TUGAS II

Mata Kuliah : Teknik Reaktor

Dosen : Prof. Dr. Ir. M. Said, MSc.
Tanggal : 04 Maret 2011
Nama : Harry Margatama
NIM : 03081003054
Kelas : VI B

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDERALAYA
2011
1. Reaksi dekomposisi gas Isotermal A 3B, reaktor dioperasikan pada suhu
300oF (149oC) dan tekanan 10 atm (1013 kPa). Umpan awal berupa ekuimolar
campuran A dan inert. Jika konversi intermediate 30% dan konversi overall 80%
dan laju alir molar 52 mol/menit, berapa volume total reaktor untuk konfigurasi
berikut:
a. CSTR – CSTR
b. PFR – PFR
c. PFR – CSTR
d. CSTR – PFR

Jawab:
Data pada contoh soal diketahui:
x 0,0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5
-rA 0,0053 0,0052 0,005 0,0045 0,004 0,0033
(mol/dm3.detik)

x 0,6 0,7 0,8 0,85

-rA 0,0025 0,0018 0,00125 0,001
(mol/dm3.detik)

Kurva (1/-rA) versus x

1200

1000

800

600
1/ra
400

200

0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.85
Konfigurasi CSTR-CSTR:
Reaktor 1
𝐹𝐴𝑂 𝑥1 26 ∗ 0,3
𝑉1 = =
−𝑟𝐴1 0,0045
𝑉1 = 1733,33 𝑑𝑚3

Reaktor 2
𝐹𝐴𝑂 (𝑥2 − 𝑥1 ) 26 ∗ (0,8 − 0,3)
𝑉2 = =
−𝑟𝐴2 0,00125
𝑉2 = 10400 𝑑𝑚3

Reaktor Total
𝑉1 + 𝑉2 = (1733,33 + 10400) 𝑑𝑚3
𝑉1 + 𝑉2 = 12133,33 𝑑𝑚3

Konfigurasi PFR – PFR

Volume reaktor PFR dapat ditentukan secara numerik menggunakan aturan
Trapezoidal
Reaktor 1
2
Δ𝑥
∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 = [𝑓(𝑥0 ) + 2𝑓(𝑥1 ) + 𝑓(𝑥2 )]
2
0
0.3
0.15 1 1 1
𝑉1 = 𝐹𝐴𝑂 ∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 = 26 ∗ [ +2∗ + ]
2 0,0053 0,0051 0,0045
0

𝑉1 = 1554,172 𝑑𝑚3

Reaktor 2
5
Δ𝑥
∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 = [𝑓(𝑥0 ) + 2𝑓(𝑥1 ) + 2𝑓(𝑥2 ) + 2𝑓(𝑥3 ) + 2𝑓(𝑥4 ) + 𝑓(𝑥5 )]
2
0

0.1 1 1 1 1 1 1
𝑉2 = 26 ∗ [ +2∗( + + + )+ ]
2 0,0045 0,004 0,0033 0,0025 0,0018 0,00125
𝑉2 = 5251,21 𝑑𝑚3
Reaktor total
𝑉1 + 𝑉2 = (1154,172 + 5251,21) 𝑑𝑚3
𝑉1 + 𝑉2 = 6405,382 𝑑𝑚3

Konfigurasi PFR – CSTR

Reaktor 1
2
Δ𝑥
∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 = [𝑓(𝑥0 ) + 2𝑓(𝑥1 ) + 𝑓(𝑥2 )]
2
0
0.3
0.15 1 1 1
𝑉1 = 𝐹𝐴𝑂 ∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 = 26 ∗ [ +2∗ + ]
2 0,0053 0,0051 0,0045
0

𝑉1 = 1554,172 𝑑𝑚3

Reaktor 2
𝐹𝐴𝑂 (𝑥2 − 𝑥1 ) 26 ∗ (0,8 − 0,3)
𝑉2 = =
−𝑟𝐴2 0,00125
𝑉2 = 10400 𝑑𝑚3
Reaktor total
𝑉1 + 𝑉2 = (1554,172 + 10400) 𝑑𝑚3
𝑉1 + 𝑉2 = 11954,172 𝑑𝑚3

