penerapan sistem pemastian mutu yang memuaskan dan pembuatan obat yang
baik dan benar. Oleh karena itu industri farmasi bertanggung jawab untuk
bidangnya masing-masing.
a. Kepala Bagian Produksi (Kabag Prod) yang terdiri dari: unit Tablet, unit
b. Kepala Gudang Pusat Farmasi (Kagupusfi) yang terdiri dari: unit Gutrans,
terdiri dari: unit Uji Coba, unit Litbang, dan unit Diklat.
Obat-obatan yang telah diproduksi oleh Lafiau hingga saat ini antara lain
sebagai berikut:
Kaplet Afostan, kaplet Neurogesik, tablet Antalgin 500 mg, tablet Antiflu,
Auripirin 200 mg, tablet Dexamethason 0,5 mg, Magtasid AU 400 mg,
Plus, tablet Vitamin C, tablet Prednison, tablet Vitonic plus, tablet Captopril,
tablet Ketoprofen,
3. Kapsul antibiotik
4. Sediaan khusus
5. Sedian cair
Sefadroksil.
setiap tahun anggaran oleh Diskesau dan pusat kesehatan TNI (Puskes).
Angkatan Udara (Disadaau ) dengan sistem tender yang diikuti oleh rekanan yang
tersebut.
kesehatan yang ada di Lafiau. Gupusfi dipimpin oleh kepala gudang yang
tugasnya bertanggung jawab kepada Kalafiau. Kepala gudang dibantu oleh unit
gudang transit, unit gudang obat jadi dan bahan baku, unit gudang peralatan
kesehatan dan unit gudang penyaluran. Bangunan gudang terdiri dari empat unit
gedung.
(karantina) menandakan bahwa obat jadi atau bahan baku tersebut masih dalam
Obat jadi atau bahan baku yang telah diberi label hijau (diluluskan)
menandakan bahwa barang tersebut sudah boleh disimpan pada tempatnya yaitu
gudang bahan baku, bahan jadi dan embalage, sementara untuk label merah
maka harus segera disimpan dalam gudang bahan baku, obat jadi dan embalage
yang sudah dilengkapi dengan alat pengatur suhu dan kelembaban udara. Setelah
acara oleh panitia penerima barang, maka barang dipindahkan ke gudang bahan
baku, obat jadi dan embalage. Barang yang masuk disusun berdasarkan fungsi
terapi atau farmakologi. Jumlahnya dicatat dalam kartu stok barang yang terdapat
di masing-masing gudang.
(FEFO).
kategori peralatan kesehatan adalah barang, instrumen atau alat yang digunakan
pencegahan penyakit, kelainan badan atau gejala yang terjadi pada manusia dan
dilakukan di Gulur setelah ada SPL (Surat Perintah Logistik) dari Kadiskesau
barang yang dibutuhkan oleh Satker. Bentuk 40400 haruslah dipisahkan untuk
setiap Satker dan dibuat rangkap delapan untuk arsip Gupalkes, arsip
bersama dengan bekkes dengan rincian yaitu setelah ditanda tangani penerima 1
menggunakan jasa angkutan darat sedangkan untuk Satker di luar Pulau Jawa
pengirimannya menggunakan armada udara milik TNI AU. SPL (Surat Perintah
Logistik) mempunyai 2 jenis yaitu Log A untuk obat-obatan dan Log B untuk
peralatan kesehatan.
1. Material Kesehatan diturunkan dari rak penyimpanan dan dicek sesuai bentuk
kodefikasinya.
dan disegel, kemudian dimasukkan dalam dus ditutup dan dilakban. Material
1. Rutin
gudang. Penyaluran barang dari gudang penyaluran menggunakan jalur darat dan
udara. Penyaluran dilakukan pada semester I pada bulan Januari dan semester II
2. Non rutin
mendadak, diluar SPL seperti bencana alam, bakti sosial dan operasi militer.
Pengeluaran non rutin dilakukan sama dengan pengeluaran rutin tetapi dapat
dilakukan juga dengan menggunakan bon sementara yang disetujui oleh Kalafiau
kaplet baik beta laktam maupun non beta laktam. Kegiatan produksi tablet yang
pengembang dalam. Sebelum digranulasi, diperiksa dulu oleh unit uji coba untuk
proses granulasi basah dikeringkan, dilakukan pengujian kadar air oleh unit uji
coba. Granul yang lulus pemeriksaan dicampur dengan pengembang luar dan
dicetak menjadi tablet dan mengalami proses “coating” untuk tablet salut
sebelum dikemas. Setelah proses pencetakan tablet diperiksa yaitu bentuk, warna,
Metode yang banyak dipakai untuk produksi tablet non beta laktam adalah
granulasi basah, selain itu metode cetak langsung juga dilakukan. Untuk produksi
tablet beta laktam metode yang dipakai adalah granulasi kering dan cetak
langsung.
