DISUSUN OLEH :
KELAS 2A D4
KELOMPOK 2
ISWANTI (46117004)
A. ADRIAN RATU RANDANG (46117025)
HASNIDAR (46117041)
ADORASI REINNA FAMILY BR (46117057)
LIZIKRY DHANY ERDIAN (46117072)
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada ALLAH subhanahu wa taala
yang telah memberikan rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan
Nasional” ini kami susun dalam rangka memenuhi salah satu tugas Pendidikan
Kewarganegaraan yang diajarkan oleh Bapak Dr. Dahsan Hasan S.H., M.H.
kelancaran penulisan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan makalah ini.
itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun
agar kedepannya makalah yang kami susun dapat lebih baik lagi. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Khususnya untuk kemajuan bangsa kita.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Sampul
2
DAFTAR ISI ....................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3
BAB I
ANALISIS SITUASI
kepulauan Sulawesi. Luas wilayah Sulawesi Selatan 46.717 km2 yang dihuni oleh
penduduk sebanyak 8,7 juta jiwa. Terbanyak berada di Kota Makassar dengan
Biringkanaya merupakan salah satu daerah yang ada di Kota Makassar. Mata
pencaharian utama sebagian besar masyarakat di daerah ini adalah sebagai petani,
Ditinjau dari aspek kondisi lahan wilayah ini yang tanahnya subur dan tidak
padat penduduk, sangat cocok untuk ditanami rumput sebagai salah satu pakan
ternak. Berdasarkan kondisi lahan di daerah ini, maka usaha sampingan yang
ruminansia kecil seperti ternak kambing. Hal ini yang menjadi salah satu alasan
kambing Barokah masih dipelihara secara tradisional dan belum berorientasi pada
dengan baik, maka merupakan jenis usaha yang sangat potensial untuk di
kembangkan dan dapat menjadi salah satu sumber pendapatan alternatif dengan
4
pemeliharaan ternak kambing secara intensif maupun semi intensif, sehingga
Sampai saat ini jumlah ternak kambing yang dimiliki usaha peternakan Barokah
berkisar 50 ekor.
menyiapkan dua kandang dengan luas sekitar 500 m2 dan dua lahan padang rumput.
Pakan diperoleh dari lahan padang rumput sekitar kandang yang ditanam sendiri
oleh Bapak Jumaris. Dalam menjalankan usaha ternaknya, kelompok ini tergolong
masih sederhana dengan sistem pemeliharaan masih secara tradisonal. Ketika siang
pengelolaan keuangannya belum optimal. Oleh karena itu, dengan adanya kegiatan
masalah yang dihadapi usaha ternak kambing Barokah yang ada di Kelurahan
berharap agar usaha ternak kambing ini dapat berkembang lebih baik dari sisi
5
Tengah. Luas wilayah Kecamatan Lakudo 225 km2 yang dihuni oleh penduduk
sebanyak 25.201 jiwa dan tersebar pada 15 desa dan 2 Kelurahan. Mata
pencaharian utama sebagian besar masyarakat di daerah ini adalah sebagai petani,
Ditinjau dari aspek kondisi lahan wilayah ini dengan lahan yang tandus,
dapat tumbuh dua jenis tanaman pangan yaitu ubi kayu, ubi jalar dan jagung,
6
BAB II
PEMBAHASAN
kehidupan satu bangsa (nation) dengan ciri-ciri khas, dan dengan ciri-ciri yang khas
tadi suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam kehidupannya. 1 Hakikat
identitas nasional kita sebagai bangsa di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
ialah pancasila yang aktualisasinya tercermin dalam penataan kehidupan kita dalam
Secara etimologis identitas nasional berasal dari dua kata “identitas” dan
“nasional”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), identitas berarti ciri-
ciri atau keadaan khusus seseorang atau jati diri. Sementara, “nasional” berarti
bersifat kebangsaan; berkenaan atau berasal dari bangsa sendiri; meliputi suatu
bangsa.
dengan arti jati diri yakni ciri-ciri atau karakeristik, perasaan atau keyakinan tentang
kebangsaan yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa lain.3 Salah satu
1
Dikdik Baehaqi Arif, Diktat Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan Civic Education”,
Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta, 2012, hlm 11
2 Dosen Pendidikan 2: “ ‘Identitas Nasional’ Pengertian & ( Fungsi-Hakikat-Unsur-Contoh)”
7
identitas yang melekat pada bangsa Indonesia adalah sebutan sebagai sebuah
1) Sejarah
kelahirannya telah menjadi ciri khas tersendiri bagi cikal bakal bangsa Indonesia
yang kemudian menjadi salah satu unsur pembentuk identitas nasionalnya sebagai
2) Kebudayaan
3) Suku Bangsa
4) Agama
5) Bahasa
meliputi :
1) Primordial
keluarga ), kesamaan suku bangsa, daerah asal ( homelan), bahasa, dan adat istiadat.