Konfigurasi CSTR-PFR
Reaktor 1
𝐹𝐴𝑂 𝑥1 26 ∗ 0,3
𝑉1 = =
−𝑟𝐴1 0,0045
𝑉1 = 1733,33 𝑑𝑚3
Reaktor 2
5
Δ𝑥
∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 = [𝑓(𝑥0 ) + 2𝑓(𝑥1 ) + 2𝑓(𝑥2 ) + 2𝑓(𝑥3 ) + 2𝑓(𝑥4 ) + 𝑓(𝑥5 )]
2
0

0.1 1 1 1 1 1 1
𝑉2 = 26 ∗ [ +2∗( + + + )+ ]
2 0,0045 0,004 0,0033 0,0025 0,0018 0,00125
𝑉2 = 5251,21 𝑑𝑚3
 Reaktor total
𝑉1 + 𝑉2 = (1733,33 + 5251,21) 𝑑𝑚3
𝑉1 + 𝑉2 = 6984,54 𝑑𝑚3

Volume total untuk konfigurasi-konfigurasi tersebut adalah (dalam dm3):

REAKTOR
KONFIGURASI REAKTOR 1 REAKTOR 2
TOTAL
CSTR-CSTR 1733,33 10400 12133,33
PFR-PFR 1554,172 5251,21 6805,382
PFR-CSTR 1554,172 10400 11954,172
CSTR-PFR 1733,33 5251,21 6984,54

2. Space time 5 jam dibutuhkan untuk mencapai 80% dalam CSTR. Tentukan
volume reaktor untuk memproses 2 ft3/menit.
Berapa space velocity sistem?

Jawab:
Diketahui space-time () = 5 jam (300 menit) dengan konversi = 80%
1 𝑉
𝜏= =
𝑠 𝑄
𝑉
300 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 =
2 𝑓𝑡 3 /𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝑉 = 600 𝑓𝑡 3

1
𝑠=
300 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡

Volume reaktor adalah 600 ft3 dengan space velocity sistem sebesar 1/300
menit-1
3. Tunjukkan untuk CSTR yang disusun secara series, volume reaktor ke-n:
𝑥𝑛 − 𝑥𝑛−1
𝑉𝑛 = 𝐹𝐴𝑂
−𝑟𝐴 𝑛
xn-1 : konversi keluar reaktor n-1
xn : konversi keluar reaktor n

apa jenis reaktor apabila volume setiap reaktor menjadi V 1  0 dan jumlah
CSTR menjadi besar, n  ∞

Jawab:

FAO Fn-1 Fn
xn-1 xn

R-(n-1) R-n
Vn-1 Vn

𝐹𝑛−1 = 𝐹𝐴𝑂 (1 − 𝑥𝑛−1 )

𝐹𝑛 = 𝐹𝐴𝑂 (1 − 𝑥𝑛 )

𝑚𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑟𝑒𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑘𝑒 − 𝑛

𝑥𝑛 =
𝑚𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑢𝑚𝑝𝑎𝑛𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑒 𝑟𝑒𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑚𝑎
𝐹𝐴𝑂 − 𝐹𝑛
𝑥𝑛 =
𝐹𝐴𝑂

Neraca mol secara steady-state pada reaktor CSTR adalah sebagai berikut:

𝐹𝑛−1 − 𝐹𝑛 + ∫ 𝑟𝑛 𝑑𝑉 = 0

𝐹𝑛−1 − 𝐹𝑛 = − ∫ 𝑟𝑛 𝑑𝑉

𝐹𝑛−1 − 𝐹𝑛
𝑉𝑛 =
−𝑟𝑛
 𝐹𝐴𝑂 (1 − 𝑥𝑛−1 ) − 𝐹𝐴𝑂 (1 − 𝑥𝑛 )
𝑉𝑛 =
−𝑟𝑛
𝑭𝑨𝑶 (𝒙𝒏 − 𝒙𝒏−𝟏 )
𝑽𝒏 = (𝒕𝒆𝒓𝒃𝒖𝒌𝒕𝒊)
−𝒓𝒏

Apabila V1 mendekati 0 dan n mendekati tak hingga, reactor akan sama saja
seperti reactor plug flow.

