Anda di halaman 1dari 43

ANALISIS

KELAYAKAN
USAHA/
BISNIS

MK MAGANG WIRAUSAHA
2020
 Suatu penelitian tentang layak tidaknya suatu bisnis
dilaksanakan dengan berhasil dan menguntungkan
secara kontinyu.
PENGERTIAN  Studi ini pada dasarnya membahas berbagai
ANALISIS konsep dasar yang berkaitan dengan keputusan
KELAYAKAN dan proses pemilihan proyek bisnis agar mampu
USAHA/ memberikan manfaat ekonomis dan sosial
BISNIS: sepanjang waktu. Dalam studi ini,
pertimbangan‑pertimbangan ekonomis dan teknis
sangat penting karena akan dijadikan dasar
implementasi kegiatan usaha.

2
 Untuk merintis usaha baru, misalnya untuk membuka
toko, membangun pabrik, mendirikan perusahaan
jasa, membuka usaha dagang, dan lain sebagainya.

MANFAAT  Untuk mengembangkan usaha yang sudah ada,


misalnya untuk menambah kapasitas pabrik, untuk
ANALISIS memperluas skala usaha, untuk mengganti
KELAYAKAN peralatan/mesin, untuk menambah mesin baru, untuk
memperluas cakupan usaha, dan sebagainya.
BISNIS:  Untuk memilih jenis usaha atau investasi/proyek yang
paling menguntungkan, misalnya pilihan usaha
dagang, pilihan usaha barang atau jasa, pabrikasi
proyek A atau proyek B, dan lain sebagainya

3
 Pihak Wirausaha (Pemilik Perusahaan)

Studi kelayakan sangat penting dilakukan supaya kegiatan


bisnisnya tidak mengalami kegagalan dan dapat memberi
keuntungan sepanjang waktu.  
 Pihak Investor dan Penyandang Dana
Pihak-pihak yang Studi kelayakan digunakan sebagai bahan pertimbangan layak
Berkepentingan tidaknya investasi dilakukan. Apakah investasi yang
dengan Studi dilakukannya memberikan jaminan pengembalian investasi
Kelayakan Usaha: (return on invesment) yang memadai atau tidak.
 Pihak Masyarakat dan Pemerintah

Studi kelayakan juga diperlukan terutama sebagai bahan kajian


apakah usaha yang didirikan atau dikembangkan bermanfaat
bagi masyarakat sekitarnya atau malah merugikan. Bagaimana
dampak lingkungannya apakah positif atau negatif.
4
 Tujuan dilakukannya studi kelayakan adalah
untuk menghindari keterlanjuran penanaman
modal yang terlalu besar pada peluang bisnis
TUJUAN STUDI yang kurang menguntungkan.
KELAYAKAN  Tentu saja studi kelayakan ini akan memakan
BISNIS biaya, tetapi biaya tersebut relatif kecil bila
dibandingkan dengan resiko kegagalan dari
investasi bisnis.

5
INTENSITAS STUDI KELAYAKAN

Faktor yang memengaruhi


1. Besarnya modal yang 2. Tingkat ketidakpastian
intensitas (kedalaman)
diinvestasikan proyek
dalam studi kelayakan.

Semakin sulit memperkirakan


Semakin besar jumlah modal
penghasilan penjualan, biaya,
ditanamkan semakin
aliran kas dll, semakin berhati
mendalam studi kelayakan
- hati dalam melakukan studi
dilakukan.
kelayakan.

6
3. Kompleksitas elemen-elemen yang mempengaruhi
investasi bisnis

 Semakin banyak faktor-fakor yang mempengaruhi


implementasi proyek investasi maka semakin
berhati-hati melaksanakan studi kelayakan.
 Jadi semakin besar modal yang diinvestasikan,
semakin tinggi ketidakpastian dan semakin komples
faktor-fakor yang mempengaruhi maka semakin
mendalah studi kelayakan dilakukan

7
Tahap
Tahap
Penemuan Ide
Memformulasik
atau Perumusan
an Tujuan
Gagasan

PROSES Tahapan Tahap


STUDI Analisis Keputusan
KELAYAKAN
BISNIS
8
GAGASANUSAHA
GAGASAN USAHA

TUJUAN
TUJUAN
(Visidan
(Visi danMisi)
Misi)

PROSES STUDI
PROSES STUDI ANALISIS/EVALUASI
ANALISIS/EVALUASI

KELAYAKAN BISNIS
BISNIS 1.1. PASAR
PASAR
KELAYAKAN
2.2. PRODUKSI/OPERASI
PRODUKSI/OPERASI
3.3. MANAJEMEN
MANAJEMEN
4.4. KEUANGAN
KEUANGAN
5.5. ASPEK-ASPEKLAIN
ASPEK-ASPEK LAIN

