Anda di halaman 1dari 12

📚 TARBIYATUL AULAD 📚

📚📚. PARA NABI DAN ORANG-ORANG SHALIH BERDO'A MEMOHON DIBERI KETURUNAN YANG
SHALIH .📚
📚. Nabi Zakariyya 'alahis salam berdo'a :
( ََ‫عا ُهنَالِك‬
َ ‫ل َربَّ َهُ زَ ك َِريَّا َد‬ َِ ‫طيِبَةَ ذُ ِريَّةَ لَدُنكََ مِ نَ لِي هَبَ َر‬
ََ ‫ب قَا‬ َ ََ‫سمِ ي َُع إِنَّك‬ َ ‫( ال ُّد‬38) ) [‫عمران آل‬: 38]
َ َِ‫عاء‬
"Di sanalah Zakariya berdoa memohon kepada Rabbnya seraya berkata: "Ya Rabbi, berilah aku dari
sisi Engkau SEORANG ANAK YANG BAIK. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa". (Ali 'Imran :
38)

📚. Al-Imam as-Sa'di mengatakan, "yaitu yang BERSIH AKHLAQNYA, baik ADABNYA, sehingga dengan
keberadaan anak tersebut sempurnalah kenikmatan dunyawiyah dan diniyah." (lihat Tafsir as-Sa'di)

📚. Orang-orang shalih, dari kalangan 'Ibadurrahman, berdoa kepada Allah :

( ََ‫اجنَا مِ نَ لَنَا هَبَ َربَّنَا يَقُولُونََ َوالَّذِين‬


ِ ‫( ِإ َماما لِل ُمتَّقِينََ َواج َعلنَا أَعيُنَ قُ َّرَة َ َوذُ ِريَّاتِنَا أَز َو‬74) ) [‫الفرقان‬: 74]
"▶️.('Ibadurrahman) adalah orang-orang yang berdo'a : "Ya Rabb Kami, anugrahkanlah kepada kami
isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyejuk pandangan, dan jadikanlah kami sebagai
imam (pimpinan) bagi orang-orang yang bertaqwa. (al-Furqan : 74)

📚. Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhuma berkata, "yang mereka harapkan adalah isteri-isteri dan anak-
anak yang melaksanakan ketaatan, dengan itu sejuklah pandangan mereka di dunia dan di akhirat."

✏️. 'Ikrimah rahimahullah mengatakan, "Mereka tidak mengharapkan anak yang cantik atau pun
tampan (secara fisik), namun mereka menginginkan ANAK-ANAK YANG TAAT."

📚 Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan : "Orang-orang memohon kepada Allah agar mengeluarkan
dari keturunannya, anak yang MENTAATI-Nya dan BERIBADAH KEPADA-Nya satu-satu tidak ada
sekutu bagi-Nya."

📚 (lihat Tafsir Ibni Katsir pada ayat tersebut)


➖➖➖➖➖ ➖➖

✳️. SADARILAH…BAHWA ANAK-ANAK ADALAH FITNAH⛔️

✅. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,

{‫ّللاُ فِتنَةَ َوأَو ََل ُد ُكمَ أَم َوالُ ُكمَ إِنَّ َما‬
ََّ ‫عظِ يمَ أَجرَ عِن َدَهُ َو‬
َ (15)} [‫التغابن‬: 15]
"Sesungguhnya harta dan anak-anak kalian hanyalah fitnah (cobaan), dan di sisi Allah-lah pahala
yang besar." (at-Taghabun : 15)

📚. Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah : "Harta dan anak-anak adalah fitnah, yakni UJIAN dan COBAAN
dari Allah terhadap makhluk-Nya, untuk diketahui siapa yang mentaati-Nya dan siapa yang
menentang-Nya."
📚 [ Tafsir Ibnu Katsir ]
✏️.Asy-Syaikh 'Abdul 'Aziz bin Baz rahimahullah,

"📚.Di antara yang semestinya bagi seorang mukmin ketika Allah anugrahkan padanya anak-anak,
hendaknya dia sangat perhatian untuk bersyukur kepada Allah, berdo'a kepada Allah agar dijadikan
sebagai anak shalih, dan semoga Allah tumbuhkan dia dengan pertumbuhan yang baik. Karena anak-
anak adalah fitnah. Apabila Allah tumbuhkan dia dengan pertumbuhan yang baik dan Allah baikkan
kondisinya, maka anak itu menjadi nikmat yang besar, baik anak laki maupun anak perempuan."

