Anda di halaman 1dari 16

Tugas Makalah Pendidikan Kewarganegaraan

ALASAN MENGAPA DIPERLUKAN IDENTITAS


NASIONAL

DISUSUN OLEH :
KELAS 2A D4
KELOMPOK 2

ISWANTI (46117004)
A. ADRIAN RATU RANDANG (46117025)
HASNIDAR (46117041)
ADORASI REINNA FAMILY BR (46117057)
LIZIKRY DHANY ERDIAN (46117072)

PROGRAM STUDI D-4 AKUNTANSI MANAJERIAL


JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
MAKASSAR
2019
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada ALLAH subhanahu wa taala

yang telah memberikan rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan

makalah ini. Makalah yang berjudul “Alasan Mengapa Diperlukan Identitas

Nasional” ini kami susun dalam rangka memenuhi salah satu tugas Pendidikan

Kewarganegaraan yang diajarkan oleh Bapak Dr. Dahsan Hasan S.H., M.H.

Berhasilnya penyusunan Makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai

pihak yang telah memberikan dukungan, saran, dan masukan-masukan demi

kelancaran penulisan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih

kepada semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari makalah ini belum mendekati kesempurnaan. Oleh karena

itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun

agar kedepannya makalah yang kami susun dapat lebih baik lagi. Semoga makalah

ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Khususnya untuk kemajuan bangsa kita.

Makassar, 09 Maret 2019

Penyusun

DAFTAR ISI

Halaman Sampul

KATA PENGANTAR .....................................................................................2

2
DAFTAR ISI ....................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ..............................................................................4

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................5

1.3 Tujuan Penulisan .........................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Tinjauan Pustaka .........................................................................................6

1) Hakikat identitas nasional ......................................................................6

2) Konsep dan urgensi identitas nasional ...................................................6

3) Alasan mengapa diperlukan identitas nasional ......................................9

4) Sumber historis, sosiologis, dan politis identitas Indoneisa ................10

5) Dinamika dan tantangan identitas nasional Indonesia .........................11

2.2 Analisis Masalah .......................................................................................12

1) Mengapa identitas nasional diperlukan................................................12

2) Dampak negatif globalisasi terhadap identitas nasional ......................12

3) Cara mengatasi dampak negatif globalisasi .........................................13

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ................................................................................................14

3.2 Saran ..........................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................15

3
BAB I

ANALISIS SITUASI

Provinsi Sulawesi Selatan merupakan salah satu provinsi yang ada di

kepulauan Sulawesi. Luas wilayah Sulawesi Selatan 46.717 km2 yang dihuni oleh

penduduk sebanyak 8,7 juta jiwa. Terbanyak berada di Kota Makassar dengan

jumlah penduduk sebanyak 1,5 juta jiwa. Kelurahan Paccerakkang kecamatan

Biringkanaya merupakan salah satu daerah yang ada di Kota Makassar. Mata

pencaharian utama sebagian besar masyarakat di daerah ini adalah sebagai petani,

peternak disusul nelayan, pedagang, PNS.

Ditinjau dari aspek kondisi lahan wilayah ini yang tanahnya subur dan tidak

padat penduduk, sangat cocok untuk ditanami rumput sebagai salah satu pakan

ternak. Berdasarkan kondisi lahan di daerah ini, maka usaha sampingan yang

dominan dilakukan masyarakat setempat adalah beternak ruminansia khususnya

ruminansia kecil seperti ternak kambing. Hal ini yang menjadi salah satu alasan

Bapak Jumaris untuk mengembangkan usaha peternakan kambing Barokah. Ternak

kambing Barokah masih dipelihara secara tradisional dan belum berorientasi pada

permintaan pasar. Walaupun demikian jika ternak kambing tersebut dikelola

dengan baik, maka merupakan jenis usaha yang sangat potensial untuk di

kembangkan dan dapat menjadi salah satu sumber pendapatan alternatif dengan

memanfaatkan kondisi di wilayah ini.

