Surat Perjanjian Kerja Mou
Surat Perjanjian Kerja Mou
PROFIL KELURAHAN
Wilayah Kelurahan Tanjung Marulak Hilir berada di Lintang Utara dan 980 111 – 980 211 Bujur Timur.
Kecamatan Rambutan, Kota Tebingtinggi. Secara Kelurahan Tanjung Marulak Hilir mempunyai luas
geografis letak Kelurahan Tanjung Marulak Hilir ini wilayah 65,31 ha.
tidak berbeda dengan letak geografis Kota Adapun batas administratif Kelurahan Tanjung
Tebingtinggi yakni berada diantara 30 901 – 30 211 Marulak Hilir sebagai berikut :
Kelurahan Tanjung Marulak Hilir memiliki letak yang strategis karena dapat
diakses melalui jalan besar/ jalan lintas sumatera, diantaranya Jalan Prof. HM. Yamin, SH, Jalan Soekarno Hatta,
maupun Jalan Taman Bahagia. Selain itu letaknya dekat dengan pusat pemerintahan kecamatan dan Kota
Tebingtinggi, yaitu sekitar 2 km. Dengan letak yang strategis tersebut Tanjung Marulak Hilir mempunyai peluang
untuk menjadi pusat aktifitas masyarakat Kota Tebingtinggi.
DEMOKRAFI
Jumlah penduduk usia produktir pada tahun Tujuannya untuk peningkatan kualitas hidup
2014 di lingkungan 4 (empat) sebesar 623 masyarakat miskin melalui penataan lingkungan
jiwa. Tercatat pada tahun 2014 di lingkungan permukiman yang teratur aman, dan sehat. Melalui
4 (empat) jumlah penduduk yang memiliki peningkatan kesadaran hidup bersih, sehat, dan
pekerjaan berjumlah 188 jiwa, sementara produktif, penataan lingkungan permukiman
penduduk yang tidak memiliki perkerjaan berbasis ruang, peningkatan sarana dan prasarana
(pengangguran) berjumlah 435 jiwa. Angka serta pelayanan untuk masyarakat miskin.
jumlah penduduk yang tidak memiliki
perkerjaan sangat tinggi dibanding yang Melalui program PLPBK pemberdayaan
memiliki perkerjaan (pengangguran). Untuk masyarakat dilakukan secara bertahap. Pertama
lebih jelas dapat dilihat pada TABEL berikut. dilakukan pendampingan awal yang berorientasi
utnuk
Struktur Penduduk Menurut Mata Pencaharian
Jenis Pekerjaan (KK)
Kawasan Prioritas
PNS Wiraswasta Buruh Bidan TNI/Polri Serabutan Pengangguran
Lingkungan 4 (empat) 10 20 23 1 4 130 435
Misi sebagai tindaklanjut dari visi yang disusun masyarakat II. Penghijauan
adalah: 1. Pembuatan Ruang Terbuka Hijau (RTH).
2. Penghijauan di pekarangan warga dengan penanaman
1. Membangun kesadaran mayarakat tentang kebersihan pohon-pohon perdu sebagai pendukung keindahan dan
lingkungan kenyamanan warga.
2. Meningkatkan penanganan persampahan, sanitasi dan 3. Pengadaan bibit tanaman.
air bersih 4. Pelatihan-pelatihan guna meningkatkan taraf hidup dan
3. Membanun budaya hidup sehat masyarakat kesehatan masyarakat di kawasan prioritas.
Memperbaiki keseimbangan lingkungan sehingga
tercipta lingkungan yang bersahabat dengan manusia
III. Sanitasi
dan menjadikan manusia sebagai subjek pembangunan.
4. Peningkatan kualitas lahan
5. Meningkatkan taraf pendidikan masyarakat 1. Untuk kawasan yang belum padat dan lahan masih tersedia,
6. Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat pembuangan limbah dapat dilakukan dengan septik tank
tunggal.
2. Untuk kawasan yang sudah padat, direncanakan sistem
RENCANA PENGEMBANGAN KEGIATAN pembuangan limbah dilakukan dengan menggunakan
EKONOMI septic tank komunal, mengingat dengan adanya septic tank
1. Pembinaan dan pelatihan serta pemberian tambahan tersebut, maka rumah-rumah yang tidak mempunyai
modal guna mendorong perkembangan ekonomi pekarangan yang luas tidak akan membuang kotorannya ke
masyarakat. saluran air terbuka yang mengakibatkan pencemaran.
