KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
BAB 1
HAND BOR
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PALEMBANG
2018/2019
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
BAB 1
1.1 Maksud
Untuk mengetahui batas muka air tanah pada suatu titik tanah di lapangan. Serta
mengambil contoh tanah tersebut untuk penelitian lebih lanjut dilaboratorium.
1.2 Tujuan
Pengeboran dengan bor tangan maupun bor mesin dilakukan untuk mengetahui keadaann
lapisan tanah, letak muka air tanah dan menetapkan kedalaman lapisan untuk pengambilan
contoh tanah asli untuk keperluan penyelidikan lebih lanjut di laboratorium.
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
1. Lempung L
2. Lanau In
3. Pasir Ps
4. Kerikil Ki
5. Krakal Ka
6. Sirtu St
7. Trass Tr
8. Laterit Lat
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
9. Timbunan -
12. Berangkat -
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
Tabel Pemeriksaan
HAND BOR
Lokasi :
1 Jenis
tanah:Lempun
g
Warna:Hitam
Kecoklatan.
Sifat:Sedikit
Kokoh dan
Elastis
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
Extruder (dongkrak)
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
3. Pasangkan Kunci T serta Stang nya 4. Pasang Kunci Monyet pada Pipa
Penyambung
5. Bor Titik Yang Telah Ditentukan 6. Setelah itu, keluarkan mata bor dari lobang
Sebekumnya pada Kedalaman Yang Telah tersebut, lalu bersihkan mata bor nya.
ditentukan,
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
9. Lalu lakukan pengujian pengeboran 10. Setelah itu, keluarkan alat dari lobang
dengan cara masukkan tabung tadi kedalam pengeboran.
galian sebelumnya.
11. Lepaskan tabung dari pipa penyambung. 12. Keluarkan sampel tanah dari dalam
tabung dengan menggunakan alat extruder.
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
1.11 Pembahasan
Tanah merupakan salah satu bahan konstruksi teknik yang jika dibandingkan dengan
bahan konstruksi lain, tanah tidak memiliki standar tertentu dikarenakan kondisinya yang
sangat tidak homogeny.
Tanah adalah kumpulan butir-butir mineral alam yang tidak melekat atau tidak erat,
sehingga masih mudah di pisahkan bila perlu dibantu air.
Dalam ilmu mekanika tanah yang disebut “tanah” ialah semua endapan alam yang
berhubungan dengan teknik sipil kecuali batuan tetap. Mekanika tanah atau geoteknik
merupakana salah satu imu temuda perkembangannya dalam teknik sipil.
Hand bor digunakan untuk mengambil conntoh dari tanah (sampel tanah) pada suatu
lokasi, setelah tanah di hand bor tanah dikeluarkan dari tabung dan tanah langsung bisa
diketahui jenis, warna, sifat, dan profil tanah tersbut, kedalamannya pun dapat ditentukan
sesuai kebutuhan, kedalaman yang akan diuji 0,5 – 1,5 m.
Sifat-sifat tanah sangat bergantung pada ukuran butirannya, besarnya butiran dijadikan
dasar untuk pemberian nama dan klasifikasi tanahnya. Dalam perencanan suatu bangunan,
perlu dilakukan suatu pengujian unuk mengetahui profil dan karakteristk lapisan tanah dan
muka air tanah dan salah satunya dengan cara hand bor.
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
1.12 Kesimpulan
Tanah adalah bagian dari kerak bumi yang tersusun atas mineral dan bahan organik
yang terbentuk akibat pelapukan batuan dan sedimentasi selama ratusan ribu bahkan jutaan
tahun.
Hand bor test adalah percobaan yang dilakukan untuk mengetahui keadaan lapisan
tanah, letak muka air tanah serta dilaukan dengan putaran/dibor hingga kedalaman yang
diinginkan.
Dengan adanya penyelidikan tanah menggunakan hand bor test, kami dapat mengetahui
setiap susunan atau profil tanah pada setiap kedalaman, dengan hand bor test kami juga dapat
mengetahui tekstur setiap keadaan tanah tersebut dengan cara pemeriksaan laboratorium.
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, pengeboran yang dilakukan hingga
kedalaman i meter/100 cm menghasilkan data sebagai berikut :
Sebelum percobaan hand bor dilakukan, sebaiknya para peserta percobaan telah membaca
dan memahami langkah-langah dalam praktek hand bor dan diberikan perhatian dan penilaian
yang efektif terhadap sampel (contoh tanah) yang diperoleh.
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
BAB II
2.1 Tujuan
Perbandingan antara massa berat air yang dikandung tanah dalam massa (berat), kering
tanah yang dinyatakan dalam persen.
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
2.5 Perhitungan
Berat air
Kadar air ( I ) = x 100 %
Berat butiran tanah kering
W2−W3
= x 100 %
W3−W1
Keterangan :
W1 = Berat cawan
( W2 - W3 ) = Berat cair
I1+I2 + I3
Kadar air rata – rata =
3
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
Kode cawan 1 2 3
Berat cawan kosong (gr) 15 gr 12 gr 11 gr
6. Tri Dianita ( )
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
Diketahui :
Ditanya :
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
2.8 Penyelesaian
a. Berat butiran tanah (gr)
Berat butir tanah 1= w3 – w1 = 27 – 15 = 12 gr
Berat butir tanah 2 = w3 – w1 = 22 – 12 = 10 gr
Berat butir tanah 3 = w3 – w1 = 21 – 11 = 10 gr
b. Berat air (gr)
Berat air 1 = w2 – w3 = 30 – 27 = 3 gr
Berat air 2 = w2 – w3 = 26 – 22 = 4 gr
Berat air 3 = w2 – w3 = 24 – 21 = 3 gr
c. Kadar air (%)
𝑤2−𝑤3
1. Kadar air 1= x 100%
𝑤3−𝑤1
30−27
= 27−15 x 100%
3
= 12 = 25 %
𝑤2−𝑤3
2. Kadar air 2 = x 100%
𝑤3−𝑤1
26 −22
= x 100%
22−12
4
= 10 = 40 %
𝑤2−𝑤3
3. Kadar air 3 = x 100%
𝑤3−𝑤1
24 −21
= 21− 11 x 100%
3
= 10 = 30 %
𝑤1+𝑤2+𝑤3
d. Kadar air rata – rata (%) = 3
25+40+30
= 3
95
= = 31,67 %
3
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
Cawan Spatula
Oven
Timbangan Digital
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
1. Ambil sampel tanah yang telah didapat. 2. Timbang caawan kosong yang tersedia.
5. Masukkan cawan yang berisi tanah 6. Esoknya, Ambil tanah dari dalam oven.
kedalam oven, tunggu sampai besok hari.
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
2.11 Pembahasan
Percobaan kadar air merupakan penelitian yang digunakan untuk mencari perbandingan
antara berat air dengan berat butiran tanah yang dinyatakan dalam (%). Pada percobaan untuk
menentukan kadar air, masing – masing dilakukan pengukuran dengan menggunakan cawan
yang berbeda, kemudian ditimbang beratnya (W1) saat ditimbang masing – masing berat
cawan (W1) 1 , 2, 3 adalah 15 gram , 12 gram, dan 11 gram. Lalu diambil sebagai sampel
tanah yang akan diberi kadar airnya, dimasukan ke dalam masing – masing cawan dan
timbangan beratnya ( W2 ) dan diperoleh masing – masing 30 gram, 26 gram dan 24 gram.
Setelah itu ketiga cawan yang berisi contoh tanah dimasukan ke dalam oven selama 24
jam dengan suhu 110◦c. Setelah itu, sampel tanah yang sudah dikeringkan dengan oven
ditimbang kembali sehingga di dapat ( W3 ) dengan masing – masing sebesar 27 gram, 22
gram dan 21 gram.
W2−W3
W= x 100 %
W3−W1
Dan diperoleh nilai kadar air yaitu cawan (1) sebesar 25 % ,cawan (2) sebesar 40 %
,cawan (3) sebesar 30 % . Berdasarkan data kadar air tersebut didapat nilai kadar air rata –
rata sebesar 31,67 %.
