Daftar Pusakanya :Magpirotunisa, Nurul : 2008. Budidaya Jamur Kenapa Tidak, Jakarta
Karya Mandiri Nusantara
Ringkasan
BAB I
PENDAHULUAN
Saya memilih judul buku ini karena untuk kelas IX tentang menulis karya ilmiah.
B. Rumusan Masalah
C.Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
1. Jamur kancing yang lebih dikenal dengan istilah jamur Champignon pertama kali
dibudidayakan di Perancis. Budidaya jamur kancing awalnya di gua-gua, baru pada
tahun 1975 dibudidayakan dengan system rumah jamur.
Datarang tinggi Dieng di Jawa Tengah juga terkenal sebagai sentra jamur. Terutama
sejak rasasa pengalengan jamur masuk disana pada tahun 1970 mengembangkan
Champignon. Disebutkan bahwa produsi disalah satu pabrik pengalengan mencapai
40ton/hari.
2. Jamur merang tumbuh pada merang atau jerami padi. Jamur merang dapat dengan
mudah kita temui ditumpukan jerami sehabis masa panen padi. Sesuai masa panen,
jamur merang akan sulit ditemui. Namun dengan cara pembudidayaan modern, kita
dapat menikmati jamur merang kapan saja tidak tergantung musim. Sedangkan, jamur
kompos dapat tumbuh pada media limbah karena jamur mampu mendegradasi limbah
organik. Dengan kemampuannya tersebut, jamur dapat dimanfaatkan untuk
menambah nilai guna limbah.
3. Dirumah jamur biasanya ada dua macam, yaitu rumah jamur skala industri besar dan
rumah jamur sederhana. Rumah jamur skala industri besar berbentuk seperti
bangunan pabrik. Rumah jamur ini tidak membutuhkan investasi yang tinggi. Adapun
rumah jamur sederhana berbentuk kumbung. Investasi rumah kumbung ini lebih kecil
sehingga cocok digunakan untuk budidaya jamur skala kecil atau industri menengah.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Jamur disukai tak hanya karena rasanya lezat. Jamur, juga dipercaya kaya manfaat.
Disbanding dengan daging jamur memang punya nilai plus tersendiri. Jika daging erat
dengan masalah lemak atau kandungan kolestrol, jamur sebaliknya: Bebas kolestrol serta
kaya serat vitamin dan mineral. Karenanya, jamur dipercaya mampu mengobati berbagai
penyakit.
Saran
T.A 2017/2018