Anda di halaman 1dari 5

Anatomi Buku

Judul : Budidaya Jamur Kenapa Tidak

Tahun terbit : 2000

Nama Penyusun : Karya Mandiri Nusantara

Kota Penerbit : Jakarta

Daftar Pusakanya :Magpirotunisa, Nurul : 2008. Budidaya Jamur Kenapa Tidak, Jakarta
Karya Mandiri Nusantara

Ringkasan
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pemilihan Judul

Saya memilih judul buku ini karena untuk kelas IX tentang menulis karya ilmiah.

Sederhana yang berjudul Budidaya Jamur Kenapa Tidak karena sekarang


banyak masyarakat yang tidak menyukai jamur karena mereka geli terhadap jamur
dan jarang masyarakat yang menanam jamur. Apalagi jamur banyak gizi dan
proteinnya. Semoga yang membaca buku ini bisa memberitahu kepada masyarakat
bahwa jamur itu sangat bermanfaat bagi kesehatan masyarakat.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara menanam jamur kancing.

2. Apa yang membedakan jamur merang dan jamur kompos.

3. Dimana jamur biasanya dibudidayakan.

C.Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui cara menanam jamur kancing.

2. Untuk membedakan jamur merang dan jamur kompos.

3. Untuk mengetahui tempat biasanya jamur dibudidayakan.


BAB II

PEMBAHASAN

1. Jamur kancing yang lebih dikenal dengan istilah jamur Champignon pertama kali
dibudidayakan di Perancis. Budidaya jamur kancing awalnya di gua-gua, baru pada
tahun 1975 dibudidayakan dengan system rumah jamur.
Datarang tinggi Dieng di Jawa Tengah juga terkenal sebagai sentra jamur. Terutama
sejak rasasa pengalengan jamur masuk disana pada tahun 1970 mengembangkan
Champignon. Disebutkan bahwa produsi disalah satu pabrik pengalengan mencapai
40ton/hari.

2. Jamur merang tumbuh pada merang atau jerami padi. Jamur merang dapat dengan
mudah kita temui ditumpukan jerami sehabis masa panen padi. Sesuai masa panen,
jamur merang akan sulit ditemui. Namun dengan cara pembudidayaan modern, kita
dapat menikmati jamur merang kapan saja tidak tergantung musim. Sedangkan, jamur
kompos dapat tumbuh pada media limbah karena jamur mampu mendegradasi limbah
organik. Dengan kemampuannya tersebut, jamur dapat dimanfaatkan untuk
menambah nilai guna limbah.

3. Dirumah jamur biasanya ada dua macam, yaitu rumah jamur skala industri besar dan
rumah jamur sederhana. Rumah jamur skala industri besar berbentuk seperti
bangunan pabrik. Rumah jamur ini tidak membutuhkan investasi yang tinggi. Adapun
rumah jamur sederhana berbentuk kumbung. Investasi rumah kumbung ini lebih kecil
sehingga cocok digunakan untuk budidaya jamur skala kecil atau industri menengah.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Jamur disukai tak hanya karena rasanya lezat. Jamur, juga dipercaya kaya manfaat.
Disbanding dengan daging jamur memang punya nilai plus tersendiri. Jika daging erat
dengan masalah lemak atau kandungan kolestrol, jamur sebaliknya: Bebas kolestrol serta
kaya serat vitamin dan mineral. Karenanya, jamur dipercaya mampu mengobati berbagai
penyakit.

Saran

Perlunya pengembangbiakan tumbuhan jamur dimasyarakat, karena tumbuhan jamur


sangat baik untuk kesehatan dan bernilai tinggi.
KLIPING BAHASA INDONESIA
ANATOMI BUKU
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
NAMA: PUTRI DWI FADILLAH
KELAS: IX

SMP NEGERI 7 BINJAI

T.A 2017/2018

Anda mungkin juga menyukai