Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.

N DENGAN GANGGUAN SISTEM


KARDIOVASKULER:
PENYAKIT JANTUNG BAWAAN DI RUANG CEMPAKA III
RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

KARYA TULIS ILMIAH

DiajukanGunaMelengkapiTugas-tugasdanMemenuhiSyarat-
syaratuntukMenyelesaikanProgamPendidikan Diploma III keperawatan

DISUSUN OLEH:

RISKY RAHMAT KURNIAWAN

J200120037

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2015

i
MOTTO

Rawe-rawe rantas malang-malang putung.


(Filosofi Jawa)

Jalan terbaik untuk bebas dari masalah adalah dengan memecahkannya

(Alan Saporta)

Kemerdekaan itu tiada lain adalah suatu kesempatan untuk melakukan hal yang
terbaik

(Albert Camus)

Di depan member teladan, di tengah member bimbingan, di belakang memberi


dorongan

(Ki Hajar Dewantara)

Jangan pernah bilang menyerah jika masih bisa untuk bangkit dan
mencoba lagi
(Risky Rahmat Kurniawan)

vi
HALAMAN PERSEMBAHAN

Saya persembahkan karya sederhana ini untuk :

1. Kedua orang tua saya, Bapak Suripto dan Ibu Wantiyem yang senantiasa

mendoakan putranya agar menjadi lebih baik.

2. Kepada teman – teman, Lilik Kurniawan, Apri Adi, Ade Cahya, Beny

Hermawan, Ryan Bastoni, Ramdani, Muh Rifqi, Agetia, Hani Saidah, Mey

Nurmalita dll yang selalu mendoakan kesuksesan saya,

3. Kawan-kawan Perawat pejuang KTI angkatan 2012, Apri Adi, Lilik

Kurniawan, Pristi Widya, Yasir Rahmadi, Anggi Mustika, Ariska Dwi, Muh

Rifqi, Ramdani Tri Atmaja, Ryan Bastoni Arifin dan kawan-kawan yang lain

yang tidak dapat disebut satu persatu. Kalian adalah teman terbaik dan tidak

pernah bisa aku lupakan.

vii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Alkhamdulillahirobil’alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan

kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat, nikmat serta hidayah-

Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Karya

Tulis Ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan pada An. N dengan Gangguan

Sistem Kardiovaskuler : Penyakit Jantung Bawaan di Ruang Cempaka III RSUD

Pandan Arang Boyolali”. Karya tulis ini tidak akan terwujud tanpa adanya

bimbingan, pengarahan serta dukungan dari berbagai pihak sehingga mampu

menghasilkan suatu pemikiran yang diharapkan akan bermanfaat bagi petugas

kesehatan dan peneliti selanjutnya. Maka demikian dengan segala kerendahan dan

ketulusan hati penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Bambang Setiadji, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Surakarta.

2. Dr. Suwaji, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

3. Okti Sri P, S.Kep, M.Kep, Ns, Sp.Kep. M.B, selaku Kaprodi Keperawatan

Universitas Muhammadiyah Surakarta.

4. Vinami Yulian, S.Kep, M.Kes, Msc, selaku Sekprodi Keperawatan

Universitas Muhammadiyah Surakarta.

viii
ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. N DENGAN GANGGUAN SISTEM
KARDIOVASKULER : PENYAKIT JANTUNG BAWAAN DI RUANG
CEMPAKA III RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

(Risky Rahmat K, 2015, 43halaman)

