Anda di halaman 1dari 25

http://www.slideshare.

net/dediroma/bentuk-negara-sistem-pemerintahan-di-dunia

 1. LOGO BENTUK BENTUK2 NEGARA & SISTEM PEMERINTAHAN DI DUNIA


 2. BENTUK NEGARA 1.MONARKI 2.REPUBLIK LOGO
 3. MONARKI Monarki, berasal dari bahasa YUNANI monos yang berarti satu, dan
archein yang berarti pemerintah. Monarki merupakan Suatu Negara yang menjalankan
sistem pemerintahan dipimpin oleh seorang (Raja, Ratu, Syah atau kaisar). Monarki atau
sistem pemerintahan kerajaan adalah sistem tertua di dunia. Pada awal kurun ke-19,
terdapat lebih 900 tahta kerajaan di dunia, tetapi menurun menjadi 240 dalam abad ke-
20.Sedangkan pada dekade kedelapan abad ke-20, hanya 40 takhta saja yang masih ada.
Dari jumlah tersebut, hanya Lima negara mempunyai penguasa Monarki Mutlak dan
selebihnya terbatas kepada sistem Konstitusi
 4. MONARKI Istilah yang digunakan untuk Pemimpin Negara Monarki di dunia adalah
sbb :1. RAJA / RATU = Arab Saudi, Swaziland, Thailand, Britania Raya, Maroko,
Spanyol2. Emir = Kuwait, Spanyol3. Kaisar = Jepang4. Pangeran = Monako5. Sultan =
Brunei, Oman6. Yang dipertuan Agong = Malaysia7. Paus = Vatikan
 5. MONARKI ABSOLUTMONARKI MONARKI KONSTITUSI MONARKI
PARLEMENTER MONARKI DEMOKRASI
 6. MONARKI 1. MONARKI ABSOLUT / MUTLAKMonarki Absolut / Mutlak
merupakan Negara yang Dipimpin olehraja sebagai kepala Negara & Pemerintahan yang
kekuasaan danwewenangnya tidak terbatas.Perintah raja merupakan hukum dan undang2
yang harus dipatuhidan dilaksanakan oleh rakyatnya, pada diri raja terdapat
kekuasaaneksekutif, legislatif, dan yudikatif yang menyatu dalam ucapan
danperbuatannya. Contoh : perancis, semasa louis XIV dengansemboyannya yang
terkenal L’etat C’est Moi (Negara adalah saya)adanya perdana menteri dalam pada
negara MonarkiAbsolut/Mutlak hanya sebagai simbol saja, pada prinsipnya Rajamemiliki
wewenang Penuh terhadap Penguasaan Negara.
 7. MONARKIDaftar Negara di dunia dengan sistem monarki Absolut / Mutlak1. Arab
Saudi = Raja Abdullah ibn’ Ad al ‘Aziz Al Sa’ud2. Brunei = Sultan Hassanal Bolkiah
Muizzadin Wadaulah3. Swaziland = Raja Mswati III4. Oman = Sultan Qaboos Ibn Said
Al Said5. Qatar = Emir Hamad bin Khalifa Al-Thani
 8. MONARKI 2. MONARKI KONSTITUSIONAL Monarki Konstitusional merupakan
merupakan Negara yang Dipimpin oleh raja sebagai kepala Negara dimana kekuasaanya
dibatasi oleh undang - undang (konstitusi). Terjadinya Proses monarki konstitusional
pada negara MONARKI adalah sebagai berikut :a. Adakalanya proses monarki
konstitusional itu datang dari inisiatif raja itu sendiri karena ia takut kekuasaannya akan
runtuh / dikudeta. Contoh: negara Jepang dengan hak octrooi (Hak Tunggal)b.
Adakalanya proses monarki konstitusional itu terjadi karena adanya revolusi rakyat
terhadap raja. Contoh: Inggris yang melahirkan Bill of RightsI tahun 1689, Yordania,
Denmark, Arab Saudi, dan Brunei Darussalam.
 9. MONARKI Daftar Negara negara dengan sistem monarki konstitusionalRATU
ELIZABETH II1. Antigua & Barbuda 9. Kanada2. Australia 10. Papua Nugini3. Bahama
11. Saint Kitts dan Nevis4. Barbados 12. Sainit Lucia & Grenadines5. Belize 13. Selandia
Baru6. Britania Raya 14. Kepulauan Solomon7. Grenada 15. Tuvulu8. Jamaika
 10. MONARKIRATU MARGARETH II 21. Raja Juan Carlos I = Spanyol16. Denmark
22. Raja Carl XVI Gustaf = Swedia 23. Taja Bhumibol Adulyadej =17. Grend Land
Thailand18. Ratu Beatrix = Belanda 24. Presiden Khalifa bin Zayed Al19. Raja Albert II
= Belgia Nahayan = Uni Emirat Arab20. Maharaja Akihito = Jepang 25. Raja Abdullah II
= Yordania21. Raja Norodom Sihamoni = Kamboja22. Pangeran Hans Adam II =
Liechtenstein23. Adipati Agung Henri = Luxemburg24. Yg dipertuan Agung Sultan
Mizan Zainal Abidin = Malaysia18. Pangeran Albert = Monako19. Raja Mohammed VI
= Maroko20. Raja Harald V = Norwegia
 11. MONARKI 3. MONARKI PARLEMENTER Monarki parlementer adalah bentuk
pemerintahan dalam suatunegara yang dikepalai oleh seorang raja dengan
menempatkanparlemen (DPR) sebagai pemegang kekuasaan tertinggi. Jatuhtegaknya
pemerintah bergantung pada kepercayaan parlemenkepada para menteri. Dalam monarki
parlementer, kekuasaan eksekutif dipegangoleh kabinet (perdana menteri) dan
bertanggung jawab kepadaparlemen. Fungsi raja hanya sebagai kepala negara
(simbolkekuasaan) yang kedudukannya tidak dapat diganggu gugat. Rajatidak memegang
pemerintahan secara nyata, tetapi para menteriyang bertanggung jawab atas nama dewan
maupun sendiri-sendiri, sesuai tugas masing-masing. Bentuk monarki parlementersampai
sekarang masih tetap dilaksanakan di Inggris, Belanda, danMalaysia.
 12. MONARKIDaftar Negara negara dengan sistem monarki Parlementer 1. INGGRIS 2.
BELANDA 3. MALAYSIA
 13. MONARKI 4. MONARKI DEMOKRASIMonarki Demokrasi merupakan Negara
yang Dipimpinoleh raja yang dipilih secara Demokrasi.Pemilihan Kepala Negara pada
negara MonarkiDemokrasi ditentukan melalui hasil permusyawaratanbeberapa Sultan.
Masa Jabatan Kepala Negara akanditentukan berdasarkan Konstitusi.Perdana Menteri
akan dipilih oleh Rakyat berdasarkansistem Demokrasi. Perdana menteri secara
konstitusimemegang jabatan sebagai Kepala Pemerintahan.
 14. MONARKIDaftar Negara didunia dengan sistem monarki Demokrasi MALAYSIA
KEPALA NEGARA : Tuanku Mizan Zainal Abidin Perdana Menteri : Najib Tun Razak
 15. PERTANYAAN ? MENGAPA RATU ELIZABETH IIMENGEPALAI BANYAK
NEGARA NEGARA DI DUNIA? LOGO
 16. MONARKI Daftar Negara negara dengan sistem monarki konstitusionalRATU
ELIZABETH II1. Antigua & Barbuda 9. Kanada2. Australia 10. Papua Nugini3. Bahama
11. Saint Kitts dan Nevis4. Barbados 12. Sainit Lucia & Grenadines5. Belize 13. Selandia
Baru6. Britania Raya 14. Kepulauan Solomon7. Grenada 15. Tuvulu8. Jamaika
 17. PERTANYAAN ? MENGAPA RATU ELIZABETH IIMENGEPALAI BANYAK
NEGARA NEGARA DI DUNIA? LOGO
 18. LOGO KARENA RATU ELIZABETH MERUPAKAN KETUA NEGARA
PERSEMAKMURAN Apa yg dimaksud NEGARA PERSEMAKMURAN?
 19. NEGARA PERSEMAKMURANmerupakan suatu persatuan secara sukarela yang
melibatkan negara-negara berdaulat yang didirikan atau pernah dijajah oleh pihak
BritaniaRaya (INGGRIS)Tidak semua anggota Negara Persemakmuran yang mengakui
RatuInggris, Elizabeth II, sebagai kepala negara. Negara-negara yang mengambilnya
sebagai kepala negaradikenal sebagai Kerajaan Persemakmuran atau "Commonwealth
Realm".Bagaimanapun juga, kebanyakan anggotanya adalah REPUBLIK, dansebagian
yang lain mempunyai MONARKI tersendiri. Namundemikian, semua anggotanya
menganggap Ratu Elizabeth II sebagai KetuaPersemakmuran.
 20. DAFTAR NEGARA PERSEMAKMURAN AMERIKA 34. Mozambik
ANGGOTAEROPA DIBEKUKAN SELATAN 35. Rwanda1. Britania Raya 1. Fiji 16.
Guyana ASIA2. Siprus BEKAS ANGGOTA AFRIKA 36. India3. Malta 1. Republik
Irlandia 17. Afrika Selatan 37. PakistanAMERIKA UTARA 2. Newfoundland 18. Ghana
38. Sri Lanka4. Kanada 3. Zimbawe 19. Nigeria 39. MalaysiaAMERIKA TENGAH 20.
Sierra Leone 40. Singapura5. Jamaika 21. Tanzania 41. Bangladesh6. Trinidad & Tobago
22. Uganda 42. Maladewa7. Barbados 23. Kenya 43. Brunei Darussalam8. Bahama 24.
Malawi AUSTRALIA & OSEANIA Bekas Negara9. Grenada Jajahan Britania yg 25.
Zambia 44. Australia10. Dominika tdk jd Anggota 26. Gambia 45. Selandia Baru11.
Saint Lucia 1. Amerika Serikat 27. Botswana 46. Samoa12. Saint Vincent & 2. Irak 28.
Lesotho 47. Tonga Grenadines 3. Israel 29. Mauritus 48. Papua Nugini13. Antigua &
Barbuda 4. Mesir 30. Swaziland 49. Kepulauan Solomon14. Belize 5. Palestina 31.
Seychelles 50. Vanuatu15. Saint Kitts & Nevis 6. Yordania 32. Namibia 51. Tuvalu 33.
Kamerun 52. Kiribati 53. Nauru
 21. BRITANIA RAYA ?Kerajaan Britania Raya merupakan Gabungan dari 3Kerajaan yg
didirikan dengan Undang undang Perserikatanpada tahun 1800 yang terdiri dari
KerajaanInggris, Kerajaan Irlandia & Kerajaan SkotlandiaBRITANIA RAYA dikenal
dengan beberapa nama yaitu :- United Kingdom of Great Britain and Northerm Ireland
(UK)- Kerajaan Serikat- Inggris Raya- Inggris
 Pada awalnya Kerajaan22. BRITANIA RAYA Britania Raya didirikan pada 1 Mei
1707 oleh politik serikat kerajaan Inggris dan kerajaan Skotlandia. Peristiwa ini adalah
hasil dari perjanjian yang dikenal dengan sebutan The Treaty of Union (Pakta
Perserikatan) yang disetujui pada 22 Juli 1706, dan lalu diratifikasi oleh Parlemen Inggris
dan Parlemen Skotlandia lewat UU Perserikatan Setelah hampir setengah abad
kemudian, Kerajaan Irlandiapada 1707. ikut bersatu dengan Kerajaan Britania Raya
untuk membentuk Kerajaan Britania Raya dan Irlandia Serikat lewat UU Perserikatan
yang disusun Oleh karena itu, maka Inggris menjadi perserikatan kerajaan-pada 1800.
kerajaan, yaitu; kerajaan Inggris, kerajaan Irlandia dan kerajaan Skotlandia.
 23. BENTUK NEGARA 1.MONARKI 2.REPUBLIK LOGO
 24. REPUBLIK Pengertian Dasar :Istilah REPUBLIK berasal dari bahasa Latin Res
Publica, atau Urusan Awam yang artinya kerajaan yang dimiliki serta dikawal oleh
RakyatJadi REPUBLIK merupakan sistem sebuah negara yang dipimpin oleh kepala
Negarayang berasal dari rakyat, dipilih berdasarkan Konstitusi Suatu Negara.
 25. REPUBLIK Konsep Republik telah digunakan sejak berabadlamanya dengan
Republik yang paling terkenal yaituRepublik ROMA yang bertahan dari 509 SM Hingga
44 SM.Didalam Republik tersebut, telah dipraktekan prinsip –prinsip :- Anualiti =
memegang pemerintah selama satu tahun- Collegiality = dua orang yang memegang
jabatan ketua negaraPada zaman modern ini ketua negara suatu republikbiasanya seorang
saja yaitu Presiden.
 26. DAFTAR NEGARA REPUBLIKEROPA AMERIKA SELATAN ASIA1. Albania
20. Argentina 39. Uni Emirat Arab2. Azerbaijan 21. Brazil 40. Bangladesh3. Belarus 22.
