KARYA ILMIAH
Diajukan sebagai salah satu tugas mata kuliah Tata Tulis Karya
Ilmiah pada Semester I Tahun Akademik 2018-2019
oleh
Oleh Kelompok 6 Tata Tulis Karya Ilmiah Kelas-11 Institut Teknologi Bandung
Tanaman merupakan makhluk hidup yang membentuk hingga 80% dari total
biomassa di Bumi. Di antara semua tanaman itu terdapat jenis atau bagian tanaman
yang dapat kita makan atau dapat disebut sebagai sayuran. Sayuran memiliki
banyak peranan dalam hidup manusia sebagai pelengkap kebutuhan nutrisi
manusia. Di Indonesia, bayam menjadi sayuran dengan tingkat konsumsi tertinggi
kedua di Indonesia setelah kangkung. Tingginya konsumsi bayam di Indonesia
mengakibatkan tingginya permintaan pasar akan sayur bayam. Untuk menanggapi
tingginya permintaan pasar, banyak dilakukan peneltian dan percobaan untuk
meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi bayam. Berdasarkan pemaparan di
atas, penulis menulis laporan penelitian dengan judul “Pengaruh Penggunaan
Vitamin Rambut bagi Pertumbuhan Tanaman Amaranthus gangeticus”.
Berdasarkan judul tersebut, penulis menentukan rumusan masalah yang tepat
adalah bagaimana pengaruh dan dampak dari penggunaan vitamin rambut pada
tanaman bayam dibandingkan dengan tanaman tanpa perlakuan itu. Dalam
mengumpulkan data penulis melakukan eksperimen dan pengamatan dari
perkecambahan dan pertumbuhan tanaman bayam yang diberikan vitamin rambut
terhadap tanaman bayam tanpa perlakuan (kontrol). Hasil pengamatan dicatat dan
dibandingkan menggunakan perkecambahan, pertambahan tinggi tanaman dan
jumlah daun sebagai indikator. Hasil dari penelitian ini akan didokumentasikan
dalam bentuk tabel dan grafik data pertumbuhan tanaman bayam dari masing-
masing perlakuan. Dari penelitian ini penulis menyimpulkan bahwa vitamin yang
terdapat dalam vitamin rambut mempengaruhi perkecambahan dan pertumbuhan
tanaman Amaranthus gangeticus yaitu angka harapan hidup yang lebih tinggi
namun pertumbuhan yang lebih rendah ketika penggunaan mencapai masa jenuh.
Hasil penelitian ini berkorelasi dengan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa
jurusan Biologi dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember menunjukkan adanaya
korelasi positif antara konsentrasi vitamin B1, B3, dan B6 terhadap pertumbuhan
dan perkembangan biji anggrek D. laxiflorum secara in vitro.
iii
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa berkat nikmat dan karunia-Nya,
gangeticus”. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada dosen mata kuliah Tata
dan membimbing kami dalam proses pembuatan laporan penelitian ini. Penulis juga
berterima kasih kepada orang tua penulis karena tanpa dukungan moral dan
finansial orang tua penulis, laporan penelitian serta penelitian ini tidak akan selesai
dengan lancar.
Laporan penelitian yang dibuat untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Tata Tulis
penulisan karya tulis ilmiah. Penulis sengaja mengangkat judul ini sebagai judul
penelitian agar topik ini dapat dikembangkan oleh peneliti di masa depan.
iv
Penulis sadar dalam proses penulisan laporan penelitian ini mengalami beberapa
penggunaan kata nonformal yang terdapat saat pembuatan laporan penelitian ini.
Untuk mengatasi kendala ini, tim penulis sering melakukan crosscheck antara
Tim Penulis
v
SANWACANA
Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT. karena atas rahmat dan ridha-
Nya penulis dapat menyelesaikan laporan berjudul “Perbandingan Pertumbuhan
Tanaman Bayam Menggunakan Vitamin Rambut dengan Tanpa Vitamin Rambut”.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada orang tua tercinta
yang tidak henti memberi dukungan dan semangat dalam mengerjakan laporan ini.