Hasil pengamatan dan wawancara langsung di usaha peternakan Barokah

menunjukkan bahwa belum optimalnya pemeliharaan ternak kambing di daerah ini

disebabkan oleh rendahnya pengetahuan dan keterampilan peternak tentang sistem

4
pemeliharaan ternak kambing secara intensif maupun semi intensif, sehingga

mereka sangat membutuhkan adanya sentuhan penerapan ilmu pengetahuan dan

teknologi yang memadai. Disisi lain, usaha peternakan Barokah memiliki

keinginan yang kuat untuk mengoptimalkan potensi peternakan di daerah ini..

Sampai saat ini jumlah ternak kambing yang dimiliki usaha peternakan Barokah

berkisar 50 ekor.

Pola pemeliharaan yang diterapkan usaha peternakan Barokah yaitu dengan

menyiapkan dua kandang dengan luas sekitar 500 m2 dan dua lahan padang rumput.

Pakan diperoleh dari lahan padang rumput sekitar kandang yang ditanam sendiri

oleh Bapak Jumaris. Dalam menjalankan usaha ternaknya, kelompok ini tergolong

masih sederhana dengan sistem pemeliharaan masih secara tradisonal. Ketika siang

hari kambing tersebut diarahkan ke lahan rumput sekitar kandang. Pengetahuan

dan keterampilan yang dimiliki dalam pemeliharaan ternak kambing umumnya

hanya bermodalkan pengalaman. Cara pemeliharaan ternak kambing dan

pengelolaan keuangannya belum optimal. Oleh karena itu, dengan adanya kegiatan

magang ini akan memberikan partisipasi penuh terhadap penyelesaian masalah-

masalah yang dihadapi usaha ternak kambing Barokah yang ada di Kelurahan

Paccerakkang Kelurahan Biringkanaya khususnya pengelolaan keuangannya. Kami

berharap agar usaha ternak kambing ini dapat berkembang lebih baik dari sisi

kualitas dan kuantitas sehingga dapat menopang pendapatan peternak, menyerap

tenaga kerja dan memberikan contoh terhadap kelompok-kelompok ternak lainnya.

Kecamatan Paccerakkang merupakan salah satu Kecamatan di kabupaten Buton

5
Tengah. Luas wilayah Kecamatan Lakudo 225 km2 yang dihuni oleh penduduk

sebanyak 25.201 jiwa dan tersebar pada 15 desa dan 2 Kelurahan. Mata

pencaharian utama sebagian besar masyarakat di daerah ini adalah sebagai petani,

peternak disusul nelayan, pedagang, PNS.

Ditinjau dari aspek kondisi lahan wilayah ini dengan lahan yang tandus,

kering dan berbatu-batu. Namun demikain di antara batu-batu tersebut masih

dapat tumbuh dua jenis tanaman pangan yaitu ubi kayu, ubi jalar dan jagung,

ditambah dengan sedikit dataran yang sangat berpotensi untuk pengembangan

tanaman jambu mete, kakao, kelapa lokal dan hortikultura.

Berdasarkan kondisi lahan di daerah ini, maka usaha

6
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Hakikat Identitas Nasional Indonesia

Menurut Kaelan (2007), identitas nasional pada hakikatnya adalah

manisfestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam aspek

kehidupan satu bangsa (nation) dengan ciri-ciri khas, dan dengan ciri-ciri yang khas

tadi suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam kehidupannya. 1 Hakikat

identitas nasional kita sebagai bangsa di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

ialah pancasila yang aktualisasinya tercermin dalam penataan kehidupan kita dalam

arti yang luas.2

2.1.2 Konsep dan Urgensi Identitas Nasional

Secara etimologis identitas nasional berasal dari dua kata “identitas” dan

“nasional”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), identitas berarti ciri-

ciri atau keadaan khusus seseorang atau jati diri. Sementara, “nasional” berarti

bersifat kebangsaan; berkenaan atau berasal dari bangsa sendiri; meliputi suatu

bangsa.