📚[ Fatawa Nur 'ala ad-Darb li Ibni Baz, hal. 18/237 ]


➖➖➖➖➖➖➖

⛔️.WASPADALAH....DI ANTARA ANAK-ANAKMU ADA YANG MENJADI MUSUH BAGIMU ♨️⛔️

📚.Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

{‫ن آ َمنُوا الَّذِينََ أ ََُّي َها َيا‬ ِ ‫عد ًُّوا َوأَو ََل ِد ُكمَ أَز َو‬
ََّ ‫اج ُكمَ مِ نَ ِإ‬ َ َ‫ن َوت َغف ُِروا َوت َصفَ ُحوا ت َعفُوا َو ِإنَ فَاحذَ ُروهُمَ لَ ُكم‬ َََّ َ‫غفُور‬
ََّ ِ ‫ّللا فَإ‬ َ َ‫( َرحِ يم‬14)} [‫التغابن‬:
14]
▶️“.Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara isteri-isteri dan anak-anak kalian ada
yang menjadi MUSUH BAGI KALIAN , maka WASPADAILAH MEREKA!!; dan jika kalian mema’afkan
dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang.” (at-Taghabun : 14)

📚.Asy-Syaikh ‘Abdurrahman as-Sa’di rahimahullah berkata :

📚📚.“Ini merupakan PERINGATAN dari Allah terhadap kaum mukminin, agar JANGAN SAMPAI
TERLENA DENGAN ISTERI-ISTERI DAN ANAK-ANAK. Karena sebagian mereka bisa menjadi MUSUH
kalian.
📚 Musuh adalah pihak yang menginginkan kejelekan atas dirimu. Tugasmu adalah WASPADA dari
pihak yang demikian kondisinya.
Sementara jiwa itu terbentuk di atas perasaan cinta kepada isteri dan anak-anak.
📚 .Maka Allah menasehati hamba-hamba-Nya, bahwa kecintan tersebut membuat mereka selalu
mengikuti semua kemauan/tuntutan isteri dan anak-anak walaupun padanya terdapat pelanggaran-
pelangaran syar’i.
📚 Allah memberikan semangat kepada hamba-hamba-Nya untuk senantiasa melaksanakan perintah-
perintah-Nya dan mengedepankan keridhaan-Nya, karena apa yang ada di sisi-Nya berupa pahala
besar dan cita-cita yang tinggi serta kecintaan yang sangat mahal.
Allah juga mendorong hamba-hamba-Nya lebih mengedepankan akhirat daripada dunia yang fana
dan akan sirna ini.

📚.Tatkala larangan dari menuruti isteri dan anak-anak dalam hal-hal yang memberikan madharat
kepada seorang hamba serta peringatan darinya, mungkin dipahami sebagai perintah untuk bersikap
keras terhadap mereka dan memberikan hukuman kepada mereka, maka Allah memerintahkan
untuk :
📚 mewaspadai mereka,
📚tidak memarahi, dan
📚 memaafkan mereka

Karena pada sikap tersebut terdapat banyak kemashlahatan yang tak terhitung.”

📚 [ lihat Tafsir as-Sa’di ]

⛔️. PANDUAN MEMBERI NAMA ANAK SECARA ISLAMI (BAG. 1) ⛔️

▶️ .Seorang penyair pernah mengatakan, “Apalah arti sebuah nama.” Akan tetapi di dalam Islam,
nama memiliki pengaruh tersendiri kepada seseorang dan cara hidupnya.

📚 Betapa banyak di dalam hadits kita temui Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam merubah nama
seseorang atau nama sebuah tempat.

📚 Kota Madinah sendiri adalah nama yang diberikan oleh Rasulullah setelah sebelumnya dikenal
dengan nama Yatsrib.

📚. Nama anak pada dasarnya adalah sebuah doa dan harapan dari orang tuanya. Oleh karena itu
hendaknya orang tua memilih nama yang baik, yang bisa melahirkan optimisme dan menjadi
inspirasi anak untuk melakukan kebaikan.

✳️ .Oleh karena itu, di kesempatan kali ini, kami mencoba menyajikan kepada para pembaca
beberapa panduan memberi nama anak secara Islami.

1📚 Hendaknya anak diberi nama dengan nama-nama yang baik yang menunjukkan keislamannya.

2📚 Tidak memberi nama dengan dengan nama-nama orang kafir

📚. Seperti: Andrea, Jacklin, Yuli, Diana, Susan, Paulia, Victoria, Gloria, Lara, Linda, Lisnda, Maya,
Manoliya, Gandhi.

