahun. Penyakit ini ditemukan pada 6
dari 100.000 orang.
 Pencegahan :
Paru-paru hitam dapat dicegah dengan menghindari debu batubara pada lingkungan kerja.
Pekerja tambang batubara harus menjalani pemeriksaan foto dada tiap 4-5 tahun sehingga
penyakit ini dapat ditemukan pada stadium awal. Jika ditemukan penyakit, maka pekerja
tersebut harus dipindahkan ke daerah dimana kadar debu batubaranya rendah, untuk
menghindari terjadinya fibrosis masif progresif.
 Pengobatan :
Tidak ada pengobatan khusus untuk penyakit ini, selain untuk mengobati komplikasinya
(gagal jantung kanan atau tuberkulosis paru). Jika terjadi gangguan pernapasan, maka
diberikan bronkodilator dan ekspektoran. Tetapi adalah penting untuk menghindari pemaparan
lebih lanjut.
1. Sinusitis
 Penyebab :
Sinusitis adalah infeksi dalam rongga sinus yaitu rongga berisi udara yang letaknya dalam
rongga kepala di sekitar hidung. Infeksi atau peradangan sinus umumnya terjadi sebagai
kelanjutan infeksi hidung. Setiap kondisi dalam hidung yang menghambat aliran keluar cairan
hidung cenderung menyebabkan infeksi dari sinus. Seperti adanya infeksi virus, bakteri atau
benda asing penyebab alergi dapat menimbulkan pembengkakan selaput lendir hidung dan hal
yang sama juga terjadi pada sinus sehingga menutup hubungan antara sinus dan hidung.
Alergen yang terhirup seperti debu, spora jamur, bulu binatang, serbuk sari bunga, dan lain-
lain menimbulkan reaksi alergi dan pembengkakan yang dapat berpengaruh atas timbulnya
serangan sinusitis.
 Pencegahan :
1. Infeksi virus dan bakteri harus dihindari dengan meningkatkan daya tahan tubuh misalnya
istirahat dan gizi yang cukup serta olahraga yang teratur.
2. Hindari juga alergen seperti debu, asap rokok dan polusi lain serta obat-obatan dan jenis
makanan tertentu yang dapat menimbulkan alergi.
3. Jenis alergennya harus diketahui agar reaksi selanjutnya dapat dihindari atau dikurangi.
Menyelam dan berenang juga harus dihindari karena air dapat masuk ke dalam sinus
sehingga menimbulkan sumbatan atau infeksi.
1. Pleuritis
 Penyebab :
Pleuritis adalah peradangan pada pleura, yang merupakan, lembab berlapis ganda membran
yang mengelilingi paru-paru dan garis tulang rusuk. Kondisi ini dapat membuat napas sangat
menyakitkan. Kadang-kadang dikaitkan dengan kondisi lain yang disebut efusi pleura, di
mana kelebihan cairan mengisi daerah antara lapisan membran itu.
 Pengobatan :
Pengobatan yang dilakukan pada penderita sinusitis biasanya meliputi:
1. Suntikan anti alergi
2. Menghindari pencetus alergi
3. Semprotan hidung yang mengandungkortikosteroid untuk membantu mengurangi bengkak di
rongga sinus, terutama karena adanya polip ataupun karena alergi.
4. Tindakan operasi untuk membersihkan dan mengeringkan rongga sinus mungkin diperlukan
terutama bagi pasien yang mengalami peradangan yang berulang.
1. Kanker paru-paru
 Penyebab :
Kanker paru-paru adalah pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali dalam jaringan paru.
Jika dibiarkan pertumbuhan yang abnormal ini dapat menyebar ke organ lain, baik yang dekat
dengan paru maupun yang jauh misalnya tulang, hati, atau otak. Penyakit kanker paru-paru
lebih banyak disebabkan oleh merokok (87%), sedangkan sisanya disebabkan oleh zat asbes,
radiasi, arsen, kromat, nikel, klorometil eter, gas mustard dan pancaran oven arang bisa
menyebabkan kanker paru-paru, meskipun biasanya hanya terjadi pada pekerja yang juga
merokok.
 Pencegahan :
Berhenti dan hindari merokok.
 Pengobatan :
Beberapa tindakan yang dapat dilakukan adalah:
1. Tindakan operasi pembedahan mengangkat sell kanker
2. Tindakan Therapy Radiasi
3. Tindakan Therapy Kemotherapy
4. Tindakan penyuntikan {Photodynamic (PTD)}
5. Pemberian Nutrisi dan supplement dapat mengurang gejala yang disebabkan oleh kanker
paru. Vitamin D dan Fe sangat baik untuk diberikan oleh penderita penyakit kanker paru,
Begitu pula dengan makanan antioxidant seperti blueberri, cherri, dan buah tomat
1. D. GANGGUAN PADA KULIT
1. Skabies
 Penyebab :
Kudis (scabies) adalah penyakit kulit yang menular, penyakit ini memiliki gejala gatal, dan
rasa gatal tersebut akan lebih para pada malam hari. Sering muncul di tempat-tempat lembab
di tubuh seperti misalnya, tangan, ketiak, pantat, kunci paha dan terkang di celang jari tangan
atau kaki.