Dalam konteks pendidikan kewarganegaraan, identitas nasional lebih dekat

dengan arti jati diri yakni ciri-ciri atau karakeristik, perasaan atau keyakinan tentang

kebangsaan yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa lain.3 Salah satu

1
Dikdik Baehaqi Arif, Diktat Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan Civic Education”,
Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta, 2012, hlm 11
2 Dosen Pendidikan 2: “ ‘Identitas Nasional’ Pengertian & ( Fungsi-Hakikat-Unsur-Contoh)”

diakses dari https://www.dosenpendidikan.com, pada tanggal 06 Maret 2019 pukul 20.46


3 Paristiyanti Nurwardani,dkk.,Pedidikan Kewarganegaraan, (Jakarta: Kemenristekdikti,

2016), cetakan I, hlm. 27-28.

7
identitas yang melekat pada bangsa Indonesia adalah sebutan sebagai sebuah

bangsa yang majemuk. Kemajemukan ini merupakan perpaduan dari unsur-unsur

yang menjadi inti identitas Indonesia:

1) Sejarah

Semangat juang manusia Nusantara dalam mengusir penjajah dari tanah

kelahirannya telah menjadi ciri khas tersendiri bagi cikal bakal bangsa Indonesia

yang kemudian menjadi salah satu unsur pembentuk identitas nasionalnya sebagai

bangsa yang pantang menyerah dan pejuang kebebasan.

2) Kebudayaan

Kebudayaan yang menjadi unsur pembentuk identitas nasional meliputi tiga

unsur, yaitu akal budi, peradaban, dan pengetahuan.

3) Suku Bangsa

4) Agama

5) Bahasa

Ribuan pulau, etnis dan keragaman budaya dan keyakinan dapat

dipersatukan dengan bahasa Indonesia, yang sebelumnya merupakan bahasa

pengantar (lingua franca), bahasa transaksi perdagangan dan pergaulan,

masyarakat yang mendiami kepulauan yang terbesar di seluruh Nusantara.4

Faktor- faktor yang di perkuakan menjadi identitas bersama suatu bangsa,

meliputi :

1) Primordial

Faktor- faktor primordial ini meliputi : ikatan kekerabatan (darah dan

keluarga ), kesamaan suku bangsa, daerah asal ( homelan), bahasa, dan adat istiadat.

4 A. Ubaedillah, Pancasila, Demokrasi, & Pencegahan Korupsi, (Jakarta: Prenada Group,


2016). Edisi Pertama, hlm. 61-63.

8
2) Sakral

Agama dan ideologi merupakan faktor sakral yang dapat membentuk

bangsa negara.

3) Tokoh

Pemimpinan dari para tokoh yang di segani dan di hormati oleh masyarakat

dapat pula menjadi faktor yang menyatukan bangsa negara.

4) Bhineka Tunggal Ika

Prinsip bhineka tunggal ika pada dasarnya adalah kesediaan warga bangsa

untuk bersatu dalam perbedaan (unity in divercity).

5) Sejarah

Persepsi yang sama tentang pengalaman masa lalu, seperti sama-sama

menderita karena penjajahan, tidak hanya melahirkan solidaritas tetapi juga

melahirkan tekat dan tujuan yang sama antara anggota masyarakat itu.

6) Perkembangan ekonomi

Perkembangan ekonomi (industrialisas) akan melahirkan spesialisasi

pekerjaan dan profesi sesuai dengan aneka kebutuhan masyarakat. Semakin tinggi

mutu dan variasi kebutuhan masyarakat, semakin saling bergantung dalam

memenuhi kebutuhan hidup. Semakin kuat saling ketergantungan anggota

masyarakat karena perkembangan ekonomi, akan semakin besar solidaritas dan

persatuan dalam masyarakat.