3📚 Tidak memberi nama anak dengan sesuatu yang tidak memiliki makna

📚. Seperti: Zuzu, Vivi, Mimi

4📚 Tidak memberi nama dengan nama-nama yang diharamkan


Seperti:

📚.Nama-nama yang menunjukkan peribadahan kepada selain Allah seperti Abdul Masih (hamba Al
Masih), Abdussyams (si penyembah mentari), Abdi Negara (hamba Negara).

📚Nama-nama sesembahan orang-orang kafir seperti Latta, Uzza, Wisnu, Krisna, Ganesha atau yang
semisalnya.
📚 Nama-nama yang khusus bagi Allah subhanahu wata’ala misalnya Ar Rahman (Yang Maha
Pengasih), Ar Rohim (Yang Maha Penyayang), Al Khaliq (Dzat Yang Maha Pencipta), dan Al Bari’ (Dzat
Yang Maha Pencipta), dll.

📚. Nama yang memiliki makna ghuluw, yaitu berlebih-lebihan seperti Malakul Amlak (Raja diraja),
Sulthanus Salatin (Sultan segala Sultan), Hakimul Hukkam (Hakim segala Hakim), Syahansyah (Raja
Diraja) , dan Qadhil Qudhat (Hakim segala Hakim), Sayyidun Nas (pemimpin semua manusia), dan
yang semisalnya.

Wallahu a’lam bisshawab.

(BERSAMBUNG)

✏️.Ustadz Wira Mandiri Bachrun hafidzhaahullah

📚PERAN BESAR IBU DALAM MENDIDIK ANAK (1)📚

📚 .Di dalam Al Qur’an, Allah telah ingatkan tentang besarnya peran kaum wanita, dalam hal ini para
ibu, dalam melahirkan generasi Islam. Bahkan tanpa kehadiran seorang ibu, kita tidak akan lahir di
muka bumi ini.

➡️ .Allah berfirman,

‫صينَا‬ َ ‫علَى َوهنا أ ُ ُّم َهُ َح َملَت َهُ بِ َوا ِل َدي َِه اإلن‬
َّ ‫سانََ َو َو‬ َ َ‫صالُ َهُ َوهن‬
َ ِ‫ن فِي َوف‬
َِ ‫عا َمي‬ َِ َ ‫ي َول َِوا ِل َديكََ لِي اش ُكرَ أ‬
َ ‫ن‬ ََّ َ‫ير إِل‬
َُ ‫ص‬
ِ ‫( ال َم‬١٤)
“📚.Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; IBUNYA
TELAH MENGANDUNGNYA DALAM KEADAAN LEMAH YANG BERTAMBAH- TAMBAH, DAN
MENYAPIHNYA DALAM DUA TAHUN. Bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu,
hanya kepada-Kulah kembalimu.”
📚.(Luqman: 14).

↪️. Allah juga berfirman,

‫صينَا‬
َّ ‫سانََ َو َو‬ َ ‫ضعَت َهُ ُكرها أ ُ ُّم َه ُ َح َملَت َهُ إِح‬
َ ‫سانا بِ َوا ِل َدي َِه اإلن‬ َ ‫صالُ َهُ َو َحملُ َهُ ُكرها َو َو‬
َ ِ‫شَهرا ثَالثُونََ َوف‬
“📚.Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya. IBUNYA
MENGANDUNGNYA DENGAN SUSAH PAYAH, DAN MELAHIRKANNYA DENGAN SUSAH PAYAH (PULA),
MENGANDUNGNYA SAMPAI MENYAPIHNYA ADALAH TIGA PULUH BULAN.”
📚 (Al Ahqaf: 15)

📚 Karena besarnya peran kaum ibu yang tidak bisa dipegang oleh para bapak ini, maka wajarlah bila
Allah meninggikan kedudukan mereka tiga kali daripada seorang bapak. Hal ini ditunjukkan di dalam
sebuah hadits yang diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah.
➡️.Beliau berkata,