KEPUTUSAN
KEPUTUSAN

DILAKSANAKAN TIDAKDILAKSANAKAN
TIDAK DILAKSANAKAN
DILAKSANAKAN
(GO) (NOGO)
(NO GO)
(GO) 9
TAHAP  Tahap penemuan ide ialah tahap

PENEMUAN dimana wirausaha memiliki ide


untuk merintis usaha baru atau
IDE ATAU mengembangkan usaha yang sudah
PERUMUSAN ada. Ide tersebut kemudian
GAGASAN dirumuskan dan diidentifikasi.

10
 Tahap ini adalah tahap perumusan
visi dan misi bisnis. Apa visi dan misi
bisnis yang hendak diemban, setelah
TAHAP jenis bisnis tersebut diidentifikasi?
MEMFORMULASIKAN  Apakah visi dan misi bisnis yang
TUJUAN akan dikembangkan tersebut
benar‑benar dapat menjadi
kenyataan atau tidak. Semuanya
dirumuskan dalam bentuk tujuan.

11
Tahap ini adalah tahap pengkajian ide bisnis, apakah
ide bisnis anda akan dapat mencapai tujuan atau tidak.
Aspek‑aspek yang harus dikaji dan dicermati adalah :

TAHAPAN  Aspek Pasar: (mencakup produk yang akan


dipasarkan, peluang pasar, permintaan dan
ANALISIS penawaran, segmentasi pasar, pasar sasaran,
ukuran pasar, perkembangan pasar, struktur
pasar dan strategi bersaing).

12
Aspek Manajemen / Pengelolaan,
(organisasi, aspek pengelolaan, aspek
Aspek Teknik Produksi / Operasi, tenaga kerja, aspek kepemilikan, aspek
(lokasi, bangunan gedung, mesin dan yuridis, aspek lingkungan, dan
peralatan, bahan baku dan bahan sebagainya. Aspek yuridis dan
penolong, tenaga kerja, metode lingkungan perlu menjadi bahan
produksi, lokasi dan lay‑out pabrik, analisis sebab perusahaan harus
atau tempat usaha). mendapat pengakuan dari berbagai
pihak dan harus ramah lingkungan).

13
 Aspek Finansial / Keuangan, (sumber dana, penggunaan
dana, proyeksi biaya, proyeksi pendapatan, proyeksi
keuntungan dan proyeksi aliran kas).
 Aspek lain-lain yang relevan, antara lain seperti :

 Aspek Ekonomi
 Aspek Keamanan
 Aspek Sosial Budaya
 Aspek Amdal, dll

14
 Langkah yang terakhir adalah tahapan
mengambil keputusan. Apakah bisnis
layak dilaksanakan atau tidak.

TAHAP  Karena menyangkut keperluan investasi


yang mengandung risiko, maka keputusan
KEPUTUSAN bisnis biasanya berdasarkan beberapa
kriteria investasi, seperti Pay Back Period
(PBP), Net Present Value (NPV), Internal
Rate of Return.

15
 Kebutuhan dan Keinginan Konsumen,

Barang dan jasa apa yang banyak dibutuhkan dan diinginkan


konsumen? Berapa banyak yang mereka butuhkan?
Bagaimana daya beli mereka? Kapan mereka
A. ANALISIS membutuhkan?
ASPEK  Segmentasi Pasar.

PEMASARAN Pelanggan dikelompokan dan diidentifikasi, misalnya


berdasarkan geografi, demografi, dan sosial budaya dan
demografis.
 Target.

Target pasar menyangkut banyaknya konsumen yang dapat


diraih.

16
 Nilai Tambah.

Wirausaha harus mengetahui nilai tambah


produk dan jasa pada setiap rantai
pemasaran mulai dari pemasok, agen,
sampai pada konsumen akhir. Nilai tambah
barang dan jasa biasanya diukur dengan
harga.
 Masa Hidup Produk.

Harus dianalisis apakah masa hidup produk


dan jasa bertahan lama atau tidak. Apakah
ukuran lama masa produk lebih dari waktu
yang dibutuhkan untuk menghasilkan laba
sampai modal kembali atau tidak?

17
 Struktur Pasar

Harus dianalisis apakah barang dan jasa yang akan dipasarkan termasuk pasar
persaingan tidak sempurna seperti pasar monopoli, oligopoli, dan dan monopolistic
competation ataukah termasuk pasar persaingan sempurna.
 Persaingan dan Strategi Pesaing.