7) Kelembagaan

9
Lembaga-lembaga itu seperti birokrasi, angkatan bersenjata, pengadilan

dan partai politik. Kerja dan prilaku lembaga politik dapat mempersatukan orang

sebagai satu bangsa.5

Bentuk identitas nasional Indonesia yaitu Bahasa Indonesia, Sang merah

putih, Indonesia Raya, Burung Garuda, Bhinneka Tunggal Ika, Pancasila, UUD

1945 sebagai konstitusi negara, NKRI yang berkedaulatan rakyat, konsepsi

wawasan nusantara, dan kebudayaan.6

2.1.3 Alasan mengapa diperlukan Identitas Nasional

Apabila warga negara Indonesia pergi ke luar negeri, maka adakah yang

membedakan kita dengan mereka? Dengan menyatakan “kita” dan “mereka” berarti

sudah ada pembeda. Kita dapat membedakan mereka karena adanya identitas.

Berdasarkan uraian di atas, arti penting identitas nasional bagi suatu bangsa

adalah sebagai pemersatu bangsa yang bersangkutan sekaligus sebagai pembeda

dengan bangsa lain. Bangsa yang bersatu karena identitas yang sama dapat

menimbulkan rasa kebanggaan, kebersamaan, dan kecintaan pada bangsa dan tanah

airnya.

Di sisi lain, identitas nasional yang mampu membedakan dengan bangsa

lain akan menumbuhkan saling penghargaan toleransi, hormat menghormati, dan

sikap apresiatif terhadap identitas lain tersebut. 7 Identitas nasional juga penting

sebagai pegangan bagi sebuah negara untuk berkembang dan mewujudkan potensi

yang dimilikinya.

5 Shofia Azza, “ Makalah Identitas Nasional dan Globalisasi”, diakses dari


https://www.academia.edu, pada tanggal 06 Maret 2019 pukul 23.34
6 Dwi Sulisworo, dkk., “ Bahan Ajar Identitas Nasional”, diakses dari

https://eprints.uad.ac.id, pada tanggal 09 Maret 2019 pukul 17.45


7 Sidiq Adhitya Permadi,”Pengertian dan Pentingnya Identitas Nasional”,

https://kuinginbaca.blogspot.com, pada tanggal 07 Maret 2019 pukul 17.16

10
2.1.4 Sumber Historis, Sosiologis, dan Politis Identitas Nasional Indonesia

Sebelum kita membahas lebih jauh tentang identitas nasional menurut

sumber historis, sosiologis, dan politis, kita terlebih dahulu akan mencermati dahulu

dua jenis identitas, yakni identitas primer dan sekunder (Tilaar, 2007; Winarno,

2013). Identitas primer dinamakan juga identitas etnis yakni identitas yang

mengawali terjadinya identitas sekunder, sedangkan identitas sekunder adalah

identitas yang dibentuk atau direkonstruksi berdasarkan hasil kesepakatan bersama.

Secara historis, khususnya pada tahap embrionik, identitas nasional

Indonesia ditandai ketika munculnya kesadaran rakyat Indonesia sebagai bangsa

yang sedang dijajah oleh asing pada tahun 1908 yang dikenal dengan masa

Kebangkitan Nasional (Bangsa). Pembentukan identitas nasional melalui

pengembangan kebudayaan Indonesia telah dilakukan jauh sebelum kemerdekaan.