َ‫جا َء‬ََ َ‫ل إِلَى َر ُجل‬ َِ ‫ّللا َرسُو‬ََِّ ‫صلَّى‬ َ ُ‫للا‬ َ ‫سلَّ ََم‬
َ ‫علَي َِه‬ َ ‫ل َو‬ ََ ‫فَقَا‬: ‫ل يَا‬
ََ ‫سو‬ َُّ ‫اس أ َ َح‬
ََِّ َ‫ق َمن‬
ُ ‫ّللا َر‬، َ ِ َّ‫ن الن‬
َِ ‫ص َحابَتِي؟ بِ ُحس‬ ََ ‫قَا‬: «ََ‫ل »أ ُ ُّمك‬
َ ‫ل‬ ََ ‫قَا‬: ‫ل َمن؟ ث ََُّم‬
ََ ‫قَا‬:
ُ ُ ُ
ََ ‫قَا‬: ‫ل َمن؟ ث ََّم‬
«َ‫ل »أ ُّمكََ ث َّم‬ ُ ُ
ََ ‫قَا‬: «َ‫ل »أ ُّمكََ ث َّم‬ ُ
ََ ‫قَا‬: ‫ل َمن؟ ث ََّم‬ ُ َ
ََ ‫قَا‬: «َ‫)مسلم و البخاري رواه( »أبُوكََ ث َّم‬
☪️.Ada seorang lelaki datang kepada Rasulullah seraya berkata, “Ya Rasulullah, siapa manusia yang
lebih berhak untuk saya pergauli dengan baik?” Jawab Nabi, “IBUMU.” Ia bertanya lagi, “Lalu siapa?”
Jawab Beliau, “IBUMU.” Ia bertanya lagi, “Lalu siapa lagi?” Beliau menjawab, “IBUMU.” Lalu ia
bertanya lagi, “Lalu siapa?” Beliau jawab, “Ayahmu.”
📚 (HR. Al Bukhari dan Muslim).

📚. Al Hafizh Ibnu Hajar ketika menjelaskan hadits ini, beliau mengatakan,

َ‫طالَ بن قَا َل‬ َ َ ‫ل ث َ َالث َ َةُ لِْل َُِم َي ُكونََ أَنَ ُمقت‬
َّ ‫ضاَهُ َب‬ َِ ‫ب َما أَمثَا‬
َِ َ ‫ل ال ِب َِر مِ نََ لِْل‬
ََ ‫صعُو َب َِة ذَلِكََ َوكَانََ قَا‬ َِ ‫اعِ ث ََُّم ال َوض َِع ث ََُّم ال َحم‬
ُ ‫ل ِل‬ َ ‫ض‬ َّ ‫ت َنف َِر َُد فَ َه ِذَِه‬
َ ‫الر‬
ُ
‫اْل َُّم بِ َها‬
📚.“Berkata Ibnu Batthal:

📚.Makna dari hadits ini bahwa ibu berhak untuk mendapatkan perlakuan baik tiga kali daripada
perlakuan baik kepada bapak. Hal ini karena tiga perkara:

1📚 Karena kesulitan ketika mengandung


2📚 Kesulitan karena melahirkan
3📚 Kesulitan ketika menyusui

📚.Maka dalam ketiga hal ini ibu berkesendirian.

📚. Ajaran Islam juga telah menetapkan, bahwa kedudukan utama wanita adalah sebagai ibu dan
pengatur rumah tangga. Syariat Islam juga telah memberikan tanggung jawab kepada wanita
terhadap anaknya sejak dini, dimulai dari masa kehamilan, kelahiran, pengasuhan hingga masa
penyusuan. Aktivitas ini dapat dikatakan sebagai aktivitas wanita yang paling utama dan mulia,
dalam kapasitas kewanitaannya.

📚.Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam telah bersabda,

َ ِ‫َص َرانِ َِه أَوَ يُ َه ِو َدانِ َِه فَأَب َواَهُ الفِط َرَة‬
َ‫علََى يُولَد َمولُودَ ُك ُّل‬ ِ ‫سانِ َِه أَوَ يُن‬
َ ‫يُ َم ِج‬
“☪️.Setiap bayi lahir dalam keadaan fitrah (suci). IBU bapaknya-lah yang menjadikan Yahudi, Nasrani
atau Majusi.”
📚 (HR. Al Bukhari)

📚 Jadi ibu ikut berperan memberikan pendidikan anak. Bahkan kalau diperhatikan, peran ibu
membentuk karakter si anak itu lebih dominan daripada peran ayah yang lebih banyak di luar
mencari nafkah. (bersambung)

✏️.Ustadz Wira Mandiri Bachrun hafidzhahullah


📚..PERAN BESAR IBU DALAM MENDIDIK ANAK (2)📚

📚. Agar lebih memahami peran ibu terhadap pendidikan anak-anak mereka, marilah kita baca dan
renungkan bagaimana peran ibu para ulama kaum muslimin dalam mendidik anak-anak mereka
sehingga mereka bisa menjadi para imam, ulama besar kaum muslimin.

📚 KISAH IBU IMAM MALIK BIN ANAS

📚.Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Uwais,

“📚.Aku mendengar pamanku, Malik bin Anas, bercerita, ‘Dulu, sewaktu aku kecil, ibuku biasa
memakaikanku pakaian dan mengenakan imamah untukku. Kemudian ia mengantarkanku kepada
Rabi’ah bin Abi Abdirrahman. Ibuku mengatakan, ‘Anakku, datanglah ke majelisnya Rabi’ah. Pelajari
akhlak dan adabnya sebelum engkau mempelajari hadits dan fikih darinya’.”

