Anda di halaman 1dari 60

EVALUASI SISTEM APLIKASI SPILORGANIZER

(ABSENSI) MENGGUNAKAN COBIT 5


DOMAIN DELIVER, SERVICE, SUPPORT 03
(DSS03) PADA PT SALAM PASIFIC
INDONESIA LINES (SPIL) CABANG MEDAN

KELOMPOK 5
KELOMPOK 5

NUR ICHSAN ARIFIN INRI MEILISKA


46117010 46117012

SARITA DESMONDA
NADIA SALSADEA
NAHAMPUN 46117015
46117014
BAB I: PENDAHULUAN

Gambaran UMUM
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL)
merupakan salah satu perusahaan pelayaran
peti kemas yang berkantor pusat di Surabaya,
Indonesia. PT SPIL adalah perusahaan
pengiriman peti kemas terbesar di Indonesia
berdasarkan ukuran armada dan kapasitas
kargo, saat ini memiliki 41 cabang yang tersebar
di seluruh Indonesia. Sampai saat ini PT SPIL
memiliki fasilitas armada kapal sendiri yang
telah dilengkapi dengan sertifikasi BKI yaitu ISM
Code dan ISPS Code.
Pelayaran terbaik yang menggerakkan
VISI perekonomian.

Memberikan solusi transportasi dengan


MISI jaringan terluas didukung sumber daya
berkualitas untuk kepuasan pelanggan.

NILAI PERUSAHAAN

Integritas Kompetitif Visioner

Orientasi Pelanggan Kerjasama Tim


Struktur Organisasi
Beberapa layanan yang ditawarkan oleh PT SPIL

Less Container Loaded


Port To Port Door to Door
(LCL)

International
Asuransi MAG Warehousing
Shipment
GAMBARAN UMUM SISTEM PERUSAHAAN
Pada tahun 2019 PT SPIL mulai meluncurkan aplikasi SPILOrganizer
sebagai bentuk realisasi sasaran strategis perusahaan yang menerapkan
aplikasi pada manajemen kerja (digitalisasi). Aplikasi ini memiliki banyak fitur
seperti absensi, memposting pertanyaan untuk setiap divisi, mengambil
snapshot untuk diunggah serta memberi komentar pada gambar (snapshot)
orang lain, e-learning sebagai sumber informasi dan fitur belajar online, dan
masih banyak lagi fitur unik lainnya.

Berdasarkan gambaran umum aplikasi SPILOrganizer dari PT SPIL


diatas, kelompok kami memfokuskan untuk melakukan evaluasi terhadap
aplikasi SPILOrganizer pada bagian fitur absensi.
BAB I: PENDAHULUAN

SURVEY PENDAHULUAN
Persiapan dan Perencanaan Audit
Tujuan dari audit terhadap sistem informasi
penjualan ini adalah:
● Untuk menganalisis prosedur dan arus
bisnis sistem informasi absensi pada PT Bukti-bukti diperoleh dari PT Salam Pacific
Salam Pacific Indonesia Lines Cabang Indonesia Lines berupa wawancara dan kuesioner
Medan.
● Untuk mengetahui kelebihan dan terhadap karyawan dan pimpinan cabang
kelemahan dalam penerapan sistem sebagai user, pihak IT, dan pihak Geo Check Lock
informasi absensi pada PT Salam Pacific
Indonesia Lines Cabang Medan. (pusat informasi) di PT Salam Pacific Indonesia
● Memberikan rekomendasi untuk Lines Cabang Medan.
kelemahan-kelemahan yang ditemukan.
● Menghasilkan laporan audit bagi PT
Salam Pacific Indonesia Lines Cabang
Medan.
Perencanaan Audit
Ruang Lingkup
 Audit akan dilakukan pada sistem  Pada Pengendalian Manajemen
informasi absensi PT Salam Pacific (Management Controls), tim audit akan
Indonesia Lines Cabang Medan dengan membahas mengenai Pengendalian
menggunakan domain Deliver, Service, and Manajemen Keamanan (Security
Support (DSS). Management Controls).
 Jenis pengendalian yang menjadi topik  Pada Pengendalian Aplikasi
bahasan tim audit yakni Pengendalian (Application Controls), tim audit akan
Manajemen (Management Controls) dan memfokuskan pembahasannya pada
Pengendalian Aplikasi (Application input controls, process controls, dan
Controls). output controls.
Tujuan Pelaksanaan Audit
Untuk menganalisa dan mengevaluasi sistem informasi
mengenai absensi yang berjalan benar-benar sesuai dengan
kebutuhan sehingga bisa membantu organisasi untuk
mencapai tujuan strategis. Evaluasi dilakukan untuk
memeriksa keandalan dari sistem informasi absensi dalam
memenuhi efektifitas dan efisiensi kegiatan operasional
perusahaan.
PENGUMPULAN BUKTI AUDIT