4. Pada reaktor packed-bed berisi katalis, turunkan persamaan:

𝑑𝑥
𝑊 = 𝐹𝐴𝑂 ∫
−𝑟′𝐴

W = berat katalis
-r’A = laju reaksi [mol/(waktu).(gram.kat)]
x = konversi
FAO = [mol/waktu]

Jawab:
Asumsi raju reaksi dipengaruhi oleh massa katalis, dimana penambahan massa
katalis berbanding lurus dengan meningkatnya laju reaksi

FA0 FA

𝐹𝐴 = 𝐹𝐴𝑂 (1 − 𝑥𝐴 )
𝐹𝐴𝑂 − 𝐹𝐴
𝑥𝑛 =
𝐹𝐴

Pada reactor fixed bed berlaku persamaan:

𝑥
𝑑𝑥
𝑉= ∫
0 −𝑟𝐴

Asumsi pada reactor terisi penuh oleh katalis:

 𝑊
𝑉=
𝜌

𝑥
𝑊 𝑑𝑥
= ∫
𝜌 0 −𝑟𝐴
𝑥
𝑑𝑥
𝑊= ∫ ∗𝜌
0 −𝑟𝐴
𝑟𝐴
Asumsi 𝑟′𝐴 = , maka:
𝜌
𝒙
𝒅𝒙
𝑾= ∫ (𝒕𝒆𝒓𝒃𝒖𝒌𝒕𝒊)
𝟎 −𝒓′ 𝑨
5. Reaksi nonelementer fasa gas ireversibel A + 2B  C berlangsung secara
isotermal pada reaktor batch tekanan konstan. Komposisi umpan = 40% A dan
60% B. Temperatur reaktor 227oC dan tekanan 1013 kPa (10 atm). Data
laboratorium pada kondisi ini:
-rA(mole/dm3.s)*108 0,010 0,005 0,002 0,001
x 0,1 0,2 0,4 0,6

a. Tentukan volume plug-flow reaktor yang dibutuhkan untuk mencapai

konversi 60% dengan laju alir volumetrik 2 m3/menit
b. Tentukan volume reaktor CSTR untuk mencapai konversi 60% dengan laju
alir volumetrik 2 m3/menit

Jawab:

Grafik 1/ra vs. x

1.2E+11

1E+11

8E+10

6E+10
1/ra
4E+10

2E+10

0
0 0.1 0.2 0.4

𝑦𝐴0 𝑃𝑜
𝐶𝐴𝑂 =
𝑅𝑇0
0.4 ∗ 10
𝐶𝐴𝑂 =
0,082 ∗ 500
𝐶𝐴𝑂 = 0,097 𝑚𝑜𝑙/𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟

𝐹𝐴𝑂 = 𝑣0 𝐶𝐴𝑂 = 2000 ∗ 0,097

𝐹𝐴𝑂 = 194 𝑚𝑜𝑙/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
Untuk reactor CSTR
𝐹𝐴𝑂 𝑥𝐴 194 ∗ 0,6
𝑉1 = =
−𝑟𝐴1 0,001 ∗ 108
𝑉1 = 1,164 ∗ 1013 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟

Untuk reactor PFR

-rA(mole/dm3.s)*108 0,015 0,005 0,002 0,001
x 0,0 0,2 0,4 0,6

4
Δ𝑥
∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 = [𝑓(𝑥0 ) + 2𝑓(𝑥1 ) + 2𝑓(𝑥2 ) + 𝑓(𝑥3 )]
2
0
4
0,2
∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 = [𝑓(𝑥0 ) + 2𝑓(𝑥1 ) + 2𝑓(𝑥2 ) + 4𝑓(𝑥3 )]
2
0
4
0,2 1 1 1 1
∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 = [ −8
+2∗ −8
+2∗ −8
+ ]
2 0,015 ∗ 10 0,005 ∗ 10 0,002 ∗ 10 0,001 ∗ 10−8
0
4

194 ∗ ∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 = V1 = 194 ∗ 1,867 ∗ 1010 liter

0

V1 = 4,7853 ∗ 1012 liter