📚..Lihatlah bagaimana Ibu Imam Malik mempersiapkan diri Imam Malik dan memotivasi beliau agar
mempelajari ilmu dan adabnya para ulama.

📚 KISAH IBU IMAM ASY SYAFI’I

📚📚.Ayah Imam Asy Syafi’i wafat dalam usia muda. Ibunyalah yang membesarkan, mendidik, dan
memperhatikannya hingga kemudian Muhammad bin Idris Asy Syafi’i menjadi seorang imam besar.

📚.Ibunya membawa Muhammad kecil hijrah dari Gaza di Palestina menuju Makkah. Di Makkah, ia
mempelajari Alquran dan berhasil menghafalkannya saat berusia 7 tahun. Kemudian sang ibu
mengirim anaknya ke pedesaan yang bahasa Arabnya masih murni. Sehingga bahasa Arab beliau pun
menjadi fasih.

📚.Setelah itu, ibunya memperhatikannya agar bisa berkuda dan memanah. Jadilah ia seorang
pemanah ulung. Dari seratus anak panah pernah ia muntahkan dari busurnya, tak satu pun meleset
dari sasaran.

📚.Ibu Al Imam Asy Syafi’I tidak pernah meninggalkan urusan berlalu begitu saja, akan tetapi dipenuhi
dengan kedisiplinan dalam mendidik. Imam Malik akhirnya memperbolehkan Imam Asy Syafi’i muda
untuk berfatwa dalam usia baru lima belas tahun.

📚.Pengorbanan dan perhatian ibu Al Imam Asy Syafi’i tidak sia-sia. Di usia yang muda keberhasilan
pada diri beliau sudah tampak. Dan selanjutnya Al Imam Asy Syafi’i pun dikenal sebagai seorang
ulama besar.

📚 KISAH IBU IMAM AHMAD BIN HANBAL

📚.Ibu Imam Ahmad bernama Shafiyah binti Maimunah binti Abdul Malik. Ayahnya wafat di usia
muda, tiga puluh tahun. Ibunya pun hidup menjanda dan enggan menikah lagi, walaupun usianya
belum mencapai tiga puluh tahun. Ia hanya ingin fokus memenuhi kehidupannya untuk anaknya
dengan kehidupan yang baik. Maka jadilah Imam Ahmad sebagai ulama Muwahhidin, Imam
Ahlussunnah Wal Jama’ah, beliaulah imam Ahmad rahimahullah.

📚 KISAH IBU IMAM AL BUKHARI

📚 Imam Al Bukhari tumbuh besar sebagai seorang yatim. Ibunyalah yang mengasuhnya. Ibunya
mendidiknya dengan pendidikan yang terbaik. Ibunya yang mengurus keperluannya, mendoakannya,
dan memotivasinya untuk belajar dan berbuat baik.

📚.Saat Imam Al Bukhari berusia enam belas tahun, ibunya mengajak beliau safar ke Makkah.
Kemudian meninggalkan putranya di negeri haram tersebut. Ibunya pun meninggalkan Imam Al
Bukhari agar putranya mengambil ilmu dengan lisan orang-orang Makkah, maka kelak Al Bukhari
pun kembali ke negerinya dalam keadaan dia sudah menjadi ulama besar ahli hadits.

↪️.Lihatlah bagaimana mereka tumbuh menjadi ulama besar, bahkan tanpa keberadaan sosok ayah
di samping mereka. Ini semua adalah berkat keutamaan dari Allah subhanahu wata’ala kemudian
juga karena kepedulian dan kegigihan seorang ibu terhadap pendidikan anak mereka. Peran ibu
dalam mendidik anak sangatlah penting untuk bisa membawa mereka menuju keberhasilan.

📚.Wallahu a’lam bisshawab.


📚 Referensi kisah dari: www.islamstory.com/ar/‫امهات‬-‫خالدات‬-‫في‬-‫التاريخ‬-‫اَلسالمي‬
✏️. Ustadz Wira Mandiri Bachrun hafidzhahullah.

⛔️.AGAR RUMAH MENJADI TEMPAT BERINTERAKSI YANG BAIK.⛔️

📚..Asy-Syaikh al-'Allamah Shalih bin Fauzan al-Fauzan hafizhahullah

📚. Berinteraksi/bergaul dengan baik.


Suami punya hak

✅kepemimpinan. Maka cara berinteraksi/bergaul dengannya harus bertolak dari prinsip ini.