8
2) Sakral
bangsa negara.
3) Tokoh
Pemimpinan dari para tokoh yang di segani dan di hormati oleh masyarakat
Prinsip bhineka tunggal ika pada dasarnya adalah kesediaan warga bangsa
5) Sejarah
melahirkan tekat dan tujuan yang sama antara anggota masyarakat itu.
6) Perkembangan ekonomi
pekerjaan dan profesi sesuai dengan aneka kebutuhan masyarakat. Semakin tinggi
7) Kelembagaan
9
Lembaga-lembaga itu seperti birokrasi, angkatan bersenjata, pengadilan
dan partai politik. Kerja dan prilaku lembaga politik dapat mempersatukan orang
putih, Indonesia Raya, Burung Garuda, Bhinneka Tunggal Ika, Pancasila, UUD
Apabila warga negara Indonesia pergi ke luar negeri, maka adakah yang
membedakan kita dengan mereka? Dengan menyatakan “kita” dan “mereka” berarti
sudah ada pembeda. Kita dapat membedakan mereka karena adanya identitas.
Berdasarkan uraian di atas, arti penting identitas nasional bagi suatu bangsa
dengan bangsa lain. Bangsa yang bersatu karena identitas yang sama dapat
menimbulkan rasa kebanggaan, kebersamaan, dan kecintaan pada bangsa dan tanah
airnya.
sikap apresiatif terhadap identitas lain tersebut. 7 Identitas nasional juga penting
sebagai pegangan bagi sebuah negara untuk berkembang dan mewujudkan potensi
yang dimilikinya.
10
2.1.4 Sumber Historis, Sosiologis, dan Politis Identitas Nasional Indonesia
sumber historis, sosiologis, dan politis, kita terlebih dahulu akan mencermati dahulu
dua jenis identitas, yakni identitas primer dan sekunder (Tilaar, 2007; Winarno,
2013). Identitas primer dinamakan juga identitas etnis yakni identitas yang
yang sedang dijajah oleh asing pada tahun 1908 yang dikenal dengan masa
Melalui kongres kebudayaan 1918 dan kongres bahasa Indonesia I tahun 1938 di
dapat menjadi penciri atau pembangun jati diri bangsa Indonesia meliputi: bendera
8
Paristiyanti Nurwardani,dkk., Op.cit., hlm 34-35
11
negara Sang Merah Putih, bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional atau bahasa
negara, lambang negara Garuda Pancasila, dan lagu kebangsaan Indonesia Raya.9
Salah satu tantangan yang dihadapi Indonesia saat ini adalah Globalisasi.
Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia
hampir tidak ada artinya, batas wilayah tidak lagi menjadi penghalang. Di dalam
pergaulan antar bangsa yang semakin kental itu akan terjadi proses alkulturasi,
daerah, agama dan kebudayaan. Identitas nasional digunakan sebagai merek untuk
2) Sebagai ciri khas yang membedakan sebuah bangsa dari bangsa lain
9
ibid, hlm 37-38
10
Annisa Mutia Khanza, “Makalah Pengaruh Globalisasi terhadap Identitas Nasional”, diakses
dari https://mutiakhanzaa.wordpress.com, pada tanggal 08 Maret 2019 pukul 16.13
11
Rohdearni Tetty Yulietty Munthe, “ Identitas Nasional “, diakses dari https://docobook.com,
pada tanggal 06 Maret 2019 pukul 04.04
12
3) Sebagai pegangan atau landasan bagi sebuah bangsa negara untuk berkembang
Indonesia. Inti dari kehidupan berbangsa adalah budaya. Apabila budaya bangsa
diusik, maka terusiklah pula identitas bangsa itu. Selain itu, kecenderungan
lain :
3) Gaya hidup masyarakat terutama generasi muda cenderung meniru budaya barat
kemajuan teknologi banyak dikonsumsi oleh anak dibawah umur dengan bebas
royong mulai luntur, dan terjadi kesenjangan antara si kaya dan si miskin
13
6) Semakin merajalelanya peredaran narkotika dan psikotropika yang sangat
dunia.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
memiliki beberapa fungsi yang sangat penting yaitu sebagai pemersatu bangsa,
sebagai pembeda dari bangsa lain, sebagai pegangan atau landasan sebuah
negeri, gaya hidup kebarat-baratan yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa,
14
3) Cara mengatasi dampak negatif globalisasi terhadap Identitas Nasional yaitu
kebudayaan yang ada menjadi identitas nasional di mata dunia, menyeleksi arus
pedoman hidup bangsa Indonesia, dan memahami arti penting patriotisme dan
nasionalisme.
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
15
Ubaedillah, A.. 2016. Pancasila, Demokrasi, & Pencegahan Korupsi. Jakarta:
Prenada Group
16