Harus dianalisis apakah tingkat persaingan tinggi atau rendah. Jika tinggi bahkan ketat
berarti peluang pasar rendah.
 Ukuran Pasar.

Ukuran pasar dapat dianalisis dari volume penjualan. Jika volume penjualan tinggi
berarti pasar potensial.

18
 Pertumbuhan Pasar.
Dapat dianalisis dari pertumbuhan volume
penjualan. Jika pertumbuhan pasar tinggi
(misalnya > 20 %), berarti potensi pasar tinggi.
 Laba Kotor.
Apakah perkiraan margin laba kotor tinggi atau
rendah? Jika profit margin kotor > 20 % berarti
pasar potensial.
 Pangsa Pasar
Dapat dianalisis dari selisih antara jumlah barang
dan jasa yang diminta dengan jumlah barang dan
jasa yang ditawarkan.

19
 Lokasi Operasi.

Hendaknya dipilih lokasi yang paling strategis dan

B. paling efisien baik bagi perusahaan itu sendiri maupun


bagi pelanggannya. Misalnya dekat ke pemasok, dekat
ANALISIS ke konsumen, dekat ke alat transport atau di antara
ketiganya.
ASPEK  Volume Operasi.

PRODUKSI Harus relevan dengan potensi pasar dan prediksi

/ OPERASI perrnintaan, sehingga tidak teradi kelebihan dan


kekurangan kapasitas, Volume operasi yang
berkelebihan akan menimbulkan permasalahan baru
dalam penyimpanan.

20
 Mesin dan Peralatan

Mesin dan peralatan harus sesuai dengan


perkembangan teknologi masa kini dan yang
akan datang, serta harus disesuaikan dengan
luas produksi supaya tidak terjadi kelebihan
kapasitas
 Bahan Baku dan Bahan Penolong

Bahan baku dan bahan penolong serta sumber


daya yang diperlukan harus cukup tersedia.
Persediaan tersebut harus sesuai dengan
kebutuhan, sehingga persediaan tersebut
efisien.

21
 Tenaga Kerja.

Jumlah dan kualifikasi karyawan harus


disesuaikan dengan keperluan jam kerja dan
kualifikasi pekerjaan untuk menyelesaikan
pekerjaan itu, supaya lebih tepat, lebih cepat,
dan lebih hemat (efisien).
 Lay‑out.

Lay‑out adalah tata ruang atau tata letak


berbagai fasilitas operasi. Lay‑out harus tepat
dan prosesnya praktis sehingga efisien.

22
 Kepemilikan.

Apakah unit bisnis yang akan didirikan milik


pribadi (perseorangan) atau milik bersama
(persekutuan seperti CV, PT, dan bentuk badan

C. ANALISIS usaha lainnya). Apa saja keuntungan dan


kerugian dari unit bisnis yang kita pilih tersebut?
ASPEK Hendaknya dipilih yang tidak berisiko terlalu tinggi
dan menguntungkan.
MANAJEMEN  Organisasi.

organisasi apa yang diperlukan? Apakah


organisasi lini, organisasi staf, lini dan staf atau
bentuk lainnya. Tentukan jenis yang paling tepat
dan efisien.

23
 Tim Manajemen.

Apakah bisnis akan dikelola sendiri atau


melibatkan orang lain secara profesional.
Tergantung pada skala usaha dan
kemampuan yang dimiliki wirausaha.
 Karyawan

Karyawan harus disesuaikan dengan jumlah,


kualifikasi dan kualitas yang diperlukan.

24
 Kebutuhan Dana.

kebutuhan dana untuk operasional


perusahaan, misalnya berapa besarnya dana
untuk aktiva tetap, untuk modal kerja dan
D. ANALISIS pembiayaan awal
ASPEK  Sumber Dana.
KEUANGAN Ada beberapa sumber dana yang layak digali,
yaitu sumber dana internal (misalnya modal
yang disetor, laba yang ditahan, penyusutan)
dan modal eksternal (misalnya saham ‑saham,
obligasi, dan pinjaman).

25
 Proyeksi Neraca.

Sangat penting untuk mengetahui posisi harta


dan kekayaan serta untuk mengetahui kondisi
keuangan lainnya. Misalnya posisi aktiva
lancar, aktiva tetap, pasiva lancar, kewajiban
jangka panjang dan kekayaan bersih.
 Proyeksi Rugi & Laba.