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
2.12 Kesimpulan
Kadar air tanah merupakan perbandingan antara berat air yang terkandung tanah dengan
berat butiran yang dinyatakan dalam persen (%).
Jumlah kadar air sangat mempengaruhi sifat dari suatu tanah. Sifat – sifat yang
dipengaruhi oleh kadar air antara lain konsistensi dan plasititas tanah tersebut jumlah kadar air
yang terlalu tinggi akan menyebabkan campuran tanah air tersebut menjadi sangat lembek.
Hal ini akan memperlemen daya dukung tanah tersebut.
Proses percobaan penentuan kadar air tanah dimulai dengan menimbang berat sampel
tanah basah, kemudian sampel tersebut diperhitungkan panggangan dalam oven selama 24
jam dengan suhu 110◦c. Setelah kering timbang kembali untuk menghitung kadar air pada
sampel tersebut.
Sebelum uji kadar air dilakukan, sebaiknya para peserta percobaan telah membaca dan
memahami langkah-langah dalam praktek uji kadar air dan diberikan perhatian dan penilaian
yang efektif terhadap sampel (contoh tanah) yang diperoleh.
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
BAB III
ANALISA SARINGAN
3.1 Maksud
Untuk menganalisa susunan butiran dari partikel-partikel yang diuji (gradasi) yaitu dengan
mempertimbangkan antara butiran-butiran tanah dengan pengayakan.
3.2 Tujuan
Penelitian ini dimaksudkan untuk menentukan pembagian butiran agregat halus dan butirn
agregat kasar dengan menggunakan ayakan.
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
10. Plastik.
11. Nampan.
3.4 Langkah Kerja
1. Siapkan contoh tanah kering.
2. Bila perlu, tumbuk contoh tanah kering sehingga terdiri dari butiran halus dan kasar.
3. Timbang tanah sebanyak 500gr.
4. Susun ayakan/mesin pengguncang.
5. Masukan contoh tanah yanah yang telah ditimbang kedalam ayakan yang telah
disusun.
6. Pasang ayakan kemesin pengguncang.
7. Guncang ayakan selama 15 menit.
8. Diamkan sampai 10 menit.
9. Setelah selesai timbang ayakan agregat yang tertahan pada masing-masing ayakan.
3.5 Pelaporan
Laporan hasil percobaan analisis saringan meliputi grafik akumulatif antara oresentasi
lulus dengan diameter masing – masing ayakan grafik ini dapat menunjukkan baik buruknya
sifat tanah tersebut.
Laporan Cu dan Cc dengan bilang 1 angka dibelakang koma D15 dan D25 dapat
dilaporkan apabia tanah tersebut akan digunakan sebagai fiber.
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
Baskom Plastik
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
Centong
Nampan
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
Classificatio (35% or less of total sample passing No 200) (More than 35% or total
n sample passing No 200)
A-1 A-2
Sieve
analysis
precent
passing <50
No 10 <30 <50 <5
No 40 <15 <25 1 <35 <35 <35 <35 <3 <36 <36 <36
No 100 <1 6
0
Charecteristi
cs of faction
passing No
>40 <41 >40 <41 >4 >41 <40 >41
40 liquid <6 NP
<10 >10 >11 <11 0 <10 >11 >11
limits LL
<1
Plastics
0
Index (IP)
Significant Gravel Fine
Silty and clevey gravel
Contitient And Sand Claycy soils
and sand
Materials Sand
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
Sw-Gp
A-3 SP -
Gw-Gp
A-2-4 Gm-Sm Gc-Sc
Sw-Sp
Gw-Gp
A-2-5 Gm-Sm -
Sw-Sp
Gm-G-C
A-2-7 - Gw-Sp
Gm-Sc
Gm-Sp
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
Gc-Gm
A-6 Cl ML-OL
Sm
So
Gm-Sm
A-7-5 OH-MH ML-OL
Gc-Sc
CH
OH-MH
A-7-6 CH-CL ML-OL
Gc-Gm-Sm
Sc
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
Kerikil G Gravel
Pasir S Sand
Lanau m Mo2 dan K (tepung)
Lempung C Clay
Tanah organik butir halus O Organik
truf pt Peat
Huruf-huruf akhir atau huruf-huruf kedua menunjukan pembagian lebih lanjut (sub
pembagian) dari golongan :
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
Komulatif
Diameter Berat Tanah Komulatif
Saringan Tanah Lolos (%)
Butiran (mm) Tertahan (gr) Tertahan (%)
Tertahan(gr)
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
3.11 Perhitungan
3. Hitunglah jumlah berat tertahan pada suatu ayakan dan ayakan diatasnya ƩWn (kolom
4) ?
4. Hitung persentase jumlah berat uji tertahan diatas suatu ayakan dan ayakan diatasnya
terhadap berat total benda uji ?
∊Wn
Rn = x 100% (kolom 5)
𝑊𝑡
𝐷60
Cu = 𝐷10 Dimana D60 = 60% tanah mempunyai ukuran partikel <D60
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
= 404, 86 gr
d. Wn40 = Wn20 + Berat tanah tertahan di saringan No.40
= 404,86 gr + 36,43 gr
= 441,29 gr
e. Wn60 = Wn40 + Berat tanah tertahan di saringan No.60
= 441,29 gr + 17,4 gr
= 458,69 gr
f. Wn100 = Wn60 + Berat tanah tertahan di saringan No.100
= 458,69 gr + 10,13 gr
= 468,82 gr
g. Wn200 = Wn100 + Berat tanah tertahan di saringan No.200
= 468,82 gr + 18,59 gr
= 487,41 gr
h. WnPAN = Wn100 + Berat tanah tertahan di saringan PAN
= 487,41 gr + 12,56 gr
= 500 gr
= 22,39 %
𝑊𝑛 𝑆𝑎𝑟𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑁𝑜.10
b. (Rn) % tertahan di saringan No.10 = 𝑥 100%
𝑊𝑛 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙
310,55
= x 100%
500
= 62,11 %
𝑊𝑛 𝑆𝑎𝑟𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑁𝑜.20
c. (Rn) % tertahan di saringan No.20 = 𝑥 100%
𝑊𝑛 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙
404,86
= x 100%
500
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
= 80,972 %
𝑊𝑛 𝑆𝑎𝑟𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑁𝑜.40
d. (Rn) % tertahan di saringan No.40 = 𝑥 100%
𝑊𝑛 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙
441,29
= 500 x 100%
= 88,258 %
𝑊𝑛 𝑆𝑎𝑟𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑁𝑜.60
e. (Rn) % tertahan di saringan No.60 = 𝑥 100%
𝑊𝑛 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙
458,69
= 500 x 100%
= 91,738 %
𝑊𝑛 𝑆𝑎𝑟𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑁𝑜.100
f. (Rn) % tertahan di saringan No.100 = 𝑥 100%
𝑊𝑛 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙
468,82
= 500 x 100%
= 93,764 %
𝑊𝑛 𝑆𝑎𝑟𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑁𝑜.200
g. (Rn) % tertahan di saringan No.200 = 𝑥 100%
𝑊𝑛 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙
487,41
= 500 x 100%
= 97,482 %
𝑊𝑛 𝑆𝑎𝑟𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑁𝑜.𝑃𝐴𝑁
h. (Rn) % tertahan di saringan PAN = 𝑥 100%
𝑊𝑛 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙
500
= 500x 100%
= 100%
3. Menghitung Pn
(Pn) % lolos saringan No.4 = 100 % - (Rn)% tertahan di No.4
= 100 % - 22,39 %
= 77,61 %
(Pn) % lolos saringan No.10 = 100% - (Rn)% tertahan di No.10
= 100 % - 62,11 %
= 37,89 %
(Pn) % lolos saringan No.20 = 100 % - (Rn)% tertahan di No.20
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
= 100 % - 80,972 %
= 19,028 %
(Pn) % lolos saringan No.40 = 100 % - (Rn)% tertahan di No.40
= 100 % - 88,258 %
= 11,742 %
(Pn) % lolos saringan No.60 = 100 % - (Rn)% tertahan di No.60
= 100 % - 91,738 %
= 8,262 %
(Pn) % lolos saringan No.100 = 100 % - (Rn)% tertahan di No.100
= 100 % - 93,764 %
= 6,236 %
(Pn) % lolos saringan No.200 = 100 % - (Rn)% tertahan di No.200
= 100 % - 97,482 %
= 2,518 %
(Pn) % lolos saringan No.PAN = 100 % - (Rn)% tertahan di No PAN
= 100 % - 100 %
=0%
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
= 27,5
𝐷30²
2. CC = 𝐷60 ×𝐷10
( 1,15 )²
= 2,75 × 0,1
1,3225
= 0,275
= 4,8090
Jika Cu = >4 dan Cc = >6 maka saat pengayakan sempurna misal Cu = 27,5 dan Cc =
4,8090 maka tanah tersebut termasuk tanah yang bergradasi baik sedangkan bila Cu = <4 dan
Cc = <6 saat pengayakan kurang sempurna maka tanah tersebut termasuk tanah yang
bergradasi buruk.