berasal dari sumur artesis. Dalam mencukupi kebutuhan aqua DM untuk proses
Air disaring terlebih dahulu dan dialirkan ke Multi Sorb yang merupakan
dialirkan ke penukar ion positif dan penukar ion negatif. Setelah itu air dididihkan
Aqua DM berasal dari air bersih yang diproses lebih lanjut dengan
menggunakan resin penukar ion. Air yang telah diolah harus jernih, tidak berbau,
tidak berasa dan tidak berwarna serta pH sekitar 6-7 dan bebas mineral. Air yang
telah diolah selanjutnya dididihkan jika langsung dipakai dalam proses produksi.
dimasukkan ke dalam kantong plastik disertai brosur dan dikemas dalam kotak
2. Salep/ krim
Salep/ krim dikemas dalam tube, kemudian tube yang telah diberi nomor
3. Sirup
semua jenis obat yang telah dikemas baik berupa tablet, kapsul, salep dan sirup
Sampel pertinggal yang disimpan adalah obat jadi yang telah dikemas.
Sampel disimpan lengkap dengan etiket yang memuat nama sampel, nomor bets,
tanggal pembuatan dan tanggal kadaluarsa. Sampel disimpan selama lima tahun
dan jika ada keluhan dari konsumen, maka dilakukan pengujian terhadap sampel
untuk personil Lafiau atau mahasiswa yang sedang Praktek Kerja Profesi
Apoteker di Lafiau.
ruang penyimpanan bahan baku dan peralatan gelas, ruang contoh pertinggal,
ruang timbang, ruang analisis, ruang reagensia, ruang instrumen dan laboratorium
menjaga kelembaban dan penghisap udara, serta meja yang dilapisi porselen agar
pengujian yang dilengkapi dengan alat sokhlet, alat penentu titik leleh, oven,
autoklaf, alat pengukur waktu hancur, alat pengukur kekerasan tablet yang
dilengkapi dengan meja yang menyatu dengan rak tempat penyimpanan pereaksi
mulai bahan baku diterima sampai obat jadi yang siap untuk didistribusikan.
berupa debu-debu yang tersebar di daerah produksi maupun limbah cair dari
pencucian peralatan.
untuk debu-debu yang berserakan pada peralatan dan lantai. Pengolahan limbah
padat untuk yang berbahaya ditampung dan dikirim ke instansi yang memiliki
incenerator, sedangkan untuk yang tidak berbahaya dibakar dan ditanam di dalam
pengendapan dan aerasi di dalam beberapa kolam yang saling berhubungan satu
Proses pengolahan limbah beta laktam dan non beta laktam yaitu:
1. Limbah dari produksi obat beta laktam dialirkan ke bak pertama, kemudian
ditambahkan asam/ basa kuat untuk memecah cincin beta laktam dan air
diendapkan.
dialirkan ke bak ketiga. Limbah dari produksi obat non beta laktam masuk ke
(pH=7, namun jika terlalu asam ditambahkan NaOH dan jika terlalu basa
3. Limbah dari bak ketiga dialirkan ke bak keempat untuk proses pengendapan
kedua.
4. Cairan dari limbah bak keempat dialirkan ke bak kelima dimana terjadi proses
Demand (COD) dari limbah tersebut. Air bak kemudian diuji di laboratorium
untuk penentuan nilai BOD, COD dan TSS. Persyaratan kualitas limbah yang
diperbolehkan untuk dibuang ke lingkungan: COD <100 mg/l, BOD <75 mg/l,
5. Limbah dari bak kelima dialirkan ke bak keenam yang merupakan bak
kontrol. Sebagai kontrol digunakan ikan mas sebagai bio indicator, apabila air
umum. Denah bak pengolahan air bak dapat dilihat pada bagian lampiran.
PEMBAHASAN
farmasi, Lafiau mempunyai tugas utama yaitu melaksanakan produksi obat jadi,
pelayanan kesehatan bagi seluruh anggota TNI AU dan keluarganya. Ditinjau dari
sisi manajemennya, Lafiau bukan lembaga yang didirikan untuk bisnis atau
Struktur organisasi Lafiau dibagi dalam tiga eselon, yaitu eselon pemimpin
yang dijabat oleh Kalafiau, eselon pembantu yang dijabat oleh Sesla, serta eselon
dilakukan oleh Disadaau dari pusat dan bukan oleh Lafiau sendiri sehingga pihak
Lafiau tidak bisa menentukan kualitas bahan dan tidak berwenang memilih sendiri
bahan yang diperlukan. Pihak Lafiau hanya bisa meminta bahan baku dan
pihak Disadaau yang berwenang menentukan kualitas pilihan bahan dan merk dari
produsen pengirim bahan. Jika barang kebutuhan sudah diterima pihak Lafiau,
maka pihak Lafiau akan mengadakan pengawasan mutu untuk bahan baku yang
telah diterima untuk nantinya dapat diputuskan bahwa bahan tersebut akan
diterima atau ditolak, biasanya pengawasan mutu tersebut dilakukan oleh bagian
ujibang, bagian produksi dan juga bagian gudang melalui wakil-wakilnya yang
farmasi hasil produksi Lafiau, sediaan obat jadi yang dibeli dari industri lain dan
1. Personalia
mental dan fisik yang baik merupakan modal terpenting yang dimiliki oleh Lafiau.
