Kemudian, soal keputusan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KKSK)–saat itu diketuai
Menkeu Sri Mulyani–dalam menangani Bank Century, tidak didasari data yang lengkap.
Pada saat penyerahan Bank Century, 21 November 2008, belum dibentuk berdasar UU.
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) juga diduga melakukan rekayasa peraturan agar Bank
Century mendapat tambahan dana. Beberapa hal kemudian terungkap pula, saat Bank
Century dalam pengawasan khusus, ada penarikan dana sebesar Rp 938 miliar yang tentu
saja, menurut BPK, melanggar peraturan BI. Pendek kata, terungkap beberapa praktik
perbankan yang tidak sehat.
ANALISIS
No Tanggal Keterangan
Dugaan korupsi Bank Century merupakan kasus yang terjadi di periode pertama
pemerintahan SBY, tepatnya pada 2008. Upaya menyelamatkan Century dengan dalih bank
gagal dan berdampak sistemik kala itu justru dinilai melahirkan kerugian negara yang
mencapai Rp7,4 triliun.. Kasus Bank Century memunculkan dugaan bahwa sebagian dana
talangan tadi mengalir ke sejumlah pejabat politik dan tim sukses Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono (SBY) dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2009. Bahkan ada organisasi
kemasyarakatan (ormas) yang menyebut nama sejumlah tokoh yang menerima sejumlah uang
secara terang-terangan..Dalam laporan BPK ketika itu menunjukkan beberapa pelanggaran
yang dilakukan Bank Century sebelum diambil alih. BPK mengungkap sembilan temuan
pelanggaran yang terjadi. Bank Indonesia (BI) saat itu dipimpin oleh Boediono–sekarang
wapres–dianggap tidak tegas pada pelanggaran Bank Century yang terjadi dalam kurun
waktu 2005-2008.BI, diduga mengubah persyaratan CAR. Dengan maksud, Bank Century
bisa mendapatkan Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP).
Saran saya dalam menghadapi kasus bank Cemtury adalah perlunnya kerjasama dengan baik
antara pemerrintah, DPR-RI dan Bank Indonesia. Pemerintah harus bertanggung jawab
kepada nasabah Bank Century agar bisa uangnyya dicairkan. Harusnya ada trasparansi public
dalam menyelesaikan kasus Bank century sehingga tidak terjadi korupsi. Dan audit investasi
BPK harus dilakukan dengan tuntas dan dibantu oleh Polri, kejaksaan, Pemerintah Bank
Indonesia. Kemudian Bank Indonesia harus lebih ketat lagi dalam memberi izin Pembuatan
Bank, agar tidak ada lagi Bank-bank tidak sehat yang kemudian merugikan banyak nasabah.
Jika hal itu terus terjadi, bukan tidak mungkin suatu saat masyarakat tidak percaya lagi
dengan bank, karena mereka berasumsi jika menyimpan uang mereka dibank mereka akan
rugi karena uangnya yang mereka simpan tidak dapat ditarik kembali.
Selanjut kurangya kontrol pengawasan akan memperparah bangsa kita menjadi
bangsa yang korup apabila tidak dari sekarang dibenahi. Artinya, kontrol pengawasan baik itu
dari aparat-aparat yang berwanang misalnya KPK, Kepolisian maupun Kejaksaan harus lebih
dioptimalkan. Dan yang lebih penting lagi kontrol pengawasan yang dilakukan oleh
masyarakat, ketika mengetahui ada tindak korupsi segera laporkan.
Pengembalian aset Bank Century semoga dapat menyelamatkan uang negara sebesar 6, 7
Trilyun, namun proses hukum tindak pidana kriminal ini harus tetap jalan terus. Jangan
kemudian yang terjadi adalah semacam barter politik, ekonomi, dan hukum (bargaining of
power) antara banyak pihak yang terlibat dengan kasus tersebut. Jika saja tidak ada kejahatan
kriminal Bank Century dan kebijakan yang salah kaprah dari pemerintah, maka dana 6,7
Trilyun tersebut dapat digunakan untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat, tentu ini akan
lebih bermanfaat bagi bangsa ini.
Sumber:
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20180422152639-32-292643/sentilan-sby-dan-
polemik-kasus-century( dikutip 6 Maret 2019)
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/11/29/055000126/cerita-boediono-tentang-
penyelamatan-bank-century( dikutip 6 Maret 2019)