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
3.13 Pembahasan
Analisa sarigan adalah pengelompokkan besar butir agregat kasar dan halus menjadi
komposisi gabungan yang ditinjau berdasarkan saringan.
1. Cara Kering
Cara kering dilakukan dengan menggetarkan saringan baik itu dengan cara manual
atau dengan alat pengetar.
2. Cara Basah
Cara basah dilakukan dengan mencampur tanah dengan air sampai menjadi lumpur
encer dan sampai seluruhnya melewati saringan.
Suatu tanah dikatakan bergradasi baik atau buruk dapat diketahui berdasarkan
pendistribusian ukuran partikel.
Nilai D10 didefinisikan sebagai 10 % dari berat butir total yang mempunyai diameter
butiran lebih kecil dari ukuran butir tertentu. Sebagai contoh D10 = 0,002 artinya 10 % dari
berat butiran total berdiameter kurang dari 0,002 mm.
Nilai D30 didefinisikan sebagai 30 % dari berat butir total yang mempunyai diameter
butiran lebih kecil dari ukuran butir tertentu. Sebagai contoh D30 = 0,0051 artinya 30 % dari
berat butiran total berdiameter kurang dari 0,0051 mm.
Nilai D60 didefinisikan sebagai 60 % dari bert butir total yang mempunyai diameter
butiran lebih kecil dari ukuran butir tertentu. Sebagai contoh D60 = 0,049 artinya 60 % dari
berat butiran total berdiameter kurang dari 0,049 mm.
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
Kemiringan dan bentuk umum dari kurva distribusi dapat digambarkan oleh koefisien
keseragaman ( coefficient og gradation = Cc ) Yng diberikan menurut persamaan :
𝐷60 (𝐷30)²
Cu = 𝐷10 dan Cc = 𝐷10 ×𝐷60
Tanah dapat dikatakan bergradasi baik jika tanah tersebut memiliki koefisien gradasi
antara 1 – 3 dengan Cu >4 untuk kerikil, dan >6 untuk pasir. Selanjutnya tanah juga disebut
bergradasi sangat baik bila Cu >15.
3.14 Kesimpulan
Analisa saringan adalah pengelompokan besar butiran analisa agregat kasar dan
agregat halus menjadi komposisi gabungan yang ditinjau berdasarkan saringan. Ukuran
butiran tanah melalui seperangkat saringan yang disusun dengan lubang yang paling besar
diatas dan makin kebawah makin kecil. Jumlah tanah yang tertahan pada saringan tertentu
disebut sebagai salah satu dari ukuran butiran tanah itu. Ayakan saringan terdiri dari ayakan
No.4, 10, 20, 40, 60, 100, 200, dan PAN.
Analisa saringan dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu cara kering dan cara basah. Cara
kering dilakukan dengan alat penguncang, sedangkan cara basah dengan mencampur air
sampai menjadi lumpur, encer dan dibasuh seluruhnya melewati saringan. Suatu tanah
dikatakan bergradasi baik atau buruk dapat diketahui berdasarkan pendistribusian ukuran
partikel tanah.
Dari hasil percobaan pengujian analisa saringan yang kelompok kami lakukan, nilai
D60 = 2,75 mm, D30 = 1,15 mm, D10 = 0,1 mm, lalu didapatkan nilai koofisien (Cu) sebesar
27,5 dan koofisien (Cc) 4,8090.
3.15 Saran
Sebelum analisa saringan dilakukan, sebaiknya para peserta percobaan telah membaca dan
memahami langkah-langah dalam praktek analisa saringan dan diberikan perhatian dan
penilaian yang efektif terhadap sampel (contoh tanah) yang diperoleh.
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
BAB IV
1.1 Tujuan
Pengujian dilakukan dengan tujuan untuk menentukan batas plastis suatu tanah. Batas
plastis tanah adalah kadar air minimum ( dinyatakan dalam % ) bagi tanah yang masih dalam
keadaan plastis. Pekerjaan ini dilakukan dengan cara menggulung tanah menjadi batang –
batang berdiameter 3 mm.
Siapkan tanah yang sudah kering yang kemudian akan diayak dan tanah tersebut
termasuk untuk pengujian batas cair.
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
Jika tidak mengalami retakan pecah seribu maka ulangi lagi cara no 3 – no 5 tadi
hingga mendapatkan retakan seribu.
Lakukan cara tersebut berulang-ulang hingga mendapatkan 3 sample tanah dengan
retakan pecah seribu.
Timbang berat ketiga cawan.
Timbang berat ketiga cawan + sample tanah tadi.
Masukan ketiga cawan + sample tanah kedalam oven dengan suhu ±100°C selama 24
jam.
Setelah 24 jam, angkat cawan + sample tanah tadi dan masukan kedesikator.
Jika sudah tidak panas, timbang tiga sample tanah + cawan dengan menggunakan
timbangan digital dan catat hasilnya.
1.5 Perhitungan
Lakukan perhitungan kadar air dan ambil angka rata-rata (PL). Bila perbedaan antara
satu dan lainya lebih besar dari 3%, maka percobaan harus diulang.
1.6 Pelaporan
Hasil percobaan ini digabungkan dengan hasil pemeriksaan balas cair untuk menghitung
indeks plastisitas (PI) dimana :
PI = IL – PL
Bila diketahui kadar air asli (Wn) maka dapat dihitung liquid index (LI), maka :
(𝑾𝑵−𝑷𝑳)
LI =
𝑷𝑳
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
Timbangan Desikator
Baksom
Oven
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
1.9 Perhitungan
Berat air
Kadar air ( I ) = Berat x 100 %
tanah kering
W2−W3
= x 100 %
W3−W1
Keterangan :
W1 = Berat cawan
( W2 - W3 ) = Berat cair
I1 I 2 I 3
Kadar air rata – rata =
3
Ditanya :
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
b. Berat air ( gr ) ?
c. Kadar air ( % ) ?
d. Kadar air rata – rata ( % ) ?
Penyelesaian :
a. Berat butiran tanah
Berat butiran tanah cawan 1 YSG = W3 – W1
= 10,18 – 9,16
= 1,02 gram
Berat butiran tanah cawan 2 YSG = W3 – W1
= 10,47 – 9,41
= 1,06 gram
Berat butiran tanah cawan 3 YSG = W3 – W1
= 10,32 – 8,96
= 1,36 gram
b. Berat air
Berat air cawan 1 YSG = W2 – W3
= 10,61 – 10,18
= 0,43 gram
Berat air cawan 2 YSG = W2 – W3
= 10,79 – 10,47
= 0,32 gram
Berat air cawan 3 YSG = W2 – W3
= 10,46 – 10,32
= 0,14 gram
c. Kadar air
𝑊2−𝑊3
Kadar air ( LI ) cawan 1 YSG = 𝑊3−𝑊1 × 100 %
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
0,43
= 1,02 × 100 %
= 42,15 %
𝑊2−𝑊3
Kadar air ( LI ) cawan 2 YSG = 𝑊3−𝑊1 × 100 %
0,32
= 1,06 × 100 %
= 30,18 %
𝑊2−𝑊3
Kadar air ( LI ) cawan 3 YSG = 𝑊3−𝑊1 × 100 %
0,14
= 1,36 × 100 %
= 10,29 %
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
1.11 Pembahasan
Tanah adalah kumpulan (agregat ) butiran mineral alami yang bisa dipisahkan oleh suatu
mekanik bila agregat itu diaduk didalam air.