WAWANCARA KUESIONER
wawancara lisan melalui dibagikan dalam bentuk
video conference dengan google form yang diberikan
beberapa staf pada beberapa staf
PENYUSUNAN PROGRAM AUDIT
Studi Pustaka

Studi Awal

Pemeriksaan
1. Pemeriksaan Kontrol
2. Pemeriksaan Control System

Pengujian Enabler COBIT 5

Pemetaan COBIT 5
1. Pemetaan RACI Cart
2. Evaluasi Tata Kelola Sistem
informasi Pada Domain

Analisis Gap dan Pembahasan

Laporan Hasil Temuan dan


Rekomendasi
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

AUDIT SISTEM INFORMASI

COBIT 5
BAB III: HASIL DAN PEMBAHASAN

Pemeriksaan Control
Tampilan awal SPILOrganizer Tampilan fitur-fitur dalam aplikasi SPILOrganizer
LANGKAH-LANGKAH DALAM MELAKUKAN ABSENSI

1. Buka aplikasi SPIL Organizer


sehingga ada tampilan
sebagaimana gambar di
bawah. Kemudian, masukan
username dan password untuk
Login
2. Pilih/klik fitur check clock atau
gambar sidik jari.
LANGKAH-LANGKAH DALAM MELAKUKAN ABSENSI
3. Kemudian pilih type untuk
melakukan absen dan location
untuk memilih domisili kantor.
Setelah itu, pilih submit untuk
mengirim data check clock ke
sistem.

• Type: Untuk check clock masuk pilih check in dan pulang


pilih check out.
• Location: Lokasi check clock.
• Refresh: Mengambil data dari server jika lokasi check clock
tidak sesuai.
• Submit: Mengirim data check clock anda ke server untuk
dicatat dalam sistem
LANGKAH-LANGKAH DALAM MELAKUKAN ABSENSI
4. Setelah menekan submit untuk absen
masuk, pastikan muncul notifikasi
“Checkclock Tersimpan” yang
menginformasikan bahwa check clock
sudah berhasil dilakukan. Notifikasi
tersebut hanya muncul dengan durasi
kurang lebih 2 (dua) detik. Sedangkan
untuk absen pulang, karyawan diwajibkan
untuk mengisi form “Deteksi Dini Covid-19”
terlebih dahulu agar bisa mengkonfirmasi
absen check out. Jika sudah mengisi form,
maka akan muncul notifikasi check out check in/check out pengisian form sebelum
berhasil sama seperti notifikasi check in. berhasil submit check out
LANGKAH-LANGKAH DALAM MELAKUKAN ABSENSI

5. Setelah berhasil melakukan submit,


user akan diarahkan pada menu
seperti di bawah. Jika check clock
berhasil, maka akan tercatat seperti
yang dapat dilihat pada gambar
ini. Check clock in akan muncul
berwarna hijau, sedangkan check
clock out akan berwarna merah.
Permasalahan terkait sistem absensi
● Notifikasi loading muncul dalam durasi yang
panjang.
● Aplikasi terkadang tiba-tiba tertutup (Error).
● Informasi jarak melebihi jarak maksimal
padahal lokasi user dalam radius titik check in
atau check out.
● Adanya indikasi kecurangan “titip absen” yang
dilakukan karyawan pada saat absensi.
BAB III: HASIL DAN PEMBAHASAN

