Anda di halaman 1dari 15

MANAJEMEN KEUANGAN 2

MANAJEMEN MODAL KERJA

Dosen pengampu :
Sriyono, Drs., MM., Dr.

Disusun oleh :
Fitriana Ningsih ( 172010200077 )
Fauziah Noralia Arif ( 172010200148 )
Bayu Adyanto ( 172010200131 )

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO
Jalan Mojopahit 666 B, Telp: 031-8945444 Fax: 031-8949333 Sidoarjo 61215

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, karena rahmat-Nya


sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah tentang “Manajemen
Modal Kerja”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan
dalam mata kuliah Manajemen Keuangan 2 di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.

Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki.
Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih


yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan
petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.

Sidoarjo, 29 Maret 2019

Penulis

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ iii


DAFTAR ISI ........................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ v
1.1 LATAR BELAKANG ................................................................................................... v
1.2 RUMUSAN MASALAH ............................................................................................... v
1.3 TUJUAN ........................................................................................................................ v
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................ vi
2.1 Pengertian dan Pentingnya Modal Kerja....................................................................... vi
2.2 Perputaraan dan Jangka Waktu Modal Kerja .............................................................. viii
2.3 Kebutuhan Modal Kerja ................................................................................................. x
BAB III SIMPULAN ............................................................................................................ xvi
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................. xvi

iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Perusahaan merupakan lembaga ekonomi yang bertujuan menghasilkan
barang dan jasa melalui penggunaan sumber-sumber ekonomi secara efektif dan
efisien. Setiap perusahaan yang menjalankan usaha selalu membutuhkan modal
kerja. Modal kerja itu antara lain digunakan untuk pembelian bahan baku, aktiva
tetap, pembayaran gaji karyawan dan pembayaran biaya-biaya lainnya.
Manajemen modal kerja yang efektif dan efisien menjadi sangat penting
untuk pertumbuhan dan kelangsungan perusahaan dalam jangka panjang. Apabila
perusahaan kekurangan modal kerja maka besar kemungkinannya perusahaan
tersebut akan kehilangan pendapatan dan keuntungan. Perusahaan yang tidak
memiliki modal kerja yang cukup tetapi tidak dapat membayar kewajiban jangka
pendek pada waktunya maka akan menghadapi masalah likuiditas.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Bagaimanakah pengertian dan pentingnya Modal Kerja?
2. Bagaimanakah perputaran dan jangka waktu Modal Kerja?
3. Bagaimanakah dengan kebutuhan Modal Kerja?

1.3 TUJUAN
1. Menambah wawasan terhadap materi Manajemen Modal Kerja
2. Untuk mengetahui pengertian dan pentingnya Modal Kerja
3. Untuk mengetahui perputaran dan jangka waktu Modal Kerja
4. Untuk mengetahui dengan kebutuhan Modal Kerja

v
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan Pentingnya Modal Kerja
a. Modal kerja kotor atau gross working capital.
Modal kerja kotor adalah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki
perusahaan. Komponen aktiva lancar seperti kas, piutang dan persediaan.
Konsep modal kerja kotor hanya melihat modal kerja dari sudut investasi
pada aktiva lancar. Dengan demikian, jumlah modal kerja kotor suatu
perusahaan sama dengan total aktiva lancar.
b. Modal kerja bersih atau net working capital.
Modal kerja bersih adalah selisih antara aktiva lancar dengan utang
lancar. Konsep modal kerja bersih tidak hanya melihat modal kerja dari
sudut pandang investasi, tetapi juga dari sudut pandang pendanaan.
Dengan demikian, bagian aktiva lancar yang diperuntukkan membayar
utang tidak termasuk modal kerja bersih perusahaan. Dengan kata lain
modal kerja bersih merupakan modal kerja yang benar-benar
dipergunakan untuk operasional perusahaan bukan untuk membayar
utang.