Batas plastis adalah tanah adalah kadar air minimum (dinyatakan dalam %) bagi tanah
tersebut dalam keadaan plastis.
Cara pengujian batas plastis sangat sederhana yaitu dengan cara menggiling massa tanah
berukuran batang pembanding yang berdiameter 3 mm dengan telapak tangan diatas kaca.
Sifat – sifat tanah lempung atau lanau secara langsung tida ada hubungan dengan ukuran
butirannya karena itu penentuan ukuran butir tidak begitu penting untuk tanah lanau dan tanah
lempung.
Menentukan batas – batas plastisnya adalah hal yang lebih penting karena angka – angka
ini memberikan petunjuk yang lebih baik akan sifatnya dari pada ukuran butirnya.
Indeks Plastisitas ( IP ) adalah selisih antara batas cair dan batas palstis ( PI = LL – PL ).
Nilai pada percobaan ini diambil dari nilai batas cair pada percobaan sebelumnya. Karena
sampel tanah yang digunakan pada percobaan ini sama dengan sampel tanah yang digunakan
pada percobaan sebelumnya.
Indeks plastisitas merupakan interval kadar air dimana tanah masih bersifat plastis.
Karena itu, IP menunjukkan sifat keplastisan tanah. Jika tanah mempunyai IP rendah, seperti
lanau, sedikit pengurangan kadar air berakibat tanah menjadi kering. Batasan mengenai IP ,
sifat, macam tanah dan kohesi yang diberikan oleh atterberg terdapat dalam tabel berikut :
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
1.12 Kesimpulan
Batas plastis tanah adalah kadar minimum ( dinyatakan dalam % ) bagi tanah tersebut
dalam keadaan plastis.
Dari hasil percobaan yang dilakukan didapat besar jadar air dari 3 cawan adalah cawan :
1 YSG : 42,15 %
2 YSG : 30,18 %
3 YSG : 10,29 %
Di dapat kadar air rata – rata sebesar 27,54 %.
Jadi, nilai kadar air rata – rata batas plastis atau yang disebut plastic limit ( PL ) sebesar
27,54 % pada hasil percobaan ini akan digabungkan dengan hasil pemeriksaan batas cair
untuk menghitung indeks plastisitas.
1.13 Saran
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
BAB V
5.1 Maksud
Pengujian ini bertujuan untuk menentukan kadar air pada saat tanah mulai
menunjukkan sifat sebagai benda cair,Batas cair tanah adalah kadar air tanah tersebut pada
keadaan batas peralihan antara cair dan keadaan plastis.
i. Mangkuk casaggrande.
j. Air bersih/air suling kira – kira 300 cm2.
k. Palu karet.
l. Saringan no.40(0,42 mm).
m. Alat pembuat alur/grooving tool,yaitu:
1. Cassagrande grooving tool, berbentuk pipih dan cocok untuk jenis tanah yang
plastis.
2. ASTM grooving tool, berbentuk bengkok tebal untuk tanah kurang plastis.
n. Gelas ukur 500 cm3.
o. Spatula.
p. Sikat Kawat.
q. Timbangan Digital.
r. 6 Buah Cawan.
s. Oven.
t. Desikator.
u. Mangkuk.
v. Sampel Tanah 500 Gr.
w. Nampan/Baskom.
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
Contoh alat yang digunakan di sediakan untuk pemeriksaan ini sebanyak 500 gram.
Contoh tanah ini telah dibebaskan atau bebas dari butiran - butiran yang lebih dari butir kasar
lebih besar 0,425 mm ( yang tertahan saringan No.40 )
Untuk contoh tanah yang tidak mengandung butir - butir kasar lebih besar 0,425 mm
dapat langsung diperiksa batas cair tanpa persiapan lebih dahulu.Apabila contoh tanah
mengandung butir - butir kasar , mula - mula keringkan dalam suhu udara ( dengan alat
pengering dengan suhu kurang dari 60 % C ) secukupnya saja, sampai dapat disaring dengan
saringan.
1. Periksa alat casagrande yang akan digunakan,bahwa alat dalam keadaan dan dapat
bekerja dengan baik,baut - baut tidak longgar,sumbu mangkuk tidak sangat aus sehingga
mangkuk goyang dan mangkuk tidak terlalu aus pada bagian alurnya,juga diperiksa alat
pembarut memmpunyai ukuran yang benar.
2. Periksa bahwa apabila pegangan diputar, mangkuk akan terangkat setinggi 1 cm gunakan
pegangan alat pembaut sebagai pengukur. Bila tidak benar, atur sehingga didapatkan
tinggi .
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
2. Letakkan contoh tanah yang lolos dari saringan no.40 didalam mangkuk. Beri air
sedikit demi sedikitdan aduk sampai rata sehingga campuran menjadi adonan yang
lembut.
3. Isi mangkuk cassagrande dengan adonan tanah, ratakan permukaannya.
4. Buat alur ditengah mangkuk dengan menggunakan grooving tool.
5. Lakukan putaran handle mangkuk cassagrande sambil menghitung jumlah putaran.
6. Perlu diperhatikan pada setiap pengganian adonan tanah, mangkuk cassagrande harus
di cuci. Prosedur kerja 3 sampai 5 harus dilakukan dengan cepat karena penguapan air
selama pelaksanaan pengujian dapat menjadi sumber kesalahan.
7. Ambil adonan tanah bagian tengah mangkuk cassagrande kira – kira sebesar ibu jari.
Masukkan adonan tersebut ke dalam cawan dan tutup rapat sehingga tidak terjadi
perubahan kadar air sampai waktu penentuan kadar air.
8. Catat nomor cawan dan jumlah pukulan yang dilakukan terhadap adonan tersebut.
9. Lakukan percobaan sebanyak 6 kali, 3 kali dibawah 25 pukulan dan 3 kali di atas 25
pukulan.
5.6 Pelaporan
Hasil percobaan berupa kadar air yang merupakan batas cair (LL : Liquid Limit) yang
dinyatakan dalan u/. Dapat juga dilaporkan flow index, yaitu kemiringan garis regresi pada
jumlah pukulan 10 dan 100.
Pelaporan dilakukan bersama – sama dengan hasil laporan percobaan batas plastis.
5.7 Perhitungan
1. Hitung kadar air terhadap masing – masing contoh.
2. Tetapkan pasangan angka pukulan dengan kadar air.
3. Gambarkan rafik semi logaritma. Jumlah pukulan pada axis x (skala log) dan kadar air
pada axis y (skala linier).
4. Tarik garis regresi.
5. Kadar air yang sesuai dengan jumlah pukulan 25 adalah batas cair bahan tersebut.
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
Saringan No 40
Palu Karet
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
Nampan Baskom
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
Isi mangkuk cassagrande dengan Buat alur tepat ditengah bagian tanah
adonan tanah. dengan grooving tool.
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
60.00
50.00 40.07 42.1 41.92
37.95 38.27 38.67
40.00
30.00
20.00
10.00
0.00
12 14 20 27 29 28
Jumlah Ketukan (n)
Maka :
LL = 38,23 %
PL = 27,54 %
IP = LL-PL
= 38.88%-28.43%
= 10,69 %
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
5.10HASIL PERCOBAAN
Diketahui :
Berat cawan kosong (W1, 1 YSG ) = 9,20 gram.
Berat cawan kosong (W1, 2 YSG ) = 9,42 gram.
Berat cawan kosong (W1, 3 YSG ) = 8,99 gram.