Bolivia 41. Republik Rakyat China4. Bulgaria 23. Chili 42. Republik Cina (Taiwan)5.
Bosnia Herzegovina 24. Kolombia 43. India6. Jeman 25. Peru 44. Indonesia7. Kroasia
AFRIKA 45. Iran8. Republik Ceko 26. Afrika Selatan 46. Irak9. Perancis 27. Republik
Afrika Tengah 47. Myanmar10. Italia 28. Angola 48. Nepal (tmt. 28 mei 2008)11.
Finlandia 29. Benin 49. Pakistan12. Kazakhstan 30. Burkina Faso 50. Singapura13.
Romania 31. Burundi 51. Timor Leste14. Rusia 32. Chad15. San Marino 33. Mesir16.
Swiss 34. Republik Kongo17. Turkmenistan 35. Pantai GadingAMERIKA UTARA 36.
Republik Demokrasi18. Amerika Serikat Kongo19. Meksiko 37. Djibouti 38. Senegal
 27. REPUBLIK ABSOLUTREPUBLIK REPUBLIK KONSTITUSI REPUBLIK
PARLEMENTER
 28. 1) Republik AbsolutNext  Dalam sistem republik absolut, pemerintahan bersifat
diktator tanpa ada pembatasan kekuasaan. Penguasa mengabaikan konstitusi dan untuk
melegitimasi kekuasaannya digunakanlah partai politik. Dalam pemerintahan ini,
parlemen memang 2) Republikada, namun tidak berfungsi. Konstitusional  Dalam
sistem republik konstitusional, presiden memegang kekuasaan kepala negara dan kepala
pemerintahan. Namun, kekuasaan presiden dibatasi oleh konstitusi. Di samping itu,
pengawasan yang efektif dilakukan oleh 3)parlemen. Republik Parlementer  Dalam
sistem republik parlementer, presiden hanya sebagai kepala negara. Namun, presiden
tidak dapat diganggu-gugat. Sedangkan kepala pemerintahan berada di tangan perdana
menteri yang bertanggungjawab kepada parlementer. Alam sistem ini, kekuasaan
legislatif lebih tinggi daripada kekuasaan eksekutif.
 29. LOGO SISTEM PEMERINTAHAN
 30. SISTEM PEMERINTAHAN (Carl J. Friedrich). Sistem pemerintahan di duniaterbagi
atas sistem pemerintahan parlementer danpresidensial. Pada umumnya, negara-negara di
duniamenganut salah satu dari sistem pemerintahan tersebut. Adanya sistem
pemerintahan lain dianggap sebagaivariasi atau kombinasi dari dua sistem pemerintahan
diatas. Penggolongan kedua sistem pemerintahan inididasarkan pada hubungan antara
kekuasaan eksekutifdan legislatif. Digolongkan sebagai sistem pemerintahanparlementer
apabila badan eksekutif sebagai pelaksanakekuasaan eksekutif mendapat pengawasan
langsungdari badan legislatif. Sedangkan dogolongkan sebagaisistem pemerintahan
presidensial apabila badaneksekutif berada di luar pengawasan langsung legislatif.
 31. LOGO SISTEM PEMERINTAHAN PARLEMENTER
 32. PEMERINTAHAN PARLEMENTER Sistem parlementer adalah sebuah
sistempermerintahan di mana parlemen memiliki perananpenting dalam pemerintahan.
Dalam hal ini parlemenmemiliki wewenang dalam mengangkat perdana menteridan
parlemen pun dapat menjatuhkan pemerintahan.Berbeda dengan sistem presidensial, di
mana sistemparlemen dapat memiliki seorang presiden, yangberwenang terhadap
jalannya pemerintahan. Dalamsistem parlementer, presiden hanya menjadi simbolkepala
negara saja. Sistem ini dikembangkan di berbagainegara, antara lain, adalah di Prancis,
KerajaanInggris, Kanada, Australia, India, dan sebagainya.
 33. Raja/ratu atau presiden adalahCIRI PEMERINTAHAN PARLEMENTER 
Eksekutif bertanggung jawab sebagai kepala negara. Kepala kepada legislatif. Dan yang
negara ini tak bertanggung jawab disebut sebagai eksekutif di sini atas segala
kebijaksanaan yang adalah kabinet. Kabinet harus diambil oleh kabinet. meletakkan atau
mengembalikan mandatnya kepada Kepala negara tidak sekaliguskepala negara,
manakala parlemen sebagai kepala pemerintahan. mengeluarkan mosi tidak percaya
Kepala pemerintahan adalah kepada menteri tertentu atau perdana menteri. Kepala negara
seluruh menteri. tak memiliki kekuasaan pemerintahan. Ia hanya berperan Dalam sistem
dua partai, yang sebagai simbol kedaulatan dan ditunjuk sebagai pembentuk keutuhan
negara. kabinet dan sekaligus sebagai Badan legislatif atauperdana menteri adalah
ketua parlemen partai politik yang memenangkan adalah satu-satunya badan yang
pemilu. Sedangkan partai politik anggotanya dipilih lansung oleh yang kalah akan
berlaku sebagai rakyat melalui pemilihan umum. pihak oposisi. Parlemen memiliki
kekuasaan besar sebagai badan perwakilan dan lembaga legislatif.
 34. CIRI Partai-partai yang menjalankan pemerintahanPEMERINTAHAN
PARLEMENTER muncul dari majelis. Menteri-menteri pemerintah biasanya diambil
dari anggota legislatif dan tetap menjadi anggota Kepalalegislatif pemerintahan (yang
disebut perdan menteri, premier atau kanselir) dan dewan menteri (yang disebut kabinet)
dapat diberhentikan dari jabatannya melalui mosi tidak percaya oleh parlemen. Pos
perdana menteri biasanya terpisah dari kepala Eksekutif adalahnegara kolegiat,
berbentuk kabinet di mana perdana menteri secara tradisional adalah orang pertama di
antara sejumlah orang yang sederajat dalam kabinetnya. Eksekutif pluralistik ini berbeda
dengan fokus dalam pemerintahan presidensial yang bertumpu pada seorang kepala
eksekutif
 35. KELEBIHAN & KEKURANGAN Pembuatan1.Kelebihan kebijakan dapat
ditangani secara cepat karena mudah terjadi penyesuaian pendapat antara eksekutif dan
legislatif. Hal ini karena kekuasaan legislatif dan eksekutif berada pada satu partai atau
koalisi Garis tanggung jawab dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakanpartai.
Adanya pengawasan yang kuat dari parlemen terhadap kabinetpublik jelas sehingga
kabinet menjadi berhati-hati dalam menjalankan pemerintahan.
 36. KELEBIHAN & KEKURANGAN Kedudukan2. Kekurangan badan
eksekutif/kabinet sangat tergantung pada mayoritas dukungan parlemen sehingga
sewaktu- waktu kabinet dapat dijatuhkan oleh Kelangsungan kedudukan badan eksekutif
atau kabinetparlementer tak bisa ditentikan berakhir sesuai dengan masa jabatannya
karena Kabinet dapat mengendalikan parlemen.sewaktu-waktu kabinet dapat bubar Hal
ini terjadi bila para anggota kabinet adalah anggota parlemen dan berasal dari partai
mayoritas. Karena pengaruh mereka yang besar di parlemen dan partai, anggota kabinet
pun dapat menguasai parlemen Parlemen menjadi tempat kaderisasi bagi jabatan-
jabatan eksekutif. Pengalaman mereka menjadi anggota parlemen dimanfaatkan dan
menjadi bekal penting untuk menjadi menteri atau jabatan eksekutif lainnya.
 37. LOGO SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENSIAL
 38. Sistem ini atau disebut juga dengan sistemPEMERINTAHAN PRESIDENSIAL
kongresional, merupakan sistem pemerintahan negara republik di mana kekuasan
eksekutif dipilih melalui pemilu dan terpisah dengan kekuasan legislatif. Dalam sistem
ini, presiden memiliki posisi yang relatif kuat dan tidak dapat dijatuhkan karena rendah
subjektif seperti rendahnya dukungan politik. Namun masih ada mekanisme untuk
mengontrol presiden. Jika presiden melakukan pelanggaran konstitusi, pengkhianatan
terhadap negara, dan terlibat masalah kriminal, , posisi presiden bisa dijatuhkan. Bila ia
diberhentikan karena pelanggaran-pelanggaran tertentu, biasanya seorang wakil presiden
akan menggantikan posisinya. Dalam ini, kedudukan eksekutif tak tergantung pada
badan perwakilan rakyat. Dasar hukum dari kekuasaan eksekutif dikembalikan kepada
pemilihan rakyat. Para menteri bertanggung jawab pada presiden dan tidak bertanggung
jawab kepada parlemen, serta tidak dapat diberhentikan oleh Pelaksanaan kekuasaan
kehakiman menjadi tanggung jawabparlemen. Supreme Court (Mahkamah Agung), dan
kekuasaan legislatif berada di tangan DPR atau Kongres (Senat dan Parlemen di
Amerika). Dalam Praktiknya, sistem presidensial menerapkan teori Trias Politika
Montesquieu secara murni melalui pemisahan kekuasaan (Separation of Power).
Contohnya adalah Amerika dengan Chek and Balance. Sedangkan yang diterapkan di
Indonesia adalah pembagian kekuasaan (Distribution of Power).
 39. CIRI PEMERINTAHAN Penyelenggara negara berada di tangan
presiden.PRESIDENSIAL Presiden adalah kepala negara dan sekaligus kepala
pemerintahan. Presiden tak dipilih oleh parlemen, tetapi dipilih langsung oleh rakyat atau
suatu Kabinet (dewan menteri) dibentuk oleh presiden. Kabinetdewan/majelis
bertanggung jawab kepada presiden dan tidak bertanggung jawab kepada Presiden tidak
bertanggung jawab kepada parlemenparlemen/legislatif Presiden tak dapat
membubarkankarena ia tidak dipilih oleh parlemen parlemen seperti Parlemen
memiliki kekuasaandalam sistem parlementer legislatif dan menjabat sebagai lembaga
perwakilan. Anggotanya pun dipilih Presiden tidak berada di bawah pengawasan
langsungoleh rakyat parlemen
 40. KELEBIHAN & KEKURANGAN1. Kelebihan Badan eksekutif lebih stabil2.
Kekurangan kedudukannya karena tidak Kekuasaan eksekutif di luar tergantung pada
parlemen pengawasan langsung legislatif Masa jabatan badan eksekutif sehingga dapat
menciptakan lebih jelas dengan jangka waktu kekuasaan mutlak tertentu. Misalnya, masa
jabatan presiden Amerika Serikat adalah 4 Sistem pertanggung jawabannya tahun dan
presiden Indonesia kurang jelas Penyusunanselama 5 tahun program kerja kabinet
mudah disesuaikan Pembuatan keputusan/kebijakan dengan jangka waktu masa publik
umumnya hasil tawar- jabatannya menawar antara eksekutif dengan Legislatiflegislatif
sehingga dapat terjadi bukan tempat kaderisasi keputusan tidak tegas dan untuk jabatan-
jabatan eksekutif memakan waktu yang lama. karena dapat diisi oleh orang luar termasuk
anggota parlemen sendiri
 41. KESIMPULAN BENTUK NEGARA - MONARKI - REPUBLIKSISTEM
PEMERINTAHAN - PARLEMEN - PRESIDENSIAL
 42. LOGO TERIMA KASIH…
http://mshafid.wordpress.com/2011/02/02/bentuk-negara-bentuk-pemerintahan-dan-sistem-
pemerintahan/