Modal kerja sangat penting bagi suatu perusahaan, karena modal kerja
secara langsung akan berpengaruh terhadap kelancaran kegiatan perusahaan.
Terdapat beberapa alasan yang dikemukakan, mengapa manajemen modal kerja
dianggap penting, di antaranya adalah:

1. Dalam perusahaan manufaktur, sebagian besar aktivitasnya merupakan


aktiva lancar. Mengingat jumlah investasi dalam modal kerja cukup besar,
maka perlu dikelola dengan baik.
2. Ditinjau dari kegiatan manajer keuangan suatu perusahaan, lebih dari
separuh waktu kerjanya dialokasikan untuk mengelola aktiva lancar, hal
ini menunjukkan bahwa manajemen modal kerja penting untuk menjaga
kelancaran kegiatan perusahaan sehari-hari.
3. Bagi perusahaan kecil, barangkali keputusan yang berkaitan dengan
modal kerja lebih penting dibandingkan dengan keputusan investasi

vi
jangka panjang, karena vasilitas usaha yang berkaitan dengan investasi
jangka panjang sering diperoleh perusahaan dengan cara menyewa.

Siklus Operasi dan Siklus Kas


Perhatian utama dari perencanaan keuangan jangka pendek adalah
kegiatan operasi dan pendanaan jangka pendek perusahaan. Bagaimana siklus
operasi suatu perusahaan sangat tergantung bidang kegiatan masing-masing
perusahaan, kegiatan operasi jangka pendek perusahaan manufaktur misalnya
meliputi : pembelian bahan baku, penyimpanan bahan baku, pembayaran kas,
proses produksi, penyimpanan persediaan barang jadi, penjualan produk dan
pengumpulan kas. Sementara itu kegiatan operasi perusahaan dagang meliputi :
pembelian barang dagang, penyimpanan persediaan barang dagang, penjualan,
dan pengumpulan kas.

Penentuan Siklus Operasi dan Siklus Kas


Siklus operasi (operating cycle) merupakan periode antara kegiatan
pembelian bahan baku dan pengumpulan kas yang berasal dari piutang
perusahaan. Siklus ini terdiri atas dua bagian, yaitu jangka waktu persediaan
(inventory period) dan jangka waktu piutang (account receivable period).
Jangka waktu persediaan adalah lamanya waktu sejak perusahaan mengadakan
persediaan sampai dengan persediaan dijual. Jangka waktu piutang adalah
lamanya waktu antara saat penjualan persediaan sampai dengan piutang ditagih
menjadi kas.

Siklus operasi = Jangka waktu persediaan + Jangka waktu piutang.

Siklus operasi sesungguhnya menjelaskan bagaimana dan berapa lama


pergerakan dari produk pada masing-masing komponen aktiva lancar.

Siklus kas (cash cycle) merupakan periode waktu saat kas dibayarkan
untuk pembelian persediaan sampai dengan saat kas dikumpulkan dari piutang.
Siklus kas bisa sama dengan siklus operasi jika pembelian persediaan dilakukan
secara tunai. Dalam praktik di perusahaan sering terjadi pembelian persediaan
dilakukan dengan cara kredit, sehingga siklus kas akan lebih pendek daripasa

vii
siklus operasi. Dengan demikian siklus kas adalah perbedaan antara siklus
operasi dan jangka waktu utang.

Siklus kas = Siklus operasi – Jangka waktu utang.

Lamanya siklus operasi atau siklus kas akan menentukan besar kecilnya
kebutuhan modal kerja suatu perusahaan. Karena jangka waktu persediaan,
jangka waktu piutang, dan jangka waktu utang merupakan salah satu komponen
yang menentukan jumlah modal kerja perusahaan. Semakin lama jangka waktu
persediaan dan jangka waktu piutang, semakin besar kebutuhan modal kerja
perusahaan, sedangkan semakin lama jangka waktu utang semakin kecil
kebutuhan modal kerja perusahaan, demikian pula sebaliknya.

2.2 Perputaraan dan Jangka Waktu Modal Kerja


Modal kerja selalu dalam keadaan berputar selama perusahaan beroperasi.
Jangka waktu modal kerja adalah lamanya periode terikatnya dana pada
masing-masing komponen modal kerja sampai pada saat dana tersebut kembali
lagi menjadi kas. Semakin pendek periode terikatnya uang kas pada masing-
masing komponen modal kerja, berarti semakin cepat perputaran modal kerja
tersebut. Perputaran modal kerja suatu perusahaan tergantung pada jenis
perusahaan, kebijaksanaan pembelian dan kebijaksanaan penjualan dari
perusahaan tersebut.
Perputaran modal kerja dan jangka waktu periode terikatnya modal kerja
secara umum dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut :

Penjualan bersih
Perputaran modal kerja = = … kali
Modal kerja rata − rata

Modal kerja awal + Modal kerja akhir


Modal kerja rata − rata =
2

360 hari
Periode terikat modal kerja = × 1 hari
Perputaran modal kerja

Secara lebih spesifik, perputaran modal kerja dapat dihitung dari


perputaran masing-masing komponen modal kerja, sebagai berikut :

viii
a. Modal kerja terikat pada barang dagangan :

Harga pokok penjualan barang dagangan


Perputaran barang dagangan =
Persediaan rata − rata barang dagangan

360 hari
Periode terikat modal kerja pada barang dagangan = × 1 hari
Perputaran barang dagangan

b. Modal kerja terikat pada piutang :

Penjualan kredit
Perputaran piutang = = … kali
Piutang rata − rata

360 hari
Periode terikat modal kerja pada piutang = × 1 hari
Perputaran piutang

Perusahaan Pabrikan

a. Modal kerja terikat pada bahan baku :

Biaya pemakaian bahan baku


Perputaran bahan baku = = … kali
Persedaan rata − rata bahan baku

360 hari
Periode terikat modal kerja pada bahan baku = × 1 hari
Perputaran bahan baku

b. Modal kerja terikat pada proses produksi :

Biaya produksi
Perputaran barang dalam proses = = … kali
Persediaan barang dalam proses

Biaya pemakaian bahan baku


Periode terikat modal kerja pada barang dalam proses = = … kali
Persedaan rata − rata bahan baku

c. Modal kerja terikat pada barang jadi :

ix
Harga pokok penjualan
Perputaran barang jadi = = … kali
Persedaan rata − rata barang jadi

360 hari
Periode terikat modal kerja pada barang jadi = = … hari
Perputaran barang jadi

d. Modal kerja terikat pada piutang :

Penjualan kredit
Perputaran piutang = = … kali
Piutang rata − rata

360 hari
Periode terikat modal kerja pada piutang = = … hari
Perputaran piutang

Dengan demikian periode terikat modal kerja secara keseluruhan adalah :


- Terikat pada bahan baku = a hari
- Terikat pada barang dalam proses = b hari
- Terikat pada barang jadi = c hari
- Terikat pada piutang = d hari
Total hari terikatnya modal kerja = a + b + c + d hari

2.3 Kebutuhan Modal Kerja


Besar kecilnya kebutuhan modal kerja dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu :
periode terikatnya modal kerja dan besarnya pengeluaran kas rata-rata.

Kebutuhan modal kerja = Periode terikatnya modal kerja x Pengeluaran kas rata-rata

Contoh 1 : Perusahaan Dagang


Berikut disajikan laporan keuangan yang berupa maraca dan laporan laba
rugi untuk perusahaan dagang sebagaimana dilapaparkan pada Tabel 1.1 dan
1.2

PERUSAHAAN "A"
Per 31 Desember 200x
AKTIVA PASSIVA
AKTIVA LANCAR UTANG LANCAR
Kas Rp 35,000 Utang Dagang Rp 300,000
Piutang Rp 325,000 Utang Bank Rp 400,000
Pers. Barang Dagangan Rp 650,000 Utang Lain-Lain Rp 150,000

x
Rp1,010,000 Rp 850,000
AKTIVA TETAP UTANG JANGKA PANJANG
Gedung dan Inventaris Rp2,000,000 Utang Bank Rp 400,000
Ak. Penyusutan Rp 600,000
Rp1,400,000 MODAL
Modal sendiri Rp 700,000
Laba ditahan Rp 460,000
Total Aktiva Rp2,410,000 Total Passiva Rp2,410,000
Tabel 3.1 Neraca

PERUSAHAAN "A"
LAPORAN LABA/RUGI TAHUN 200x
Penjualan Rp 3,500,000
Harga Pokok Penjualan :
Persediaan Awal Barang Dagang Rp 250,000
Pembelian Barang Dagang Rp 2,550,000
Barang Dagang yang Tersedia Rp 2,800,000
Persediaan Akhir Barang Dagang Rp (650,000)
HPP Rp 2,150,000
Laba Kotor Rp 1,350,000
Biaya Administrasi dan Penjualan Rp (630,000)
Labe bersih sebelum bunga dan
pajak Rp 720,000
Biaya Bunga Rp (160,000)
Laba bersih sebelum pajak (EBIT) Rp 560,000
Pajak Rp (224,000)
Laba bersih sesudah pajak (EAT) Rp 336,000
Tabel 3.2 Laporan Laba Rugi

