Anda di halaman 1dari 3

HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA REMAJA PUTRI DENGAN HASIL BELAJAR DI MTS ASSALAM

WILAYAH KERJAPUSKESMAS RIMBO BUJANG II TAHUN 2018

PENDAHULUAN remaja putri menjadi penderita anemia


Remaja merupakan generasi penerus defisiensi zat besi tingkat ringan sampai berat di
bangsa yang dituntut untuk lebih berpartisipasi Asia tenggara (Istiqomah,dkk, 2012)
dalam membangun masyarakat Indonesia. Data dari Kementerian Kesehatan RI
Masalah kesehatan mendunia dan memiliki 2015 batas kadar hemoglobin berdasarkan umur
prevelensi tertinggi diberbagai seluruh dunia anak 6-59 bulan 11 g%, anak 5-11 tahun 11,5 g%,
adalah anemia.MenurutWord Health anak 12-14 tahun 12 g%, WUS tidak hamil 12 g%,
Organisation (WHO 2014) remaja adalah ibu hamil 12 g%, dan laki-laki >15 tahun 13 g%.
penduduk dalam rentang usia 10-19 tahun, Sedangkan menurut Kementerian Kesehatan RI
didunia diperkirakan kelompok remaja 1,2 (Kemkes RI, 2017) presentase remaja putri yang
milyar atau 18% dari jumlah penduduk dunia. Di mendapatkan tablet tambah darah pada Provinsi
Indonesia data dari Kementerian Kesehatan RI Jambi 17,4%.
2016 jumlah remaja putri berdasarkan umur 10- Kekurangan besi pada umumnya
20 tahun yaitu 21,830,468 remaja putri. menyebabkan pucat, rasa lemah, letih, pusing,
Hasil laporan dari Dinas Kesehatan Jambi kurang nafsu makan, menurunya kebugaran
(2015)didapatkan bahwa jumlah remaja putri tubuh, menurunnya kemampuan kerja,
berumur 10-19 tahun di Provinsi Jambi Tahun menurunnya kekebalan tubuh dan gangguan
2015 yaitu 304.535 orang, semakin meningkat penyembuhan luka, disamping itu kemampuan
populasi remaja putri maka akan semakin mengatur suhu tubuh menurun. Pada anak
banyak masalah yang dihadapi oleh remaja putri kekurangan besi menimbulkan apatis, mudah
terutama di bidang pendidikan khususnya hasil tersinggung, menurunya kemampuan untuk
belajar di sekolah. berkosentrasi (Almatsier, 2010, 254).
Data yang dikeluarkan oleh UNESCO Berdasarkan survei awal yang dilakukan
(United Educational, Scientific, and Cultural oleh peneliti pada tanggal 12 januari 2018 pukul
Organization) pada tahun 2012 menyebutkan 10.45 Wib di MTs Assalam wilayah kerja
bahwa minat baca orang Indonesia hanya 0,001 Puskesmas Rimbo Bujang II, beberapa remaja
dan Indonesia menduduki posisi kedua dari putri menunjukkan bahwa hasil belajar dibawah
bawah dalam keliterasian dunia, setingkat di dari rata-rata atau kurang. Kurangnya hasil
atas Bostwan, yaitu urutan ke-60 dari 61 negara belajar disebabkan bahwa selama jam pelajaran
yang ikut serta. Hal ini juga menunjukkan di kelas remaja putri mengaku tidak dapat
kurangnya minat dan kemahiran membaca berkosentrasi belajar, sering mengantuk dan
peserta didik Indonesia (Maulidya, 2017). kelelahan. Sehingga dapat menggangu proses
Menurut WHO Anemia pada remaja belajar dan dapat menurun hasil belajar.
putri sampai saat ini masih cukup tinggi, Peneliti juga melakukan pemeriksaan
prevelensi anemia didunia berkisar 40-88%. hemoglobin untuk melihat hasil pemeriksaan
Angka kejadian anemia pada remaja putri di menunjukan dari 15 remaja putri yang di periksa
Negara-negara berkembang sekitar 53,7% dari kadar hemoglobinya, yaitu 10 remaja putri
semua remaja putri, anemia sering menyerang memiliki kadar hemoglobin <12 g/dl sedangkan
remaja putri disebabkan karena keadaan stress, 5 remaja putri memiliki kadar hemoglobin >12
haid, atau terlambat makan. Angka anemia gizi g/dl. Hasil ini menunjukan kurangnya kadar
besi di Indonesia sebanyak 72,3%. hemoglobin pada remaja putri tersebut yang
Mengakibatkan pucat, lemah, letih, pusing, dan normalnya >12 g/dl. Dari survei awal yang
menurunnya kosentrasi belajar (Nur, 2017). dilakukan peneliti ingin meneliti tentang
Remaja putri merupakan salah satu kelompok hubungan kadar hemoglobin pada remaja putri
yang rawan menderita anemia, menurut WHO dengan hasil belajar di MTs Assalam wilayah
and Regional Offive Sounth East Asia Region kerja Puskesmas Rimbo Bujang II
Orgnisation (SEARO) menyatakan bahwa 25-40%

Scientia Journl 62
Vol.7 No.2 Desember 2018

Anda mungkin juga menyukai