📚 Di antara bentuk-bentuk berinteraksi/bergaul yang baik :

☪️Memaafkan kesalahan suami apabila berbuat salah.


☪️Melakukan hal-hal yang membuat ridho suami ketika marah.
☪️ Menunjukkan bahwa dirinya mencintai sang suami dan sangat memuliakannya.
☪️.Kata-kata yang baik dan senyuman yang tulus. Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

(‫)صدقة أخيك وجه في تبسمك‬


📚"Senyumanmu di hadapan saudaramu adalah shadaqah." (HR. at-Tirmidzi)

📚📚 Maka bagaimana jika senyuman itu dari isteri kepada suaminya?


📚. Memperhatikan perkara-perkara khusus, seperti makanan, minuman, dan pakaian dari sisi jenis
dan waktunya.

📚.Hendaknya seorang wanita/isteri mengetahui bahwa ketika dia melakukan berbagai perkara di
atas, itu bukan merendahkan pribadinya atau menghinakan harga dirinya.

📚 Bahkan itulah jalan kebahagian.


📚 Tidak ada kebahagian kecuali di bawah naungan suami yang engkau berinteraksi/bersikap baik
terhadapnya. Itu adalah ketentuan Allah yang Maha Perkasa dan Maha Tahu.

✅.Allah Ta'ala berfirman,

ِ ََ‫علَى قَ َّوا ُمون‬


{َ‫الر َجا ُل‬ َ َِ‫ساء‬
َ ِ‫النساء[ }…الن‬: 34]
☪️"Kaum pria adalah pimpinan bagi kaum wanita.... "
📚 .(an-Nisaa' : 34)

↪️.Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,


(‫)لزوجها تسجد أن المرأة ْلمرت ْلحد يسجد أن أحدا آمرا كنت لو‬
♨️"Kalau seandainya aku boleh memerintahkan seseorang bersujud pada orang lain, niscaya aku
perintahkan isteri untuk bersujud kepada suaminya."
☪️(HR. Abu Dawud)

📚 Hendaknya dia (isteri) memahami tujuan-tujuan syari'at. Jangan terpesona dengan berbagai
propaganda dusta. Jadikanlah syi'armu adalah "sami'na wa atha'na" (kami dengar dan kami taat).

{‫ن هُدَى مِ نِي يَأتِيَنَّ ُكم فَإ ِ َّما‬


َِ ‫اي اتَّبَ ََع فَ َم‬
ََ ‫الَ ُه َد‬
َ َ‫ل ف‬ ِ َ‫َلَ ي‬
َُّ ‫ض‬ َ ‫طه[ }يَشقَى َو‬: 123]
"↪️.Apabila datang kepada kalian hidayah dari-Ku, maka barangsiapa mengikuti hidayah-Ku dia tidak
akan tersesat dan tidak akan celaka."
📚(.Thaha : 123)

📚 Disebarkan oleh Markaz Dakwah Tauhid & Sunnah :


📚.UNTUKMU WAHAI PARA ORANGTUA.📚

↔️. Setiap orang tua tentunya menginginkan agar anaknya kelak tumbuh menjadi anak-anak yang
sholeh dan sholehah.

↔️.Segala upaya ditempuh demi kebaikan si buah hati diiringi untaian do'a kepada Rabb Yang Maha
Kuasa.
➡️. Betapa tidak,
Anak yang sholeh akan menjadi investasi pahala bagi sang orangtua.

➡️. Dalam salah satu sabdanya nabi_Shallallahu 'alaihi wassalam_berkata :


‫له يدعو صالح ولد أو به ?ينتفع علم أو جارية صدقة ثالثة من إَل عمله عنه انقطع اإلنسان مات إذا‬.
📚.Apabila seseorang meninggal dunia maka akan terputus seluruh amalannya kecuali tiga perkara :
sedekah jariyah,ilmu yang bermanfaat dan
ANAK SHOLEH YANG SENANTIASA MENDO'AKANNYA.
📚. HR.MUSLIM.

📚.Anak yang sholeh menjadi sebab terangkatnya derajat orang tua yang sholeh di sisi Allah Rabbul
'izzah kelak dihari kiamat.

➡️.Rasulullah Shallallahu 'alaihi wassalam bersabda :

‫لك ولدك باستغفار فيقول ?هذه لي أنى رب يا فيقول الجنة في الصالح للعبد الدرجة ليرفع وجل عز للا إن‬.

↪️. Sesungguhnya Allah 'Azza wajalla akan mengangkat derajat hamba yang sholeh di syurga,
kemudian sang hamba bertanya :
📚. Wahai Rabbku bagaimana hal ini bisa terjadi padaku?