Berat cawan kosong (W1, 4 YSG ) = 9,41 gram.
Berat cawan kosong (W1, 5 YSG ) = 8,87 gram.
Berat cawan kosong (W1, 6 YSG ) = 9,30 gram.
Berat cawan + Tanah basah (W2, 1 YSG ) = 16,01 gram.
Berat cawan + Tanah basah (W2, 2 YSG ) = 16,50 gram.
Berat cawan + Tanah basah (W2, 3 YSG ) = 13,85 gram.
Berat cawan + Tanah basah (W2, 4 YSG ) = 16,64 gram.
Berat cawan + Tanah basah (W2, 5 YSG ) = 17,53 gram.
Berat cawan + Tanah basah (W2, 6 YSG ) = 18,21 gram.
Berat cawan + Tanah kering (W3, 1YSG ) = 14,02 gram.
Berat cawan + Tanah kering (W3, 2 YSG ) = 14,34 gram.
Berat cawan + Tanah kering (W3, 3 YSG ) = 12,48 gram.
Berat cawan + Tanah kering (W3, 4 YSG ) = 14,51 gram.
Berat cawan + Tanah kering (W3, 5 YSG ) = 15, 35 gram.
Berat cawan + Tanah kering (W3, 6 YSG) = 15, 91 gram.
Ditanya :
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
Penyelesaian :
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
= 13,85 gr – 12,48 gr
= 1,37 gram
Berat Air cawan 1 YSG = W2 –W3
= 16,64 gr – 14,51 gr
= 2,13 gram
Berat Air cawan 1 YSG = W2 –W3
= 17,53 gr – 15,35 gr
= 2,18 gram
Berat Air cawan 1 YSG = W2 –W3
= 18,21 gr – 15,91 gr
= 2,3 gram
C. Kadar Air ( % )
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑖𝑟
w = 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ × 100 %
1,99
= 4,82 × 100 %
= 41,28 %
2,16
= × 100 %
4,92
= 43,90 %
1,37
= 3,49 × 100 %
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
= 39,25 %
2,13
= × 100 %
5,1
= 41,76 %
2,18
= 6,48 × 100 %
= 33,64 %
2,3
= 6,61 × 100 %
= 34,79 %
= 39,10 %
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
Batas plastis
( PL ) = 27,54 %
Batas cair
Cawan 1 YSG
LL = W ( n/25 )0,121
= 41,28 ( 12/25 )0,121
= 37,77 %
Cawan 2 YSG
LL = W ( n/25 )0,121
= 43,90 ( 11/25 )0,121
= 39,74 %
Cawan 3 YSG
LL = W ( n/25 )0,121
= 39,25 ( 15/25 )0.121
= 36,89 %
Cawan 4 YSG
LL = W ( n/25 )0,121
= 41,76 ( 26/25 )0.121
= 41,95 %
Cawan 5 YSG
LL = W ( n/25 )0,121
= 33,64 ( 45/25 )0,121
= 36,11 %
Cawan 6 YSG
LL = W ( n/25 )0,121
= 34,79 ( 41/25 )0,121
= 36,93 %
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
37,77+39,74+36,89+41,95+36,11+36,93
= 6
229,39
= 6
Indeks Plastisitas
IP = LL – PL
= 38,23 – 27,54
= 10,69 %
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
5.11Pembahasan
1.Suatu cara pendekatan untuk mementukan batas cair dapat digunakan satu data
Jumlah pukulan dan kadar air di hitung dengan rumus : LL = WN ( N/25 )
Rumus ini hanya pendekatan dan dapat digunakan untuk harga antara 20 sampai 30.Adukan
tanah dengan air harus benar - bensr rata sehingga apabila perobaan diulangi paling sedikit
2kali harga n yang diperoleh tidak berubah.
2.Dalam pemeriksaan batas cair sebaiknya tidak digunakan tanah yang dikeringkan dalam
open,karena batas cair tanah akan berubah.sebaiknya gunakan tanah langsung dari lapangan.
3.Daalam percobaan ini,kedua bagian tanah dalam mangkok casagrande harus bertemu karena
mengalirnya tanah dan tidak akan karena bergesernya tanah terhdap mangkok.
4.Ada 2 macam alat pembarut yaitu alat barut casagrande yang lebih besar sesuai tanah
kolensif,sedangkan alat pembarut ASTM lebih sesuai untuk tanah berpasir.
5.12 Kesimpulan
Batas cair ialah kadar air minimum dimana sifat suatu jenis tanah berubah dari
keaadaan cair menjadi plastis.Nilai batas cair ini diambil dari nilai batas cair pada percobaan
sebelumnya.Karena sempel tanah yang digunakan pada percoban - percobaan sebelumnya
dari hasil percobaan diperoleh batas platis 34,13% dan batas cair dari percobaan
sebelumnya56,575 % dan di peroleh indeks plastisitas 20,83 %.Indeks plastistas merupakan
interval kadar air dimana tanah masih bersifat plastisitas,karena itu indeks plastisitas
menunjukkan sifat keplastisitan tanah.
5.13 Saran
Harus lebih teliti ketika sedang melakukan pratikum banyak air adonan maupun sedikit
adonan dan selalu memperhatikan setiap ketukan agar tidak terjadi kegagalan.
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
BAB VI
BERAT JENIS TANAH (PIKNOMETER)
6.1 Tujuan
Untuk menentukan berat jenis tanah. Berat jenis tanah adalah perbandingan antara
berat butir-butir tanah dan air suling dengan isi yang sama pada suhu tertentu. Berat jenis
tanah diperlukan untuk merencanakan kontruksi bangunan yang kekuatannya dipengaruhi
oleh berat jenis tanah.
1. 2 buah Piknometer
2. Timbangan digital
3. Termometer
4. Kompor listrik
5. Penjepit
6. Nampan
7. Air suling
8. Palu karet
9. Ayakan No.40
10. Stop kontak
Contoh tanah yang lolos saringan No.40 yang akan digunakan pemeriksaan secara
duplo (dua percobaan terpisah).
1. Bersikan piknometer.
2. Timbang piknometer kosong beserta tutupnya, kemudian catat.
3. Masukkan tanah sebanyak 12-25 gram kedalam piknometer.
4. Timbang piknometer yang beris tanah, kemudian catat.
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
5. Setelah ditimbang, masukkan air kedalam piknometer 1/3 sampai tanah terendam,
kemudian endapkan selama 24 jam.
6. Timbang piknometer yang berisi tanah dan air, kemudian catat.
7. Bakar piknometer yang berisi tanah dan air di atas kompor listrik dengan tutup piknometer
di buka selama10 menit, agak di miring-miringkan piknometer saat di bakar untuk
menghasilkan gelembung-gelembung keluar.
8. Dingikan sampai hasil menjadi dingin, lalu ukur suhu piknometer setelah itu,
9. Isi piknometer dengan air sampai penuh lalu tutup.
10. Timbang piknometer lalu ukur suhunya menggunakan termometer kemudian catat.
11. Setelah itu cuci bersih piknometer tersebut.
12. Isi piknometer dengan air sampai penuh.
13. lalu timbang piknometer yang hanya berisi air kemudian catat kembali.
