Profil Lipid
Total Kolesterol 194 mg/dL
LDL 120 mg/dL
HDL 31 mg/dL
Trigliserida 210 mg/dL
Profil Pemeriksaan Ginjal
Kreatinin 1.2 mg/dL
Mikroalbumin
Fungsi Hati
ALT 27
AST 39
Tekanan Darah
Normal 135/90 mmHg
Profil Kardiovaskular Kolesterol Tinggi, HDL rendah dan tanpa riwayat nyeri
dada atau PJK yang diketahui
0
15 - 24 25 - 34 35 - 44 45 - 54 55 - 64 65 - 74 75+
DM Terdiagnosis DM Terdiagnosis / Gejala
Riset Riskesdas 2018
EPIDEMIOLOGI
1.5
0.5
0
Laki-Laki Perempuan
DM Terdiagnosis DM Terdiagnosis / Gejala
0.5
1.5
2.5
0
1
2
3
4
3.5
Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Bangka Belitung
Kep. Riau
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DM Terdiagnosis
DIY
Jawa Timur
Banten
Bali
NTB
NTT
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Indonesia 2013 (Riskesdas 2013)
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
EPIDEMIOLOGI
DM Terdiagnosis / Gejala
Sulawesi Barat
Prevalensi Diabetes pada umur ≥18 tahun menurut provinsi,
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua Barat
Penyebab atau faktor resiko penyakit Diabetes ETIOLOGI
Melitus ialah :
Faktor
Sejarah keluarga DM (orang tua atau saudara)
genetik
Kegemukan atau obesitas
Kebiasaan aktivitas fisik yang kurang Lezaaat
Ras atau etnis
Sebelumnya diidentifikasi Prediabetes yaituPola makan yg buruk
IFG, IGT atau A2c antara 5.7 – 6% (0,057 dan
0,064 atau 39 dan 46 mmol/mol Hb)
Hipertensi (lebih besar atau sama dengan
140/90 mmHg atau terapi untuk hipotensi) Obesitas
High Density Lipoprotein (HDL) kurang dari 35
mg/dL (0.91 mmol/L)
Riwayat Diabetes Gestational atau melahirkan
bayi dengan berat lebih dari 4 kg
Riwayat penyakit diabetes
Sejarah dinrom ovarium polikistik
Kehamilan
1. Kolesterol HDL
PATOFISIOLOGI
DIABETES MILITUS TYPE I
Pangkreas
Sel Beta
Hormon Insulin
Glukosa tidak
dapat masuk
kedalam sel
PATOFISIOLOGI
Reseptor Insulin
•Riwayat Keluarga
Faktor Resiko Yang •Bertambahnya Usia
Tidak Dapat Dirubah
•Obesitas
•Kekurangan Aktifitas Fisik
•Meroko
•Mengkonsumsi Makanan
Faktor Resiko Yang Berkolesterol Tinggi
Dapat Dirubah •Hipertensi dan Darah Tinggi
•Kehamilan
•Terlalu Sering Konsumsi Obat-Obat
Kimia
DIAGNOSA
HBA1c
Blood Glucose
DIAGNOSA
HBA1C
Hemoglobin A1c (HbA1c) adalah "standar emas" untuk mengevaluasi kontrol
glikemik jangka panjang.
Jumlah yang lebih besar dari glikosilasi terjadi ketika tingkat glukosa darah
meningkat.
Hemoglobin memiliki rentang hidup sekitar 120 hari, tingkat HbA1c
mencerminkan kadar glukosa rata-rata selama jangka waktu itu.
Tujuan dari ADA (American Diabetes Association) bagi penyandang DM
adalah kurang dari 7%,
Tingkat pengujian HbA1c harus terjadi setidaknya dua kali setahun untuk
pasien yang memenuhi tujuan pengobatan dan
Empat kali per tahun untuk pasien tidak memenuhi tujuan atau mereka yang
telah memiliki perubahan terbaru di terapi.
DIAGNOSA
DIAGNOSA
TUJUAN TERAPI PENGOBATAN
Area Tujuan
Glikemia
HbA1C Kurang dari 7%
Setiap 3 bulan sampai di sasaran; kemudian setiap 6
bulan
Glukosa plasma Preprandial 90–130 mg/dL (5.0–7.2 mmol/L)
Puncak glukosa plasma Kurang dari 180 mg/dL (kurang dari 10 mmol/L)
postprandial
Tekanan darah Kurang dari 130/80 mmHg
Evaluasi pada setiap kunjungan
Lipid
Low-density lipoprotein (LDL) Evaluasi setidaknya tahunan
Kurang dari 100 mg/dL (2,59 mmol/L)
Atau kurang dari 70 mg / dL (1,81 mmol/L) jika berisiko
tinggi.