Pemeriksaan Control SYSTEM


PENGENDALIAN APLIKASI SISTEM
Pengendalian aplikasi dilakukan agar
memberikan kepastian bahwa proses absensi
(check in dan check out) terekam dan berjalan
dengan benar sesuai dengan instruksi kerja
yang telah ditentukan sebelumnya serta sebisa
mungkin dapat meminimalisir kesalahan yang
dapat terjadi. Misalnya absen menggunakan
fingerprint tentu berbeda risiko dan kebutuhan
pengendaliannya dengan menggunakan
absen online, apalagi bila sistem tersebut
didesain dengan menggunakan smartphone.
PENGENDAlian aplikasi SPIL Organizer (Sistem Absensi)
Pengendalian Masukan (Input Controls)

1. Otorisasi, hal ini dilakukan untuk membatasi orang yang dapat mengakses data melalui
penggunaan username dan password.
2. Pembatasan akun yang ditetapkan hanya untuk satu device saat digunakan secara
bersamaan.
3. Approval, hal dilakukan dalam bentuk persetujuan dari Pimpinan Cabang saat ada
karyawan yang ingin izin tidak hadir (sakit dan cuti).
4. Pengecekan kelengkapan user dalam menginput data, hal ini dilakukan untuk menghindari
adanya format yang tidak/lupa diisi. Aplikasi tidak akan mengiput check in atau check out
jika masih ada format yang kosong sehingga keterangan presensi tidak akan tersimpan
melainkan muncul tampilan pop up yang mengharuskan untuk mengisi keseluruhan format.
Pengendalian Proses Pengolahan Data (Process Controls)

Adanya Geo Check Clock sebagai pihak informasi dan tempat bagi
user saat ingin mengadukan masalah seperti error aplikasi maupun
ketika salah menginput check in atau check out.

Pengendalian Keluaran (Output Controls)

1. Adanya informasi daftar kehadiran yang direkam dalam fitur


history.
2. Terkhusus bagi pimpinan cabang dapat mengakses informasi
daftar kehadiran karyawan sebagai bentuk kontrol kehadiran.
BAB III: HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengujian Enablers COBIT 5


Pada Internal Control
No. Enablers (Faktor Penggerak) Penerapan di SPILOrganizer
1 Principles, Policies and Framework Instruksi kerja aplikasi

2 Processes Proses absensi SPILOrganizer telah dinyatakan sesuai


dengan tujuan yang ingin dicapai, sesuai dengan hasil
kuesioner.
3 Organizational Structure PT SPIL sudah memiliki struktur organisasi yang baik
dan mampu menangani kegiatan operasionalnya.
Kontrol dalam penggunaan aplikasi SPILOrganizer juga
sudah terbagi sesuai dengan tingkatan jabatannya.