Berdasarkan data laporan keuangan tersebut, maka perputaran modal


kerja untuk Perusahaan “A” dapat dihitung mempergunakan rumus yang telah
disajikan di muka dan hasilnya dapat disimak pada tabel 1.3

Komponen Perputaran Modal Kerja Periode Terikatnya


No.
Modal Kerja (Rp. 000) Modal Kerja
2.150 360
1. Barang dagangan = 4,8 kali × 1 hari = 75 hari
(250 + 650)/2 4,8
Piutang
Piutang awal 3.500 360
2. = 20 kali × 1 hari = 18 hari
tahun (25 + 325)/2 20
Rp 25.000,00
Tabel 1.3 Perputaran dan periode terikatnya modal kerja Perusahaan “A” tahun200x

Periode terikatnya modal kerja adalah selama 93 hari atau dalam satu tahun,
yaitu ;

xi
Barang Dagangan = 75 hari
Piutang = 18 hari
93 hari
Dengan kata lain, dalam satu tahun modal kerja Perusahaan “A” berputar
sebanyak:
360
= ±4 kali
93
Perusahaan “A” dalam operasinya mengeluarkan kas rata-rata tiap harinya
adalah:
Pembelian barang dagangan Rp7.100
Biaya administrasi dan penjualan Rp1.750
Biaya lain-lain Rp1.000
Jumlah pengeluaran kas rata-rata per hari Rp9.850

Kebutuhan modal kerja Perusahaan “A” dalam satu tahun 200x adalah sebesar:
93 × Rp9.850 = Rp916.050
Dengan demikian semakin lama jangka waktu terikatnya kas dalam
komponen modal kerja atau semakin besar engeluaran kas rata-rata per hari,
maka semakin besar kebutuhan modal kerja perusahaan dan demikian pula
sebaliknya. Perubahan salah satu atau kedua faktor tersebut akan berpengaruh
terhadap besar kecilnya kebutuhan modal kerja suatu perusahaan. Panjang
pendeknya jangka waktu terikatnya dana dalam komponen modal kerja
dipengaruhi ileh bidang usaha perusahaan, kebijakan pembelian atau penjualan
yang diterapkan perusahaan, sedangkan besarnya pengeluaran kas rata-rata
tergantung pada volume kegiatan perusahaan.

Contoh 2 : Perusahaan Pabrikan


Kebutuhan modal kerja untuk perusahaan pabrikan cenderung lebih besar
dibandingkan dengan perusahaan dagang. Hal ini disebabkan jangka waktu
terikatnya dana pada masing-masing komponen modal kerja lebih lama, karena
adanya proses produksi sebelum barang bisa dijual.di samping itu, pengeluaran
kas rata-rata per hari juga umumnya lebih besar, karena berbagai kebutuhan

xii
mulai dari pengadaan bahan baku, bahan pembantu, biaya tenaga kerja
langsung, dan biaya pabrik lainnya.
Berikut ini disajikan laporan laba rugi sebagaimana dipaparkar pada Tabel 3.4
dan 3.5 :

PERUSAHAAN "A"
Per 31 Desember 200x
AKTIVA PASSIVA
AKTIVA LANCAR UTANG LANCAR
Rp
Kas Rp 30,000 Utang Dagang 190,000
Rp
Surat Berharga Rp 70,000 Utang Bank 425,000
Rp
Piutang Rp 200,000 Utang Upah 25,000
Rp
Persediaan Barang Utang Pajak 120,000
Rp
- Barang Jadi Rp 100,000 760,000
UTANG JANGKA
- Barang dalam Proses Rp 100,000 PANJANG
Rp
- Bahan Baku Rp 200,000 Utang Bank 540,000
Rp 700,000
AKTIVA TETAP MODAL
Rp
Pabrik dan Perlengkapan Rp2,300,000 Modal sendiri 700,000
Rp Rp
Akumulasi Penyusutan (500,000) Laba ditahan 500,000