📚. Maka Allah Ta'ala punmenjawab


Hal ini disebabkan do'a pengampunan anakmu yang dipanjatkan untukmu.
📚.HR.IMAM AHMAD.

📚.Tentunya keutamaan yang besar dan kemuliaan yang agung ini tidak serta merta bisa diraih karena
menjadi perkara yang dimaklumi bersama bahwa pendidikan dan tarbiyah anak-anak merupakan hal
yang berat,butuh perjuangan,kesabaran dan waktu.

☪️. Disebabkan vital dan urgennya pendidikan dan pembinaan sang anak agar kemudian kelak
mereka menjadi anak yang sholeh,
Allah Tabaraka wa ta'ala langsung membebankan tanggung jawab yang besar ini kepada orang tua.

📚.Dalam salah firman-Nya :


‫نارا وأهليكم أنفسكم قوا آمنوا الذين أيها يا‬...‫اآلية‬.
➡️.Wahai orang-orang yang beriman,jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.
📚..Qs.At-Tahrim : 6.

📚.Berkata Al-imam Ibnu Katsir Rahimahullah dalam tafsirnya :


‫ أي‬: ‫القيامة يوم النار فتأكلهم همال تدعوهم وَل المنكر عن وانهوهم بالمعروف مروهم‬.
📚.Yaitu : Engkau perintahkan mereka kepada kebaikan dan melarang dari kemungkaran dan
janganlah engkau menyia-nyiakan mereka yang menyebabkan kalian dijilat api neraka pada hari
kiyamat kelak.
📚.Kitab :tafsir ibnu Katsir_Rahimahullah.

📚.Berkata Abdullah ibnu 'umar_ :


‫_عنه مسؤول فإنك ابنك أدب‬
📚.Didiklah anakmu,
sesungguhnya engkau akan diminta pertanggungjawaban atasnya.
📚.Kitab :
Tuhfatul wadud fi Ahkamil maulud.
📚. Wahai saudaraku,

📚.Wahai para orangtua,


semoga Allah merahmatiku dan merahmati kalian semua,

☪️. Sudahkah kita memberikan porsi yang cukup dan pantas kepada pendidikan dan pembinaan
anak-anak kita yang merupakan cikal bakal generasi islam di masa depan !!!

📚. ataukah
↪️. selama ini kita lalai dan pura-pura lupa akan tanggung jawab yang besar tersebut,
sudahkah kita semua mempersiapkan jawaban dihadapan Allah Ta'ala kelak.

➡️.Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wassalam bersabda:


‫رعيته عن مسؤول وهو أهله في راع الرجل_رعيته عن مسؤول وكلكم راع كلكم‬.
↪️. Setiap kalian adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atasnya.
seorang suami adalah pemimpin bagi keluarganya dan akan dimintai pertanggungjawaban atas
kepemimpinannya.
📚. HR.BUKHORI.

📚.Hanya kepada Allah Tabaraka Wa Ta'ala kita meminta semoga diberi kekuatan dan kemudahan
dalam mengemban amanah yang mulia ini.
Allahul musta'an.

‫الصالحات تتم بنعمته الذي هلل الحمد‬.


✏️ Al Ustadz Sahal Abu 'Abdillah hafidzhahullah

⛔️MENDIDIK ANAK ADAB⛔️

❓Tanya :
📚📚 Bagaimana carau menghadapi anak umur 8 tahun ketika mereka sedang marah-marah atau
temper tantrum?
📚📚 Dan bagaimana cara mengajari anak untuk bisa mengendalikan emosi ketika marah_?
📚📚 Bagaimana cara menyikapi anak-anak yang kurang sopan terhadap orang yang lebih tua,
walaupun tidak ada ikatan lebih selain ikatan antara pelajar dan pengaja?
📚📚 Bagaimana cara menasehati anak-anak tersebut, karena di nilai tidak sopan..
📚📚Dan apakah jika kami selaku pengajar mengingatkan dengan nada agak keras itu salah? Karena
sudah terlalu sering didiamkan tapi tetap saja seperti itu.. Bahkan malah semakin menjadi-jadi.
📚📚 ,Afwan, bagaimana carannya
mengajarkan anak-anak kecil sopan santun
📚 Jawab :

📚Pendidikan Anak📚
☝️ _Mendidik anak adalah merupakan kewajiban pokok bagi orang tuanya. Hendak dikemanakan si
anak itu maka sangat tergantung kepada perhatian orang tuanya dalam mendidik anak-anaknya.
Karena Rasulullah shallallaahu’alaihi wasallam bersabda_ :

📚"‫" كلمولوديولدعلىالفطرةفأبواهيودانهأوينصرانهأويمجسانه‬
“ *Semua bayi yang lahir, terlahir dalam fitrahnya, maka kedua orang tuanyalah yang
menjadiakannya Yahudi, Nasrani atau Majusi*

📚 _Tidak bisa orang tua hanya bersandar kepada badan pendidikan tertentu, kemudian lepas
tanggung jawab, maka harus ada ta’awun kerjasama yang baik antara orang tua dan pendidik_.

