2016
PENDAHULUAN
Inti dari tujuan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang
Praktik Kedokteran adalah:
Inti dari tujuan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit adalah:
Tujuan dari Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran adalah
memberikan perlindungan terhadap pasien, mempertahankan/meningkatkan mutu pelayanan
medis, dan memberikan perlindungan hokum kepada masyarakat dan dokter, serta dalam
melaksanakan praktiknya wajib mengikuti standar pelayanan kedokteran, wajib
menyelenggarakan kendali mutu dan kendali biaya melalui kegiatan audit medis yang
dilaksanakan organisasi profesi, untuk tingkat rumah sakit oleh kelompok seprofesi (SMF) dan
Komite Medik.
1
STANDAR PELAYANAN MEDIS
Standar pelayanan medis tidak identik dengan buku ajar, text books, ataupun catatan
kuliah yang digunakan di perguruan tinggi, baik di Indonesia maupun di luar negeri. Karena
standar pelayanan medis merupakan alat/bahan yang diimplementasikan pada pasien, sedangkan
buku ajar, text books, jurnal, bahan seminar, maupun pengalamam pribadi adalah sebagai bahan
rujukan/referensi dalam menyusun standar pelayanan medis.
Standar pelayanan medis di rumah sakit pada umumnya diadopsi dari pedoman/standar
pelayanan medis yang telah dibuat oleh organisasi profesi masing-masing, tinggal dicocokkan
dan disesuaikan dengan kondisi sarana dan kompetensi yang ada di rumah sakit. Bila
pedoman/standar pelayanan medis yang telah dibuat oleh organisasi profesi tersebut sesuai
dengan kondisi rumah sakit, maka tinggal disepakati oleh anggota profesi (SMF) terkait dan
disahkan penggunaannya di rumah sakit oleh direktur utama rumah sakit.
Namun, bila pedoman/standar pelayanan medis yang telah dibuat oleh organisasi profesi
tersebut belum ada atau tidak sesuai dengan kondisi rumah sakit, atau dalam pedoman/standar
pelayanan medis dari profesi belum mencantumkan jenis penyakit yang sesuai dengan keadaan
epidemiologi penyakit di Palembang, maka profesi di RSK Paru Provinsi Sumatera Selatan
wajib membuat standar pelayanan medis untuk RSK Paru Provinsi Sumatera Selatan dan
disahkan penggunaannya oleh direktur utama.
Dalam menyusun standar pelayanan medis untuk RSK Paru Provinsi Sumatera Selatan,
profesi medis memberikan pelayanan keprofesiannya secara efektif (clinical effectiveness) dalam
hal menegakkan diagnosis dan memberikan terapi berdasarkan pendekatan evidence-based
medicine. Secara ringkas langkah tersebut dalam dilihat pada skema berikut ini:
2
Research
Level of evidence:
Tinkgat rekomendasi:
VIA:
1. Validity
2. Importancy SPM/SPO
3. Applicability
Gambar 1. Langkah umum dalam kajian literatur melalui pendekatan evidence-based, tingkat
evidence, dan rekomendasi dalam bentuk standar pelayanan medis atau standar prosedur
operasional
3
CLINICAL PATHWAY
Definisi
Clinical Pathway (CP) adalah suatu konsep perencanaan pelayanan terpadu yang merangkum
setiap langkah yang diberikan kepada pasien berdasarkan standar pelayanan medis dan asuhan
keperawatan yang berbasis bukti dengan hasil yang terukut dan dalam jangka waktu tertentu
selama di rumah sakit.
Dalam membuat clinical pathway penanganan kasus pasien rawat inap di rumah sakit harus
bersifat:
Clinical pathway dapat merupakan suatu standar prosedur operasional yang merangkum:
4
1. Profesi medis: standar pelayanan medis dari setiap kelompok staf medis fungsional
(SMF) klinis dan penunjang
2. Profesi keperawatan: asuhan keperawatan
3. Profesi farmasi: unit dose daily dan stop ordering
4. Alur pelayanan pasien rawat inap dan operasi dari sistem kelompok staf medis fungsional
(SMF), instalasi, dan sistem manajemen rumah sakit
5
Setiap varians yang didapatkan akan dilakuka tindak lanjut dalam bentuk pelaksanaan audit
medis.