 Pencegahan :
1. mencuci sperai tempat tidur, handuk dan pakaian yan dipakai dalam 2 hari belakangan
dengan air hangat dan deterjen.
2. Menjaga kebersihan kulit.
 Pengobatan :
Untuk pengobatan luar, cukup ambil daun, kulit, batang, atau akar salam seperlunya. Cuci
bersih, lalu giling halus sampai menjad adonan seperti bubur. Balurkan ke tempat yang gatal,
kemudian dibalut.
1. Kurap
 Penyebab :
Penyakit Kurap merupakan suatu penyakit kulit menular yang disebabkan oleh fungsi. Gejala
kurap mulai dapat dikenali ketika terdapat baian kecil yang kasar pada kulit dan dikelilingi
lingkaran merah muda.
 Pencegahan :
1. Mencuci tangan yang sempurna.
2. Menjaga kebersihan tubuh.
3. Mengindari kontak dengan penderita.
 Pengobatan :
Dapat diobati dengan anti jamur yang mengandung mikonazol dan kloritomazol dengan benar
dapat menghilangkan infeksi.
1. Panu
 Penyebab :
Panu adalah salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur. Penyakit panau ditandai
dengan bercak yang terdapat pada kulit disertai rasa gatal pada saat berkeringat. Bercak-
bercak ini bisa berwarna putih, coklat atau merah tergantung warna kulit si penderita.
Panu paling banyak dijumpai pada remaja usia belasan. Meskipun begitu panau juga bisa
ditemukan pada penderita berumur tua.
 Pencegahan :
1. Menjaga kebersihan badan.
2. Usahakan agar kulit dalam keadaan kering dan tidak lembab.
3. Pakaian dan handuk mandi jangan sampai lembab, karena pakaian yang lembab memicu
tumbuhnya jamur.
4. Jangan menggunakan pakaian atau peralatan mandi dengan penderita panu.
 Pengobatan :
Panu dapat diobati dengan obat-obatan tradisional seperti daun sirih yang dicampur dengan
kapur sirih dan dioles pada kulit yang terserang Panu. Atau juga dapat digunakan obat-obat
yang di jual di pasaran seperti Pandas dan Kalpanax.
1. Biduran
 Penyebab :
Biduran disebabkan oleh udara dingin, alergi makanan dan alergi bahan kimia. Biduran
ditandai dengan timbulnya bentol-bentol yang tidak beraturan dan terasa gatal. Biduran dapat
berlangsung beberapa jam dan dapat juga berlangsung berhari-hari.
 Pencegahan :
Bagi penderita biduran, pencegahan dapat dilakukan dengan menghindari faktor-faktor
penyebab tim bulnya bidur. Seperti udara dingin, makanan dan bahan kimia.
 Pengobatan :
Pengobatan dapat dilakukan dengan menggunakan resep obat yang diberikan oleh dokter.
1. Ringworm
 Penyebab :
Ringworm adalah sejenis jamur yang menginfeksi kulit. Infeksi ini ditandai dengan timbulnya
bercak lingkaran di kulit.
 Pencegahan :
Pencegahan penyakit ini dilakukan dengan menjaga agar kulit tetap kering dan tidak lembab.
 Pengobatan :
Pengobatannya dilakukan dengan mengkonsumsi obat anti jamur.
1. Psosiaris
 Penyebab :
Penyebab pasti dari penyakit ini belum bisa ditentukan, tetapi hasil dari banyak penelitian
penyakit ini disebabkan adanya gangguan pada sistem kekebalan tubuh. Ada dua tipe sel
darah putih yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh kita, yaitu sel limfosit T dan limfosit
B. Pada psoriaris terjadi aktivasi limfosit T yang tidak normal di kulit. Ini menyebabkan kulit
menjadi meradang secara berlebihan.
 Pengobatan :
Psoriasis belum dapat disembuhkan secara total, tetapi pengobatan teratur dapat menekan
gejala menjadi tidak nampak. Gejala yang ditimbulkannya adalah kulit kemerahan yang dapat
terjadi di kulit kepala, sikut, punggung, dan lutut.
1. Kanker kulit
 Penyebab :
Penyakit kanker kulit disebabkan oleh penerimaan sinar matahari yang berlebihan. Penyakit
ini lebih sering menyerang orang yang berkulit putih atau terang, karena warna kulit tersebut
lebih sensitif terhadap sinar matahari.
 Pencegahan :
Pencegahan dapat dilakukan dengan tabir surya atau menghindari kontak dengan sinar
matahari yang terlalu banyak.

Anda mungkin juga menyukai