6.5 Perhitungan
beratbutir Ws
G
beratairdenganvolumeyangsama Ww
W 2 W1
G
(W 4 W 1)(W 3 W 2)
Beratjenisairpada.t 0C
G(27,50 C ) G(t 0C ) x
beratjenisairpada.27,50 C
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
Penyelesaian :
Piknometer A1 = W2 - W1
= 35,29 – 17,79
= 17,5 gr
Piknometer A2 = W2 - W1
= 33,06 – 15,56
= 17,5 gr
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
Piknometer A1 = W3 - W4
= 79,81 – 59,38
= 15,43 gr
Piknometer A2 = W3 - W4
= 72,16 – 62,72
= 9,44 gr
Piknometer A1 = A - B
= 17,5 - 15,43
= 2,07 gr
Piknometer A2 = A - B
= 17,5 – 9,44
= 8,06 gr
A
4. Berat jenis tanah (D) =
C
A
Piknometer A1 =
C
17,5
=
2,07
= 3,28 gr
A
Piknometer A2 =
C
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
17,5
=
8,06
= 2,17 gr
B.JXBair 30o C
O
Sampel 1 G untuk 27,5 oC = B.J . Air 27,5 C
3,28 x0,9957
= 0,9964
= 3,28
B.JXBair 30o C
O
Sampel 1 G untuk 27,5 oC = B.J . Air 27,5 C
2,17 x0,9957
= 0,9964
= 2,17
3,28 2,17 5,45
Spesific gravity rata - rata = 2,7
2 2
Keterangan :
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
No. Percobaan A1 A2
9 A
Berat Jenis tanah = 3,28 2,17
C
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
Penjepit Termometer
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
Nampan besi
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
5.Isikan air kedalam piknometer yang 6. Bakar piknometer berisi air dan
berisi sample tanah, lalu rendam tanah di atas kompor listrik selama 15
selama 24 Jam. menit sambil di miring-miringkan agar
gelembung mudah keluar.
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
9.Timbang piknometer yang baru 10. timbang piknometer yang berisi air
diukur suhunya. suling.
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
6.9 Pembahasan
Berat jenis atau berat spesifik ( spesivik grativity) tanah adalah perbandingan antara
berat volume butiran pada ( s) dengan berat volume air padat ( w) pada temperatur 27,5oC.
Gs tidak berdiamater.
Berat jenis tanah berbagai tanah berkisar antara 2,51 - 2,05. nilai berat Gs = 2,28
biasanya untuk tanah-tanah berkohesif sedangkan untuk kohesif atau onorganik berkisar
antara 2,68 - 2,72
Nilai-nilai berat jenis dari berbagai tanah di berikan dalam tabel berikut :
6.10 Kesimpulan
Berat jenis tanah adalah perbandingan antara berat volume butir-butir tanah dengan
berat air destilasi di udara dengan volume yang sama pad temperatur 27,5oC.
Percobaan ini berfungsi untuk menentukan berat jenis tanah. Dari data hasil percobaan
dengan perhitungan dan pembahasan diatas dapat di simpulkan bahwa sampel tanah tersebut
termasuk jenis tanah lempung organik.
Berat jenis partikel dari suatu tanah merencanakan kontruksi dari partikel secara
keseluruhan. Hal ini menunjukkan sebagai perbandingan massa total dari partikel padatan
tengah total volume dan tidak termasuk ruang pori di antara partikel (termasuk berat air dan
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
udara). besarnya berat jenis partikel bahan organik umumnya berkisar antara 1,3 sampai 1,5
gram persentimeter kubik.
Hal ini di tunjukkan sebagai perbandigan massa total dari partikel padatan dengan
total volume tidak termasuk ruang por antara partikel.
Dari hasil percobaan di dapatkan Nilai A pada tabung A1 = 17,5; A2 = 17,5. Nilai B
pada tabung A1 = 15,43; A2 = 9,44. Nilai C pada tabung A1 = 2,07; A2=8,06. dan berat jenis
rata-rata didapatkan 2,7 jadi tanah termasuk jenis lempung anorganik.
VI.11 SARAN
Untuk melakukan pratikum piknometer pada saat piknometer diatas kompor
diharapkan untuk berhati-hati karena saat menggoyangkan piknometer akan terasa panas dan
usahakan untuk tidak sampai menumpahkan air yang di dalam piknometer ke kompor listrik
tersebut.
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
BAB VII
HIDROMETER
VII.1. TUJUAN
Pemeriksaan dilakukan untuk menentukan pembagian gradasi atau butiran tanah yang
lewat saringan no. 10
Bahan – bahan yang digunakan dalam percobaan pengukuran butiran tanah dengan
hidrometer adalah sebagai berikut:
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
VII.5 PERHITUNGAN
1. Berat benda uji
a) Menghitung berat kering seluruh contoh tanah yang di perlukan dengan rumus
Bo
W
1W
Dimana : Bo = berat basah contoh tanah
W = kadar air tanah
b) Menghitung berat bagian tanah lewat saringan No.200
Be W B1
Dimana : B1 = berat tanah terhadap saringan No.200
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
a) Hitung ukuran butiran terbesar D (mm) yang ada dalam suspensi pada kedalaman
L
efektif L (cm) untuk setiap pembacaan termometer dengan rumus D K
T
Dimana :
K = konstanta yang besarnya dipengaruhi oleh temperatur suspensi dan
berat jenis butiran. Harga K dapat di cari pada daftar 3
L = kedalaman efektif, dimana berat jenis suspensi diukur yang dipakai dan
pembacaan hidrolis hidrometer R1 harga L (cm) dapat di cari pada daftar 2
T = saat pembacaan dalam menit
b) Menghitung persentase berat P dari butir yang lebih kecil dari D terhadap berat
kering saluran tanah yang di periksa dengan rumus sebesar berikut :
Jika digunakan hidrometer 151 H
100.000 G
P R 1
w G 1
Jika digunakan hidrometer 152 H
Ra
P 100
w
Dimana :
R = pembacaan hidrometer terkoreksi (R1 - R2)
G = berat jenis tanah
D = angka koreksi untuk hidrometer 152 H terhadap berat jenis
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
80 e5 = e6 + B6
60 e4 = e5 + B5
40 e3 = e4 + B4
20 e2 = e3 + B3
10 e1 = e2 + B2
Menghitung persentase berat lewat masing - masing saringan terhadap berat kering
seluruh contoh tanah yang diperiksa w.
4. Grafik
Menggambar gabungan dari hasil analisa di atas dalam grafik yang menunjukkan
hubungan antara ukuran butiran dalam mm (sebagai abisis dengan skala logaritma) dan
persentase lebih kecil (sebagai ordinat).
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
L 22
DK 0,0124 0,0411
T 2
h) Pembacaan Hidrometer terkoreksi
R R1 R2 15 1 14
i) Persen berat lebih kecil untuk hidrometer H
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
P = K2 x R = 3,588 x 14 = 50,232 %
L 22,4
DK 0,0124 0,0117
T 5
h) Pembacaan Hidrometer terkoreksi
R R1 R2 9 2 7
i) Persen berat lebih kecil untuk hidrometer H
P = K2 x R = 3,588 x 7 = 25,116 %
L 22
DK 0,0124 0,0083
T 7
h) Pembacaan Hidrometer terkoreksi
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
R R1 R 2 8,5 1 7,5
i) Persen berat lebih kecil untuk hidrometer H
P = K2 x R = 3,588 x 7,5 = 26,91 %
L 22,15
DK 0,0124 0,0058
T 10
h) Pembacaan Hidrometer terkoreksi
R R1 R2 8 1 7
i) Persen berat lebih kecil untuk hidrometer H
P = K2 x R = 3,588 x 7 = 25,116 %
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
L 22,15
DK 0,0124 0,0048
T 12
h) Pembacaan Hidrometer terkoreksi
R R1 R2 8 1 7
i) Persen berat lebih kecil untuk hidrometer H
P = K2 x R = 3,588 x 7 = 25,116 %
L 22,5
DK 0,0124 0,0039
T 15
h) Pembacaan Hidrometer terkoreksi
R R1 R 2 7,5 1 6,5
i) Persen berat lebih kecil untuk hidrometer H
P = K2 x R = 3,588 x 6,5 = 23,332 %
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
Jb Jc 10,35 9,75
Kadar Air 100% 100% 74,39%
Jc Ja 9,75 8,82
Jb Jc 10,38 9,30
Kadar Air 100% 100% 251,16%
Jc Ja 9,30 8,87
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
Desikator Stopwatch
1 set saringan No. 10, 20, 40, 60, 80, 2 buah cawan
100, 200)
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
9.Ambil suspensi dengan cara di saring 10. Timbang cawan kosong lalu catat.
menggunakan satu set saringan.