Melalui kongres kebudayaan 1918 dan kongres bahasa Indonesia I tahun 1938 di

solo. Peristiwa-peristiwa yang terkait dengan kebudayaan dan kebahasaan melalui

kongres telah memberikan pengaruh positif terhadap pembangunan jati diri

dan/atau identitas nasional.8

Secara sosiologis, identitas nasional telah terbentuk dalam proses interaksi,

komunikasi, dan persinggungan budaya secara alamiah baik melalui perjalanan

panjang menuju Indonesia merdeka maupun melalui pembentukan intensif pasca

kemerdekaan. Secara politis, beberapa bentuk identitas nasional Indonesia yang

dapat menjadi penciri atau pembangun jati diri bangsa Indonesia meliputi: bendera

8
Paristiyanti Nurwardani,dkk., Op.cit., hlm 34-35

11
negara Sang Merah Putih, bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional atau bahasa

negara, lambang negara Garuda Pancasila, dan lagu kebangsaan Indonesia Raya.9

2.1.5 Dinamika dan Tantangan Identitas Nasional Indonesia

Salah satu tantangan yang dihadapi Indonesia saat ini adalah Globalisasi.

Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia

di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan

bentuk-bentuk interaksi yang lain.10

Di Era Globalisasi pergaulan antar bangsa semakin ketat. Batas antarnegara

hampir tidak ada artinya, batas wilayah tidak lagi menjadi penghalang. Di dalam

pergaulan antar bangsa yang semakin kental itu akan terjadi proses alkulturasi,

saling meniru dan saling mempengaruhi antara budaya masing-masing.11

2.2 Analisis Masalah

2.1.1 Mengapa Identitas Nasional Diperlukan ?

Identitas nasional diperlukan bagi bangsa Indonesia karena identitas

nasional memiliki beberapa fungsi yang sangat penting diantaranya adalah:

1) Sebagai pemersatu bangsa

Seperti kita ketahui Indonesia memiliki bermacam suku bangsa, bahasa

daerah, agama dan kebudayaan. Identitas nasional digunakan sebagai merek untuk

mempersatukan keberagaman Indonesia tersebut.

2) Sebagai ciri khas yang membedakan sebuah bangsa dari bangsa lain

9
ibid, hlm 37-38
10
Annisa Mutia Khanza, “Makalah Pengaruh Globalisasi terhadap Identitas Nasional”, diakses
dari https://mutiakhanzaa.wordpress.com, pada tanggal 08 Maret 2019 pukul 16.13
11
Rohdearni Tetty Yulietty Munthe, “ Identitas Nasional “, diakses dari https://docobook.com,
pada tanggal 06 Maret 2019 pukul 04.04

12
3) Sebagai pegangan atau landasan bagi sebuah bangsa negara untuk berkembang

atau mewujudkan potensi yang dimilikinya.

4) Identitas negara tersebut

2.2 Dampak Negatif Globalisasi terhadap Identitas Nasional

Era globalisasi memberi pengaruh terhadap nilai-nilai budaya bangsa

Indonesia. Inti dari kehidupan berbangsa adalah budaya. Apabila budaya bangsa

diusik, maka terusiklah pula identitas bangsa itu. Selain itu, kecenderungan

munculnya kejahatan yang bersifat transnasional menjadi semakin sering terjadi.

Adapun dampak negatif globalisasi terhadap identitas nasional Indonesia, antara

lain :

1) Globalisasi yang berlandaskan asas liberalis akan membuat sedikit pergeseran

ideologi dari Pancasila menuju Liberalisme.

2) Hilangnya rasa cinta terhadap produk-produk dalam negeri karena banyaknya

produk luar negeri. Hilangnya rasa cinta tersebut menunjukan gejala

berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.

3) Gaya hidup masyarakat terutama generasi muda cenderung meniru budaya barat

seperti tampilan rambut yang bermacam-macam, rambut dicat beraneka ragam

dan cara berpakaian yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.

4) Pergaulan bebas dikalangan remaja, perkembangan pornografi yang dengan

kemajuan teknologi banyak dikonsumsi oleh anak dibawah umur dengan bebas

dan mudah mendapatkannya.

5) Munculnya sikap individualisme dari masyarakat sehingga prinsip gotong-

royong mulai luntur, dan terjadi kesenjangan antara si kaya dan si miskin

dengan dilihat dari materi yang dimiliki.