A. Bentuk Negara dan Bentuk Pemerintahan

Bentuk negara adalah merupakan batas antara peninjauan secara sosiologis dan peninjauan
secara yuridis mengenai negara. Peninjauan secara sosiologis jika negara dilihat secara
keseluruhan (ganzhit) tanpa melihat isinya, sedangkan secara yuridis jika negara\peninjauan
hanya dilihat dari isinya atau strukturnya.

Machiavelli dalam bukunya II Prinsipe bahwa bentuk negara (hanya ada dua pilihan) jika tidak
republik tentulah Monarkhi. Selanjutnya menjelaskan negara sebagai bentuk genus sedangkan
Monarkhi dan republik sebagai bentuk speciesnya.

Perbedaan dalam kedua bentuk Monarkhi dan republik (Jellinek, dalam bukunya Allgemene
staatslehre) didasarkan atas perbedaan proses terjadinya pembentukan kemauan negara itu
terdapat dua kemungkinan:

1. Apabila cara terjadinya pembentukan kemauan negara secara psikologis atau secara
alamiah, yang terjadi dalam jiwa/badan seseorang dan nampak sebagai kemauan
seseorang/individu maka bentuk negaranya adalah Monarkhi.
2. Apabila cara proses terjadinya pembentukan negara secara yuridis, secara sengaja dibuat
menurut kemauan orang banyak sehingga kemauan itu nampak sebagai kemauan suatu
dewan maka bentuk negaranya adalah republik.

Bentuk Negara pada Zaman Yunani Kuno

Menurut Plato terdapat lima macam bentuk negara yang sesuai dengan sifat tertentu dan jiwa
manusia, yaitu sebagai berikut.

1. Aristokrasi yang berada di puncak. Aristokrasi adalah pemerintahan oleh aristokrat


(cendikiawan) sesuai dengan pikiran keadilan. Keburukan mengubah aristokrasi menjadi:
2. Timokrasi, yaitu pemerintahan oleh orang-orang yang ingin mencapai kemasyhuran dan
kehormatan. Timokarsi ini berubah menjadi:
3. Oligarkhi, yaitu pemerintahan oleh para (golongan) hartawan. Keadaan ini melahirkan
milik partikulir maka orang-orang miskin pun bersatulah melawan kaum hartawan dan
lahirlah:
4. Demokrasi, yaitu pemerintahan oleh rakyat miskin (jelata). Oleh karena salah
mempergunakannya maka keadaan ini berakhir dengan kekacauan atau anarkhi.
5. Tirani, yaitu pemerintahan oleh seorang penguasa yang bertindak dengan sewenang-
wenang.

