Dosen pengampu :
Sriyono, Drs., MM., Dr.
Disusun oleh :
Fitriana Ningsih ( 172010200077 )
Fauziah Noralia Arif ( 172010200148 )
Bayu Adyanto ( 172010200131 )
ii
KATA PENGANTAR
Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki.
Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Perusahaan merupakan lembaga ekonomi yang bertujuan menghasilkan
barang dan jasa melalui penggunaan sumber-sumber ekonomi secara efektif dan
efisien. Setiap perusahaan yang menjalankan usaha selalu membutuhkan modal
kerja. Modal kerja itu antara lain digunakan untuk pembelian bahan baku, aktiva
tetap, pembayaran gaji karyawan dan pembayaran biaya-biaya lainnya.
Manajemen modal kerja yang efektif dan efisien menjadi sangat penting
untuk pertumbuhan dan kelangsungan perusahaan dalam jangka panjang. Apabila
perusahaan kekurangan modal kerja maka besar kemungkinannya perusahaan
tersebut akan kehilangan pendapatan dan keuntungan. Perusahaan yang tidak
memiliki modal kerja yang cukup tetapi tidak dapat membayar kewajiban jangka
pendek pada waktunya maka akan menghadapi masalah likuiditas.
1.3 TUJUAN
1. Menambah wawasan terhadap materi Manajemen Modal Kerja
2. Untuk mengetahui pengertian dan pentingnya Modal Kerja
3. Untuk mengetahui perputaran dan jangka waktu Modal Kerja
4. Untuk mengetahui dengan kebutuhan Modal Kerja
v
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan Pentingnya Modal Kerja
a. Modal kerja kotor atau gross working capital.
Modal kerja kotor adalah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki
perusahaan. Komponen aktiva lancar seperti kas, piutang dan persediaan.
Konsep modal kerja kotor hanya melihat modal kerja dari sudut investasi
pada aktiva lancar. Dengan demikian, jumlah modal kerja kotor suatu
perusahaan sama dengan total aktiva lancar.
b. Modal kerja bersih atau net working capital.
Modal kerja bersih adalah selisih antara aktiva lancar dengan utang
lancar. Konsep modal kerja bersih tidak hanya melihat modal kerja dari
sudut pandang investasi, tetapi juga dari sudut pandang pendanaan.
Dengan demikian, bagian aktiva lancar yang diperuntukkan membayar
utang tidak termasuk modal kerja bersih perusahaan. Dengan kata lain
modal kerja bersih merupakan modal kerja yang benar-benar
dipergunakan untuk operasional perusahaan bukan untuk membayar
utang.
Modal kerja sangat penting bagi suatu perusahaan, karena modal kerja
secara langsung akan berpengaruh terhadap kelancaran kegiatan perusahaan.
Terdapat beberapa alasan yang dikemukakan, mengapa manajemen modal kerja
dianggap penting, di antaranya adalah:
vi
jangka panjang, karena vasilitas usaha yang berkaitan dengan investasi
jangka panjang sering diperoleh perusahaan dengan cara menyewa.
Siklus kas (cash cycle) merupakan periode waktu saat kas dibayarkan
untuk pembelian persediaan sampai dengan saat kas dikumpulkan dari piutang.
Siklus kas bisa sama dengan siklus operasi jika pembelian persediaan dilakukan
secara tunai. Dalam praktik di perusahaan sering terjadi pembelian persediaan
dilakukan dengan cara kredit, sehingga siklus kas akan lebih pendek daripasa
vii
siklus operasi. Dengan demikian siklus kas adalah perbedaan antara siklus
operasi dan jangka waktu utang.
Lamanya siklus operasi atau siklus kas akan menentukan besar kecilnya
kebutuhan modal kerja suatu perusahaan. Karena jangka waktu persediaan,
jangka waktu piutang, dan jangka waktu utang merupakan salah satu komponen
yang menentukan jumlah modal kerja perusahaan. Semakin lama jangka waktu
persediaan dan jangka waktu piutang, semakin besar kebutuhan modal kerja
perusahaan, sedangkan semakin lama jangka waktu utang semakin kecil
kebutuhan modal kerja perusahaan, demikian pula sebaliknya.