Selanjutnya, penulis berterimakasih kepada Bapak Ferry Fauzi Hermawan,
M.Hum., selaku dosen TTKI yang membimbing penulis untuk menyelesaikan
laporan ini.
Semoga Allah SWT membalas kebaikan beliau dan semoga makalah ini bermanfaat
bagi kita semua.
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................... III
PRAKATA ........................................................................................................... IV
SANWACANA .................................................................................................... VI
DAFTAR ISI ...................................................................................................... VII
DAFTAR TABEL ............................................................................................... IX
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................X
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... XI
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 5
1.3 Ruang Lingkup Kajian .................................................................................. 5
1.4 Tujuan Penulisan ........................................................................................... 6
1.5 Metode dan Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 6
1.5.2 Teknik Pengumpulan Data.................................................................... 6
1.5.3 Sistematika Penulisan................................................................................. 7
BAB II .................................................................................................................... 8
TEORI DASAR ..................................................................................................... 8
2.1 Pertumbuhan ................................................................................................. 8
2.2 Jenis pertumbuhan......................................................................................... 9
2.3 Ciri pertumbuhan ........................................................................................ 10
2.4 Pengertian perkecambahan.......................................................................... 11
2.5 Jenis perkecambahan ................................................................................... 11
2.6 Nutrisi.......................................................................................................... 12
2.7 Jenis Nutrisi................................................................................................. 12
2.8 Macam-Macam Nutrisi ............................................................................... 13
2.9 Pengertian laju pertumbuhan....................................................................... 21
BAB III ................................................................................................................. 22
TEORI DASAR .................................... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
3.1 Analisis perkecambahan tanaman bayam ................................................... 22
3.2 Analisis tinggi tanaman bayam ................................................................... 22
3.3 Analisis jumlah daun pada tanaman bayam ................................................ 22
vii
3.4 Analisis warna daun pada tumbuhan bayam ............................................... 22
3.5 Analisis laju pertumbuhan pada tanaman bayam ........................................ 22
3.6 Analisis perbandingan pertumbuhan tanaman bayam................................. 23
BAB IV ................................................................................................................. 28
SIMPULAN DAN SARAN ................................................................................. 28
4.1 Simpulan ..................................................................................................... 28
4.2 Saran ............................................................................................................ 29
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 29
INDEKS ............................................................................................................... 30
L A M P I R A N .................................................................................................. 29
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Laju pertumbuhan tanaman bayam dengan perlakuan normal ................ 23
Tabel 2 Laju pertumbuhan tanaman bayam dengan perlakuan vitamin rambut ... 23
Tabel 3 Pertumbuhan tanaman bayam dengan perlakuan normal ........................ 24
Tabel 4 Pertumbuhan tanaman bayam dengan perlakuan vitamin rambut ........... 25
ix
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1 Perbandingan pertumbuhan tanaman bayam dengan perlakuan normal 26
Grafik 2 Pertumbuhan tanaman bayam dengan perlakuan vitamin rambut .......... 26
Grafik 3 Simpulan pertumbuhan tanaman bayam dengan perlakuan normal ....... 28
Grafik 4 Simpulan pertumbuhan tanaman bayam dengan perlakuan nutrisi rambut
............................................................................................................................... 29
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
xii
1
BAB I
PENDAHULUAN
“Sayuran merupakan semua jenis tanaman atau bagian tanaman yang bisa diolah
menjadi makanan. Beberapa jenis sayuran bisa dimakan begitu saja atau secara
mentah sedangkan sebagian lainnya hanya bisa dikonsumsi setelah dimasak terlebih
dahulu. Makanan ini mengandung banyak nutrisi penting untuk kesehatan tubuh
bagian dari menu utama maupun sebagai makanan sampingan. Kandungan nutrisi
antara sayuran yang satu dan sayuran yang lain pun berbeda-beda, meski umumnya
maupun zat anti racun. Namun, seringkali sayuran juga mengandung racun dan
protease, amilase, dsb), sianida dan sianida prekursor, asam oksalat, dan banyak
lagi. Tergantung pada konsentrasi, senyawa tersebut dapat mengurangi sifat dapat
2
dimakan (edibility, palatability), nilai gizi, dan manfaat kesehatan dari diet sayuran.