Rp1,800,000 Rp1,200,000

Total Aktiva Rp2,500,000 Total Passiva Rp2,500,000


Tabel 3.4 Neraca

PERUSAHAAN "A"
LAPORAN LABA/RUGI TAHUN 200x
Penjualan Rp3,600,000
Harga Pokok Penjualan :
Persediaan Awal Barang Jadi Rp 200,000
Harga Pokok Produksi Rp2,600,000
Barang Dagang yang Tersedia Rp2,800,000
Persediaan Akhir Barang Jadi Rp (100,000)
HPP Rp2,700,000
Laba Kotor Rp 900,000
Biaya Administrasi dan Penjualan Rp (200,000)
Labe bersih sebelum bunga dan
pajak Rp 700,000
Biaya Bunga Rp (150,000)

xiii
Laba bersih sebelum pajak (EBIT) Rp 550,000
Pajak Rp (220,000)
Laba bersih sesudah pajak (EAT) Rp 330,000
Tabel 3.5 Laporan Laba Rugi Perusahaan “B”

BAHAN BAKU
Persediaan awal bahan baku Rp 300,000
Persediaan bahan baku tahun 199x Rp 1,500,000
Bahan baku yang tersedia Rp 1,800,000
Persediaan akhir bahan baku Rp (200,000)
Bahan baku ynag digunakan Rp 1,600,000
Biaya tenaga kerja langsung Rp 450,000
Biaya pabrik lainnya Rp 500,000
Biaya produksi tahun 199x Rp 2,550,000
Barang dalam proses awal Rp 150,000
Biaya produksi yang diperhitungkan Rp 2,700,000
Barang dalam proses akhir Rp (100,000)
Harga Pokok Produksi Rp 2,600,000
Tabel 3.6 Rincian harga pokok produksi Perusahaan “B”

Berdasarkan informasi keuangan tersebut dapat dihitung rasio perputaran


modal kerja untuk perusahaan pabrikan sebagaimana diaparkan pada tabel 3.7 :
Komponen Perputaran Modal Kerja Periode Terikatnya
No.
Modal Kerja (Rp. 000) Modal Kerja
1.600 360
1. Bahan Baku = 6,4 kali × 1 hari = 56 hari
(300 + 200)/2 6,4
Barang dalam 2.600 360
2. = 20,8 kali × 1 hari = 17 hari
Proses (150 + 100)/2 20,8
2.700 360
3. Barang Jadi = 18 kali × 1 hari = 20 hari
(200 + 100)/2 18
3.600 360
4. Piutang = 16 kali × 1 hari = 23 hari
(250 + 200)/2 16
Tabel 3.7 Perputaran dan periode terikatnya modal kerja

Jadi periode terikatnya modal kerja adalah selama 116 hari atau dalam satu
tahun, yaitu ;
Bahan Baku = 56 hari
Barang dalam Proses = 17 hari
Barang Jadi = 20 hari
Piutang = 23 hari
116 hari

xiv
Dengan kata lain, dalam satu tahun modal kerja berputar sebanyak :
360
= ±3 kali
116

Perusahaan “B” dalam operasinya mengeluarkan kas rata-rata tiap hari adalah:
Pembelian bahan Rp4.000
Tenaga Kerja Rp1.250
Biaya admnistrasi dan penjualan Rp 550
Biaya lain-lain Rp1.400
Jumlah pengeluaran kas rata-rata per hari Rp7.200

Kebutuhan modal kerja Perusahaan “A” dalam satu tahun 200x adalah sebesar:
116 × Rp7.200 = Rp835.200

xv
BAB III SIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Terdapat beberapa konsep tentang modal kerja, yaitu pertama, modal
kerja kotor, yang merupakan total aktiva lancar perusahaan; kedua, modal kerja
bersih, merupakan selisih aktiva lancar dikurangi utang lancar.

Kebutuhan modal kerja suatu perusahaan dapat ditentukan berdasarkan


pada: pertama, presentase penjualan, yang berarti besar kecilnya kebutuhan
modal kerja tergantung penjualan yang dilakukan perusahaan, dan kedua siklus
kas, yaitu kebutuhan besar kecilnya kebutuhan modal kerja ditentukan oleh
lamanya jangka waktu perputaran kas dalam modal kerja dan pengeluaran kas
rata-rata tiap hari.

xvi

Anda mungkin juga menyukai