4 Culture, Ethics and Behaviour Nilai inti PT SPIL yaitu, Integritas, Orientasi pelanggan,
Kompetitif, Kerjasama tim, Visioner telah
menggambarkan bahwa budaya, etika dan kebiasaan
yang baik dan sesuai dalam mendukung Visi
perusahaan Pelayaran terbaik yang menggerakkan
perekonomian.
No. Enablers (Faktor Penggerak) Penerapan di SPILOrganizer
5 Information Pemberian informasi instruksi kerja aplikasi sudah baik dan jelas.
Informasi mengenai penggunaan sistem absensi online dapat
diterapkan dengan mudah. Keterangan history pada system
informasi absen online juga sangat membantu user dalam
mengontrol pengisian check in dan check out untuk menjadi alat
kontrol dalam mengetahui informasi presensi terkini.
6 Services Fitur absensi SPILOrganizer sudah memberikan layanan yang baik.
Permasalahan atau kendala yang ditemui terkait penggunaan
aplikasi dapat ditanyakan pada pihak Geo Check Clock melalui fitur
chat WhatsApp. Kualitas pelayanan tersebut membuat user lebih
mudah saat mengalami kendala karena diproses dengan cepat.
7 People, skill and competencies Sumber daya manusia dari PT SPIL memiliki keahlian sesuai
kompetensinya masing-masing, hal dapat dilihat dari adanya on job
training serta beberapa pelatihan yang diberikan kepada
karyawannya guna meningkatkan skill dalam melaksanakan tugas
dan fungsinya masing-masing. Adanya perkembangan fitur pada
aplikasi juga menandakan bahwa adanya inovasi yang dilakukan
karyawan PT SPIL terkhusus pada pihak IT sebagai pengembang
aplikasi.
BAB III: HASIL DAN PEMBAHASAN

Pemetaan RACI Cart untuk


COBIT 5 Enterprise Goal
Untuk memperoleh hasil tujuan, arahan strategis dan
proses bisnis perusahaan maka dilakukan pemetaan
yang terdapat pada COBIT 5 itu sendiri. Pemetaan
terdiri dari Enterprise Goals, IT-Related Goals, Process
Control dan Pemetaan RACI. Identifikasi ini diperoleh
dari hasil wawancara karyawan serta kuesioner yang
telah dibagikan.
PEMETAAN ENTERPRISE GOALS
Sasaran Strategi PT
SPIL

Standarisasi dan
Jadikan Proses

(Digitalisasi)
Manajemen
BSC Dimension EG Enterprise Goals

Sederhana

Aplikasi

Kerja
1 Stakeholder value of business investments S S
2 Portfolio of competitive product and service S S

Financial 3 Managed business risk (safeguarding of assets) P P


4 Compliance with external laws and regulations S S
5 Financial transparency S S
6 Costumer-oriented service continuity P P
7 Business service continuity and availability P P

Costumer 8 Agile responses to a changing business environment S S

9 Information based strategic decision S S


10 Optimisation of service delivery cost S S
PEMETAAN ENTERPRISE GOALS
Sasaran
Strategi PT SPIL

Aplikasi Manajemen
Kerja (Digitalisasi)
Standarisasi dan
BSC

Jadikan Proses
EG Enterprise Goals

Sederhana
Dimension

11 Optimisation of business process functionally P P

12 Optimisation of business process cost P P

Internal 13 Managed business change programmes P P

14 Operational and staff productivity P P

15 compliance with internal policies P P

Learning & 16 Skilled and motivated people S P


Growth 17 Product and business innovation culture P P
PEMETAAN ENTERPRISE GOALS

Bukti hasil pemetaan tujuan organisasi diambil dari strategi yang


digunakan PT SPIL dalm mencapai tujuan visi dan misi perusahaannya.
Hasil dari pemetaan dari tabel .... menunjukan bahwa EG yang
berkaitan adalah EG 3, EG 7, EG 11, EG 12, EG 13, EG 14, EG 15, EG 16, EG 17.
Keterangan dari pemetaan tabel 3.1 apabila pada suatu enterprise goal
tidak terdapat nilai “P” yang berarti primary, maka Enterprise Goals
dengan Enterprise Goals.
PEMETAAN IT-RELATED GOALS DENGAN ENTERPRISE GOALS
Enterprise Goals

business change
(safeguarding of

12. Optimisation
11. Optimisation

15. Compliance

17. Product and


14. Operational
continuity and

16. Skilled and


programmes
process cost

13. Managed
business risk

with internal
productivity
3. Managed

functionally
of business

of business
availability
7. Business

innovation
motivated
and staff

business
process

policies
assets)

service

people

culture
BSC Dimension NO Enterprise Goals

1 Alignment of IT and business strategy S S P S P S S

IT compliance and support for business compliance


2 S P
with external laws and regulation

Commitment of exective management for making IT-


3 S S P S S
related decisions
Financial

4 Manage IT-related business risk P P S S S S

Realised benefits from IT-enabled investments and


5 S P S S
services portofolio

6 Transparancy of IT cost, benefits and risk S P

Costumer 7 Delivery of IT services in line with business requirement S S P S S S S

