Abstrak
Telah dilakukan penelitian tentang kegunaan zeolit alam yang dimodifikasi untuk penyerap anion dengan
tujuan untuk mempelajari altematif lain penggunaan zeolit selain sebagai penukar kation. Zeolit alam terlebih
dahulu dimodifikasi dengan cara mencuci dengan asam dan dipanaskan, kemudian direndam di dalam larutan
NXLNOa dan dikalsinasi pada suhu 550 °C, zeolit ini siap digunakan sebagai penyerap anion ( Cl", NCÿ',
NO3' dan CN~). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Cl', NO2', NO3' dan
CN" yang terserap masing-masing adalah 75 %, 78%, 77 % dan 81 %. Kesimpulan dari penelitian ini
adalah zeolit hasil modifikasi dapat digunakan untuk penyerap anion.
(Kata kunci:ZeolU termodifikasi dan penyerap anion)
PENDAHULUAN
Zeotit adalah sumber mineral yang dikelitingi oleh air. Bentuk kristal zeolit relatif
banyak teikandung di bumi Indonesia yang tcratur dengan rongga yang sating
pemanfaatannya fcelum optimal. Menurut berhubungan ke segala arah menyebabkan
Hamdan (1992) zeotit didefinisikan sebagai permukaan zeotit menjadi sangat hias
hidrat alumina-silika yang mempunyai sehingga baik bfla digunakan sebagai adsorbcn
struktur kerangka tiga dimensi. Struktur zeolit (penyerap). (1) Zcotit alam mengandung
dibentuk oleh tetrahedral alumina (A104 ) dan kation logam alkali dan alkali tanah dimana
silika (Si04 ) dengan rongga yang didalamnya kation-kation tcrsebut dapat digantikan oleh
terisi oleh ion-ion logam alkali/alkati tanah dan kation lain melalui pertukaran kation, proses
ini sudah umum digunakan luituk mengurangi didasarkan pada sifat mineral yang udah
kandungan logam berat di perairan. Melalui rnengembang bila dipanaskan. (2)
perlakuan tertentu zeolit alam dapat dimbah
Rumus umum dari zeoBt adalah
menjadi zeolit yang bermuatan positil' di
permukaannya dan pusat-pusat positif ini Mx/n { (A102x (Si02)y } ZH20
diharapkan dapat menyerap anion, mengingat dimana M adalah kation dengan muatan n
banyak sekali anion terdapat di dalam air yang menetralkan muatan kerangkanya dan
limbah industri seperti industri bahan peledak. dapat digantikan oleh kation lain melalui proses
pupuk dan insektisida schingga perlu adanya pertukaran kation dan z adalah jumlah
suatu cara untuk mengurangi pcnccmaran molekul air yang terhidrat. Rumus tersebut
lingkungan yang disebabkan oleh anion-anion. menunjukkan stniktur satu unit sel dari zcolit
Menurut BaiTer (1978) zeolit berasal dari kata dan bagian di dalam kurung menunjukkan
zein yang berarti mendidih dan kata lithos komposisi kerangkanya, struktur zeolit
yang berarti batuan. Pemberian naina
dapat ditulis sebagai berikut:
A./ ON M+ O
\ / O
\
JO
\
M*
Si AJ Si Si / /
/ \/ \/ \ 000 000 \ //VI \ /\
0 0 0 OOO
I I ! Ill T I I
Beberapa perlakuan diperlukan untuk digantikan oleh kation lain dari larutan.
mendapatkan zeolit dengan bentuk vang pertukaran tergantung pada muatan dan jari-
berbeda-beda atau ratio Si/Al yang sesuai jaii kation yang terlibat.
untuk suatu keperluan. Modifikasi zeolit
Perlakuan termal terhadap zeoBt
dimaksudkan untuk mengubah struktur
dengan suhu pemanasan yang relatif lebih
kerangka zeolit, kation pengganti, ukuran pori
tinggj dibanding pemanasan biasa (100-110
atau rongga maupun perbandingan silika-
°C) dikenal deng3n proses kalsinasi,
ahiminanya. Beberapa teknik moditikasi
perlakuan tcrmal akan menyebabkan luas
yang paling umum adalah proses
permukaan zeoBt akan bertambah besar dan
dehidrasi. pertukaran kation. kalsinasi dan
lial ini dapat meningkatkan kapasitas
dealuminasi.(1)
adsorpsi.<3)
Dehidrasi adalah proses yang
Proses dealuminasi dilakukan untuk
bertujuan untuk melepaskan molekul air dari
mengurangi kandungan Al dari kerangka zeoBt
kisi kristal zeolit sehingga membentuk rongga dan hal ini bertujuan untuk mendapatkan zeoBt
dengan permukaan yang lebih besar dan tidak
teriindungi yang sangat beipengaruli pada
yang mempunyai ratio Si/Al yang tinggi .
mempunyai kestabilan yang
proses adsorpsi.
tinggi dan bersifat lebih hidrofob. (i,) Salah
Pertukaran kation adalali proses satu teknik petnbentukan zeoBt kekurangan Al
dimana kation logam alkaB pada zeolit dapat ndalah perlakuan kalsinasi dari NR,-zeoBt.