Berdasarkan paparan di atas, masuk akal bila sayuran menjadi salah satu bahan
kg/hari pada tahun 2015 menjadi 0,086 kg/hari pada tahun 2016. Menurut web
http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2017/01/Paparan-BPS-Konsumsi-
Menurut Supriatna (2007). “Bayam adalah salah satu jenis tanaman daun yang
merupakan tanaman sayuran yang dikenal dengan nama ilmiah Amaranthus spp.
bayam pada mulanya hanya digunakan sebagai tanaman hias, namun dalam masa
sumber protein. Menurut Sellby (2010). “Bayam adalah salah satu sayuran yang
dan memperkuat tubuh melalui berbagai cara”. Bayam sendiri memiliki beberapa
macam jenis namun yang paling sering ditemukan dikalangan masyarakat adalah
Terdapat 3 jenis bayam yang umum di masayarakat yaitu bayam hijau biasa, bayam
merah, dan bayam putih yang warnanya hijau keputih-putihan. Bayam memiliki
daur hidup yang cukup singkat dengan umur siap panen antara 25-35 hari setelah
Menurut Rukmana, dalam bukunya yang berjudul Bayam Bertanam & Pengolahan
Pascapanen, “Tanaman bayam cocok ditanam di dataran tinggi dengan curah hujan
mencapai lebih dari 1.500 mm/tahun maka bayam termasuk tanaman yang
memerlukan cahaya matahari penuh. Kebutuhan akan sinar matahari untuk tanaman
bayam cukup besar. Pada tempat yang terlindungi (ternaungi), pertumbuhan bayam
menjadi kurus dan meninggi akibat kurang mendapat sinar matahari penuh. Suhu
udara yang sesuai untuk tanaman bayam berkisar antara 16-20 derajat C.
Penggunaan berbagai jenis pupuk organik, pupuk kimia, manipulasi media tanam,
hingga penggunaan bibit bayam yang telah dimodifikasi secara genetik telah
dlakukan oleh banyak orang ataupun organisasi untuk meningkatkan kualitas dan
membuat peneliti tertarik adalah “Pengaruh Jenis dan Konsentrasi Vitamin terhadap
Vitro” yang dilakukan oleh tim mahasiswa jurusan Biologi dari Institut Teknologi
dengan Niasin atau Vitamin B3, serta Piridoksin atau Vitamin B6. Dari hasil
penelitian ini, penulis mengambil hipotesis bahwa adanya korelasi antara vitamin
berbobot molekul kecil yang berfungsi sebagai kofaktor* dalam meabolisme setiap
organisme.”
Salah satu contoh produk dari vitamin adalah Vitamin Rambut yang memiliki
fungsi utama sebagai nutrisi tambahan untuk rambut manusia. Dari paparan penulis
antaranya.
rambut?
bayam, tinggi tanaman bayam, jumlah daun pada tanaman bayam, warna daun pada
bayam, dan perbandingan pertumbuhan tanaman bayam dengan nutrisi rambut dan
rambut;
vitamin rambut.
1.5.1 Metode
Metode yang digunakan dalam percobaan kali ini adalah eksperimen, bertujuan
melakukan eksperimen dari data yang diperoleh baik dari berbagai rujukan
maupun dari lapangan kemudian dianalisis. Hal-hal yang dianalisis yaitu seputar
perkecambahan, tinggi tanaman, jumlah daun, warna daun, dan laju pertumbuhan
pada tanaman bayam yang menggunakan vitamin rambut dan tanpa menggunakan
vitamin rambut.