13
6) Semakin merajalelanya peredaran narkotika dan psikotropika yang sangat

merusak kepribadian dan moral bangsa, pencucian uang, peredaran dokumen

keimigrasian palsu dan terorisme.

2.3 Cara Mengatasi Dampak Negatif Globalisasi terhadap Identitas Nasional

1) Memegang teguh kepribadian bangsa Indonesia bahwa bangsa Indonesia adalah

bangsa yang ramah dengan adat ketimuran.

2) Melestarikan seluruh kebudayaan yang ada menjadi identitas nasional di mata

dunia.

3) Menyeleksi mana arus positif globalisasi dan mana arus negatif.

4) Merevitalisasi nilai-nilai pancasila sebagai pedoman hidup.

5) Memahami arti penting patriotisme dan nasionalisme.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1) Identitas Nasional diperlukan bagi bangsa Indonesia karena Identitas Nasional

memiliki beberapa fungsi yang sangat penting yaitu sebagai pemersatu bangsa,

sebagai pembeda dari bangsa lain, sebagai pegangan atau landasan sebuah

negara untuk berkembang atau mewujudkan potensi yang dimilikinya, dan

sebagai identitas negara tersebut.

2) Dampak negatif globalisasi terhadap Identitas Nasional yaitu dapat

menyebabkan bergesernya ideologi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam

negeri, gaya hidup kebarat-baratan yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa,

pergaulan bebas, munculnya sikap individualisme, masalah narkotika,

pencucian uang, dan terorisme.

14
3) Cara mengatasi dampak negatif globalisasi terhadap Identitas Nasional yaitu

dengan memegang teguh kepribadian bangsa Indonesia, melestarikan seluruh

kebudayaan yang ada menjadi identitas nasional di mata dunia, menyeleksi arus

positif dan negatif globalisasi, merevitalisasi nilai-nilai pancasila sebagai

pedoman hidup bangsa Indonesia, dan memahami arti penting patriotisme dan

nasionalisme.

3.2 Saran

Mahasiswa atau masyarakat diharapkan lebih memahami apa itu identitas

nasional dan arti penting identitas nasional bagi bangsa Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Adhitya Permadi, Sidiq. ”Pengertian dan Pentingnya Identitas Nasional”. Tersedia:


https://kuinginbaca.blogspot.com. [07 Maret 2019 ]

Arif, Dikdik Baehaqi. 2012. Diktat Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan


Civic Education. Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan

Azza, Shofia (2019). “Makalah Identitas Nasional dan Globalisasi”. Tersedia:


https://www.academia.edu. [23.34]

Dosen Pendidikan (2019). “ ‘Identitas Nasional’ Pengertian & ( Fungsi-Hakikat-


Unsur-Contoh)”. Tersedia: https://www.dosenpendidikan.com. [06 Maret
2019]

Huda, Niamul. “ Mengatasi Masalah Identitas Nasional”. Tersedia:


https://hijaujaya.blogspot.com. [06 Maret 2019]

Khanza , Annisa Mutia “Makalah Pengaruh Globalisasi terhadap Identitas


Nasional”. Tersedia: https://mutiakhanzaa.wordpress.com. [08 Maret 2019 ]

Munthe, Rohdearni Tetty Yulietty. “ Identitas Nasional “. Tersedia:


https://docobook.com. [ 06 Maret 2019 ]

Nurwardani, Paristiyanti, dkk.. 2016. Pedidikan Kewarganegaraan. Jakarta:


Kemenristekdikti

Sulisworo, Dwi, dkk. “ Bahan Ajar Identitas Nasional”. Tersedia:


https://eprints.uad.ac.id. [ 09 Maret 2019 ]

15
Ubaedillah, A.. 2016. Pancasila, Demokrasi, & Pencegahan Korupsi. Jakarta:
Prenada Group

16

Anda mungkin juga menyukai