A. Pengertian
Menurut bahasa (etimologi) perkataan akhlak ialah bentuk jamak dari khuluq (( خلقyang
berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau tabi’at. Akhlak disamakan dengan
kesusilaan, sopan santun. Khuluq merupakan gambaran sifat batin manusia, gambaran bentuk
lahirian manusia, seperti raut wajah, gerak anggota, gerak anggota badan dan seluruh tubuh.
Dalam bahasa Yunani pengertian khuluq ini disamakan dengan ethicos atau ethos, artinya
adab kebiasaan, perasaan batin, kecenderungan hati untuk melakukan perbuatan. Ethicos
kemudian berubah menjadi etika.
Dalam kamus Al-Munawwir, khuluq berarti perangai atau tabi’at. Akhlak diartikan
sebagai ilmu tata karma, ilmu yang berusaha mengenal tingkah laku manusia, kemudian
memberikan nilai kepada perbuatan baik atau buruk sesuai dengan norma-norma dan tata
susila. Jadi, pada hakikatnya khuluq (budi pekerti) atau akhlak ialah suatu kondisi atau sifat
yang telah meresap dalam jiwa dan menjadi kepribadian. Dari sinilah timbul berbagai macam
perbuatan dengan cara spontan tanpa dibuat-buat dan memerlukan pikiran.
Di dalam Islam sudah jelas, bahwa Al-Qur’an dan as-Sunnah menjadi sumber aklaqul karimah.
Siapa saja yang berpegang teguh kepada keduanya, menjadikan keduanya sebagai pedoman
dalam menjalani kehidupan, maka ia akan sampai pada jalan yang benar. Di dalam Al-Qur’an,
Allah SWT. Menjelaskan betapa Nabi Muhammad adalah suri teladan yang baik bagi umat
manusia, ini menunjukkan bahwa beliau adalah sumber akhlak yang kedua setelah Al-Qur’an.
B. Perintah berbakti kepada orang tua
“Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman
dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan
bagi orang-orang yang zalim itu selain kebinasaan” [QS. Nuh: 28]. Di dalam hadits Nabi
Muhammad SAW., ada banyak hadits yang menerangkan tentang kewajiban berbakti kepada
kedua orangtua. Salah satu hadits yang cukup dikenal di tengah-tengah masyarakat adalah,