Penulisan laporan penelitian ini terbagi menjadi empat bab, yaitu pendahuluan,
Pada bab satu akan dibahas mengenai latar belakang pengangkatan aspek laporan
penelitian ini, rumusan masalah, ruang lingkup kajian, tujuan penelitian, metode
dan teknik pengumpulan data pada laporan penelitian ini, teknik pengumpulan data,
serta sistematika penulisan. Pada bab dua akan disajikan penjelasan umum dan
nutrisi, jenis nutrisi, macam-macam nutrisi, dan pengertian laju pertumbuhan Pada
tanaman bayam, tinggi tanaman bayam, jumlah daun pada tanaman bayam, warna
daun pada tanaman bayam, laju pertumbuhan pada tanaman bayam, dan
TEORI DASAR
2.1 Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah salah satu ciri paling dasar dari suatu makhluk hidup.
fisik (anatomi) dan struktur tubuh baik sebagian maupun seluruhnya karena
adanya multiplikasi (bertambah banyak) sel-sel tubuh dan juga karena bertambah
size and dry mass by an increase in cell number or cell size or both. Even bacteria
increase the numbers of cells in their bodies, become more complicated and
“Pertumbuhan adalah pertambahan permanen dari ukuran dan massa kering yang
disebabkan pertambahan jumlah dan/atau ukuran sel. Bahkan bakteri dan makhluk
8
9
meningkatkan jumlah dari sel dalam tubuh mereka, menjadi lebih rumit dan
rumit maka dari itu pertumbuhan tumbuhan dibagi menjadi dua, pertumbuhan
menyebabkan batang dan akar tumbuhan bertambah tinggi atau panjang yang
terbagi atas 3 daerah yaitu daerah pembelahan, daerah pemanjangan dan daerah
teori yang menyatakan bahwa titik tumbuh akar dan batang pada tumbuhan terdiri
primer. Korpus adalah bagian pusat titik tumbuh yang memiliki kemampuan
b. Teori histogen
Titik tumbuh akar dan batang pada tumbuhan disebut dengan histogen. Histogen
10
terdiri dari plerom (bagian pusat akar dan batang yang akan menjadi empulur dan
fasis), germatogen (Lapisan terluar yang akan menjadi epidermis) dan periblem
Ada dua macam meristem lateral yaitu Kambium vaskuler (terletak diantara xilem
batang tambah membesar) dan kambium gabus (disebut juga felogen terletak
Pertumbuhan pada tanaman dibagi menjadi dua, yaitu pertumbuhan primer dan
https://www.ck12.org/biology/plant-growth/lesson/Plant-Growth-BIO/
https://www.ck12.org/biology/plant-growth/lesson/Plant-Growth-BIO/
11
plants.”
tumbuhan.
Menurut “germination Sprouting of a seed; the first stages in the growth of a seed
from a seedling to an adult. After germination the embryonic shoot emerges and
grows
upward while the embryonic root grows downward. Food for germination is
located in the endosperm tissue within the seed and or seed leaves. Sprouting of
pollen grains on a stigma and growth of fungus or algal spores are examples of
“The initial morphology of the seedlings has traditionally been described by two
contrasting terms "epigeal" (above ground) and “hypogeal" (below ground), with
Hypogeal
In this type the hypocotyl Is undeveloped and the cotyledonary regions are hidden
2.6 Nutrisi
Nutrisi adalah kandungan zat dalam makanan yang berfungsi untuk membantu
Plants require light, carbon dioxide, water and ions. Animals need organic
compounds and ions and usually need water (see Chapters 6 and 7). Organisms
can take in the materials they need as solid food, as animals do, or they can digest
them first and then absorb them, like fungi do, or they can build them up for
themselves, like plants do. Animals, using readymade organic molecules as their
food source, are called heterotrophs and form the consumer levels of food chains.
Photosynthetic plants are called autotrophs and are usually the first organisms in
Nutrisi secara umum dibagi menjadi dua, nutrisi makro dan mikro. Nutrisi makro
adalah nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah banyak sedangkan nutrisi mikro
Nutrisi makro terdiri dari karbohidrat, lemak, protein, serat, air, dan etanol.
Vitamin adalah suatu senyawa organik yang berinti sangat kecil dan memiliki 3
1, “Vitamins are organic compounds that are essential in very small amounts for
our bodies can’t synthesize them quickly enough to meet our daily needs.”