Menurut Aristoteles terdapat tiga macam bentuk negara yang dibaginya menurut bentuk yang
ideal dan bentuk pemerosotan, yaitu sebagai berikut.

1. Bentuk ideal Monarkhi bentuk pemerosatan Tirani/Diktator.


2. Bentuk ideal Aristokrasi bentuk pemrosotanya Oligarkhi/Plutokrasi.
3. Bentuk ideal Politea bentuk pemerosotannya Demokrasi.

Bentuk Negara pada Zaman Pertengahan

Pengertian lain dari bentuk negara dikemukakan oleh beberapa sarjana sejak akhir zaman
pertengahan yang hingga saat ini masih diakui oleh banyak sarjana-sarjana yang berpaham
modern.

Pengertian yang dimaksud adalah bentuk negara kerajaan atau Republik. Pengertian ini diajarkan
oleh Machiavelli yang menyebutkan bahwa negara itu kalau bukan Republik (Republica), tetapi
Kerajaan.

Bentuk Negara pada Zaman Sekarang

Tiga aliran yang didasarkan pada bentuk negara yang sebenarnya, yaitu sebagai berikut.

1. Paham yang menggabungkan persoalan bentuk negara dengan bentuk pemerintahan.


2. Paham yang membahas bentuk negara itu, atas dua golongan, yaitu demokrasi atau
diktaktor.
3. Paham yang mencoba memecahkan bentuk negara dengan ukuran-ukuran/ketentuan yang
sudah ada.

Pendapat yang menggabungkan bentuk negara (staatvorm) dengan bentuk Pemerintahan


(regeringvorm) terdiri dari berikut ini.

1. Bentuk pemerintahan di mana terdapat hubungan yang erat antara badan eksekutif dan
badan legislatif.
2. Bentuk pemerintahan di mana terdapat pemisahan yang tegas antara badan eksekutif,
legislatif dan yudikatif.

Bentuk pemerintahan di mana terdapat pengaruh/pengawasan yang langsung dari rakyat terhadap
badan legislatif.

B. Sistem Pemerintahan

Sistem pemerintahan terdiri dari dua suku kata, yaitu “sistem” dan “pemerintahan”. Kata
“sistem” berarti menunjuk pada hubungan antara pelbagai lembaga negara sedemikian rupa
sehingga merupakan suatu kesatuan yang bulat dalam menjalankan mekanisme kenegaraan.
Dalam praktik penyelenggaraan suatu negara jika kita tinjau dari segi pembagian kekuasaan
negara bahwa organisasi pemerintahan negara itu bersusun, bertingkat dan terdiri atas berbagai
macam alat perlengkapan (organ) yang berbeda satu sama lain berdasar tugas dan fungsi masing-
masing (pembagian secara horizontal) maupun dalam satu bagian dibagi menjadi organ yang
lebih tinggi dan rendah (pembagian secara vertikal).

Perbedaan Monarkhi dan Republik lebih jelasnya dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Kerajaan atau Monarkhi, ialah negara yang dikepali oleh seorang Raja dan bersifat turun-
temurun dan menjabat untuk seumur hidup. Selain Raja, kepala negara suatu Monarkhi
dapat berupa Kaisar atau Syah (kaisar Kerajaan Jepang, Syah Iran dan sebagainya).
(Contoh Monarkhi Inggris, Belanda, Norwegia, Swedia, Muang Thai).
2. Republik: (berasal dari bahasa Latin: Res Publica = kepentingan umum), ialah negara
dengan pemerintahan rakyat yang dikepalai oleh Seorang Presiden sebagai Kepala
Negara yang dipilih dari dan oleh rakyat untuk suatu masa jabatan tertentu (Amerika
Serikat 4 tahun Indonesia 5 tahun). Biasanya Presiden dapat dipilih kembali setelah habis
masa jabatannya.

Beberapa sistem Monarkhi, yaitu sebagai berikut.

1. Monarkhi Mutlak (absolut): Seluruh kekuasaan dan wewenang tidak terbatas (kekuasaan
mutlak). Perintah raja merupakan undang-undang yang harus dilaksanakan. Kehendak
raja adalah kehendak rakyat. Terkenal ucapan Louias ke-XIV dari Prancis: L’Etat cest
moi (Negara adalah saya).
2. Monarkhi konstitusional ialah Monarkhi, di mana kekuasaan raja itu dibatasi oleh suatu
Konstitusi (UUD). Raja tidak boleh berbuat sesuatu yang bertentangan dengan konstitusi
dan segala perbuatannya harus berdasarkan dan sesuai dengan isi konstitusi.
3. Monarkhi parlementer ialah suatu Monarkhi, di mana terdapat suatu Parlemen (DPR),
terhadap dewan di mana para Menteri, baik perseorangan maupun secara keseluruhan
bertanggung jawab sepenuhnya.

Dalam sistem parlementer, raja selaku kepala negara itu merupakan lambang kesatuan negara,
yang tidak dapat diganggu gugat, tidak dapat dipertanggungjawabkan (The King can do no
wrong), yang bertanggung jawab atas kebijaksanaan pemerintah adalah Menteri baik bersama-
sama untuk seluruhnya maupun seseorang untuk bidangnya sendiri (sistem pertanggungjawaban
menteri: tanggung jawab politik, pidana dan keuangan).

Seperti halnya dengan Monarkhi maka Republik itupun mempunyai sistem-sistem:

1. Republik mutlak (absolut),


2. Republik Konstitusional,
3. Republik Parlementer.

Ke dalam pengertian bentuk pemerintah termasuk juga diktatur. Diktatur adalah negara yang
diperintah oleh seorang diktator dengan kekuasaan mutlak. Diktator memperoleh kekuasaan
yang tak terbatas itu bukan karena hak turun-temurun (raja) melainkan karena revolusi yang
dipimpinnya. Ia memerintah selama ia dapat mempertahankan dirinya.

Inggris yang merupakan Negara Kesatuan (Unitary State) dan juga Kerajaan (United Kingdom)
ini tampak bahwa jabatan Perdana Menteri sangat kuat, sekarang bagaimanakah kedudukan
Parlemen. Parlemen terdiri dari dua kamar (bicameral), yaitu sebagai berikut.

1. House of Commons (diketuai Perdana Menteri).


2. House of Lord (merupakan warisan).
Saat ini partai-partai yang memperebutkan kekuatan di Parlemen adalah Partai Konservatif dan
Partai Buruh (yang berasal dari paham liberalisme kemudian berubah menjadi paham
sosialisme).

Kedudukan Parlemen dikatakan kuat karena selain diisi oleh orang-orang dari partai yang
menang dalam Pemilihan Umum, bukankah PM berasal dari kalangan mereka yang memerintah
selama kekuasaan masih diberikan padanya. Namun, begitu oposisi dibiarkan subur bertambah
hingga demokrasi dapat berjalan lancar. Cara seperti ini banyak dicontoh negara-negara lain
terutama bekas jajahannya. Cara atau sistem pemerintahan yang memperlihatkan bahwa
kedaulatan berada di tangan rakyat (Parliament Sovereignty) ini membuat Inggris dikenal
sebagai Induknya Parlemen (Mother of Parliament).

Dalam hal Pemerintahan Daerah, bukan Inggris yang mencontoh Amerika Serikat, tetapi
Amerika Serikatlah yang meniru Inggris, yaitu sampai pada tingkat tertentu didesentralisasikan,
dengan kekuasaan di tangan Council yang dipilih oleh rakyat di daerah masing-masing. Inggris
adalah negara penjajah nomor satu di dunia, yaitu jauh di atas Portugis, Spanyol, Belanda dan
Perancis. Bahkan separuh dunia ini pernah dijajah oleh Inggris. Mengapa Inggris harus
menjajah? Berbagai alasan penyebabnya, di antaranya karena alasan ekonomi, politik, sosial
budaya.

Dalam proses perjalanan kepartaian di Amerika Serikat sudah menjadi kebiasaan bahwa:

1. Partai yang kalah dalam pemilu harus segera menyusun program lanjutan dan berusaha
mendapatkan dukungan pressure group.
2. Tiap-tiap partai politik meningkatkan kepercayaan masyarakat, atas dasar kepribadian
masing-masing partai.
3. Menanamkan kepercayaan kepada masyarakat bahwa tujuan partai politik adalah untuk
kesejahteraan umum.
4. Meng-sinkronnisasi-kan kepentingan-kepentingan yang bertentangan.
5. Merupakan golongan profesional sebagai pembuat undang-undang.

Dalam pemisahan kekuasaan berusaha untuk betul-betul seperti kehendak Montesquieu, yaitu
dengan tegas dipisahkan antara badan legislatif, eksekutif dan yudikatif. Sehingga menjadi
“check and balance” yang betul-betul sempurna antara lembaga-lembaga kekuasaan tersebut
(cheking power with power).

