2 MERKURI
Merkuri (Hg) merupakan obat penting selama pol barabad-abad, yaitu sebagai
diuretik, antibakteri, pu antiseptik, salep ku'lit, dan laksan. Sekarang ini obat ka
yang lebih efektif dan spesifik telah menggantikanbal Hg, sehingga keracunan
merkuri dari obat ber- ma kurang, namun keracunan merkuri dari pencemar da an
lingkungan semakin menonjol. Kadar merkuri di udara, tanah dan air telah
meningkat karena: rin (1) penggunaan bahan bakar fosil yang mengandung nya
merkuri dalam jumlah besar, dan (2) meningkatnya pengguanaan merkuri di
bidang industri dan pertanian. Selama berbulan-bulan, bahkan bertahun - tahun
epidemi keracunan merkuri pada hewan dan dan manusia telah salah didiagnosis.
Sebab keterlambatan diagnosis yang tragis ini antara lain karena ada onset yang
lambat, tanda klinis dini yang tidak gan jelas, dan profesi kedokteran tidak
mengenal ektif penyakit tersebut.
Ada tiga bentuk utama Hg yang harus dibeda- haya kan yaitu uap Hg (unsur
Hg), garam Hg, dan Hg ginya organik. Unsur Hg ialah Hg anorganik yang paling
atian mudah menguap. Pajanan manusia terhadap uap bisa Hg sudah lama dikenal
dan sebagian besar dise- ahan babkan oleh jenis pekerjaan seseorang. Pajanan
istern kronis Hg dalam udara ialah akibat kontaminasi anak yang tidak sengaja
dalam ruangan berventilasi ngan buruk, misalnya dalam leboratorium penelitiarn.
demi-
Garam Hg terdapat dalam bentuk garam mono- dapat valen (Hg 2Clh) dan
divalen (HgCl2). HgCh (sublimat) dan yang dahulu diindikasi sebagai obat cacing,
masih terdapat dalam sejumlah krim kulit sebagai anti- untuk septik. Garam Hg
merupakan iritan dan racun yang engan Sangat kuat dari logam tersebut. Hg
(NO2)2 merupa- ngan kan bahaya umum dalam industri topi laken lebih ecara dari
400 tahun silam. Kelainan neurologis dan tingkah laku terjadi akibat pajanan
ditempat kerja arus tersebut. HgCl2, yang pemah digunakan sebagai atkan
antiseptik juga digunakan untuk tujuan bunuh diri.
Garam merkuri masih digunakan dalam industri, dan limbah industri ke sungai
telah mencemari bersifat lingkungan hidup. Merkuri anorganik di industri akan
digunakan untuk memproduksi kloralkali dan alat dari elektronik; juga untuk
pembuatan plastik, fungisida, germisida dan tanaman formula amalgam dalam ba
da ti kedokteran gigi.
FARMAKOKINETIK
Unsur merkuri. Unsur merkuri tidak toksik bila termakan karena absorpsi
dari saluran cerna sangat rendah dan Hg dalam bentuk ini tidak bereaksi dengan
molekul penting secara biologis. Uap merkuri yang terhirup ciserap seluruhnya
oleh paru dan dicksidasi menjadi kation merkuri divalen oleh kataiase dalam
eritrosit. Disposisi uap merkuri sama dengan garam Hg teiapi karena uap merkuri
lebih cepat melintasi membran maka sejumlah besar uap merkuri telah memasuki
otak sebelum um dioksidasi sehingga toksisitasnya terhadap SSP lebih besar
daripada bentuk divalennya.
TOKSISITAS
Unsur Merkuri. Pajanan akut terhadap uap merkuri bisa menyebabkan gejala
dalam beberapa jam berupa rasa lemah, menggigil, rasa logam, mual, muntah,
diare, batuk dan sesak napas. Toksisitas paru bisa berkembang menjadi pneumonia
interstisial disertai gangguan fungsi paru berat. Penyembuhan umumnya sempuma
tetapi fibrosis interstisial resi- dual dapat terjadi. Pajanan kronis terhadap uap
merkuri menyebabkan toksisitas yang timbul lambat terutama gejala neurologis
yang disebut sindrom vegetatif astenik. Sindrom ini terdiri dari gejala neurastenik
ditambah tiga atau lebih gejala berikut: peningkatan ambilan yodium radioaktif
oleh kelenjar tiroid, takikardia, nadi labil, gingivitis, dermografia dan peningkatan
merkuri dalam urin. Pajanan yang terus-menerus menimbulkan tremor dan
perubahan psikologis misalnya depresi, iritabilitas, rasa malu berlebihan,
insomnia, emosi labil, pelupa, bingung dan gangguan vasomotor (perspirasi
berlebihan dan kemerahan di wajah) keseluruhan gejala ini disebut eretism. Ciri
umum intoksikasi uap merkuri ialah hipersalivasi dan gingivitis. Trfas gejala yaitu
eksi- S tabilitas yang meningkat, tremor dan gingivitis me rupakan menifestasi
utama pajanan uap merkuri pada industri topi bulu laken yang menggunakan Hg-
nitrit. Penah dilaporkan disfungsi ginjal karena pajanan kronis terhadap uap
merkuri.
Pengukuran kadar merkuri dalam darah harus dilakukan secapat mungkin setelah
adanya kete racunan logam tersebut.