Mereka adalah komponen alami makanan; biasanya hadir dalam jumlah yang
sangat kecil.
reproduksi, dll).
Salah satu contoh dari nutrisi adalah vitamin. Vitamin terbagi menjadi 2,yaitu
vitamin yang larut dalam pelarut air dan vitamin yang larut dalam pelarut lemak.
Vitamin yang larut dalam air terdiri dari beberapa macam, yaitu
1. Vitamin B1
2. Vitamin B2
14
3. Vitamin B3
4. Vitamin B5
5. Vitamin B6
6. Vitamin B7
7. Vitamin B9
8. Vitamin B12
9. Vitamin C
1. Vitamin A
2. Vitamin D
3. Vitamin E
4. Vitamin K
1. Water soluble
2. Fat soluble
Water-soluble vitamins
Vitamin B1 (Thiamine)
beans, lentils, spinach, peas, pinto beans, lima beans, eggplant, Brussels
Vitamin B2 (Riboflavin)
Toxicity: Excess riboflavin may increase the risk of DNA strand breaks in the
Vitamin B3 (Niacin)
glucose tolerance and gastrointestinal upset. Intake of 750 mg per day for less
than 3 months can cause liver cell damage. High dose nicotinamide can cause
tingling of feet.
Toxicity: Nausea, heartburn and diarrhea may be noticed with high dose
supplements.
Vitamin B6 (Pyridoxine)
Prenatal deprivation results in mental retardation and blood disorders for the
newborn.
neurological symptoms.
Sources: Whole wheat, brown rice, green leafy vegetables, sunflower seeds,
peanut butter, tuna, salmon, lima beans, bell peppers, chicken meat
17
Vitamin B7 (Biotin)
Deficiency: Very rare in humans. Keep in mind that consuming raw egg
whites over a long period of time can cause biotin deficiency. Egg whites
contain the protein avidin, which binds to biotin and prevents its absorption.
Sources: Green leafy vegetables, most nuts, whole grain breads, avocado,
Folate is the naturally occurring form found in foods. Folic acid is the synthetic
folate status is associated with neural tube defects and some cancers.
of tongue and mouth, and diarrhea. In pregnancy there is a risk of low birth
Toxicity: None from food. Keep in mind that vitamin B12 and folic acid
deficiency can both result in megaloblastic anemia. Large doses of folic acid
deficiency.
citrus fruits, black eyed peas, spinach, great northern beans, whole grains,
18
baked beans, green peas, avocado, peanuts, lettuce, tomato juice, banana,
Vitamin B12 must combine with intrinsic factor before it’s absorbed into the
bloodstream. We can store a year’s worth of this vitamin – but it should still be
sprue.
absorbed via the oral route, thus the potential for toxicity is low.
cavities, tissue swelling, dry hair and skin, bleeding gums, dry eyes, hair loss,
joint paint, pitting edema, anemia, delayed wound healing, and bone fragility.
Toxicity: Possible problems with very large vitamin C doses including kidney
safe based on most data. 2 grams or more per day can cause diarrhea.
19
Vitamin A (Retinoids)
Carotenoids that can be converted by the body into retinol are referred to as
provitamin A carotenoids.
Deficiency: One may notice difficulty seeing in dim light and rough/dry skin.
rapidly absorbed and slowly cleared from the body. Nausea, headache,
fatigue, loss of appetite, dizziness, and dry skin can result. Excess intake
plant version
bones, retarded growth, and soft teeth. In adults a vitamin D deficiency can
decay. Those at risk for deficiency include infants, elderly, dark skinned
20
tuna, eggs
Vitamin E (tocopherol)
Toxicity: Minimal side effects have been noted in adults taking supplements
in doses less than 2000 mg/day. There is a potential for impaired blood
Vitamin K
Toxicity: May interfere with glutathione. No known toxicity with high doses.
Pertumbuhan sebagai sebuah standar yang memiliki satuan, pasti memiliki tingkat
first essential to obtain clear and concise descriptions of changes that occur over
time. Classically, plant growth has been analyzed in terms of cell number or
overall size (i.e., mass). However, these measures tell only part of the story.
this process, cells increase in volume many fold and become highly vacuolate.