*Rasululah shallallaahu’alaihi wasallam bersabda* :


‫) رواهالتؤمذي ( " مانحلوالدولدهأفضلمنأدبحسن‬
“ _Tidak ada pemberian orang tua kepada anak yang lebih baik dari member adab yang baik_
📚” ( HR. Tirmidzi )

☝️ *Kemudian sebagai seorang pendidik, menghadapi anak yang mudah marah, maka harus tetap
merujuk kepada metode Al Qur’an, yang seimbang antara tarhib dan targhib. Perhatikan banyak
kisah dalam Al Qur’an yang selalu mengetengahkan dua sisi ini. Misal : ketika membicarakan orang
kafir, maka disebutkan pula kisah orang mu’min, ketika disebutkan surga, disebutkan pula neraka,
ketika disebut janji pahala, disebutkan pula ancaman siksaan. Semua itu tiada lain agar manusia
selalu seimbang. Demikian pula menghadapi seorang anak yang baru berumur 8 tahun atau
umumnya anak-anak, maka seorang pendidik hendaknya jangan kehabisan akal untuk membuat
mereka bisa seimbang. Karena kalau terlalu ditekan, maka boleh jadi secara tidak langsung akan
mematikan karakter kemampuan motorik anak. Demikian pula tidak dibiarkan lepas tanpa kendali,
yang akan menjadikan anak semaunya sendiri, tidak ada rasa hormat kepada orang lain, tidak bisa
menghargai jasa orang lain, yang akhirnya tidak akan bisa mensyukuri dengan ni’mat Allah ta’ala*.

📚 _Berikanlah mereka hadiah meskipun nilainya kecil, sebagai tanda bahwa anak itu dihargai, atau
sekali-sekali dipuji dan diangkat hatinya agar merasa diberi empati. Sebagaimana juga ditegur dan
diingatkan dengan cara yang baik, juga dido’akan agar senantiasa dalam pertolongan Allah, seperti
ucapan : barakallah fiik, jazaakallaah khairan, a’anakallah, waffaqakallaah, ashlakallah dan yang
semisalnya, sebagai pengganti dari meluapkan kemarahan kita kepada anak_.

📚 *Demikian pula, anak juga membutuhkan qudwah dan teladan yang baik, maka perlihatkanlah
kepada anak dengan hal-hal yang baik, agar tertanam dalam jiwa mereka, benih-benih kebaikan
yang akan menghujam dalam sanubari mereka, terbawa dalam setiap sikap dan perilaku mereka.
Perhatikan kisah Umar bin Abi Salamah radhiyallaahu’anhuma*:

📚📚 _Aku dahulu adalah seorang anak dalam asuhan Rasulullaah shallallaahu’alaihi wasallam, ketika
itu tanganku bergerak merambah ke seluruh nampan, maka Rasulullah shallallaahu’alaihi wasallam
bersabda : “ Wahai anakku, ucapkanlah bismillah, makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah
dari yang terdekat dengan dirimu_
📚 _Muttafaqun’alaih_
☝️ *Perhatikan kesalahan yang dilakukan oleh Umar bin Abi Salamah ketika masih anak-anak, dan
perhatikan pula bagaimana Rasulullah shallallaahu’alaihi wasalam menegurnya! Apakah beliau
menghardik, membentak, menunjuk-nunjuk kesalahannya? Perhatikan bagaimana dampak dan
pengaruhnya terhadap kepribadian se

Dakwah Tauhid & Sunnah, [19.05.16 07:10]


orang Umar bin Abi Salamah, yang sampai dewasa selalu terngiang dalam benaknya akan wasiat dan
nasehat Rasulullaah shallallaahu’alaihi wasallam*.
📚 _Maka demikianlah hendaknya seorang pendidik yang selalu menanamkan kepribadian yang baik,
bukan sekedar menyelesaikan target kurikulum, tanpa memperhatikan dampak dan pengaruh
kepada anak didiknya dikemudian hari_

📚 *Wallaahu a’lam bishawab*.

📚 _Ustadz Muhammad Na'im Hafidzhahullah_

Anda mungkin juga menyukai