Salah satu cara untuk menjaga kesehatan pegawai adalah melalui kegiatan
olahraga yang dilaksanakan dua kali dalam seminggu yaitu pada hari Selasa dan
Jumat.
Secara umum, Lafiau memiliki sumber daya manusia berkualitas yang dapat
mendukung tugas dan fungsi Lafiau dimana jumlah personil yang dimiliki
Hal penting dalam penataan organisasi perusahaan farmasi adalah bahwa bagian
produksi, pengawasan mutu dan pemastian mutu harus dipimpin oleh Apoteker
yang berbeda. Di Lafiau hal ini sudah diterapkan dimana pada Bagian Produksi
dan bangunan untuk administrasi. Lafiau memiliki tiga bangunan utama produksi
yang terpisah satu sama lain dan sesuai dengan CPOB. Bangunan tersebut
digunakan untuk produksi obat golongan beta laktam, non beta laktam dan
alergi, resistensi dan mencegah kontaminasi silang. Ruangan produksi baik beta
laktam maupun non beta laktam terbagi menjadi dua kelas yaitu black area dan
grey area. Sedangkan untuk ruangan produksi sefalosporin terbagi menjadi tiga
kelas yaitu black area, grey area dan white area tetapi ruang produksi
sefalosporin baru digunakan untuk produksi obat dalam bentuk sediaan kaplet,
injeksi.
Lafiau.
Ruang kerja dibuat teratur dan logis sedemikian rupa sehingga menunjang
kelancaran dan mempermudah dalam bekerja serta lalu lintas barang dan personil.
Bagian dalam ruang produksi Lafiau baik dinding, langit-langit maupun lantai
dibuat licin, kedap air, tidak retak, tanpa sudut dan tertutup rapat untuk mencegah
pencemaran dari ruang atas. Hal ini ditujukan untuk mempermudah pembersihan.
Lantai bagian produksi dilapisi dengan epoksi sehingga lebih tahan goresan, tidak
mudah terkelupas dan mudah dibersihkan. Lantai dan dinding ruang produksi
dengan adanya pengendalian udara melalui sistem AHU (Air Handling Unit),
dalam pakaian kerjanya sehingga proses kerja tidak terganggu. Di samping faktor
kenyamanan, faktor lain yang terpenting adalah diharapkan pengaturan suhu dan
itu.
produksi tablet beta laktam dan non beta laktam, tekanan udara pada koridor
dibuat lebih besar dibandingkan ruang produksi. Hal ini bertujuan untuk
mencegah agar partikel atau debu dari ruang produksi tidak keluar dan langsung
dapat dibersihkan dengan dust collector. Untuk ruang produksi sirup tekanan
ruangan dibuat besar untuk mencegah partikel atau debu dari luar mencemari
AC serta dengan adanya ruang antara yang dirancang untuk membatasi ruangan
dilengkapi dengan peralatan yang sesuai untuk uji secara fisika, kimia dan
proses pembersihan. Prosedur kerja setiap instrumen atau alat diletakkan di dekat
alat yang bersangkutan. Reagen yang digunakan tersusun rapi dan teratur disertai
bets dan jumlah yang diuji, nama petugas penguji, metode analisa, peralatan,
perhitungan dan rumus, pernyataan syarat spesifikasi dan tanda tangan penguji.
pengujian ulang apabila terjadi komplain pada obat yang telah beredar.
dijaga kondisinya. Gudang sebaiknya kering, tidak lembab, bebas hama dan
Gudang di Lafiau memanfaatkan exhaust fan untuk menjaga aliran udara dalam
gudang. Untuk mencegah masuknya hama dan serangga yang dapat menyebabkan
rusaknya material yang disimpan, gudang Lafiau dilengkapi dengan pest control
(ultrasonic).
3. Peralatan
dalamnya. Setiap alat disimpan pada ruangan yang terpisah dan tertutup
dilengkapi dengan alat penghisap debu. Hal ini untuk menghindari adanya
kontaminasi silang antar bahan di daerah yang sama. Peralatan dirawat menurut
jadwal yang tepat sesuai protap yang ada. Peralatan juga dilengkapi dengan label
yang menunjukkan alat tersebut siap atau tidak digunakan. Di setiap alat mesin
diberi kode tertentu dan terdapat protap penggunaan yang akan memudahkan
pemakaian peralatan.
