Anda di halaman 1dari 15

ASPEK

PEMASARAN
DALAM USAHA
PETERNAKAN

M AT E R I K U L I A H

USAHA PETERNAKAN

2 0 2 0
•Definisi pemasaran berbagai sudut pandang:
1. Pendekatan pintu gerbang (farm gate
approach) sebagai pendekatan klasik atau
tradisional
DEFINISI 2. Proses yang terjadi mulai dari pintu usahatani
PEMASARA dan pertamakali terjadi pemindahan
N kepemilikan (the first transfer of ownership)
3. Proses pertukaran (exchange)
4. Proses mengumpulkan informasi dan
komunikasi (information gathering and
communication).
• Pemasaran merupakan konsep sistem pertukaran (an exchange system) yang akan
mengkoordinasikan antara "apa yang diproduksi" (what is produced) dengan "apa
yang diminta" (what is demanded). Jadi pemasaran sebagai gugus dari komponen-
komponen aktivitas tingkah laku (behavioural) dan ekonomik (economic), yang
mengkoordinasikan semua aktivitas ekonomik dari setiap tingkatan perlakuan
mulai dari titik produsen sampai ke titik konsumen (Purcell 1979).
• Kotler dan Armstrong (2012) menjelaskan bahwa pemasaran adalah
mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Dengan kata lain
pemasaran adalah memenuhi kebutuhan dengan cara menguntungkan.

DEFINISI PEMASARAN
Tingkatan Aktivitas Ekonomik dalam Pemasaran
1. PRODUKSI
Kegiatan produksi peternakan dilakukan oleh peternak yang memelihara ternak
dengan keadaan peternakan secara umum:
a. Lokasi peternakan tidak berada satu wilayah tetapi dapat tersebar di mana-mana
b. Skala atau jumlah ternak yang dipeliharanya berbeda, dari mulai jumlah
kepemilikan ternak yang sedikit sampai banyak
c. Jenis ternak yang dipelihara beragam, yaitu ada sapi, kerbau, kambing, domba,
ayam pedaging, ayam petelur dan lain-lain
d. Waktu produksi atau penjualan ternaknya tidak sama antar peternak karena
waktu pemeliharaan dan awal memeliharanya berbeda
2. PENGUMPULAN
( A S S E M B LY )
• Dengan berbedanya waktu jual ternak dari setiap peternak dan jumlah ternaknya
bervariasi juga, maka diperlukan peranan pengumpul yang akan memindahkan
ternak dari kawasan usaha ternaknya.
• Kegiatan pengumpulan dilakukan oleh perorangan ataupun lembaga sebagai badan
usaha yang dapat dijumpai di lapang:
a. Belantik: perorangan atau berkelompok bertindak sebagai pengumpul sapi dari
peternak. Belantik membawa sapi ke pasar hewan tingkat desa atau kecamatan.
Kemudian dilakukan pengumpulan oIeh pedagang pengumpul di tingkat
kabupaten.
2. PENGUMPULAN
( A S S E M B LY )
• Dengan berbedanya waktu jual ternak dari setiap peternak dan jumlah ternaknya
bervariasi juga, maka diperlukan peranan pengumpul yang akan memindahkan ternak
dari kawasan usaha ternaknya.
a. Hasil peternakan seperti susu, yang diperoleh dari hasil produksi sapi perah
dikumpulkan melalui TPS (Tempat Penampungan Susu) untuk dibawa ke koperasi
susu.
b. Ayam broiler ataupun telur ayam ras dari peternak dikumpulkan oleh pedagang
pengumpul.
3. Pemrosesan (Processing)
Perkembangan teknologi hasil pertanian ataupun peternakan serta perkembangan
waktu dan selera konsumen menyebabkan terjadinya perkembangan dalam industri
pemrosesan hasil pertanian atau peternakan.
4. Pedagang Besar (Whole Selling)
Industri pengolahan hasil peternakan akan mendistribusikan hasil olahannya kepada
pedagang besar (whole selling). edagang besar mendistribusikan lebih lanjut
barang/produk olahan kepada subdistributor ataupun agen sebagai grosir. Cakupan
jaringan distribusi dapat berskala lokal, nasional, regional ataupun internasional.
5. Pengecer (Retailer):
Sub-distributor, agen ataupun grosir mendistribusikan hasil olahan peternakan ke
pengecer. Kegiatan tingkat pengecer yang modern yang banyak ditemukan adalah
supermarket atau pasar swalayan. Pengecer modern memiliki sarana dan fasilitas
yang lebih baik dan modern. Masing-masing pengecer mempunyai kelompok
konsumen tertentu.
6. Konsumen (Consumer)
Konsumen adalah perorangan atau kelompok orang yang akan menggunakan
barang/produk yang dihasilkan.
Mengapa Pemasaran Dikatakan Suatu
Kegiatan yang Produktif?

• Pemasaran sebagai kegiatan mengalirkan barang/produk atau jasa dari produsen sampai
konsumen merupakan usaha yang produktif karena pada setiap rantai tingkatan aktivitas akan
menciptakan tambahan nilai guna (utility).
• Nilai kegunaan (utility) yang ditambahkan kepada setiap barang/produk atau jasa secara
konseptual dikelompokkan ke dalam empat kegunaan:
a. Nilai guna bentuk (form utility)
b. Nilai guna tempat (place utility
c. Nilai guna waktu (time utility)
d. Nilai guna pemilikan (ownership or possesion utility)
Sistem Agribisnis Peternakan dan
Efisiensi Pemasaran Hasil Peternakan
Agribisnis peternakan didefinisikan secara
operasional sebagai keseluruhan kegiatan
produksi dan distribusi sarana produksi
peternakan, kegiatan produksi usaha ternak,
PENGERTIAN
kegiatan penyimpanan dan pengolahan,
AGRIBISNIS
kegiatan distribusi hasil usaha peternakan dan
produk olahan ternak.
01 02
Sub sistem agribisnis terdiri Sub sektor agribisnis terdiri
dari: dari:
• Sub sistem penawaran input produksi • Sub Sektor Agribisnis Hulu (Up
• Sub sistem usahatani/usahaternak Stream Agribusiness)
• Sub sistem pemasaran • Sub Sektor Agribisnis Usahatani (On
• Sub sistem penunjang Farm Agribusiness)
• Sub Sektor Agribisnis Hilir (Down
Stream Agribusiness)
EFISIENSI PEMASARAN
• Suatu pemasaran dikatakan efisien jika pelaku-pelaku pemasaran yaitu produsen, lembaga
pemasaran, dan konsumen memperoleh kepuasan dengan adanya aktivitas pemasaran tersebut.
• Pemasaran pertanian/peternakan dianggap efisien jika memenuhi dua syarat:
a. Mampu menyampaikan hasil-hasil dari petani produsen kepada konsumen dengan harga
semurah-murahnya
b. Mampu mengadakan pembagian yang adil dari keseluruhan harga yang dibayar konsumen
akhir kepada semua pihak yang ikut serta dalam kegiatan produksi dan pemasaran barang itu

Anda mungkin juga menyukai