11. Ambil tanah tertinggal di saringan 12. Masukkan sampel ke dalam oven
No.200 lalu timbang dan catat selama 24 jam
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
VII.9 PEMBAHASAN
Percobaan ini di maksud untuk menentukan bagian gradasi atau ukuran butiran tanah
yang lewat saringan No.200
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
Hidrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur berat jenis (atau kepadatan relatif)
dari cairan yaitu rasta desitas cairan kepadatan cairan. Hidrometer daoat dikelompokkan
untuk kegunaan yang berbeda, seperti loctometer untuk mengukur jenis itos (excomes) dari
susu, socc iurometer untuk mengukur kedalaman gula dalam cairan atau alcohometer untuk
mengukur tingkat alkohol yang lebih tinggi.
Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan dan di dapat parameter - parameter sebagai berikut.
1. Pengujian ini digunakan untuk mengetahui butiran yang lebih halus (< ayakan N0.200)
dengan hidrometer sedangkan gradasi butiran kasar ( > ayakan N0.100) menggnkan alat
pengayak.
2. Dari percobaan di peroleh :
a. Sand
b. Clay
c. Silt
VII.10 KESIMPULAN
Untuk menentukan pembagian ukuran butiran (gradasi) dari tanah di lakukan
percobaan dengan alat hidrometer dimana benda uji yang di gunakan adalah contoh tanah.
Dalam percobaan ini akan diperlukan nilai R1 untuk percobaan hidrometer dalam
suspensi dan R2 untuk pembacaan hidrometer dalam cairan nilai R1 dan R2 ini hentikan akan
digunakan untuk menghitung berat lebih keras.
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
VII.11 SARAN
Teliti saat mengukur kedalaman dengan menggunakan termometer. Dan berhati-hati
saat mengguncang.
BAB VIII
PEMADATAN TANAH
VIII.1 TUJUAN
Pengujian ini dimaksudkan untuk menentukan hubungan antara kadar air dan
kepadatan tanah dengan cara memadatkan tanah di dalam cetakan silinder berukuran tertentu
dengan menggunakan alat penumbuk 4,7 kg dan tinggi jenuh 30,5 cm serta energi tumbukan
593,7 kg/m3.
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
13. Ambil sedikit contoh tanah yang sudah didapatkan kemudian masukan cawan lalu
timbang.
14. Timbang Cawan kosong lalu catat.
15. Masukkan sempel tanah kedalam cawan, lalu timbang cawan dan sempel tanah tersebut,
lalu catat.
16. Kemudian masukkan cawan berisi tanah kedalam oven selama 24 jam.
17. Setelah 24 jam, ambil cawan yang berisi tanah kering kemudian timbang.
VIII.5 PELAPORAN
Gambar grafik berat isi tanah terhadap kadar air dari hasil percobaan kemudian
gambarkan kurva paling mendekati titik-titik yang digambarkan dan tentukan berat volume
kering maksimum kadar air yang sesuai dengan berat volume kering maksimum ini adalah
kadar air yang sesuai dengan berat volume kering maksimum ini adalah kadar air optimum,
kemudian gambarkan garis zero air vold (Zav).
Grafik pemadatan tidak boleh memotong garis zero air volid dan pada harga kadar air
yang tinggi menjadi sejajar dengan garis.
VIII.6 PERHITUNGAN
a).Hitung berat voolume basah dengan menggunakan
W 2 W1
V
Dengan :
ɤ = Berat volume basah
V = Volume cetakan
W1 = Berat cetakan + benda uji
W2 = Berat cetakan
b). hitung berat volume kering dengan menggunakan rumus :
d
1W
Dengan :
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
6
6% 2000 120
100
8
8% 2000 160
100
10
10% 2000 200
100
12
12% 2000 240
100
14
14% 2000 280
100
- untuk penambahan air sebanyak 120 ml
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
Dengan :
Berat cawan kosong = W1
Berat tanah basah + cawan = W2
Berat cawan + tanah kering = W3
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
Ditanya :
Penyelesaian :
A
Rumus b
V
1
V . .D 2 .t
4
1
V .3,14.(10,85) 2 .11,28
4
V 1042,409cm3
Untuk penambahan air
A 1600
6 % = b 1,535
V 1042,409
A 1600
8 % = b 1,535
V 1042,409
A 1600
10 % = b 1,535
V 1042,409
A 1600
12 % = b 1,535
V 1042,409
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
A 1600
14 % = b 1,535
V 1042,409
Rumus : W2 - W3
6 % → J13 = 27,20 - 22,98 = 4,22 gram
J14 = 27,89 - 23,59 = 4,3 gram
8 % → J15 = 25,79 - 22,05 = 3,74 gram
J16 = 24,17 - 20,95 = 3,21 gram
10 % → J17 = 29,45 - 25,03 = 4,42 gram
J18 = 31,94 - 27,10 = 4,84 gram
12 % → J19 = 27,06 - 23,34 = 3,72 gram
J20 = 20,90 - 18,46 = 2,44 gram
14 % → J21 = 27,50 - 24,22 = 3,28 gram
J22 = 24,29 - 21,55 = 2,74 gram
Rumus : W3 - W1
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
W 2 W 3
Rumus : W 100%
W 3 W1
4,22
6 % → J13 100% 30,64%
13,75
4,3
J14 100% 30,56%
14,07
3,74
8 % → J15 100% 28,88%
12,95
3,21
J16 100% 26,97%
11,9
4,42
10 % → J17 100% 27,47%
16,09
4,84
J18 100% 27,43%
17,64
3,72
12 % → J19 100% 25,94%
14,34
2,44
J20 100% 26,06%
9,36
3,28
14 % → J21 100% 21,80%
15,04
2,74
J22 100% 22,77%
12,03
ab
Rumus
2
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
30,64 30,56
6 % → J13, J14 30,6%
2
28,88 26,97
8 % → J15, J16 27,925%
2
27,47 27,43
10 % → J17, J18 27,45%
2
25,94 26,06
12 % → J19, J20 26%
2
21,80 22,77
14 % → J15, J16 22,285%
2
b
Rumus : d
1 w
W = kadar air
1,535
6 % → d 1,1753
1 0,306
1,535
8 % → d 1,1999
1 0,27925
1,535
10 % → d 1,2043
1 0,2745
1,535
12 % → d 1,2182
1 0,26
2,123
14 % → d 1,2552
1 0,22285
7. ZAV
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
Gsw
Rumus
1 (Gs w)
2,701
6%→ 3,5262
1 (2,0250,306)
2,701
8%→ 3,453975
1 (2,0250,27925)
2,701
10 % → 3,44115
1 (2,0250,2745)
2,0251
12 % → 3,402
1 (2,0250,26)
2,0251
14 % → 3,301695
1 (2,0250,22285)
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
Oven Spatula
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
3.Setelah di ayak timbang tanah sebanyak 4. aduk tanah dengan air yang telah di
10 kg dibagi menjadi 5 sempel yang ukur.
berbeda.
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
11. keluarkan tanah dari silinder mould 12.Timbang tanah yang telah
dengan menggunakan dongkrak. dikeluarkan.
13. ambil sempel tanah masukkan ke 2 14.Timbang cawan Kosong, lalu catat.
cawan .
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
15. Masukan sampel tanah kedalam 16. Masukkan cawan kedalam oven,
cawan, lalu timbang cawan dan sempel lalu diamkan selama 24 Jam
tanah tersebut, lalu catat.
VIII.10 PEMBAHASAN
Pemadatan tanah bertujuan untuk menunjukkan hubungan kadar air, berat volume
kering dan ZAV dengan cara memadatkan tanah dengan di letakkan ke dalam silinder yang
berukuran tinggi 12 cm dan diameter 10 cm.
