Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kesehatan merupakan salah satu unsur yang harus dapat diwujudkan melalui
pembangunan yang berkesinambungan. Pembangunan kesehatan merupakan salah satu
upaya pembanguanan nasional diaragkan guna tercapainya kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang optimal ( Depkes, 1992)
Berdasarkan UU No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan, salah satu unsur kesehatan
adlah sarana kesehatan. Sarana kesehatan meliputi balai pengobatan , PUSKESMAS,
Rumah Sakit, dan sarana kesehatan lainnya.
Rumah sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan yang mempunyai misi untuk
memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh seluruh lapisan
masyarakat, juga sebagai tempat pendidikam dan pelatihan tenaga kesehatan serta tempat
penelitian dan pengembangan kesehatan. Pelayanan kesehatan yang diselenggarakan di
Rumah Sakit meliputi pelayanan medis, penunjang medis, dan keperawatan. Salah satu
pelaynan medis adalah pelayanan kefarmasian ( Muninjaya, 2004)
Pelayanan kefarmasian merupakan suatu pelayanan langsung dan bertanggung
jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud untuk
meningkatkan mutu kehidupan pasien. Pelayanan kefarmasian di rumah sakit meliputi
pengelolaan sediaan farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
yang bermutu dan terjangkau bagi semua lapisan masyarakat dan pelayanan farmasi
klinik. Dalam penyelenggaraan pelayanan kefarmasian di rumah sakit dapat dibentuk
satelit farmasi sesuai dengan kebutuhan yang merupakan bagian dari Instalasi Farmasi
Rumah Sakit (Permenkes, 2016).
Pelayanan Instalasi Farmasi Rumah Sakit meliputi semua unit yang terdapat di
Rumah Sakit, salah satunya adalah unit rawat jalan. Unit farmasi rawat jalan merupakan
salah satu bagian dari instalasi farmasi yang melayani pelayanan kefarmasian untuk
pasien-pasien rawat jalan. Pada unit rawat jalan tingkat kepatuhan dalam mengkonsumsi
obat tidak bisa dikontrol dan juga sebagian kecil terdapat kesalah pahaman. Disamping
obat-obat yang ditulis pada resep, ada kemungkinan pasien juga menggunakan obat lain
yang dibeli dari apotek luar, toko obat, atau didapat dari keluarganya sehingga dalam
pelayanan kefarmasian di rawat jalan dilakukan pelayanan farmasi klinik yang meliputi
pengkajian dan pelayanan Resep, penelusuran riwayat penggunaan Obat, rekonsiliasi
Obat, Pelayanan Informasi Obat (PIO), dan Konseling. Pengelolaan instalasi farmasi
rumah sakit bisa meningkatkan pendapatan rumah sakit, bila dikelola dengan baik
dengan adanya kesadaran dari semua pihak baik manajemen rumah sakit dan tim farmasi
akan pentingnya mengambil peluang yang ada, salah satunya adalah pengelolaan resep
dari pasien rawat jalan (Rossignol, 2005).
Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto mer upakan
RSUD kelas B Pendidikan milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang berada di kota
Purwokerto sehingga Rumah Sakit menerima pasien / rujukan dari berbagai daerah di
Jawa Tengah. Dalam pelayanan di IFRS satelit rawat jalan perhari menerima lebih dari
500 resep bahkan dapat mencapai lebih dari 1000 resep per hari.
Berdasarkan uraian diatas maka Instalasi Farmasi Rumah Sakit RSUD Prof. Dr.
Margono Soekarjo harus memiliki standar pelayanan dan sistem distribusi obat yang baik
agar pasien mendapatkan obat sesuai resep dokter secara tepat dan cepat sehingga pasien
segera mendapatkan terapi yang dibutuhkan serta berpengaruhi terhadap tingkat
kepuasan pasien terhadap pelayanan rumah sakit
B. TUJUAN
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah agar mahasiswa mengetahui dan
memahami bagaimana alur pelayanan dan sistem disribusi di satelit farmasi rawat jalan
di RSUD Prof. DR. Margono Soekarjo, Purwokerto
C. MANFAAT
1. Mahasiswa dapat membandingkan teori dengan praktek di lapangan tentang alur
pelayanan dan sistem distribusi Instalasi Farmasi Rawat Jalan RSUD. Prof. Dr.
Margono Soekarjo Purwokerto.
2. Menambah keterampilan dan pengetahuan mahasiswa dalam melakukan
compounding dan dispensing obat sampai pemberian informasi obat kepada pasien di
Instalasi Farmasi Rawat Jalan RSUD. Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto
DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang RI No. 23 Tahun 1992 Tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit Umum

Rossignol, E. N. (2005). Increasing Hospital pharmacy revenue. Edward W. McCready


Memorial Hospital 201 Hall Highway
Menteri Kesehatan. 2016. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 72 Tahun
2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Rumah Sakit.
Muninjaya, Gde., A.A. 2011. Manajemen Mutu Pelayanana Kesehatan. Jakarta : EGC.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
129/Menkes/SK/II/2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal
Rumah Sakit
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2016
Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Rumah Sakit
Rossignol, E. N. (2005). Increasing Hospital pharmacy revenue. Edward W.
McCready Memorial Hospital 201 Hall Highway

Anda mungkin juga menyukai