However, size is only one criterion that may be used to measure growth. Growth
also can be measured in terms of change in fresh weight— that is, the weight of
the living tissue—over a particular period of time. However, the fresh weight of
measurement because cells can divide without increasing in volume. For example,
during the early stages of embryogenesis, the zygote subdivides into progressively
smaller cells with no net increase in the size of the embryo. Only after it reaches
the eight-cell stage does the increase in volume begin to parallel the increase in
22
cell number. Another example of the lack of correlation between cell number and
growth occurs under the infl uence of environmental stress, which typically affects
cell division and cell elongation differentially. In this brief overview, we will
discuss both the classical defi nitions of growth and a more recent approach,
termed kinematics, which views growth and the related problem of cell expansion
the kinematic approach is that it allows one to describe the growth patterns of
perspective from which to develop models for underlying mechanisms that control
BAYAM
rutin diairi dengan air 37,5 ml secara merata pada permukaan tanah.
Tinggi tanaman bayam diukur dari permukaan tanah hingga batang daun tanaman
bayam, rata-rata tinggi tanaman bayam setelah tumbuh selama 9 hari adalah 2,83
cm untuk tanaman tanpa vitamin rambut, 1,7 cm untuk tanaman dengan vitamin
Jumlah daun pada tiap benih tanaman bayam yang bertumbuh hingga 9 hari
adalah 2 lembar.
Warna daun pada tumbuhan bayam adalah hijau segar, baik yang diberi perlakuan
Untuk tanaman bayam dengan perlakuan normal, laju pertumbuhan selama 9 hari
22
23
1 0,278
2 0,278
3 0,389
1 0,244
2 0,167
3 0,244
4 0,144
5 0,144
tanaman dengan perlakuan normal dan tabel dan grafik pertumbuhan tanaman
1 - - -
2 - - -
3 - - -
5 1 1 2,5
6 2,5 2 2,9
7 2,5 2 2,9
1 - - - - -
2 - - - - -
3 - - - - -
6 2 1 1,2 1 1,2
3,5
2,5
Tinggi (cm)
0,5
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Hari
2,5
2
Tinggi (cm)
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Hari
27
Dari hasil eksperimen diperoleh bahwa angka harapan tumbuh dari tanaman
menggunakan nutrisi rambut. Hal ini terlihat dari tumbuhnya lima tanaman dari
lima bibit yang ditanam ketika menggunakan nutrisi rambut dan tumbuhnya tiga
Pertumbuhan yang terjadi lebih tinggi pada tanaman dengan perlakuan normal,
hal ini terjadi akibat kondisi tanah yang dipenuhi vitamin menghalangi air untuk
menyebar pada tanah dan lebih jauh lagi menghalangi penyerapan air oleh akar
tumbuhan. Terlihat bawa pada hari-hari awal, pertumbuhan tanaman tidak begitu
berbeda, pada hari ke-6 keadaan tanah mulai jenuh dengan nutrisi rambut yang
4.1 Simpulan
tiga dari lima benih dengan laju pertumbuhan rata-rata 0,315 cm/hari, dan
3,5
2,5
Tinggi (cm)
0,5
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Hari
28
29
lima dari lima benih dengan laju pertumbuhan rata-rata 0,189 cm/hari, dan
2
Tinggi (cm)
1,5
Tinggi Tanaman 1 (cm)
Tinggi Tanaman 2 (cm)
1
Tinggi Tanaman 3 (cm)
Tinggi Tanaman 4 (cm)
0,5
Tinggi Tanaman 5 (cm)
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Hari
Angka harapan tumbuh dari tanaman bayam dengan perlakuan nutrisi rambut
terjadi lebih tinggi pada tanaman dengan perlakuan normal. Tanaman yang
4.2 Saran
Gunakan vitamin dengan kadar yang tidak berlebihan karena dapat menghambat
pertumbuhan tanaman
Daftar Pustaka
Berg J, Tymoczko dan JL, Stryer L. 2002. Biochemistry (5th ed.). San Francisco:
W.H. Freeman.