Abstrak

Latar Belakang : Penyakit Jantung Bawaan terhadap angka kematian bayi dan
anak cukup tinggi baik di Negara maju maupun Negara berkembang (termasuk
Indonesia. Penyakit Jantung Bawaan di Indonesia dengan jumlah penduduk 235
juta maka diperkirakan akan lahir 50.000 bayi dengan Penyakit Jantung Bawaan
sehingga prevalensinya cukup tinggi. Kurangnya pengetahuan dan perhatian orang
tua terhadap penyakit jantung bawaan menjadi salah satu persoalan dalam
penanganan anak dengan penyakit jantung bawaan sehingga agar dapat bertahan
hidup memerlukan penanganan medis yang canggih segera setelah lahir. Tujuan :
Untuk menerapkan asuhan keperawatan pada pasien dengan penyakit jantung
bawaan meliputi pengkajian, intervensi, implementasi dan evaluasi keperawatan.
Metode : Metode yang digunakan adalah dengan pendekatan studi kasus yaitu
metode ilmiah yang bersifat mengumpulkan data, menganalisa data dan menarik
kesimpulan. Hasil : Diagnosa yang muncul pada kasus adalah penurunan curah
jantung, pola nafas tidak efektif dan intoleransi aktivitas. Setelah dilakukan
tindakan keperawatan selama 3x24 jam didapatkan hasil intoleransi aktivitas
teratasi, tidak terjadi penurunan curah jantung dan pola nafas kembali efektif.
Kesimpulan : Penulis melakukan asuhan keperawatan masalah intolerans
iaktivitas teratasi, masalah pola nafas tidak efektif teratasi sebagian dan penurunan
curah jantung belum teratasi sehingga membutuhkan perawatan lebih lanjut dan
kerja sama dengan tim medis lain.

Kata Kunci : Penyakit Jantung Bawaan (PJB), Sesak Nafas, Lemah, Kelainan
Jantung, Penurunan Curah Jantung.

x
NURSING CARE TO An. N WITH THE CARDIOVASCULER SYSTEM
DISORDERS :CONGENITAL HEART DISEASE AT CEMPAKA III RSUD
PANDAN ARANG BOYOLALI
(Risky Rahmat K, 2015, 43 pages)
Abstract

Background : Infant and child mortality rate caused by Congenital Heart Disease
quite high in both developed countries and developing countries (including
Indonesia). With a population of 235 million in Indonesia, it was estimated that
50,000 babies would born with congenital heart disease so that the number of
prevalence was quite high. Lack of parents’knowledge and attention towards
congenital heart disease one of the problems in handling children with congenital
heart disease. It was required a sophisticated medical treatment so that children
are able to survive soon after their birth. Objective : To implement nursing care in
patients with congenital heart disease include assessment, intervention,
implementation and evaluation of nursing care. Methods : The method used was
case study approach that was defined as a scientific menthod to collect data,
analyze the data method was to collect data, analyze the data and draw
conclusions. Results :The emerging diagnosis on the case were of decreased
cardiac output related to malformations ofthe heart, ineffective breathing pattern
related to pulmonal congestion and intolerance activity were related to the
imbalance of oxygen consumption by body and supply of oxygen to the cells.
After 3x24 hours nursing care,it was obtained that intolerance activity was
resolved, decreased heart output did not occur and breathing pattern effective.
Conclusion : The written was doing nursing care, intolerance activity was
resolved, ineffective breathing pattern were partially resolved and decreased heart
output was not resolved so thus required further treatment and cooperation with
other medical team.

Keywords: Congenital Heart Disease (CHD), shortness of breath, weakness,


cardiac abnormality, decreased cardiac output.

xi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii
MOTTO ........................................................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... iv
KATA PENGANTAR .................................................................................. vi
DAFTAR ISI ................................................................................................ viii
BAB I PEMBAHASAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................. 3
C. Tujuan................................................................................... 3
D. Manfaat................................................................................. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian.............................................................................. 7
B. Etiologi .................................................................................. 7
C. Klasifikasi ............................................................................. 8
D. Patofisiologi .......................................................................... 8
E. Pathways ............................................................................... 10
F. Manifestasi Klinis ................................................................ 11
G. Komplikasi ............................................................................ 11
H. Penatalaksanaan .................................................................... 11
I. Konsep Asuhan Keperawatan ............................................... 12
J. Diagnosa Keperawatan .......................................................... 14
K. Perencanaan Tindakan Keperawatan ..................................... 14

xii
xii
BAB III TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian ............................................................................ 19
B. Pengkajian Pola Fungsional Gordon ..................................... 21
C. Pemeriksaan Fisik ................................................................. 22
D. Pemeriksaan Penunjang ........................................................ 24
E. Diagnosa Keperawatan.......................................................... 25
F. Intervensi Keperawatan ......................................................... 26
G. Implementasi Keperawatan ................................................... 28
H. Evaluasi ................................................................................. 29
BAB IV PEMBAHASAN

A. Pengkajian ............................................................................ 31
B. Diagnosa Keperawatan ......................................................... 33
C. Implementasi Keperawatan ................................................... 36
D. Evaluasi ................................................................................ 38
BAB V PENUTUP ...................................................................................