2. Pelatihan tentang ilmu pemasaran, keunagan dan Sistem pembuangan limbah ini menggunakan perpipaan
menajemen yang baik guna menunjang industri rumah dari rumah-rumah ke septic tank komunal.
tangga yang ada di lingkungan IV.
3. Pengembangan kelembagaan formal seperti IV. Jaringan Jalan
pembinaan kader PKK, karang taruna, serta pembinaan 1. Pembangunan Jaringan Jalan Baru. Bertujuan untuk
kelembagaan informal seperti kelompok budidaya pengembangan kegiatan kawasan. Fungsinya untuk
jangkrik, cacing tanah, pengrajin batu gilingan, brus memancing perkembangan kegiatan kawasan.
(sikat), penjahit, pengrajin kue. 2. Peningkatan Kualitas Jalan Dasar peningkatan kualitas jalan
adalah fungsi jalan, dimana jalan dengan fungsi/hirarki
lebih tinggi diupayakan memiliki kualitas yang lebih baik.
RENCANA PENANGGULANGAN MASALAH Peningkatan kualitas jalan dilakukan dengan cara
SOSIAL memperlebar jaringan jalan,
mengaspal dan melengkapi dengan kelengkapan jalan serta
1. Rencana bedah rumah perlu dilakukan untuk bangunan rambu-rambu jalan.
yang terbengkalai berupa Rumah Tidak Layak Huni
(RTLH) agar terjadi keserasian terhadap lingkungan. V. Jaringan Drainase
2. Selain masalah infrastruktur, perubahan pandangan
hidup dan penilaian warga terhadap lingkungan hidup 1. Saluran drainase dapat berupa saluran terbuka dan saluran
tertutup.Untuk saluran terbuka dipakai pada saluran
serta tingkat partisifasi masyarakat dalam menjaga
drainase pada jalan lingkungan, sedangkan saluran drainase
lingkungan perlu mendapatr perhatian. Pembangunan
yang terdapat disepanjang jalan utama
fisik tentunya harus mendukung pertumbuhan ekonomi
menggunakan sistem tertutup.
warga.
3. Meningkatkan pendidikan masyarakat putus sekolah. 2. Pada saluran tertutup, tiap perubahan arah arus dilengkapi
4. Penyuluhan bahaya narkoba dan penyakit menular. dengan bak kontrol, sedangkan pada saluran yang lurus, bak
kontrol diletakkan tiap 50 m.
GAMBAR RENCANA PELAKSANAAN DAN PENGEMBANGAN
PEMASANGAN HYDRANT
(ANTISIPASI KEBAKARAN )
Penyediaan hydrant kebakaran untuk daerah perumahan , jarak antara kran maksimum 200 m. Perencanaan hydrant
kebakaran mengacu pada SNI 03-1745-1989 tentang tata cara pemasangan sistim hydrant untuk pencegahan bahaya
kebakaran pada banguna , rumah dan gedung.
UPAYA PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN NARKOBA
1. Menanamkan pondasi dan landasan yang kuat dalam diri anak sejak usia dini, yaitu pendidikan agama yang
dilakukan oleh orang tua kepada anak-anaknya dalam lingkungan keluarga.
2. Menciptakan suasanya keluarga yang hangat, harmonis, terbuka, penuh perhatian dan kasih sayang. Untuk
mencapai hal ini, orang tua sejak dini perlu membangun ikatan hubungan orang tua-anak yang kuat disertai
dengan komunikasi yang lancar dan saling pengertian. Hindari konflik yang tajam dan tak terselesaikan
antara suami-istri, anak-orang tua agar anak merasa nyaman dan menganggap keluarga adalah “rumahnya”,
tempat baginya untuk selalu kembali dalam keadaan apapun, bukan mencari pelarian ke tempat lain.
3. Menanamkan pentingnya selalu memegang nilai-nilai kebenaran dalam kehidupan. Ajarkan dan contohkan
selalu teladan yang baik kepada anak.
4. Anak-anak diberikan pengetahuan sedini mungkin tentang narkoba, jenis, dan dampak negatifnya.
5. Sosialisasi penanggulangan bahaya narkoba dan penyakit menular HIV khususnya kepada generasi muda.