Proyeksi rugi & laba dari tahun ke tahun


menggambarkan perkiraan laba atau rugi di
masa yang akan datang. Komponen rugi &
laba meliputi proyeksi penjualan, proyeksi
biaya, dan proyeksi rugi /laba bersih.

26
Proyeksi Aliran Kas (Cash Flow).
Dari aliran kas dapat dilihat kemampuan perusahaan untuk
melaksanakan kewajiban‑kewajiban keuangan.

 Aliran kas masuk (cash inflow), merupakan penerimaan‑penerimaan


yang berupa hasil penjualan atau pendapatan.
 Aliran kas keluar (cash outflow), merupakan biaya‑biaya termasuk
pembayaran bunga dan pajak.
 Aliran kas masuk bersih (net cash in‑flow), merupakan selisih dari
aliran kas masuk dan aliran kas keluar ditambah penyusutan dengan
diperhitungkan bunga setelah pajak.

27
 Untuk mengetahui layak tidaknya suatu investasi
KRITERIA yang dilakukan dan menguntungkan secara
KELAYAKAN ekonomis, dipergunakan empat kriteria yaitu
INVESTASI metode Payback Periode, Net Present Value,
Internal Rate of Return dan Probability Index.

28
 Payback Period adalah suatu periode yang
diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran
investasi.
 Payback Period sangat penting untuk menghitung
PAYBACK PERIOD jangka waktu pengembalian investasi. Semakin
(PBP) cepat payback periodenya maka semakin baik
bisnis tersebut
 Jika Payback Period lebih pendek waktunya
daripada maximum Payback Period, maka usulan
investasi dapat diterima.

29
PAYBACK PERIOD
(000 Rp)
Deskripsi Th 1 Th 2 Th 3
Investasi 20.000
Biaya Operasional 5.000 5.000 5.000
Total Biaya 25.000 5.000 5.000
Pendapatan 10.000 17.000 11.500
Keuntungan Bersih (15.000) 12.000 6.500
Keuntungan Bersih (15.000) (3.000) 3.500
(kumulatif)
 Usaha mampu membayar kembali investasi karena
keuntungan bersih (kumulatif) pada tahun ke-3

HASIL telah mencapai nilai (positif) 3.500.


 Dengan demikian waktu pelunasan investasi
ANALISIS tercapai pada tahun ke-3. Tepatnya, jangka waktu
PBP pelunasan adalah:
2 + {6.500 – 3.500} / {6.500} = 2.46 th ~ 2 th + 5,5
bln
 Metode ini menghitung selisih antara nilai sekarang
investasi dengan nilai sekarang penerimaan-
penerimaan kas bersih (operasional maupun

NET PRESENT terminal cash flow) dimasa yang akan datang.

VALUE (NPV)
 Apabila nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas
bersih dimasa yang akan datang lebih besar dari
pada nilai sekarang investasi maka proyek
dinyatakan menguntungkan sehinga diterima,
sedangkan apabila lebih kecil (NPV negatif) proyek
ditolak karena tidak menguntungkan.

32
 Present Value (PV)
 Nilai sekarang dari penerimaan (uang) yang akan didapat
pada tahun mendatang
NET  Net Present Value (NPV)
PRESENT  Selisih antara penerimaan dan pengeluaran per thn

VALUE  Discount Rate

(NPV)  Bilangan yang dipergunakan untuk men-discount


penerimaan yang akan didapat pada tahun mendatang
menjadi nilai sekarang.
 Discount rate dapat dilihat dari tabel discount rate yang
telah ditentukan oleh tingkat suku bunga (i) dan tahun (t)
RUMUS DISCOUNT RATE

d = discount rate
d=1/(1+i)t
i = interest rate
t = tahun

Contoh:
discount rate pada tahun ke-5 dengan interest rate 10% = 0.621
TAHUN SUKU BUNGA ( i )
(n) 1% 2% 3% 5% 8% 10 % 12 % 15 % 18 %

1 0,9901 0,9804 0,9709 0,9524 0,9259 0,9091 0,8929 0,8696 0,8475


2 0,9803 0,9615 0,9426 0,9070 0,8573 0,8264 0,7972 0,7561 0,7182
3 0,9706 0,9423 0,9151 0,8638 0,7938 0,7513 0,7118 0,6575 0,6086
4 0,9610 0,9238 0,8885 0,8227 0,7350 0,6830 0,6355 0,5717 0,5158
5 0,9515 0,9057 0,8626 0,7835 0,6806 0,6209 0,5674 0,4972 0,4371
6 0,9420 0,8880 0,8375 0,7462 0,6302 0,5645 0,5066 0,4323 0,3704
7 0,9327 0,8706 0,8131 0,7107 0,5835 0,5132 0,4523 0,3759 0,3139
8 0,9235 0,8535 0,7894 0,6768 0,5403 0,4665 0,4039 0,3269 0,2660
9 0,9143 0,8168 0,7664 0,6446 0,5002 0,4241 0,3606 0,2843 0,2555
10 0,9053 0,8203 0,7441 0,6139 0,4632 0,3855 0,3220 0,2472 0,1911