Legislatif di Amerika Serikat adalah becameral (dua kamar), yaitu sebagai berikut.

1 Senate
Yaitu sama jumlah wakil (senator) dalam setiap negara bagian, yaitu dua orang senator.
2 House of Representative
Yaitu tergantung jumlah penduduk pada negara-negara bagian, 30.000 orang mempunyai 1
wakil, tetapi batas seluruhnya harus 435 orang (peraturan sejak 1910).

Ada dua macam kabinet ekstra parlementer dalam sejarah ketatanegaraan Belanda dan Indonesia.
1. Zaken kabinet, yaitu suatu kabinet yang mengikat diri untuk menyelenggarakan suatu
program yang terbatas.
2. National Kabinet (Kabinet Nasional), yaitu suatu kabinet yang menteri-menterinya
diambil dari berbagai golongan masyarakat. Kabinet macam ini biasanya dibentuk dalam
keadaan krisis di mana komposisi kabinet diharap mencerminkan persatuan nasional.
http://levanvitae66.blogspot.com/2012/11/sistem-pemerintahan-berbagai-negara-di_12.html

Sistem pemerintahan berbagai negara di dunia

Sistem pemeritahan Brazil

 Brazil merupakan negara dengan bentuk federal.


 Bentuk pemeritahan Brazil adalah republik dan sistem pemerintahannya adalah
presidensial.
 Presiden adalah kepala negara sekaligus kepala pemerintahan.
 Kabinet diangkat oleh presiden dan bertanggung jawab kepada presiden.

Sistem pemerintahan Afrika selatan

 Afrika selatan menrapkan sistem politik demokrasi anti-apartheid.


 Bentuk negara adalah kesatuan dan bentuk pemerintahan republik.
 Sistem pemerintahan adalah presidensial.
 Parlemen terdiri dari dua bagian, yaitu majelis nasional dan dewan nasional provinsi.

Sistem pemerintahan Prancis

 Bentuk negara adalah kesatuan.


 Bentuk pemerintahan dalah republik dengan sistem demokrasi presidendsial.
 Presiden adalah kepdala negara, dan perdana meneteri adalah kepala
pemerintahan.
 Kabinet diangkat oleh presiden.
 Sistem perlemen menggunakan sistem bimakeral yang tediri atas senat dan majelis
nasional.

Sistem pemerintahan Cina

 Bentuk negara adalah kesatuan.


 Bentuk pemeritahan adalah republik dengan sistem demokrasi komunis.
 Kepala negara adalah presiden, sedangkan kepala pemerintahan adalah perdana
menteri.
 Menggunakan sistem unikameral, yaitu Kongres Rakyat Nasional.
 Badan kehakiman terdiri atas Supreme Peoples Court, Local Peoples Courts, dan
Spesial Peoples Courts.

Sistem pemerintahan Jepang

 Bentuk negara adalah kesatuan.


 Bentuk pemerintahan adalah monarki konstituental dengan sistem demokrasi
perlementer.
 Parlemen menganut sistem bimakeral yang terdiri atas House of Counsillors or Sangi-
in dan House of Representatives or Shugi-in.
 Badan kehakiman adalah Supreme Court.

Sistem pemerintahan Amerika Serikat

 Amerika Serikat adalah negara dengan bentuk federasi.


 Adanya pemisahan kekuasaan yang tegas antara eksekutif, legeslatif, dan yudikatif.
 Kekuasaan eksekutif di pegang oleh presiden.
 Sistem kepartaian menganut sistem dwiparti.
 Sistempemilu menganut sistem distrik.
 Sistem pemerintahan negara bagian sama dengan perintahan negra bagian.

Sistem pemerintahan Inggris

 Inggris adalah negara kesatuan dengan sebutan united kingdom.


 Kekuasaan pemerintahan terdapat pada kabinet, sedangkan raja/ratu sebagai
kepala negara.
 Raja/ratu adalah pemimpin tetapi bukan memrintah.
 Kabinet adalah kelompok menteri yang dipimpin oleh perdana menteri.
 Adanya oposisi.
 Inggris menganut sistem dwiparti.
 Badan peradilan ditunjuk oleh kabinet sehingga tidak ada hakim yang dipilih.
http://aria-herjon.blogspot.com/2009/04/bentuk-negara-dan-sistem-pemerintahan.html

Bentuk negara dan sistem pemerintahan Indonesia

Kuliah HTN tanggal 15 APRIL 2009


EDI HASKAR, SH, MH
ARIA HERJON, SH

BENTUK NEGARA
BENTUK PEMERINTAHAN DAN
SISTEM PEMERINTAHAN
REPUBLIK INDONESIA
BENTUK NEGARA
ISTILAH BENTUK NEGARA = SUSUNAN NEGARA = BANGUNAN NEGARA.
BENTUK NEGARA : BERBICARA TENTANG HUBUNGAN ANTARA NEGARA
DENGAN BAGIAN-BAGIANNYA
BENTUK NEGARA :
KESATUAN,
FEDERASI ATAU
KONFEDERASI.
BENTUK NEGARA
NEGARA SERIKAT/FEDERASI
TERDIRI DARI DUA ATAU LEBIH KESATUAN POLITIK/NEGARA.
KESATUAN POLITIK YANG BELUM BERSTATUS NEGARA TETAPI MEREKA
BERJANJI DALAM SATU IKATAN YANG MEWAKILI MEREKA SEBAGAI SATU
KESATUAN POLITIK (PROSES TERBENTUKNYA NEGARA FEDERASI
KEWENANGAN NEGARA ANGGOTA FEDERASI DIATUR DALAM KONSTITUSI
URUSAN LUAR NEGERI DIPEGANG OLEH PEMERINTAH FEDERAL (PUSAT)

NEGARA KESATUAN
HANYA ADA SATU PEMERINTAH PUSAT YANG MENGATUR SELURUH DAERAH
PEMERINTAH PUSAT MEMILIKI WEWENANG DALAM NEGARANYA
NEGARA KONFEDERASI.
SAMA DENGAN NEGARA FEDERASI YAITU KEWENANGAN PEMERINTAH NEGARA
FEDERASI DAN NEG BAGIAN DIATUR DALAM KONSTITUSI
PERBEDAANNYA: PERATURAN PED DAPAT MENGIKAT LANGSUNG NEG
ANGGOTA FED.
PERATURAN NEG KONFEDERASI TIDAK MENGIKAT NEGARA BAGIAN SEBELUM
DISAHKAN OLEH NEGARA BAGIAN TERSEBUT
BENTUK NEGARA RI
1945 – 1949 “KESATUAN” (PS 1 (1) UUD 1945
Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik
27 DES 1949 – 16 AGUSTUS 1950 “FEDERASI”
Alenia ke 3 Mukadimah Konstitusi RIS 1949 : maka demi ini kami menyusun kemerdekaan
kami itu dalam suatu Piagam Negara yang berbentuk FEDERASI
Pasal 1 (1) : Republik Indonesia yang merdeka dan berdaulat ialah suatu negara hukum yang
demokratis dan berbentuk republik FEDERASI

17 AGUSTUS 1950 – 4 JULI 1959 “NEGARA KESATUAN”


Alenia 3 Pembukaan UUDS 1950 maka demi ini kami menyusun kemerdekaan kami itu dalam
suatu Piagam Negara yang berbentuk REPUBLIK KESATUAN
PS 1 (1) : Republik Indonesia yang merdeka dan berdaulat ialah suatu negara hukum yang
demokratis dan berbentuk KESATUAN
DEKRIT 5 JULI 1959 = KEMBALI KE UUD 1945 = BENTUK NEGARA : NEGARA
KESATUAN
AMANDEMEN UUD 1945 1999-2002 ‘KESATUAN”
PS 1 (1) Negara Indonesia adalah negara yang berbentuk republik.
PS 18 (1,2)
1. Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah
provinsiitu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota itu
mempunyaipemerintahan daerah, yang diatur dengan undang-undang. **
2. Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota Mengatur dan mengurus sendiri
urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan. **)

BENTUK PEMERINTAHAN RI
ISTILAH BENTUK PEMERINTAHAN MENUNJUK KEPADA SIAPAKAH YANG
MENJADI KEPALA NEGARA
JIKA YANG MEMIMPIN NEGARA RAJA MAKA BENTUK PEMERINTAHANNYA
ADALAH KERAJAAN
JIKA PEMIMPIN NEGARA DIPILIH OLEH RAKYAT / MPR MAKA BENTUK
PEMERINTAHANNYA ADALAH REPUBLIK