Pemanasan pada suhu 300 °C akan terbentuk akan terbentuk pusat positif pada zcolit
gugus hidroksil dan bfla pemanasan sampai dengan reaksi sebagai berikut t5,6)
temperatur tertentu (lebih tirnggi dan 300 °C)
p O M* O O Ov O ,0 NH4/O o o
/9 \ / / \ xo \ / x „ /\/\ /\/\/\
NH,*
060 060
xo xo
o o o \ oI III oI III
\
2 Si AT Si / Si 2 Si Al- Si Si
/ \ /\ / \ / \
pemanasan
300 °C
H
A O O
p\ / / \ / \ ,CL *
2 Si Al Si 3i + NH3
0 o o \o O N0
I
6 I
\:
pemanasan
At
o
P\ / O\ /o \ °\ p\ o\ / \ ,0 .O
Si+ Al Si7 Si / + Si / Al- Si /V Si
/ \ / / / / / N
? 9 ? \ 9 1
\ +H2O O \
OO
\
OO
\
OO o
? ? 1 T111 1 T 1
Selain perlakuan dengan larutan NH4NO3, mekanisme adsorpsi adalah melalui pasangan
pembentukan gugus hidroksil dapat juga ion dimana pada mekanisme ini muatan
terbentuk melaiui pencucian dengan air atau negatif akan terdistribusi pada tempat-tempat
dengan asam. Pusat positif pada permukaan yang kosong pada permukaan yang
zeolit dapat menarik anion dari larutan melalui bermuatan positif. (7)
proses adsoipsi fisik, karena salah satu
+ +
+ G>-
O-
+ + O-
+
o-
00- +
Gh
+ +
Fasa antarmuka Fasa larutan
Mckanismc lain pads adsorpsi padat-cair pada suhu 550 °C (zcolit-3). Ketiga jcnis
adalah melalui pertnkaran ion, ikatan zeolit ini siap digunakan sebagai adsorben
hidrogcn, ikatan hidrofob, polarisasi elcktron- anion (CT, N02\ NO, dan CN").
n dan ikatan Van dcr waals.
looses adsorpsi
Zcolit basil modifikasi ditinibang dan
METODOLOGI PENEUTIAN
diinasukkan kedalam kolom yang telah berisi
Alaiyang digunakan : glass wool , larutan anion diinasukkan
Alat-alat gelas, oven. furnace. kedalam kolom secara perlahan-lahan, filtrat
spektrofotometer UV-VIS. AAS dan Iain-lain ditampung dan siap dianalisa. Cl dianalisa
menggunakan metoda argentometri. N02' dan
Bahan yang digunakan:
NO? dianalisa dcngan spektofotometcr UV-
HF 1%, HC1 1%. NH4NO? 1M. zeolit alam. VIS untuk N02 digunakan pcngomplcks asam
Naa NaN02, NaNO?. KCN dan lain-lain sulfanilat sehingga terbentuk kompleks
berwania orange-kcmerahan dan diukur
Cara kerja: absorbansinya pada panjang gclombang 507
tun, NO? dikomplekskan dengan Brucine
Penclitian dilakukan melalui dua tahap yaitu
tahap modifikasi zeolit dan tahap adsorpsi. Ada sulfanilat dalam suasana asam dan
tiga cara untuk memodifikasi zeolit yang absorbansinya diukur pada panjang
dilakukan yaitu pertama pencucian dengan gelombang 370-450 nm, sedangkan CN-
HC1 1% dan dilanjutkan dengan pengeringan dianalisa inengunakan metoda piridin-piralozon
seliingga terbentuk komplcks wama biin dan
(suhu 105-110 °C) (zeolit-1), kedua Pencucian
absorbansinya diukur pada panjang
dengan HF 1 %. dipanaskan pada berbagai suhu
gelombang 612 nm. •
(150; 250; 350; 450; 550 °C).