TABEL DISCOUNT FACTOR


TABEL COMPOUND FACTOR
SUKU BUNGA ( i )
TAHUN
(n) 1% 2% 3% 5% 8% 10 % 12 % 15 % 18 %

1 1,0100 1,0200 1,0300 1,0500 1,0800 1,1000 1,1200 1,1500 1,1800


2 1,0201 1,0404 1,0609 1,1025 1,1644 1,2100 1,2544 1,3225 1,3924
3 1,0303 1,0612 1,0927 1,1576 1,2597 1,3310 1,4025 1,5209 1,6430
4 1,0406 1,0824 1,1255 1,2155 1,3605 1,4641 1,5735 1,7190 1,0388
5 1,0510 1,1041 1,1593 1,2763 1,4693 1,6105 1,7623 2,0114 2,2878
6 1,0615 1,1262 1,1941 1,3401 1,5869 1,7716 1,9738 2,3131 2,6995
7 1,0721 1,1487 1,2299 1,4097 1,7138 1,9487 2,2107 2,6600 3,1855
8 1,0829 1,1717 1,2668 1,4775 1,8509 2,1436 2,4760 3,0590 3,7589
9 1,0937 1,1951 1,3048 1,5513 1,9990 2,3579 2,7731 3,5179 4,4354
10 1,1046 1,2190 1,3439 1,6289 2,1589 2,5937 3,1058 4,0456 5,2338
RUMUS NET PRESENT VALUE:

(Bt-Ct) _
NPV =  Ko
(1+i)t

Bt = benefit th ke-t
Ct = cost th ke-t
i = interest rate yang ditentukan
t = tahun
Ko= investasi awal tahun ke-0 (sebelum proyek dimulai)
(dalam juta Rp)

No Deskripsi Th.0 Th.1 Th.2 Th.3 Th.4 Th.5


A Benefit
1 Penghematan biaya 50 50 20 30 40
perawatan
2 Penjualan Informasi 25 25 30 30
Total Benefit 50 75 45 60 70
B Cost
1 Investasi Awal (membeli 95
komputer baru)
2 Biaya Operasional 30 30 30 30 30
Total Cost 95 30 30 30 30 30
Net Benefit (95) 20 45 15 30 40
Discount Rate 15% 1.00 0.870 0.756 0.658 0.572 0.497
NPV pd Disc. Rate 15% (95) 17.4 34.02 9.87 17.16 19.88

NPV = (17.4+34.02+9.87+17.16+19.88 ) – 95 = 8.33 > 0


NPV > 0 Feasible
 Metode ini menghitung tingkat bunga yang
menyamakan nilai sekarang investasi
dengan nilai sekarang penerimaan-
INTERNAL RATE penerimaan kas bersih dimasa-masa yang

OF RETURN (IRR) mendatang.


 Apabila tingkat bunga ini lebih besar dari
pada tingat bunga relevan (tingat
keuntungan yang disyaratkan) maka
investasi dikatakan menguntungkan, kalau
lebih kecil dikatakan merugikan.

39
Rumus Internal Rate of Return (IRR)

()
NPV
IRR  I1  () ( )
( I 2  I1 )
NPV  NPV
Keterangan :
i1 = Discount Factor (tingkat bunga) pertama di mana diperoleh NPV positif.
i2 = Discount Factor (tingkat bunga) pertama di mana diperoleh NPV negatif
 Metode ini menghitung perbandingan antara
nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas

PROBABILITY bersih dimasa yang akan datang dengan nilai


sekarang investasi.
INDEXS (PI)  Kalau profitability index lebih besar dari 1
maka proyek dikatakan menguntungkan,
kalau dibawah 1 merugikan.

41
RUMUS PI:
                                           Nilai Aliran Kas Masuk
PROFITABILITY INDEX ( PI ) =
                                                    Nilai Investasi

 Kelayakan investasi menurut standar analisa ini adlh :

 Jika PI > 1 ; maka investasi tsb dpt dijalankan (layak)

 Jika PI < 1 ; investasi tsb tidak layak dijalankan (tidak layak)

Anda mungkin juga menyukai