A.Kesimpulan………………………………………………….. 40

B.Saran………………………………………………………… 41

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………... 42

LAMPIRAN

xiii
DAFTAR SINGKATAN

RR : Respiratori Rate
TTV : Tanda Tanda Vital
LV : Left Ventrikel
LA : Left Atrium
RA : Right Atrium
RV : Right Ventrikel
EKG : Elektrokardiologi
LVH : Left Ventrikel Hipertropi
ADS : Atrium Defek Septum
VSD : Ventrikel Septum Defek
PDA : Paten Duktus Arterious
N : Nadi
S : Suhu
PJB : Penyakit Jantung Bawaan
An : Anak
SD : Sekolah Dasar
SMP : Sekolah Menengah Pertama
ECHO : Echocardiografi
BBLR : Berat Bayi Lahir Rendah
ANC : Antenatal
WIB : Waktu Indonesia Barat
RM : Rekam Medis
Bpk : Bapak
RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah
O2 : Oksigen
RL : Ringer Laktat

xiv
Dr : Dokter
Vol : Volume
MAX : Maximal
CO : Karbondioksida
BB : Berat Badan
mg : Miligram
gr : Gram
CTR : Cardio Thorax Ratio
BAK : Buang Air Kecil
BAB : Buang Air Besar
CM : Compos Mentis
NO : Nomor
Hb : Hemoglobin
˚C : Derajat Celsius
EKG : Elektrokardiografi
LED : Laju Endap Darah
MCV : Mean Corpuscular Volume
CRT : Capillary Refill Time
AGD : Analisa Gas Darah
IGD : Instalasi Gawat Darurat
KH : Kriteria Hasil
Lab : Laboratorium
mmHg : Milimeter Raksa
SOAP : Subjektif, Objektif, Asisment / Analisis, Planning
Th : Tahun
g/dl : Gram/deciliter
COP : Penurunan Curah Jantung / Cardiac Output

xv
GLOSARIUM

Morbilitas : Keadaan sakit dimana terjadinya penyakit atau kondisi


yang mengubah kesehatan dan kualitas hidup.

Hemodinamik : Aliran darah dalam sistem peredaran tubuh baik melalui


sirkulasi magna (sirkulasi besar) maupun sirkulasi parva (
sirkulasi dalam paru-paru).

Aneurisma : Kelainan pembuluh darah otak yang muncul akibat


penipisan dan degenerasi dinding pembuluh darah arteri.

Atrial Defek Septal : Lubang pada dinding septum yang memisahkan jantung
bagian atas (atrium kanan dan atrium kiri).

VSD : Lubang pada dinding septum yang memisahkan jantung


bagian bawah (ventrikel kanan dan ventrikel kiri).

PDA :Kegagalan menutupya duktus artriosus (arteri yang


menghubungkan aorta dan arteri pulmonal) yang
menyebabkan mengalirnya darah dari aorta yang
bertekanan tinggi ke arteri yang bertekanan rendah.

Shunting : Percampuran darah arteri dari vena serta perubahan aliran


darah pulmonal dan tekanan darah.

Palpitasi : Sensasi detak jantung yang cepat / tidak menentu.

Sianosis : warna kulit dan membran mukosa kebiruan atau pucat


karena kandungan oksigen yang rendah dalam darah.

Cardiac Output : Banyaknya darah yang dikeluarkan ventrikel kiri ke dalam


aorta setiap menit (cardiac output = jantung).

Fibrilasi atrium : Kondisi di mana ruang atas jantung (atrium) berdenyut


terlalu cepat dan kacau.