High-density lipoprotein (HDL) Lebih besar dari 40 mg / dL (1,04 mmol / L) untuk laki-
laki;
lebih besar dari 50 mg / dL (1,3 mmol / L) untuk wanita
Trigliserida Kurang dari 150 mg / dL (1,70 mmol / L)
Pemantauan untuk Komplikasi
Mata Pemeriksaan pelebaran mata tahunan
Kaki Kaki harus diperiksa pada setiap kunjungan
Microalbumin urin Tahunan
TERAPI FARMAKOLOGI
TERAPI FARMAKOLOGI
Increatin
mimetic
Analog
amilin
Insulin
Antidiabetes
parenteral
Analog amilin
Bekerja dengan suspersi
sekresi glukagon, menunda
Pramilinitida
pengosongan lambung dan
menurunkan nafsu makan.
Analog amilin
Golongan
Tiazolidind SGLT–
ion 2 inhibitor
Golongan Agonis
biguanida Dopamin
Golongan Sekuestran
Antidiabetika
sulfonil asam empe
Oral
urea du
Golongan Sulfonilurea
Bekerja
langsung
pada hati Metformin
Metformin (hepar), 500mg-
menurunkan 2,25g/hari.
produksi
glukosa hati
Golongan tiazolidindion
Mengurangi
retensi insulin
Rosiglitazone sehingga glukosa Pioglitazone 15-
dapat sehingga 45mg/hari
Trogliitazone
memasuki sel-sel Rosiglitazone 2-
Pioglitazone hati,otot dan
4mg/hari
organ tubuh
lainnya
Alfa-glukosidase inhibitor
Menghambat kerja
enzim-enzim
pencenaan yang
Akarbose mencerna Akarbose
karbohidrat, 100-
Miglitol sehingga 300mg/hari
memperlambat
absorpsi glukosa ke
dalam darah
Golongan Meglitinida
meningkatkan
sekresi insulin Repaglinida
Repaglinida endogenous 0,5-2 mg
dan digunakan
Nateglinida pada Nateglinida
penderita 120mg/hari
diabetes tipe 2
Golongan DPP4 Inhibitor
Sitagliptin Sitagliptin
Vildagliptin dengan 50mg/hari
Saxagliptin menghambat
enzim DPP-4 yang Vildagliptin
Linagliptin 50mg/hari
menghambat
Anagliptin GLP-1 sebagai Alogliptin
Teneligliptin perangsang 12,5mg/hari
Alogliptin penglepasan
Gemigliptin insulin. Anagliptin
2,5mg/hari
Dutogliptin
Selektif Sodium–Glukosa Transporter
2 Inhibitor
menghambat
Canagliflozin
secara spesifi k
SGLT2, sehingga 100 mg
Canagliflozin menurunkan
reabsorpsi glukosa Dapagliflozin
Dapagliflozin dari urin dan 5 mg
Empagliflozin selanjutnya akan
menurunkan kadar empagliflozin
gula darah pada
pasien diabetes. 100 mg
Agonis Dopamin 2
meningkatkan
sensitifitas insulin
yang juga dapat
disertai terjadinya Bromookriptin
Bromokriptin
nausea dan 0,8 mg
pusing serta
efikasi HbA1c
rendah.
Sekuestran Asam Empedu
diindikasikan sebagai
tambahan untuk diet
Colesevelam dan berolahraga untuk
meningkatkan kontrol
Colesevelam
glikemik pada orang 3,75 gram
dewasa dengan diabete
smellitus tipe 2..
Efek samping, kontra indikasi, interaksi
obat
Sulfonilurea
Kontra indikasi : Hipersensitif terhadap sulfonilurea,
komplikasi diabetes karena ketoasidosis ggn
fungsi hati, ginjal atau tiroid. Wanita hamil.
Efek samping : Hipoglikemia, hilangnya selera makan,
mual,pusing, anemia hemolitik, gangguan
gastrointestinal dan kolestasis.
Interaksi obat : Sulfonilurea + antasid absorbsi sulfonilurea
meningkat
Sulfonilurea + B-bloker efek sulfonil urea
menurun.
Biguanida