dilanjutkan perendaman dengan larutan
H.\SD. DAN PEMBAHA,SAN
NH4NO3 1M dan dikeringkan (zeolit-2) dan
yang ketiga adalah pencucian dengan HF 1%. Basil penelitian ini dapat dilihat dari 3 tabel
dipanaskan. direndam dengan larutan beiikut:
NH4NO? 1 M dan selanjutnya dikalsinasi
PEMBAHASAN
Tabel 1. menunjukkan kemampuan konsentrasi dari anion setelah adsorpsi
penyerapan zeolit (yang dicuci dengan HC1 1% walaupun sedikit, mungkin dikarenakan
dan dikeringkan) terhadap Na+, NO2 dan terperangkapnyaanion dalam suatu pori
NO3 , Ration yang terserap lebih besar dengan ukuran yang sesuai
dibandingkan dengan anion, hal ini dapat Pcngaruh temperatur pemanasan pada
dimengerti bahwa pada proses modifikasi proses modifikasi melalui pencucian dengan
akan terbentuk zcolit yang mengandung gugus
HF 1% dan perendaman dengan NH4NO3 1M
hidroksil (zeolit-H) dimana atom H pada tanpa kalsinasi terhadap jumlah anion (Cl )
gugus hidroksil dapat digantikan oleh Na+ yang terserap dapat dilihat pada tabcl 2.
melalui mekanisme pertukaran kation dan Temperatur pemanasan optimum adalah 350
gugus hidroksil tidak dapat digantikan °C dimana jumlah Ct tcrscrap
kedudukannya oleh anion, jadi dalam hal ini
optimum (39,93%). Pada proses modifikasi
zeolit hasil modifikasi lebih bersifat penukar
ini akan terbentuk zeolit-H dan luas
kation, walaupun ada pengurangan
permukaan lebih besar dibandingkan zeolit-1,
fungsi pengasaman dan pcmanasan adalah dan dikeringkan (zcolit-1) bersifat sebagai
untuk melepaskan aluminium dari kcrangka penukar kation dan tidak dapat menyerap
zeolit, menguapkan molckul-molekul air dari anion, zeolit yang dicuci dengan asam,
kisi kristal zcolit dan dapat juga menguapkan dipanaskan (350 °C), direndam dengan
molekul-molekul garam yang menutup NHÿNOi dan dikeringkan (zeolit-2) akan
pcrmukaan zcolit sehingga luas pcrmukaan menyerap anion lebih kecil dibandingkan
zeolit meningkat dan meningkat pula dengan zeolit yang sama tapi dikalsinasi
kapasitas adsorpsinya. (zeolit-3) dan kesimpulan yang terakhir
Proses kalsinasi pada zeolit-Nttf adalali kemampuan pcnycrapan zeolit*3
memberikan hasil yang enkup memuaskan hampir sama imtuk anion dengan muatan
(tabcl 3), anion yang dapat tcrscrap adalah sama.
lebih dari 75 %, kalsinasi pada snhu 550 °C
akan menyebabkan gugus hidroksil yang Refercnsi :
terdapat pada zcolit akan lepas sehingga zcolit l. Hamdan H.. 1992, “Introduction to
akan benmuatan positif. Permukaan yang Zeolite. Synthesis, Characterisation and
bermuatan positif akan cendnmg untuk Modification”, UTM, Malaysia.
mcnarik anion schingga terjadi proses 2. Batter R.M., 1978, “Zeolite and Clay
adsorpsi dan mekanisme yang terjadi adalah Mineral as Sorbent and Molecular
mclalui pasangan ion dan ikatan Van der Sieve”, Academic Press. New York.
waals (ikatan yang sclalu ada pada proses 3. Setiaji B.. 1996, “Some Uses Of Natural
adsorpsi fisik). Anion yang digunakan pada Zeolite”. Makalah joint seminar. UGM,
penelitian ini mempunyai muatan yang sama yogyakarta.
(•1) sehingga jumlah anion terserap juga tidak 4. Smart L. Moore E.. “Solid State
begitu jauh berbeda, yang menyebabkan ada Chemistry an Introduction” Chapman
perbedaan kccil pada pcnycrapan mungkin & Hall. London.
disebabkan oleh ukuran dari masing-masing 5. Totnazovic B., Ceranic T., Sijaric G.,
anion tersebut. Untuk membuktikan adanya 1996. J.ZeolUe, 16, p.301-308.
pengaruh muatan anion (anion dengan 6. Jacobs P.A.. Beyer H.K., 1979,
muatan lebih besar akan terserap lebih J.Physical Chemistry, 83 (9), p. 1174-
banyak) pada proses penyerapan oieh zeolit 1177.
yang mempunyai pennukaan yang bennuatan 7. Rosen M.J., 1978, “Surfactants and
positif 1 akan dilanjutkan pada penelitian Interfacial Phenomena” John Wiley &
berikut. Sons, New York.