Adequate use of applications,information and


8 S S P S P S S
technology solution
PEMETAAN IT-RELATED GOALS DENGAN ENTERPRISE GOALS
Enterprise Goals

12. Optimisation
11. Optimisation

15. Compliance

17. Product and


14. Operational
(safeguarding

continuity and

16. Skilled and


programmes
process cost
business risk

13. Managed

with internal
productivity
3. Managed

functionally
of business

of business
availability
7. Business

innovation
motivated
of assets)

and staff
business

business
process

policies
change
service

people

culture
BSC Dimension NO Enterprise Goals

9 IT agility P P S S S P

Security of information, processing infrastructure and


10 P P P
applications

11 Optimation of IT assets, resources, and capability S P S S S

Enablement and support of business processes by


12 integrating application and technology into business S P S S S S
Internal
processes

Delivery of programmes delivering benefits, on time,


13 on budget, and meeting requirements and quality S S P
standards

Avaibility of reliable and useful information for


14 S P S
decision making

15 IT compliance with internal policies S P

16 Competent and motivated business and IT personel P P P S


Learning &
Growth Knwoledge, expertise and initiatives for business
17 S S S P
innovation
Hasil dari pemetaan IT-Related pada
Tabel 3.2 adalah smua IT-Related 1-17.
Keterangan dari pemetaan table 3.2 apabila
pada suatu IT-Related Goals tidak terdapat
nilai “P” yang berarti primary, maka IT-
Related Goals tersebut tereliminasi.
Pemetaan Process Control dengan IT – Related GOALS
IT-Related Goals

ITG 06

ITG 08

ITG 09
ITG 04

ITG 05
ITG 03
Domain DSS

ITG 02

ITG 07

ITG 16
ITG 01

ITG 10

ITG 14

ITG 15
ITG 13
ITG 12

ITG 17
ITG 11
DSS01 – Manage
S P S P S S S P S S S S
Operations

DSS02 – Manage
Service Request P P S S S S S
and Incident

DSS03 – Manage
S P S P S S P S P S S
Problem

DSS04 – Manage
S S P S P S S S S S P S S S
Continuity

DSS05 – Manage
S P P S S P S S S S
Security Service

DSS06 – Manage
Business Prcess S P P S S S S S S S S
Control
Hasil dari pemetaan process control pada tabel 3.3
adalah DSS01 – DSS06 yang berarti semua domain
dijadikan audit. Namun karena cakupan dalam
audit ini hanya berfokus pada permasalahan yang
dihadapi karyawan PT Spill dalam mengabsen
menggunakan aplikasi SPILOrganizer. Maka dari itu
penulis memperkecil ruang lingkup audit dengan
hanya menggunakan domain COBIT 5 Deliver,
Service, support (DSS)03 yaitu manage problems.
Pemetaan teridentifikasi Domain COBIT 5 terhadap permasalahan
pada sistem Absensi PT SPIL

No. Proses COBIT 5 (Domain DSS) Relevansi Keterangan

01 DSS 01 Manage Operation -


Manage Service Request and
02 DSS 02 -
Incident
Untuk memberikan rekomendasi
perbaikan dalam masalah
03 DSS 03 Manage Problem YA operasional aplikasi yang terjadi
berulang guna meningkatkan
kepuasan dan kenyamanan user
04 DSS 04 Manage Continuity -