Empat konstitusi yang pernah sedang belaku di indonesia menyatakan bentuk pemerintahan
indonesia adalah “REPUBLIK”
Pasal 6 ayat (2) UUD 1945 : Presiden dan Wakil Presiden dipilih oleh oleh Majelis
Permusyawaratan rakyat dengan suara yang terbanyak” = pemilihan presiden oleh MPR rakyat
merupakan kedaulatan rakyat– menunjukkan bentuk pemerintahan “republik”
Pasal 69 (2) Konstitusi RIS : Kepala Negara yaitu Presiden dipilih oleh orang-orang yang
dikuasakan oleh Pemerintah daerah-daerah bagian yg bersangkutan…..
Pasal 45 ayat (3) UUD S 1950 : KN, yaitu presiden dipilih menurut aturan yang ditetapkan
dengan undang-undang.
UUD Negara RI Tahun 1945 : Pasal 6 : Pemilihan Presiden dan wakil presiden dilakukan oleh
rakyat
Ketiga Konstitusi tersebut memakai kata “dipilih” menunjukkan bahwa kepala Negara RI harus
diisini dengan mekanisme pemilihan sebagai cerminan bentuk pemerintahan republik

SISTEM PEMERINTAHAN
SISTEM : sekelompok bagian-bagian yang bekerja bersama-sama untuk melakukan suatu
maksud
Pemerintahan = perbuatan (cara, urusan ) memerintah.
Pemerintahan dalam dalam arti luas : segala ursn yg dilakukan oleh negara dalam
menyelenggarakan kesejahteraan rakyatnya dan kepentingan yg tidak hanya menjalankan tugas
eksekutif saja melainkan juga meliputi tugas tugas legislatif dan yudikatif.
Pemerintahan dalam arti sempit :
UUD 1945 = presiden yang dibantu oleh wapres dan menteri-menteri
UUDS 1950 = Presiden, wapres bersama-sama menteri-menteri
KRIS 1949 – Presiden dan bersama-sama menteri-menteri
Sistem Pemerintahan adalah : sekelompok organ (alat) pemerintah baik dalam arti luas maupun
dalam arti sempit yang bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan dari pemerintah/negara itu.
Tujuan negara Indonesia ?

SECARA UMUM SISTEM PEERINTAHAN ITU ADA 2, YAITU


SISTEM PEMERINTAHAN PARLEMENTER
DAN SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENTIAL
Sistem Pemerintahan Parlementer
Pertama kali dilaksanakan oleh Britharia Raya – Malaysia, India dan lain-lain.
Ciri-cirinya adalah:
Kabinet yang dipimpin oleh Perdana Menteri dibentuk oleh atau berdasarkan kekuatan dan atau
kekuatan-kekuatan yang menguasai parlemen.
Para anggota kabinet mungkin seluruhnya anggota parlemen dan mungkin pula tidak seluruhnya
dan mungkin pula seluruhnya bukan anggota parlemen.
Kabinet dengan ketuanya bertanggung jawab kepada parlemen. Apabila kabinet atau seorang
atau beberapa orang anggotanya mendapat mosi tidak percaya dari parlemen maka kabinet atau
seorang atau beberapa orang dari padanya harus mengundurkan diri;
Sebagai imbangan dapat dijatuhkan kabinet maka kepala negara (Presiden atau Raja atau Ratu)
dengan saran dan nasihat Perdana Menteri dapat membubarkan parlemen. (Sri Soemantri, 1976 :
35)
SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENTIL
Sistem Pemerintahan Presidensial dilaksanakan di Negara Republik Amerika Serikat dan diikuti
oleh negara lain di dunia termasuk Indonesia
Ciri-cirinya adalah:
Presiden adalah kepala eksekutif pemimpin kabinet yang semua anggota diangkat olehnya dan
bertanggung jawab kepadanya.
Presiden sekaligus berkedudukan sebagai kepala negara dengan masa jabatan yang telah
ditentukan dengan pasti oleh Undang-Undang Dasar
Presiden tidak dipilih oleh badan legislatif, tetapi oleh sejumlah pemilih. Oleh karena itu, ia
bukan bagian dari badan legislatif.
Presiden tidak bertanggung jawab kepada badan legislatif dan dalam hal ini tidak dapat
dijatuhkan oleh badan legislatif
Sebagai imbangnya presiden tidak dapat atau tidak mempunyai wewenang membubarkan badan
legislatif. (Sumbodo Tikok, 1988 : 275)

ISTILAH SISTEM PMERINTAHAN, MENGACU KEPADA PENGERTIAN HUBUNGAN


LEGISLATIF (PARLEMEN) DAN EKSEKUTIF (PEMERINTAH).
JIKA EKSEKUTIF DIPILIH OLEH RAKYAT DAN BERTANGGUNGJAWAB KEPADA
PARLEMEN DAN SEWAKTU-WAKTU DAPAT DIJATUHKAN OLEH PARLEMEN,
MAKA SISTEM PEMERINTAHANNYA = PARLEMENTER.
JIKA EKSEKUTIF DIPILIH OLEH RAKYAT TETAPI SEBELUM HABIS MASA
JABATANNYA PARLEMEN TIDAK DAPAT MENJATUHKANNYA MAKA SISTEM
PEMERINTAHANNYA : PRESIDENTIIL

Dibawah UUD 1945 dikenal adanya lembaga tertinggi negara dan lembaga tinggi negara.
Lembaga tetinggi negara adalah : MPR
Lembaga tinggi negara : DPR, Presiden, BPK, DPA dan MA.
DPR dan MPR sama-sama merupakan lembaga legislatif.
DPR : mempunyai fungsi membentuk dan menetapkan UU (lembaga legislatif sehari-hari)
MPR : memiliki wewenang membentuk aturan dasar (lembaga legislatif tertinggi)
Keanggotaan MPR : DPR, utusan daerah, utusan organsiasi kekuatan sosial politik, dan utusan
golongan

Tugas dan wewenang MPR:


Membuat aturan dasar
Menetapan GBHN
Memilih Presiden dan Wakil Presiden

Presiden dipilih dan diangkat oleh MPR


MPR = pemegang kekuasaan negara tertinggi
Presiden mandataris MPR
Presiden tunduk dan bertanggungjawab kepada MPR
Presiden untergeordnet kepada Majelis

Kelima aspek tersebut diatas menunjukan sistem pemerintah Indonesia dibawah UUD 1945
adalah adanya aspek Parlementer karena:
Presiden sbg badan eksekutif mendapat pengawasan langsung dari badan legislatif (MPR).

Disisi lain:
Pasal 4 dan 17 UUD 1945 : Presiden RI memegang kekuasaan pemerintah dan dalam
menjalankan kekuasaan pemerintah, Presiden dibantu oleh WP dan menteri-menteri negara
MN diangkat/diberhentikan oleh Presiden
Presiden (Kepala Pemerinatahan/KN dengan masa jabatan 5 (lima) tahun
Dari penjelasan ini, Indonesia menganut sistem Pemerintahan Presidensial

Menurut Sri Sumatri : “sistem campuran”


sistem pemerintahan Indonesia menganut sistem Campuran -> ada segi-segi parlementer dan ada
pula segi2 presidentialnya.
Menurut Muchsan : Majelis = karena Segala sesuatunya berporos pada MPR sbg Lembaga
Tertinggi dan sbg pemegang kedaulatan rakyat.
Ada 4 alasan:
Penyelenggara negara pelaksana kedaulatan rakyat adalah MPR
Penyelenggara negara berbentuk Kepala Negara adalah Mandataris MPR
Penyelenggara negara Pembentuk undang-undang Mandataris MPR bersama-sama dengan DPR
Penentu terakhir dalam pengawasan jalannya Pemerintahan adalah MPR
Menurut DASRIL RADJAB: sistem Mandatris
Presiden Penyelenggara Pemerintahan dibawah majelis
Presiden memegang kekuasaan membentuk UU dengan persetujuan DPR sebagai bagian dari
MPR
Presiden adlh mandataris MPR
Mandataris hrs mempertanggungjawabkan seluruh kegiatan kenegaraan kepada MPR seluruh
keg keneg kepada MPR dan tidak kepada DPR ataupun langsung kepada rakyat

Prinsip Sistem Pemerintahan RI


Menurut UUD 1945
Indonesia ialah negara yang berdasrakan hukum (rechsttaat)
Sistem konstitusional
Kekuasaan tertinggi di tangan MPR
Presiden adalah penyelenggara pemerintahan negara yag tertinggi dibawah MPR
Presiden tidak bertanggungjawab kepada DPR
Menteri Negera : pembantu presiden dan tidak betanggungjawab kepada DPR
Kekuasaan negara tidak terbatas.
Prinsip Indonesia ialah negara yang berdasarkan hukum (rechsttaat)

Abu Daud Busroh: segala kewenangan an tindakan-tindakan alat-alat perlengkapan negara atau
penguasa diatur oleh hukum.
Hukum : yang mencapai keadilan dalam masyarakat
D. Notohamidjojo: Negara Hukum ialah dimana pemerintah dan semua pejabat2 umum mulai
dari Presiden, para Menteri, kepala2 lembaga pemerintah lain, pegawai, hakim, jaksa, anggota
legislatif, semuanya dalam menjalankan tugasnya di dalam dan diluar jam kantor taat kepada
hukum, mengambil keputusan2 jabatan menurut hati nuraninya, sesuai dengan hukum.