Penjualan bersih
Perputaran modal kerja = = … kali
Modal kerja rata − rata
360 hari
Periode terikat modal kerja = × 1 hari
Perputaran modal kerja
viii
a. Modal kerja terikat pada barang dagangan :
360 hari
Periode terikat modal kerja pada barang dagangan = × 1 hari
Perputaran barang dagangan
Penjualan kredit
Perputaran piutang = = … kali
Piutang rata − rata
360 hari
Periode terikat modal kerja pada piutang = × 1 hari
Perputaran piutang
Perusahaan Pabrikan
360 hari
Periode terikat modal kerja pada bahan baku = × 1 hari
Perputaran bahan baku
Biaya produksi
Perputaran barang dalam proses = = … kali
Persediaan barang dalam proses
ix
Harga pokok penjualan
Perputaran barang jadi = = … kali
Persedaan rata − rata barang jadi
360 hari
Periode terikat modal kerja pada barang jadi = = … hari
Perputaran barang jadi
Penjualan kredit
Perputaran piutang = = … kali
Piutang rata − rata
360 hari
Periode terikat modal kerja pada piutang = = … hari
Perputaran piutang
Kebutuhan modal kerja = Periode terikatnya modal kerja x Pengeluaran kas rata-rata
PERUSAHAAN "A"
Per 31 Desember 200x
AKTIVA PASSIVA
AKTIVA LANCAR UTANG LANCAR
Kas Rp 35,000 Utang Dagang Rp 300,000
Piutang Rp 325,000 Utang Bank Rp 400,000
Pers. Barang Dagangan Rp 650,000 Utang Lain-Lain Rp 150,000
x
Rp1,010,000 Rp 850,000
AKTIVA TETAP UTANG JANGKA PANJANG
Gedung dan Inventaris Rp2,000,000 Utang Bank Rp 400,000
Ak. Penyusutan Rp 600,000
Rp1,400,000 MODAL
Modal sendiri Rp 700,000
Laba ditahan Rp 460,000
Total Aktiva Rp2,410,000 Total Passiva Rp2,410,000
Tabel 3.1 Neraca
PERUSAHAAN "A"
LAPORAN LABA/RUGI TAHUN 200x
Penjualan Rp 3,500,000
Harga Pokok Penjualan :
Persediaan Awal Barang Dagang Rp 250,000
Pembelian Barang Dagang Rp 2,550,000
Barang Dagang yang Tersedia Rp 2,800,000
Persediaan Akhir Barang Dagang Rp (650,000)
HPP Rp 2,150,000
Laba Kotor Rp 1,350,000
Biaya Administrasi dan Penjualan Rp (630,000)
Labe bersih sebelum bunga dan
pajak Rp 720,000
Biaya Bunga Rp (160,000)
Laba bersih sebelum pajak (EBIT) Rp 560,000
Pajak Rp (224,000)
Laba bersih sesudah pajak (EAT) Rp 336,000
Tabel 3.2 Laporan Laba Rugi
Periode terikatnya modal kerja adalah selama 93 hari atau dalam satu tahun,
yaitu ;
xi
Barang Dagangan = 75 hari
Piutang = 18 hari
93 hari
Dengan kata lain, dalam satu tahun modal kerja Perusahaan “A” berputar
sebanyak:
360
= ±4 kali
93
Perusahaan “A” dalam operasinya mengeluarkan kas rata-rata tiap harinya
adalah:
Pembelian barang dagangan Rp7.100
Biaya administrasi dan penjualan Rp1.750
Biaya lain-lain Rp1.000
Jumlah pengeluaran kas rata-rata per hari Rp9.850
Kebutuhan modal kerja Perusahaan “A” dalam satu tahun 200x adalah sebesar:
93 × Rp9.850 = Rp916.050
Dengan demikian semakin lama jangka waktu terikatnya kas dalam
komponen modal kerja atau semakin besar engeluaran kas rata-rata per hari,
maka semakin besar kebutuhan modal kerja perusahaan dan demikian pula
sebaliknya. Perubahan salah satu atau kedua faktor tersebut akan berpengaruh
terhadap besar kecilnya kebutuhan modal kerja suatu perusahaan. Panjang
pendeknya jangka waktu terikatnya dana dalam komponen modal kerja
dipengaruhi ileh bidang usaha perusahaan, kebijakan pembelian atau penjualan
yang diterapkan perusahaan, sedangkan besarnya pengeluaran kas rata-rata
tergantung pada volume kegiatan perusahaan.
xii
mulai dari pengadaan bahan baku, bahan pembantu, biaya tenaga kerja
langsung, dan biaya pabrik lainnya.