05 DSS 05 Manage Security Service -


Manage Business Process
06 DSS 06 -
control
PEMETAAN RACI

Pimpinan Cabang

Karyawan (User)
Geo Check Clock
Karyawan IT
Key Management Practice

DSS03 - 01 Mengidentifikasi dan


I R R I
mengklasifikasikan masalah

DSS03 - 02 Menginvestigasi & diagnosis


R I
masalah

DSS03 - 03 Mencatat known Errors R I

DSS03 - 04 Menyelesaikan dan menutup


R
masalah

DSS03 - 05 Menjalankan manajemen masalah


A R
secara proaktif
BAB III: HASIL DAN PEMBAHASAN
Evaluasi Tata Kelola Sistem Informasi
pada Domain Berdasarkan Domain pada
RACI CHART
Proses Capability ModeL
Maturity model adalah suatu metode untuk
mengukur level pengembangan manajemen
proses, yang berarti adalah mengukur sejauh
mana kapabilitas manajemen tersebut.
Seberapa bagusnya pengembangan atau
kapabilitas manajemen tergantung pada
tercapainya tujuan-tujuan COBIT Process Capability Model merupakan model
tingkat kapabilitas proses yang mengacu pada
standar proses dalam ISO/IEC 15504 sebagai
standar penilaian proses untuk rekayasa
perangkat lunak. Kinerja proses-proses yang
terkait dengan tatakelola dan manajemen
akan diukur sehingga dapat dilihat apakah
proses-proses tersebut berada pada jalur
untuk mencapai tujuan enterprise atau tidak.
Kelompok kami menggunakan framework COBIT 5 untuk mengevaluasi aplikasi
yang digunakan PT SPIL, untuk meningkatkan dan mencapai tujuan organisai
dalam rangka digitalisasi proses kerja lebih baik. Membangun tatakelola supaya
lebih efektif dan mengoptimalkan informasi dari kerangka kinerja manajemen dan
investasi TI. Bisa diambil kesimpulan, penelitian ini dibuat untuk memberikan
penilaian terhadap aplikasi SPILOrganizer yang digunakan PT SPIL untuk
membantu dalam mengevaluasi dan memperbaiki sistem tersebut utamanya
dalam fitur Absensi SPILOrganizer.
Maturity model dapat digunakan untuk memetakan:
 Status pengelolaan TI perusahaan pada saat itu.
 Status standart industri dalam bidang TI saat ini (sebagai pembanding)
 Status standart internasional dalam bidang TI saat ini (sebagai pembanding)
 Strategi pengelolaan TI perusahaan (ekspetasi perusahaan terhadap posisi
pengelolaan TI perusahaan)

Tingkat kemampuan pengelolaan TI pada skala maturity dibagi menjadi 6 level


yaitu:
 Level 0
 Level 1
 Level 2
 Level 3
 Level 4
 Level 5
Dengan penjabaran dalam skala indeks sebagai berikut:

Skala Indeks Tingkatan Keterangan

0.00 - 0.49 0 Tidak ada pelaksanaan dalam mencapaian tujuan.

Sudah ada proses yang dilakukan, akan tetapi


0.50 - 1.49 1
hanya sekedar dilakukan
Proses sudah diimpplementasikan sesuai yang
1.50 - 2.49 2 direncanakan, dimonitor dan di sesuaikan apabila
belum mencapai hasil yang sudah di rencanakan
Sudah diimplementasikan sesuai dengan prosedur
2.50 - 3.49 3 yang ditetapkan dan sudah terlihat hasil dan
dampaknya bagi organisasi.
Dioperasikan sesuai dengan tugas, fungsi dan
3.50 - 4.49 4 batasan masing-masing untuk memaksimalkan
hasil yang ingin dicapai disetiap tahapannya.
Diimplementasikan sesuai yang direncanakan,
4.50 - 5.00 5 diatur dengan baik dan selalu ada peningkatan
dalam hal kualitas.
Syarat dalam penilaian secara bertahap proses COBIT dengan cara
dicek apakah sudah memenuhi persyaratan. Syarat untuk menilai level
kapabilitas dengan meraih categori yang sudah ditentukan seperti pada
tabel tingkat kapabilitas proses:

Level Pencapaian

N: Not Achieved 0 - 15 %

P: Partially Achieved 15 - 50%

L: Largelly Achieved 50 - 80%

F: Fully Achieved 80 - 100%


Analisis hasil kuesioner
DSS03 – 01 MENGIDENTIFIKASI DAN MENGKLASIFIKASIKAN MASALAH
Frekuensi Pilihan Level
No Pernyataan yang
0 1 2 3 4 5
dipilih
Masalah diidentifikasi sesuai
1 dengan korelasinya terhadap 1 3 1 3 3
laporan insiden.
Penanganan masalah secara
2 formal dengan akses ke 2 2 4 4
semua data yang relevan.
Adanya support group untuk
3 membantu identifikasi dan 1 1 3 1 2 3
analisis akar masalah.
Pembuatan report status dari
4 masalah yang telah 2 1 4 1 4
diidentifikasi.
DSS03 – 02 MENGINVESTIGASI DAN MENDIAGNOSIS MASALAH

Frekuensi Pilihan Level


No Pernyataan yang
0 1 2 3 4 5
dipilih

1 Identifikasi problems yang 3 2 3 2


bisa jadi adalah known error.
Pembuatan laporan progress
2 ketika sedang menyelesaikan 1 2 2 3 3
problems.
DSS03 – 03 MENCATAT KNOWN ERROR

Frekuensi Pilihan Level


No Pernyataan yang
0 1 2 3 4 5 dipilih

Pencatatan known error


1 1 1 2 3 1 4
records dan membangun
solusi yang sesuai.

Mengidentifikasi dan
2 menentukan prioritas dan 1 3 4 4
pembuatan solusi terhadap
known errors.
DSS03 – 04 MENYELESAIKAN DAN MENUTUP MASALAH
Frekuensi Pilihan Level
No Pernyataan yang
0 1 2 3 4 5
dipilih

1 Menginformasikan penutupan 1 2 3 1 1 3
problems ke service desk.
Mencatat penanganan yang
2 berbeda dengan manajemen 3 1 4 3
problems yang sebelumnya
ditentukan.
Memonitor impact yang masih
3 1 4 1 2 3
berlangsung.
Me-review dan mengkonfirmasi
4 bahwa solusi masalah yang besar 2 4 1 1 3
telah berhasil.

5 Meeting atau sharing pengetahuan 2 3 3 2


yang diambil dari penanganan
masalah dengan pihak unit lain.
DSS03 – 05 MENJALANKAN MANAJEMEN MASALAH SECARA PROAKTIF

Frekuensi Pilihan
Level yang
No Pernyataan
0 1 2 3 4 5 dipilih

1 Pencatatan informasi masalah yang 1 1 3 2 1 3


berkaitan dengan insiden.
Diskusi tentang kemungkinan known
2 errors dengan pihak – pihak yang 1 2 3 2 3
menangani insiden, problems, dan
perubahan TI dikarenakan insiden.

3 Memonitor total cost dari penanganan 2 1 1 3 1 4


masalah-masalah.
Mengoptimalkan penggunaan
4 resources untuk penanganan 1 4 2 1 3
masalah.
Menentukan permanent fix terhadap
5 1 3 3 1 3
akar permasalahan.
RATA-RATA LEVEL YANG DIPILIH

Jumlah
Proses Aktivitas Level yang
di pilih

DSS03-01 Mengidentifikasi dan Mengklasifikasikan Masalah 14

DSS03-
Menginvestigasi dan mendiagnosis masalah. 6
02
DSS03-
Mencatat known error 8
03
DSS03-
Menyelesaikan dan menutup masalah 14
04
DSS03- Menjalankan manajemen masalah secara
16
05 proaktif

Index Level (rata-rata) 3,22


Tingkat kematang domain pROSES
Domain Aktivitas Index Level Level Capability
Identifikasi dan klasifikasikan masalah dan
akar penyebabnya dan berikan resolusi tepat
DSS03 3,22 3
waktu untuk mencegah insiden berulang.
Memberikan rekomendasi untuk perbaikan.

