Anda di halaman 1dari 5

ASKEP LANSIA DENGAN GANGGUAN MOBILISASI

MAKALAH
untuk memenuhi tugas matakuliah Keperawatan Gerontik
yang dibimbing oleh Lenni Saragih, SKM, M.Kes

Oleh Kelompok1:
1. Jamal
2. Ragil
3. Prabowo
4. Imam
5. Firna
6. Nadhifa
7. Sivi
8. Riris
9. Dela
10. Nuning
11. Widya
12. Tiara
13. Lutfi
14. Iqlima
15. Tita
16. Ardika
17. Rois

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI DIV KEPERAWATAN MALANG
JUNI 2016
UCAPAN TERIMAKASIH

Alhamdulillahirabbil’alamin

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufiq, dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Askep
Lansia Dengan Gangguan Mobilisasi.” Dalam penyusunan makalah ini penulis banyak
mendapat bimbingan, asuhan dan dorongan dari berbagai pihak, untuk itu
perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Ibu Lenni Saragih, SKM, M.Kes sebagai dosen pembimbing yang memberi
motivasi dan bimbingan bagi kami.
2. Kepada semua teman-teman DIV Keperawatan Malang yang telah memberikan
bantuan baik berupa dukungan nyata ataupun semangat.
3. Serta pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis
harapkan.
Harapan penulis, makalah ini memberikan manfaat di dunia pendidikan,
khususnya dalam bidang kesehatan.

Malang, Juni 2016

Penulis

i
DAFTAR ISI

Ucapan Terimakasih ......................................................................................................... i


Daftar Isi ........................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1


1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 3
1.3 Tujuan ............................................................................................................... 3
BAB II ISI ........................................................................................................................... 5

2.1 Tittttt Sensor ...................................................................................................... 5

2.2 Tittttt Sensor ...................................................................................................... 9

2.3 Tittttt Sensor ...................................................................................................... 13

2.4 Tittttt Sensor ...................................................................................................... 18

2.5 Tittttt Sensor ...................................................................................................... 19

2.6 Tittttt Sensor ...................................................................................................... 21

BAB III PENUTUP .............................................................................................................. 26

3.1 Kesimpulan ......................................................................................................... 26

3.2 Saran................................................................................................................... 27

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 34

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mobilisasi adalah pengerahan yang memberikan kebebasan dan


kemandirian bagi seseorang. Mobilisasi adalah pusat utuk
berpartisipasi dalam menikmati kehidupan. Mempertahankan mobilitas
optimal sangat penting untuk kesehatan mental dan fisik semua lansia.
Mobilitas bukan merupakan sesuatu yang absolut dan statis
dalam menentukan kemampuan untuk berjalan, tetapi mobilitas optimal
merupakan sesuatu yang individualistis, relatif dan dinamis yang tergantung
pada interaksi antara faktor-faktor lingkungan dan sosial, afektif dan fungsi
fisik.
Mobilitas didefinisikan secara luas sebagai tingkat aktivitas yang kurang
dari mobilitas optimal. Studi-studi tentang insidens diagnosis keperawatan
yang digunakan untuk lansia yang berada di institusi perawatan
mengungkapakan bahwa hambatan mobilitas fisik adalah diagnosis pertama
atau kedua yang paling sering muncul.
Pada lanjut usia terdapat banyak perubahan fisiologis yang normal yang
dialami lanjut usia, salah satunya yaitu perubahan pada sistem integumen,
seiring dengan terjadinya proses penuaan kulit akan kehilangan elastisitas
kulit (misalnya kering, kendur, kerut dan mudah luka), perubahan pigmentasi,
atrofi kelenjar (misalnya, kelembaban, kelenjar keringat) karena adanya
perubahan tersebut dapat berisiko terjadinya ulkus dekubitus (Potter & perry,
2009).
Keletihan dan kelemahan batasan karakteristik intoleransi aktivitas,
telah diketahui sebagai penyebab paling umum kedua yang paling sering
terjadi yang menjadi keluhan pada lansia. Sekitar 43% lansia telah
diidentifikasi memiliki gaya hidup kurang gerak, akhirnya sekitar 50%
penurunan funsional pada lansia dihubungkan dengan disease
Penyebab imobilitas bermacam-macam, berbagai ancaman dari imobilitas
fisik dapat dikategorikan berhubungan dengan lingkungan internal dan
eksternal atau dengan kompetensi dan sumber-sumber internal dan eksternal
klien.

1
DAFTAR PUSTAKA

Stanley, Mickey, dkk. (2006). Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Edisi 2. EGC.
Jakarta

Wilkinson, M. 2012. Buku saku diagnose keperawatan ed 9. EGC. Jakarta

Kusuma, H. 2015. Askep berdasarkan diagnose medis dan nanda. Yogyakarta.


Mediaction Publishing

Doenges, Marilynn E. (2000). Rencana Asuhan Keperawatan. EGC: Jakarta

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah Penyebab gangguan mobilisasi pada lansia?
2. Apa tanda-tanda gangguan mobilisasi pada lansia?
3. Bagaimana cara mencegah gangguan mobilisasi pada lansia?
4. Bagaimana cara menanggulangi gangguan mobilisasi pada lansia?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui gangguan mobilisasi pada lansia
2. Mengetahui tanda-tanda gangguan mobilisasi pada lansia
3. Mengetahui cara mencegah gangguan mobilisasi pada lansia
4. Mengetahui cara menanggulangi gangguan mobilisasi pada lansia

Anda mungkin juga menyukai