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
Teknik pemadatan tanah merupakan cara perbaikan tanah yang relatif mudah dan
sederhana dengan pemadatan kuat geser tanah akan meningkat (imporment) sehingga
meningkatkan kuat daya dukung pondasi untuk mengetahui berat volume kering maksimum
di lakukan uji froctoe standar.
a. Jenis tanah
b. Kadar air
c. Cara pemadatan
d. Energi pemadatan
Pemadatan tanah yang baik tidak hanya sekali, tetapi biasanya 2 kali dari berat volume
di lapangan, di lapangan perlu ada pengujian, beberapa prosedur standar antara lain :
V111. 11 KESIMPULAN
Percobaan pradator standar adalah untuk metode untuk mencari kadar air optimum
untuk pemadatan suatu tanah cetakan berbentuk silinder dengan isi 1047,03 m isi dengan
suatu tanah dalam tiga lapis yang masing - masing lapis di padatkan dengan pukulan. Dari
suatu pemukul standar berat 2.5 kg, tinggi jatuh 300 mm untuk setiap pukulan. Cetakan ini
dirapikan dan di timbang karena akan memberikan kerapatan kering. percobaan ini dilakukan
pada tanah yang kadar airnya.
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
6% 1,1753 3,5262
8% 1,1999 3,453975
10 % 1,2043 3,44115
12 % 1,2182 3,402
14 % 1,2552 3,301695
VIII.12 SARAN
Lebih teliti ketika penumbukan ke tanah agar tidak terjadi kesalahan.
3.5
3.45
3.4
3.35
3.3
3.25
0 5 10 15 20 25 30 35
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
1.25
1.24
1.23
1.22
1.21
1.2
1.19
1.18
1.17
0 5 10 15 20 25 30 35
1
5 8
3 9 4
7 6
2
15 16
14 17 10
13 11
12 KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
21 22
20
25 23
19 24
18
LEMBARAN PENGESAHAN
Kelompok : 10 (sepuluh)
Fakultas : Teknik
Prodi : Sipil
Mengetahui,
Asisten Kepala
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
1. Hartini, ST (………..)
2. Didi Ruswandi, ST (………..)
3. Hendra Pratama (………..)
4. Okta Candra Gunawan (………..)
5. Igo Ari Sufi (………..) Ir.Revisdah, M.T
6. Tri Dianita (………..)
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Syukur Alhamdulillah saya panjatkan kehadiran Allah SWT, karena berkat ridho,
dan barokahnya saya telah menyelesaikan laporan Mekanika Tanah 1 ini, mengingat salah
satu syarat untuk dapat menyelesaikan mata kuliah Mekanika Tanah 1, baik dilapangan
maupun dilaboratorium Teknik Sipil.
Adapun dalam penyusunan laporan ini, saya menyesuaikan pada pedoman yang
didapatkan dari beberapa praktek.
Laporan ini dilaksanakan sebagai salah satu syarat untuk menempuh ujian praktikum
dan menyelesaikan Mata Kuliah Mekanika Tanah 1 Fakultas Teknik Sipil Universitas
Muhammadiyah Palembang.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih terdapat banyak
kekurangan, baik dari segi materi maupun bahasa, sehingga laporan ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan
demi kesempurnaan laporan ini.
Semoga laporan praktikum ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
PENDAHULUAN
Dalam merencanakan konstruksi Teknik Sipil diperlukan data tanah dasar lapisan
tanah untuk kedudukan pondasi yang baik supaya sesuai tempo melaksanakan pengujian yang
hasilnya merupakan informasi mengenai tanah, kekenyalan tanah / jenis tanah secara kasar
dan maka tanah informasi ini tidak dapat digunakan sebagai data hitungan maka sebagai
pedoman penguji selanjutnya adapun yang dimaksud secara mutlak adalah pengukuran nilai
propartis maupun struktur analisis adalah pengukuran nilai.
1. Driling
2. Trios Dits
3. Simpang
4. Penot Retrum
5. Yarp Test
Sedangkan penguji tanah dilabor adalah pengujian propertis dan struktural sebagai
metode di indonesia pada untuknya menggunakan metode AASTITO dan ASTRA yang telah
dimodifikasi dan telah dikeluarkan dinas PU.
Dalam memenuhi kurikulum Fakultas Teknik Sipil UMP di dalam Mata Kuliah
Mekanika Tanah 1 dalam praktikum penyelidikan dilaporkan ini dapat digunakan sebagai
perhitungan
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
Walaupun digunakan harus diteliti lagi mengingat pada proses penyelidikan obt
secara dan proses perhitungan laporan tugas.
Keadaan dan kondisi tanah berbeda-beda, karena pengaruh suatu iklim tanah,
struktur tanah, kadar air dan lain – lain mendorong kita untuk menguji dan menarik
kesimpulan dari hasil praktikum dengan mengambil sampel tanah dapat mempengaruhi kokoh
tidaknya berdiri bangunan untuk itu harus dapat menyimpulkan termasuk keadaan jenis, maka
jenis – jenis apakah sampel tanah yang kita uji
Dalam menyusun laporan praktikum Mekanika Tanah 1 ini ada beberapa tujuan yang
hendak dicapai oleh penulis diantaranya:
1. Untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan tugas praktikum Mekanika Tanah 1
pada jurusan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Palembang.
2. Untuk mengetahui perbedaan jenis tanah, sehingga dapat dikelompokkan keadaan
jenis tanah tersebut.
3. Untuk lebih mengenal alat – alat yang digunakan dalam praktikum Mekanika Tanah 1
4. Untuk mengetahui materi – materi yang telah dipelajari dan sejauh mana mahasiswa
dapat memahami materi – materi tersebut.
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
Kata Pengantar
Pendahuluan
Daftar Isi
BAB I HANDBOR
1.1 Maksud
1.2 Tujuan
1.3 Alat dan bahan
1.4 Langkah Kerja
1.5 Pencatatan
1.6 Pelaporan
1.7 Denah Lokasi
1.8 Tabel Handbor
1.9 Tabel profil tanah
1.10 Gambar Alat dan langkah kerja
1.11 Pembahasan
1.12 Kesimpulan
1.13 Saran
2.1 Maksud
2.2 Alat Uji
2.3 Benda Uji
2.4 Pelaksanaan
2.5 Perhitungan
2.6 Tabel kadar air
2.7 Hasil percobaan
2.8 Gambar Alat dan langkah kerja
2.9 Pembahasan
2.10 Kesimpulan
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
2.11 Saran
3.1 Maksud
3.2 Tujuan
3.3 Alat Uji
3.4 Langkah kerja
3.5 Perhitungan
3.6 Tabel Analisa saringan
3.7 Hasil percobaan
3.8 Tabel Klasifikasi Tanah
3.9 Gambar Alat dan langkah kerja
3.10 Pembahasan
3.11 Kesimpulan
3.12 Saran
4.1 Maksud
4.2 Tujuan
4.3 Alat Uji
4.4 Benda Uji
4.5 Langkah kerja
4.6 Perhitungan
4.7 Pelaporan
4.8 Tabel Uji batas plastis
4.9 Hasil perhitungan
4.10 Gambar Alat dan langkah kerja
4.11 Pembahasan
4.12 Kesimpulan
4.13 Saran
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
5.1 Maksud
5.2 Alat Uji
5.3 Benda Uji
5.4 Pelaksanaan
5.5 Perhitungan
5.6 Pelaporan
5.7 Tabel batas cair
5.8 Hasil percobaan
5.9 Gambar Alat dan langkah kerja
5.10 Pembahasan
5.11 Kesimpulan
5.12 Saran
6.1 Tujuan
6.2 Alat Uji
6.3 Benda Uji
6.4 Pelaksanaan
6.5 Perhitungan
6.6 Tabel Piknometer
6.7 Hasil percobaan
6.8 Gambar Alat dan langkah kerja
6.9 Pembahasan
6.10 Kesimpulan
6.11 Saran
7.1 Tujuan
7.2 Alat Uji
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
8.1 Tujuan
8.2 Alat Uji
8.3 Benda Uji
8.4 Langkah kerja
8.5 Pelaporan
8.6 Perhitungan
8.7 Tabel Pemadatan tanah
8.8 Hasil percobaan
8.9 Gambar Alat dan langkah kerja
8.10 Pembahasan
8.11 Kesimpulan
8.12 Saran
KELOMPOK 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH 1
KELOMPOK 12