Tingkat kematangan dari penilaian pada domain DSS03 yaitu 3,22 dan dibulatkan
dengan level capability yaitu 3. Menunjukkan proses ini berada pada tingkat Level
3. Diartikan bahwa Sudah diimplementasikan sesuai dengan prosedur yang
ditetapkan dan sudah terlihat hasil dan dampaknya bagi organisasi.
Analisis GAP dan pembahasAN
Berdasarkan analisis hasil dan ditetapkannya level capability pada komponen DSS03,
telah diperoleh bahwa nilai level capability berada pada level 3 yaitu bahwa DSS03 dalam
Establish Process yang berarti DSS03 telah dilakukan, ada standar penerapan dalam
melakukan proses tersebut, terdokumentasi dan komunikasi berjalan dengan baik. Level
target yang ingin dicapai adalah level 4 yaitu predictabel process

Level
Proses Aktivitas Target GAP
Capability
Identifikasi dan klasifikasikan
masalah dan akar penyebabnya
dan berikan resolusi tepat waktu
DSS03 3 4 1
untuk mencegah insiden berulang.
Memberikan rekomendasi untuk
perbaikan.
Laporan Hasil Temuan Audit Sistem InformASI

Hasil perhitungan capability level terhadap


domain DSS 03 (manage problems) yaitu 3,
menunjukkan bahwa aplikasi SPILOrganizer
terkhususnya pada sistem absensi masih
belum mencapai target level yang ditetapkan
yaitu 4. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
aplikasi telah didasari pada prinsip
pengembangan sistem absensi pada aplikasi
SPILOrganizer yang terus dilakukan secara
terstandarisasi dimana prosesnya digunakan
untuk membantu pihak manajemen agar lebih
efisien dan efektif dari segi pengawasan dalam
mengontrol presensi karyawan.
Sistem absensi aplikasi SPILOrganizer memiliki GAP skor sebesar 1 sehingga
berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan masih perlu dilakukan
pengembangan terhadap sistem absensi secara terus-menerus dengan
menganalisis kesalahan dan kerusakan sistem guna menentukan penyebab
kesalahannya. Proses pengembangan juga harus melakukan evaluasi untuk
mencegah kesalahan yang telah diketahui dan dideteksi agar tidak terjadi lagi.
Hal tersebut sejalan dengan hasil wawancara dengan karyawan (user) sistem
absensi aplikasi SPILOrganizer bahwa terkadang masih terjadi kesalahan yang
sama secara berulang walaupun telah dilaporkan kepada Geo Check Clock
sebagai pihak informasi pengaduan ketidaknyamanan karyawan.
Kesalahan yang paling sering berulang adalah lamanya loading
aplikasi saat banyak karyawan yang menggunakannya untuk
melakukan absen (check in atau check out) bahkan terkadang terjadi
error aplikasi sehingga karyawan tidak dapat absen tepat waktu.
Namun, dengan banyaknya keluhan tersebut respon terhadap
masalah dapat dikatakan cepat karena perusahaan memiliki pusat
informasi khusus untuk keluhan masalah penggunaan aplikasi yaitu
Geo Check Clock sehingga masalah dapat langsung ditindaklanjuti
oleh pihak IT sebagai pengembang dan yang bertanggung jawab
penuh terhadap berjalannya aplikasi SPILOrganizer
Rekomendasi Terhadap Hasil
Temuan Audit Sistem INFOENASI

Membuat fitur fungsi troubleshooter untuk dapat

mengetahui problem yang terjadi secara cepat dan tepat

sasaran dengan melakukan pendekatan sistematis untuk

pemecahan masalah, khususnya untuk masalah yang

berkaitan dengan kerusakan peralatan mendadak dan bug.


THANKS

Anda mungkin juga menyukai