Stenosis Katup Aorta : Keadaan dimana terdapat ketidakmampuan katup jantung


untuk membuka lebar dan sempurna sehingga darah tidak
mengalir sempurna dari ventrikel kiri ke aorta.

Stenosis Katup Mitral: Kerusakan katup jantung yang ditandai dengan


penyempitan katup mitral. Katup mitral adalah adalah
katup yang terdiri dari dua kelopak yang terletak diantara

xvi
ruang jantung kiri atas (atrium kiri) dan ruang jantung kiri
bawah (ventrikel kiri).

Vena Pulmonalis : Vena yang membawa darah dari paru-paru dan


menuangkannya ke atrium kiri jantung.

Pulmonal Atresia : Suatu penyakit kongenital kompleks yang terjadi karena


perkembangan abnormal dari jantung janin selama 8
minggu pertama kehamilan.

Atresia tricuspid : Cacat jantung yang hadir pada saat lahir (kongenital) di
mana salah satu katup (valve trikuspid) antara dua ruang
jantung tidak terbentuk. Sebaliknya, hanya terdapat satu
jaringan padat di antara kamar.

Dispnea : Sesak napas.

Takipnea : Pernapasan abnormal cepat dan dangkal, biasanya


didefinisikan lebih dari 60 hembusan per menit.

Bising Jantung : Suatu kondisi medis yang ditandai dengan suara tiupan,
dengungan atau parau yang abnormal ketika jantung
berdetak yang terdengar ketika menggunakan stetoskop.

Trombosit :Jenis sel darah yang bertanggung jawab untuk


penggumpalan darah normal.

Capillary refill time : Tes yang dilakukan cepat pada daerah dasar kuku untuk
memonitor dehidrasi dan jumlah aliran darah ke jaringan

Mortalitas : Ukuran jumlah kematian (umumnya, atau karena akibat


yang spesifik) pada suatu populasi, skala besar suatu
populasi, per dikali satuan.

Endokarditis : Suatu kondisi medis yang ditandai dengan adanya infeksi


pada lapisan dalam jantung (endokardium).

Gagal jantung :Suatu keadaan yang terjadi saat jantung gagal


memompakan darah dalam jumlah yang memadai untuk
mencukupi kebutuhan metabolisme atau jantung dapat
bekerja dengan baik hanya bila tekanan pengisian
dinaikan.

Analisa Gas Darah : Merupakan pemeriksaan untuk mengukur keasaman (pH),


jumlah oksigen, dan karbondioksida dalam darah.

xvii
Elektrokardiogram : Grafik yang dibuat oleh sebuah elektrokardiograf, yang
merekam aktivitas kelistrikanjantung dalam waktu
tertentu.

Ekokardiografi : Suatu pemeriksaan yang memberikan gambaran jantung


yang sedang berdenyut dan dapat merekam gambar
dengan sempurna.

Kongenital : Bawaan lahir

Defek : Suatu keadaan dimana terjadi kehilangan struktur normal


pembentuk bagian tubuh.

Malformasi : Perkembanganabnormal suatu organ atau jaringan yang


terjadi selama pembentukan struktur.

Tetralogi Fallot : Kelainan pertumbuhan dimana terjadi defek atau lubang


dari bagian infundibulum septum intraventrikular (sekat
antara rongga ventrikel) dengan syarat defek tersebut
paling sedikit sama besar dengan lubang aorta.

Kongesti : Keadaan dimana terdapat darah secara berlebihan


(peningkatan jumlah darah) di dalam pembuluh darah
pada daerah tertentu.

Septum Ventrikel :Bagian dari anatomi jantung yang


memisahkan ventrikel kiri dengan ventrikel kanan.

Curah Jantung Turun :Keadaan pompa darah oleh jantung yang tidak adekuat
untuk mencapai kebutuhan metabolisme tubuh dan jumlah
darah yang dipompakan oleh ventrikel ke dalam sirkulasi
pulmonal dan sistemik selama satu menit (4-8 liter per
menit).

xviii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran1.LaporanKasus

Lampiran 2.LembarKonsultasi

Lampiran 3.DaftarRiwayatHidup

xix

Anda mungkin juga menyukai