Indonesia adalah negara berdasarkan atas hukum:


Penjelasan umum UUD 1945 : Negara kesatuan RI berdasrakan atas hukum (rechtsstaat) tidak
berdasarkan atas kekuasaan belaka (machtsstaat)
Pasal 4 ayat (1) UUD 1945 : Presiden RI memegang kekuasaan pemerintahan menurut undang-
undang
Pasal 24 ayat (1) UUD 1945 kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah MA dan lain-lain.
Pasal 27 (1) UUD 1945 : segala warga negara sama kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu tidak ada kecualinya.

Dalam Ilmu pengetahuan (teoritis) negara hukum mengenal dua konsep, yaitu
Konsep Eropa Kontinental (rechtsstaat)
Konsep Anglosaxon (rule of law)

Menurut Stahl (eropa kontinental) Unsur2 negara hukum (rechtsstaat) adalah sebagai berikut:
Adanya pengakuan HAM
Adanya pemisahan kekuasaan
Pemerintahan berdasarakan peraturan-peraturan.
Adanya peradilan tata Usaha Negara
Menurut AV Dicey (anglo saxon) unsur-unsur negara hukum (rule of law) itu adalh sbb :
HAM dijamin oleh UU
Persamaan kedudukan di muka hukum
Supremasi aturan-aturan hukum dan tidak adanya kesewenang-wenangan tanpa aturan yang
jelas.

Berdasarkan pertemuan ahli hukum di bangkok tahun 1965 telah memperluas makna atau syarat
Rule of law tersebut, yaitu:
Adanya perlindungan konstitusional
Adanya kehakiman yang bebas dan tidak memilihak.
Pemilihan umum yang bebas
Kebebasan untuk menyatakan pendapat
Kebebasan untuk berserikat atau berorganisasi dan beroperasi
Pendidikan warga negara
Sistem Pemerintahan Konstitusional
Konstitional” berarti segala sesuatu diatur dan sesuai konstutusi negara, dengan kata lain segala
tindakan atau perilaku seseorang maupun penguasa berupa kebijakan didasarkan konstitusi
(aturan dasar negara)
Jadi pada dasarnya sama dengan pemerintahan berdasarkan atas hukum

Negara konstitusional : negara yang memiliki kekuasaan-kekuasaan untuk memerintah, hak-hak


pihak yang diperintah (rakyat), dan hubungan diantara keduanya diatur dalam konstitusi negara
itu CF Strong)
Taufiqurohman Syahuri : negara konstitusional adalah suatu negara:
melindungi dan menjamin terselenggaranya hak-hak asasi manusia dan hak-hak sipil lainnya
membatasi kekuasaan pemerintahannya secara berimbang antara kepentingan penyelenggara
negara dan warga negaranya.
Pembatasan itu tertuang di dalam suatu konstitusi.

Adnan Buyung Nasution : Pemerintahan yang konstitusional adalah memperluas partisipasi


politik, memberi kekuasaan legislatif pada rakyat, menolak pemerintahan otoriter dsb
Suatu negara dikatakan negara konstitusional minimal memiliki 3 syarat, yaitu
adanya konstitusi yang konstitusional,
adanya kerangka dasar penyelenggaraan negara beradasarkan konstitusi, dan
adanya penegakan konstitusi.

Suatu konstitusi dikatakan konstitusional dapat dilihat dari pada hakikat konstitusi itu, tujuan
pembentukaan konstitusi itu, kedudukan konstitusi itu, fungsi konstitusi itu dan materi muatan
konstitusi suatu negara itu. (sudah dibahas dalam materi konstitusi)

Konstitusi sebagai kerangka dasar Penyelenggaraan Negara artinya konstitusi itu membatasi
lembaga negara mulai dari pembentukannya sampai dengan pelaksanaan dan tugasnya
Menurut Gothom Arya[1] Suatu negara dikatakan negara konstitusional memiliki badan-badan
konstitusional yaitu organ-organ negara yang dibentuk oleh konstitusi/undangundang untuk
menjalankan kekuasaan negara sebagaimana ditetapkan oleh konstitusi.
Badan-badan konstitusional bisa diklasifikasi sebagai berikut
Badan-badan konstitusional yang merupakan organ-organ politis, seperti Dewan Perwakilan
Rakyat, Senat dan Dewan Menteri.
Badan-badan konstitusional yang merupakan organ-organ hukum, seperti Pengadilan
Konstitusional, Pengadilan umum dan Pengadilan Tata Usaha Negara.
Badan-badan konstitusional yang memastikan adanya transparansi dan integritas dalam
menjalankan kekuasaan negara, seperti Komisi Pemilihan, Ombudsman, Komisi Nasional untuk
Hak-hak Asasi Manusia, Komisi Nasional untuk Memberantas Korupsi dan Badan Pemeriksa
Keuangan Negara.

Penegakan Konstitusional.
Suatu badan yang secara konstitusional telah dipercaya oleh konstitusi untuk membuat suatu
produk hukum namun sebagai individu ia tetap sebagai manusia biasa yang tidak luput dari
kekeliruan dan kesalahan dalam menetapkan suatu produk hukum.
Untuk mencegah tidak terjadi penyimpangan suatu tindakan penyelenggara negara keberadaan
Mahakamah Konstitusi sangat diperlukan untuk menegakkan konstitusi.
Mahkamah Konstistusi adalah suatu lembaga negara yang dibentuk oleh konstistusi untuk
penjaga pelaksanaan konstitusi (the guardian of the constitution) dan berperan optimal dalam
mewujudkan demokratisasi dalam sistem ketatanegaraan
Kekuasaan tertinggi di tangan MPR
Pasal 1 (2) UUD 1945 : kedaulatan adalah ditanagn rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR
Pasal 1 (2) KRIS 1949 : kek Pmrth bersama-sama dengn DPR dan Senat.
Pasal 1 (2) UUDS 1950 : Kedaulatan RI adalah ditangan Rakyat dan dilakukan oleh Pemerintah
bersama-sama DPR
Ketiga UUD tsb : yang berdaulat itu adalah rayat sdgkn yg melakukannya berbeda:
UUD 1945 : MPR yang memegang kedaulatan rakyat tertinggi (supremacy)
Presiden adalah penyelenggara pemerintahan negara yag tertinggi dibawah MPR
Pemahaman tersebut diatas bukan secara struktural melainkan secara fungsional
Penjelasan umum UUD 1945 : Kekuasaan dan tanggungjawab adalah ditangan Presiden
Presiden tidak bertanggungjawab kepada DPR
Pasal 6 (2) UUD 45 dan penejlasannya: P dan WP dipilih oleh MPR dengan suara terbanyak –
presiden harus bertanggungjawab kepada MPR
Presiden harus dapat bekerjasama dengan DPR:
DPR, seluruhnya adalah Majelis : berkwajiban mengawasi tindakan Presiden dalam pelaksanaan
Haluan Negara
Bila DPR memandang Presiden telah melanggar Haluan negara, DPR dapat menyampaikan
memorandom untuk mengingatkan presiden
Memorandum kedua (3 bulan)
DPR dapat meminta majelis untuk bersidang meminta pertanggungjawaban Presiden (1 bulan
tdk dindahkan))
Menteri Negera : pembantu presiden dan tidak betanggungjawab kepada DPR
Diangkat dan diberhentikan oleh Presiden (Pasal 17 UUD 45)
Penjelasan Umum UUD 1945 : Menteri tidak bertanggungjawab kepada DPR.
Menteri secara keseluruhan – disebut dewan menteri – anggota kabinet

Kabinet ditinjau dari segi yang bertang gungjawab atas pelaksanaan tugs2 eksekutif terdiri dari 2
macam kabinet:
Kabinet menistrial
Tugas2 eksekutif dipertanggungjaban oleh para menter.
KN sbg pimpinan pucuk pemerintahan tidak dapat diganggu gugat, dianggap tidak pernah
berbuat salah
Di Indonesia pernah dipraktekan masa kabinet Syahrir I – maklumat Pmerintah 14 11 1945
Kabinet Presidential
Tugas eksekutif kabinet dipertanggungjawbakan oleh presiden

Kabinet ditinjau dari dicampuri secara politis atau tidaknya suatu pembentukan oleh parlemen.
Kabinet Parlementer, pembentukan kabinet dicampuri oleh Parlementer.
Presiden melakukan dengar pendapat dengan tokoh politik, lalu membentuk tim formatur.
Tim formatur mencari dukungan tokoh di parlemen – untuk menjadi Perdana Menteri
Kabinet Ali-Rum-Idham (Ali Sastro Amidjojo, Muhammad Rum, Idham Khalid) 2 Maret 1956
Kabinet Ekstra Parlementer : suatu kabinet yang pembentukannya diluar campur tangan
parlemen.
Presiden memilih tokoh2 untuk melaksanakan tugas kepala departemen atau kementrian.
Pernah diterapkan setelah Dekrit 5 Juli 1959

Kabinet ditinjau dari susunan personalia kabinet dibandingkan dengan kekuatan politik di
Parlemen.
Kabinet Partai : Kabinet yg menteri2nya terdiri dari orang2 berasal dr partai penguasa terbanyak
di parlemen (DPR)
Kabinet Koalisi : kabinet yg menteri2nya terdiri dari orang2 yang berasal dari beberapa partai yg
secara bersama-sama mengusai suara terbanyak di parlemen.
Kabinet Nasional : suatu kabinet yang menterinya berasal dari seluruh partai yang mempunyao
fraksi di parlemen

Kekuasaan Kepala negara tidak terbatas


Tidak ada istilah kepala negara dalam UUD 1945 --- presiden saja (Ps 4, 15, 17 dan 22)
Penjelasan UUD 1945 :
Penjelasan umum : ….Majelis mengangkat kepala negara (presiden)….
Penjelasan Pasal 10 – 15
Kekuasaan Presiden merupakan konsekwensi dari kedudukan presiden sbg kepala negara
Joeniarto : Presiden disamping sbg “kepala negara” berkedudukan pula sbg “kepala
pemerintahan”
Sri Soemantri: Presiden tiak hanya sbg kepala negara melainkan juga sbg mandataris MPR dan
Pemerintahan.