Lafiau sudah menerapkan prosedur sanitasi dan higiene ini dengan baik.
penutup kepala, masker, alas kaki dan sarung tangan. Selain itu, protap mengenai
higiene sebelum masuk ruang produksi sudah ada dan terdokumentasi. Bangunan
produksi juga dilengkapi dengan toilet, locker yang berfungsi untuk menyimpan
seminggu sekali setiap hari Rabu melalui program kurve yang dilakukan oleh
semua personilnya. Selain itu setiap selesai produksi satu macam obat dilakukan
padat dan limbah cair. Pengolahan limbah padat untuk yang berbahaya ditampung
dan dikirim ke instansi yang memiliki Incenerator dan yang tidak berbahaya
dibakar dan ditanam di dalam tanah, sedangkan untuk limbah cair terbagi menjadi
dua yaitu limbah beta laktam dan non beta laktam. Pengolahan limbah cair
Bak I: Untuk menampung limbah produksi beta laktam dan limbah dari
dengan air.
dari bak I .
Bak III: Sebagai tempat pencampuran antara cairan dari bak II dengan limbah
diharapkan 6-9.
Bak IV: Terjadi proses pengendapan cairan yang mengalir dari bak III.
limbah di bak V serta dilakukan pemeriksaan pH, BOD, COD dan TSS
pada limbah.
Bak VI: Untuk menampung cairan dari bak V, dimana dilengkapi dengan ikan
mas sebagai bio indicator. Apabila ikan-ikan di bak VI tidak mati maka
Untuk penanganan endapan yang terdapat di dalam bak tiap akhir periode
5. Produksi
telah ditetapkan dan menjamin obat jadi yang dihasilkan memenuhi spesifikasi
yang ditentukan. Untuk itu selalu dilakukan validasi terhadap bahan, prosedur,
melaksanakan produksi, sehingga jenis dan jumlah obat jadi yang akan diproduksi
diserahkan kepada Lafiau. Hasil produksi disimpan di gudang obat jadi dengan
sistem 9 digit. Selain memproduksi obat jadi, Lafiau juga memproduksi air
6. Pengawasan Mutu
Pengawasan mutu di Lafiau dilakukan oleh bagian uji coba yang berada di
bawah bagian pengujian dan pengembangan. Bagian pengendalian mutu ini juga
memiliki tugas melakukan pengawasan terhadap mutu obat yang dimulai dari
sampel pertinggal. Pengambilan contoh untuk uji dilakukan dengan metode yang
persyaratan CPOB yang dapat mewakili seluruh bahan atau produk yang
digunakan.
Dalam setiap bets produksi diambil contoh pertinggal yang akan disimpan
pada suhu kamar dan diuji tiap tiga bulan tahun pertama dan setiap tahun pada
dapat sewaktu-waktu diuji jika ada laporan atau klaim dari satker-satker. Contoh
dimusnahkan dengan cara dibakar atau ditanam sesuai dengan sifat obat tersebut.
7. Inspeksi Diri
aspek produksi dan pengendalian mutu selalu memenuhi CPOB. Inspeksi diri
dilakukan dengan dasar seluruh tata kerja dari segi yang mungkin dapat
berpengaruh pada jaminan mutu perlu ditinjau kembali secara jujur dan objektif
bahwa setiap langkah dalam pembuatan obat dilakukan secara benar dan seksama.
bagian produksi, pengawasan mutu dan teknik. Tugas yang harus dilakukan oleh
tim inspeksi diri adalah membuat Daftar Periksa Inspeksi Diri yaitu daftar yang
memutuskan hasil inspeksi, membuat laporan hasil inspeksi dan memonitor tindak
lanjut terhadap bagian kerja yang harus dilakukan perbaikan. Tim inspeksi diri di
serta penyusunan Daftar Periksa Inspeksi Diri. Inspeksi diri ini dilakukan minimal
Obat Kembalian
Keluhan dari konsumen ditangani oleh bagian uji coba dengan menelusuri
dokumen dan prosedur yang ada serta melakukan uji ulang pada sampel
pertinggal sesuai dengan nomor betsnya. Apabila obat tersebut tidak memenuhi
Sedangkan untuk obat kembalian karena rusak, bagian uji coba akan
a. Obat kembalian yang tidak memerlukan proses produksi ulang dan hanya
direproduksi ulang.
Obat yang tidak dapat dilakukan proses produksi ulang akan dimusnahkan
9. Dokumentasi
manajemen yang meliputi spesifikasi, prosedur, metode dan instruksi catatan dan
batch record produk yang bersangkutan. Sistem dokumentasi ini digunakan pula
dan personalia.
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
masing-masing bagian.
penggunaan Aquademineralisata.