Fuhrman, Joel . 2014. The End of Dieting. Harper One (Harper Collins)
Mackean, D.G dan Hayward, Dave. 2014. Cambridge IGCSE Biology. London:
Bookpoint, Ltd
Rittner, D dan McCabe, T.L. 2004. Encyclopedia of Biology. New York: Facts On
File, Inc
Suyatmi. 2011. Jenis pertumbuhan dan perkembangan. [Internet]. Tersedia di:
https://suyatmibiologi.wordpress.com/2011/04/01/jenis-pertumbuhan-dan
https://www.ck12.org/biology/plant-growth/lesson/Plant-Growth-BIO/
30
31
INDEKS
Meristem. 9, 10
Multiseluler. 8, 9
Nutrisi. 12
Perkecambahan. 11
Pertumbuhan. 8, 9, 10
Ukuran. 8
Vitamin. 12-19
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
Pada tanggal 7 Maret tahun 2000, lahir seorang bayi laki laki
Priangan pada tahun 2006. Di sini dia pernah mejuarai lomba bernyanyi pupuh se-
Kabupaten Bandung pada kelas 4 SD dan 5 SD. Pada tahun 2012, Rico
melanjutkan pendidikan di SMPN 4 Bandung, setelah itu lulus dari sekolah yang
lagu se-Kota Bandung dan mendapat juara ke-2, serta lomba cipta lagu se-
Provinsi Jawa Barat dan mendapat juara ke-1. Setelah lulus pada tahun 2018, Rico
sampai sekarang.
Pada tanggal 31 Mei tahun 2000 di Kamar Umar bin Khattab
diterima sebagai siswa di SMPN 44 Bandung lalu lulus dari sekolah yang sama
Institut Teknologi Bandung. Sejak SMP, Azka aktif menjadi Anggota DKM At-
Tarbiyyah SMPN 44 Bandung, Wakil Ketua Pendidikan Dasar Saung Kabaret dan
Teater 44, Ketua Duta Lingkungan SMPN 44 Bandung, dan Ketua Badminton
44. Pada masa sekolah menengah menjadi Anggota PMR SMAN 5 Bandung,
Ketua Angkatan Nurul Khomsah 2018 dan Kepala Divisi Syiar DKM Nurul
Khomsah periode 2016-2017, dan Wakil Ketua Kreativitas Ilmiah Remaja. Azka
Geografi pada tingkat wilayah, beberapa lomba cerdas cermat, dan beberapa
lomba debat hingga sempat memenangkan Lomba Debat PAI tingkat Kota
Bandung pada Festival PAI Kota Bandung Tahun 2017 lalu menjadi perwakilan
tahun 2012 dan lulus dengan predikat lulusan terbaik angkatannya. Ikrar
melanjutkan pendidikannya pada tahun 2015 di SMA Negeri 8 Jakarta dan lulus
tepat waktu pada tahun 2018. Ikrar kini terdaftar sebagai Mahasiswa Sekolah Ilmu
MGMP, OSN, serta IMSO saat SD. Sempat mengikuti Pelatihan Daerah OSP DKI
Jakarta saat SMP. Ikrar juga aktif dalam ekstrakurikuler PMR, Pramuka, dan
Pasukan Kibar Bendera (Paskibra) SMPN 73 Jakarta. Ikrar juga menjabat sebagai
itu, Ikrar juga sering mengikuti lomba cerdas cermat, kepalangmerahan, dan
English Syndicate (Unit bahasa inggris) sebagai Sekretaris, Japanese Club sebagai
serta aktif mengikuti kompetisi penelitian dan pernah mendapatkan Harapan III
pada KIRJAS 2016, Juara III pada OPSI Jakarta Selatan 2016 dan juga Juara I
pada OPSI Jakarta Selatan 2017 pada bidang penelitian Teknologi Terapan.
Pernah menjadi Ketua Tim LIA Pengadegan dalam lomba debat bahasa Inggris