METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif,
karena data dalam penelitian ini akan berbentuk angka dan menggunakan
mie Sedaap.21 Maka dari itu, peneliti tertarik untuk meneliti hal tersebut.
Pondok Pesantren Sumber Payung ini terletak di Dusun Sumber
Payung, Desa Bataal Barat Ganding Sumenep. Nama ini diambil dari
21 Hasil wawancara dengan ibu Riskiyah, penjaga kantin di daerah Al-Hasyimiyah, Bataal Barat
Ganding, tanggal 9 Maret 2017.
27
2
pada tahun 1942. Ia adalah putra dari Kiai Thabrani dan Nyai Jauharah
mudanya, ia habiskan untuk belajar ilmu agama pada ayah dan kakeknya.
Belanda. Sebab, Kiai Hasyim pada waktu itu menjadi komandan Laskar
sekitar. Secara perlahan, mulai ada santri yang menetap. Baru di tahun
untuk mendirikan Yayasan dan akhirnya Yayasan itu didirikan dan diberi
lembaga ini. Bersamaan dengan itu, ada tuntutan dari masyarakat, agar
itu sangat rendah. Namun secara perlahan, masyarakat mulai sadar akan
dan para alumninya. Prestasi itu didapat tidak luput karena bimbingan
dari para pengasuh, Kiai Haji Ahmad Sa`duddin, Kiai Haji Washil, Kiai
Haji Halim Isma’iel dan Kiai Haji Luthfi Abi Suja’. Atas bimbingan
pada pengembangan ilmu agama dan sains. Demikian juga, di tahun 2012
dasar. Dan pada tahun 2015, Yayasan ini mendirikan Sekolah Menengah
bertaqwa
2. Misi:
a. Mencetak manusia yang berakhlaqul karimah
b. Mencetak manusia yang cinta pengatahuan, baik agama
atau umum.
c. Mencetak manusia yang ahli ibadah.
d. Mencetak manusia yang mandiri.
e. Mencetak manusia Shiddiq, Amanah, Tabligh, dan
Fathanah.
C. Populasi dan Sampel
Jumlah santri di Pondok Pesantren Sumber Payung adalah 400
Di mana:
n= Ukuran sampel
N= Jumlah populasi
e= perkiraan tingkat kesalahan
Dari rumus di atas, dapat diperoleh hasil sebagai berikut:
n= 400
1+ 400 (10%)2
= 80 orang
santri yang ada di Pondok Pesantren Sumber Payung yang berjumlah 400
dan dapat memberikan gambaran. Maka jenis data yang dipilih adalah:
1. Data kuantitatif, yaitu data dalam bentuk angka dan dapat dihitung
dua cara yang bertujuan untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan
22 Suharyadi dkk, Statistik untuk Ekonomi dan Keuangan Modern, Edisi Kedua (Jakarta:
Salemba Empat, 2013), hlm. 10.
6
uraian dari suatu variabel yang akan diteliti dengan indikatornya, yang
TABEL 3.1
mengarahkan
seseorang dalam
mengkonsumsi
rendah.
Faktor Pribadi (X3) Skala likert
Pribadi adalah suatu Pekerjaan
keadaan di mana
Gaya hidup
seseorang
mempunyai selera Situasi
atau karakteristik ekonomi
tertentu dalam
Umur dan
menentukan
tahapan dalam
keputusannya untuk
siklus hidup
mengkonsumsi suatu
barang/jasa tanpa ada Kepribadian
paksaan dari pihak dan konsep
lain. diri
Faktor Psikologis Persepsi Skala likert
mana seseorang
mempunyai
keinginan yang
berasal dari
pribadinya untuk
menentukan
keputusan sesuai
dengan keinginannya.
Pembelian Mie Kebutuhan Skala likert
Sedaap (Y) konsumen
Pencarian
Pembelian
informasi
merupakan suatu Evaluasi
keputusan konsumen alternatif
dalam mengkonsumsi sebelum
barang/jasa yang pembelian
Keputusan
disukai.
pembelian
konsumen
Kepuasan
konsumen
9
Jawaban Skor
Sangat Setuju : 5
Setuju : 4
Netral : 3
Tidak Setuju :2
Sangat Tidak Setuju :1
yang ingin diukur. Teknik yang digunakan untuk menguji validitas adalah
r= n ( Ƹ xy )−( Ƹ x . Ƹ y)
r= koefisien korelasi
n= jumlah responden
rhitung (correlated item – total correlation) dengan nilai rtabel. Jika rhitung >
ukur artinya alat ukur mempunyai nilai yang konsisten apabila dilakukan
lebih.
Model regresi linier berganda adalah
dalam menyusun regresi berganda agar hasilnya tidak bias, untuk itu
periode lain.
Pengujian autokorelasi dimaksudkan untuk menguji ada
terdapat autokorelasi.
b. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas muncul apabila kesalahan atau residual dari
model yang diamati tidak memiliki varians yang konstan dari satu
dalam salah satu asumsi yang harus ditaati pada model regresi
bawah saja.
3) Penyebaran titik data tidak boleh membentuk pola
kembali.
c. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas dilakukan untuk mengetahui hubungan
nilai variance inflation factor (VIF) yaitu apabila nilai VIF dari
Untuk melihat nilai VIF dari hasil SPSS adalah terdapat pada tabel
coefficient.
Apabila seluruh asumsi klasik tersebut telah terpenuhi artinya
tidak ada autokorelasi, tidak ada heteroskedastisitas, dan juga tidak ada
nilai thitung dengan nilai ttabel. Apabila thitung lebih besar dari ttabel, maka
akan tetapi sebaliknya apabila nilai thitung lebih kecil dari ttabel maka
tabel coefficients.
b. Uji F
Uji F digunakan ialah untuk menguji signifikan tidaknya variabel
oleh Neyman dan Pearson. Dalam uji F ini sama halnya dengan uji
Fhitung lebih besar dari pada Ftabel maka variabel X secara serentak
apabila nilai Fhitung lebih kecil dari pada Ftabel, maka variabel X
yang ada dalam model regresi. Uji koefisien determinasi (R2) pada
koefisien determinasi adalah di antara angka nol dan satu 0<R 2<1.
14