Moh. Kusnardi dan harmaily Ibrahim:


Kekuasaan Presiden dalam bidang Ekekutif
Kekuasaan Presiden dalam bidang legislatif
Kekuasaan Presiden sbg kepala negara.

Kekuasaan Presiden sbg kepala negara


Pmegang kekuasaan tertinggi atas AD, AL, AU
Dengan persetujuan DPR menyatakan perang, membuat perdamaian dn perjanjian dgn negara
lain
Menayatkan keadaan bahaya sesuai dengan UU
Mengangkat duta dan konsul dan menerima duta negara
Memberi grasi, amnesti, abolisi dan rehabilitasi
Memberi gelar, tanda jasa dan lain-lain tanda kehormatan
Sistem pemerintahan RI (setelah Perubahan UUD 1945)
UUD 1945 (sebelum amandemen) sistem pemerintahan : sistem Presidential, sistem campuran,
sistem majelis, dan sistem mandataris.
UUD 1945 (setelah amandemen) ???????

Ps 4 (1) : Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan Pemerintahan menurut Undang-


Undang Dasar
Ps 6A (1) Presiden dan Wakil Presiden dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat.
Ps 7 : Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan selama lima tahun dan sesudahnya dapat
dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan.
Ps 7 C : Presiden tidak dapat membekukan dan/atau membubarkan Dewan Perwakilan Rakyat.
Ps 14 : Presiden memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan Mahkamah
Agung. (2) Presiden memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan Dewan
Perwakilan Rakyat.
Pasal 17 (2) Menteri-menteri itu diangkat dan diberhentikan oleh Presiden

Sistem Pemerintahan Indonesia setelah Amandemen “Sistem Presidential”


Presiden adalah kepala negara dan sekaligus merangkap kepala pemerintahan yang memimpin
penyelenggaraan pemerintahan sehari-hari.
Presiden dan Wakil Presiden dipilih secara langsung oleh rakyat maka tidak bertanggung jawab
kepada parlemen baik kepada DPR maupun kepada MPR.
Presiden dan DPR menempati kedudukan yang sejajar sehingga Presiden tidak berwenang untuk
membubarkan parlemen.
Presiden mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri.
Presiden melaksanakan tugas dan wewenangnya selama lima tahun atau dalam masa jabatan
yang tetap (fixed term).
Sistem Pemerintahan Indonesia dalam arti luas (Pasca Amandemen)
MPR
DPR
DPD
Presiden
BPK
MA
MK
KY
HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA NEGARA
http://fitria97.wordpress.com/tugas-tugas/pkn/macam-macam-bentuk-negara/

Sebagaimana yang telah disinggung sebelumnya, dunia didiami oleh lebih dari 190 negara.
Dimana hukum internasional semua Negara tersebut sama, apakah itu Negara besar atau kecil,
kaya atau miskin, kuat atau lemah, masing-masing negara adalah subjek hukum internasional
dengan hak-hak dan kewajiban yang dimilikinya.

Namun, tidak semua Negara di dunia mempunyai bentuk yang sama. Perbedaan ini
menyebabkan pula perbedaan bentuk pelaksanaan hubungan internasional masing-masing
negara. Bagaimana bentuk suatu negara adalah urusan negara itu sendiri. Hukum internasional
tidak mempunyai hak atau wewenang untuk ikut menentukan bentuk suatu negara. Suatu negara
memilih bentuk negaranya sesuai dengan aspirasinya sendiri. Karena negara-negara melakukan
kegiatan satu sama lain, hukum internasional perlu mengetahui bagaimana suatu negara
melaksanakan kegiatan luar negerinya. Untuk memudahkan pengkajiannya, hukum internasional
mengelompokkan negara dalam berbagai bentuk:

Negara Kesatuan

Bentuk negara kesatuan jumlahnya sekitar separuh Negara di dunia. Undang-undang dasar
negara kesatuan memberikan keuasaan penuh kepada pemerintahan pusat untuk melaksanakan
kegiatan hubungan luar negeri. Suatu negara kesatuan betapapun luas otonomi yang dimiliki oleh
propinsi-propinsinya, masalah-masalah yang menyangkut hubungan luar negeri merupakan
wewenang pemerintah pusat dan daerah pada prinsipnya tidak boleh berhubungan langsung
dengan negara luar. Perancis dan Indonesia adalah contoh negara kesatuan dan bentuk negara
semacam ini biasanya tidak menimbulkan kesulitan dalam hubungan internasional.

Negara Federal

Negara federal adalah gabungan sejumlah negara yang dinamakan negara-negara bagian yang
datur oleh suatu undang-undang dasar yang membagi wewenang antara pemerintah federal dan
negara-negara bagiannya. Perlu dicatat bahwa negara-negara bagian ini tidak selalu mempunyai
nama yang sama. Di Kanada, negara bagian bernama provinsi seperti juga halnya dengan Afrika
Selatan dan Argentina. Di Swiss, namnya canton ataulander.

Di Amerika Serikat, Brasil, Mexico dan Australia, namanya negara bagian. Walaupun negara
bagian mempunyai konstitusi dan pemerintah masing-masing, negara federal inilah yang menjadi
subjek hukum internasional dan mempunyai wewenang untuk melakukan kegiatan luar negeri.
Wewenang luar negeri yang dimiliki oleh negara federal bukan ditentukan oleh hukum
internasional, tetapi oleh konstitusi negara federal. Dalam setiap rezim federal, wewenang
mengenai pelaksanaan hubungan luar negeri, pertahanan nasional, pengaturan perdagangan
dengan negara-negara lain, antara berbagai negara bagian, pencetakan uang dan lain-lain.

Hanya pemerintah federal yang mempunyai wewenang untuk menyatakan perang, membuat
perdamaian, membuat perjanjian politik dan militer. Tidak satupun dari negara bagian dapat ikut
dalam kegiatan-kegiatan tersebut dan tidak satupun dari negara-negara tersebut dapat dianggap
sebagai subjek hukum internasional.
Di Amerika Sserikat, wewenang untuk membuat perjanjian-perjanjian internasional diserahkan
kepada badan eksekutif pemerintah federal, dalam hal ini kepala negara. Disamping itu, bila
negara bagian dari suatu negara federal melakukan perbuatan yang melanggar hukum
internasional, biasanya negara federal yang mengambil tanggung jawab internasionalnya.

Walaupun masalah-masalah luar negeri merupakan wewenang eksklusif pemerintah federal, ada
beberapa negara yang undang-undang dasar federalnya memberikan wewenang terbatas kepada
negara-negara bagian. Misalnya, di Swiss undang-undang dasar mengizinkan canton-
canton untuk membuat peraturan lalu lintas darat, sungai, dan udara dengan negara-negara
tetangga. Sebelum pecah, Uni Soviet melalui amandemen konstitusinya pada tahun 1944,
membolehkan dua negara bagiannya Ukraina dan Byelorussia membuat perjanjian internasional
atas nama mereka masing-masing dan bahkan anggota PBB disamping Uni Soviet sendiri.

Sistem federal yang cukup merepotkan ialah apa yang terjadi dengan Kanada. Kebijaksanaan
propinsi Quebec yang membuat persetujuan-persetujuan kebudayaan dengan Perancis dan
negara-negara Afrika Francophone seing menimbulkan ketegangan antara pemerintah federal
Kanada dengan negara bagian tersebut. Bulan Maret 1986, Kanada meutuskan hubungan
diplomatik dengan Gabon yang mengadakan hubungan langsung dengan Quebec tanpa melalui
pemerintah federal. Akhirnya, dengan segala keengganan pemerintah federal Kanada
memberikan kewenangan kepada propinsi Quebec untuk membuat persetujuan-persetujuan
kebudayaan dengan negara-negara francophoe tersebut. Negara federal juga dapat menjadi pecah
seperti Uni Soviet pada tanggal 31 Desember 1991 dan juga yugoslavia di tahun yang sama.

Anda mungkin juga menyukai