Berikut ini disajikan laporan laba rugi sebagaimana dipaparkar pada Tabel 3.4
dan 3.5 :
PERUSAHAAN "A"
Per 31 Desember 200x
AKTIVA PASSIVA
AKTIVA LANCAR UTANG LANCAR
Rp
Kas Rp 30,000 Utang Dagang 190,000
Rp
Surat Berharga Rp 70,000 Utang Bank 425,000
Rp
Piutang Rp 200,000 Utang Upah 25,000
Rp
Persediaan Barang Utang Pajak 120,000
Rp
- Barang Jadi Rp 100,000 760,000
UTANG JANGKA
- Barang dalam Proses Rp 100,000 PANJANG
Rp
- Bahan Baku Rp 200,000 Utang Bank 540,000
Rp 700,000
AKTIVA TETAP MODAL
Rp
Pabrik dan Perlengkapan Rp2,300,000 Modal sendiri 700,000
Rp Rp
Akumulasi Penyusutan (500,000) Laba ditahan 500,000
Rp1,800,000 Rp1,200,000
PERUSAHAAN "A"
LAPORAN LABA/RUGI TAHUN 200x
Penjualan Rp3,600,000
Harga Pokok Penjualan :
Persediaan Awal Barang Jadi Rp 200,000
Harga Pokok Produksi Rp2,600,000
Barang Dagang yang Tersedia Rp2,800,000
Persediaan Akhir Barang Jadi Rp (100,000)
HPP Rp2,700,000
Laba Kotor Rp 900,000
Biaya Administrasi dan Penjualan Rp (200,000)
Labe bersih sebelum bunga dan
pajak Rp 700,000
Biaya Bunga Rp (150,000)
xiii
Laba bersih sebelum pajak (EBIT) Rp 550,000
Pajak Rp (220,000)
Laba bersih sesudah pajak (EAT) Rp 330,000
Tabel 3.5 Laporan Laba Rugi Perusahaan “B”
BAHAN BAKU
Persediaan awal bahan baku Rp 300,000
Persediaan bahan baku tahun 199x Rp 1,500,000
Bahan baku yang tersedia Rp 1,800,000
Persediaan akhir bahan baku Rp (200,000)
Bahan baku ynag digunakan Rp 1,600,000
Biaya tenaga kerja langsung Rp 450,000
Biaya pabrik lainnya Rp 500,000
Biaya produksi tahun 199x Rp 2,550,000
Barang dalam proses awal Rp 150,000
Biaya produksi yang diperhitungkan Rp 2,700,000
Barang dalam proses akhir Rp (100,000)
Harga Pokok Produksi Rp 2,600,000
Tabel 3.6 Rincian harga pokok produksi Perusahaan “B”
Jadi periode terikatnya modal kerja adalah selama 116 hari atau dalam satu
tahun, yaitu ;
Bahan Baku = 56 hari
Barang dalam Proses = 17 hari
Barang Jadi = 20 hari
Piutang = 23 hari
116 hari
xiv
Dengan kata lain, dalam satu tahun modal kerja berputar sebanyak :
360
= ±3 kali
116
Perusahaan “B” dalam operasinya mengeluarkan kas rata-rata tiap hari adalah:
Pembelian bahan Rp4.000
Tenaga Kerja Rp1.250
Biaya admnistrasi dan penjualan Rp 550
Biaya lain-lain Rp1.400
Jumlah pengeluaran kas rata-rata per hari Rp7.200
Kebutuhan modal kerja Perusahaan “A” dalam satu tahun 200x adalah sebesar:
116 × Rp7.200 = Rp835.200
xv
BAB III SIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Terdapat beberapa konsep tentang modal kerja, yaitu pertama, modal
kerja kotor, yang merupakan total aktiva lancar perusahaan; kedua, modal kerja
bersih, merupakan selisih aktiva lancar dikurangi utang lancar.
xvi