Abstract
Rapid technological developments have brought the world entered a new era of faster
and more efficient than ever imagined before. Continuous adaptation needs to be done,
one of which is done through education and a thorough understanding in order to grow
together in line with the new generation. In addition, the human need to be aware of its
role as the core of the change itself. This article seeks to explain about how to address
the challenges and opportunities of technological development more specifically on the
development of technology in the field of communication. Based on literature studies
through secondary sources, this article found that in response to technological
developments, it can be seen from the company and the community. Companies need to
innovate and adapt to technological developments. On the other hand people as
technology users need to be selective and smart in using the technology. With the rapid
pace of technological development, the role of humans becoming increasingly important
both in the production process in manufacturing as well as in the business world.
Human decisions are movers and direction of the business as a creator of value.
Technology is only an instrument that is used to multiply virtue, potency, and its
capability to create value.
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi yang sangat pesat telah memberikan banyak pengaruh
di berbagai aspek kehidupan manusia. Dengan penggunaan teknologi, manusia dapat
menyelesaikan pekerjaan dengan lebih mudah. Pekerjaan-pekerjaan yang dulunya
dilakukan secara tradisional kini dapat dilakukan menggunakan alat-alat yang canggih.
Salah satu hasil dari kemajuan teknologi adalah dihasilkannya komputer sebagai alat
bantu manusia dalam melakukan pekerjaan dan juga internet sebagai sarana komunikasi
penghubung yang digunakan melalui komputer. Pada bidang ekonomi, hal yang
berhubungan dengan transaksi dan administrasi menjadi semakin mudah dan efisien.
Pada bidang sosial, internet mengubah pola hubungan sosial antar individu yang
menghilangkan jarak yang begitu jauh. Pada bidang budaya, mudahnya terjadi
transformasi budaya antarnegara
155
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan artikel ini antara lain:
a. Untuk mengetahui sumber sebab perkembangan teknologi.
b. Untuk mengetahui cara menyikapi dan mempersiapkan diri menghadapi
perkembangan teknologi.
c. Untuk mengetahui dampak dari perkembangan teknologi manufaktur pada
proses produksi.
d. Untuk mengetahui mengenai teknologi informasi mengenai tantangan dan
peluangnya bagi kegiatan bisnis.
1.3 Rumusan Masalah
Masalah yang akan dibahas pada artikel ini:
a. Apa sumber sebab perkembangan teknologi?
b. Bagaimana menyikapi dan mempersiapkan diri menghadapi perkembangan
teknologi?
c. Apa dampak dari perkembangan teknologi manufaktur pada proses produksi?
d. Bagaimana peluang dan tantangan teknologi informasi bagi kegiatan bisnis?
156
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Teknologi dan Komunikasi
2.1.1 Definisi Teknologi
Penggunaan istilah ‘teknologi’ telah berubah secara signifikan lebih dari 200
tahun terakhir. Istilah teknologi mulai menonjol pada abad ke-20 seiring dengan
bergulirnya Revolusi Industri Kedua. Pengertian teknologi berubah pada permulaan
abad ke-20 ketika para ilmuwan sosial Amerika, dimulai oleh Thorstein Veblen,
menerjemahkan gagasan-gagasan dari konsep Jerman, technik, menjadi technology.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), teknologi adalah:
Metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis; ilmu pengetahuan terapan;
dan/atau keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yg
diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
Secara umum, teknologi dapat didefinisikan sebagai entitas, benda maupun tak
benda yang diciptakan secara terpadu melalui perbuatan dan pemikiran untuk mencapai
suatu nilai. Dalam penggunaan ini, teknologi merujuk pada alat dan mesin yang dapat
digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah di dunia nyata. Ia adalah istilah yang
mencakup banyak hal; dapat juga meliputi alat-alat sederhana seperti linggis atau
sendok kayu, atau mesin-mesin yang rumit seperti stasiun luar angkasa atau pemercepat
partikel. Alat dan mesin tidak mesti berwujud benda; teknologi virtual, seperti
perangkat lunak dan metode bisnis, juga termasuk ke dalam definisi teknologi ini.
Kata ‘teknologi’ juga digunakan untuk merujuk sekumpulan teknik-teknik.
Dalam konteks ini, ia adalah keadaan pengetahuan manusia saat ini tentang bagaimana
cara untuk memadukan sumber-sumber, guna menghasilkan produk-produk yang
dikehendaki, menyelesaikan masalah, memenuhi kebutuhan, atau memuaskan
keinginan; ia meliputi metode teknis, keterampilan, proses, teknik, perangkat, dan bahan
mentah. Ketika dipadukan dengan istilah lain, seperti ‘teknologi medis’ atau ‘teknologi
luar angkasa’, ia merujuk pada keadaan pengetahuan dan perangkat disiplin
pengetahuan masing-masing. ‘Teknologi state-of-the-art’ (teknologi termutakhir,
sekaligus tercanggih) merujuk pada teknologi tinggi yang tersedia bagi kemanusiaan di
ranah manapun.
157
1
Hitomi, Katsundo. 1996. Manufacturing Systems Engineering: A Unified Approach to Manufacturing
Technology, Production Management, and Industrial Economics, Second Edition. London: Taylor and
Francis, Ltd. Hal.3
159
dimana manufaktur mengacu pada produksi yang spesifik dan biasanya dengan skala
besar, dengan menggunakan mesin-mesin.
2.3 Definisi Teknologi Informasi
Mc Keown (2001) mendefinisikan ‘teknologi informasi’ merujuk pada seluruh
bentuk teknologi yang digunakan untuk menciptakan, menyimpan, mengubah, dan
untuk menggunakan informasi tersebut dalam segala bentuknya. Menurut Kenneth
C.Loudon (2004), teknologi informasi dapat didefinisikan sebagai salah satu alat yang
digunakan para manajer untuk mengatasi perubahan yang terjadi. Martin, Brown,
DeHayes, Hoffer, dan Perkins (2005) mendefinisikan berpendapat bahwa teknologi
informasi merupakan kombinasi teknologi komputer yang terdiri dari perangkat keras
dan lunak untuk mengolah dan menyimpan informasi dengan teknologi komunikasi
untuk melakukan penyaluran informasi.
Menurut Kamus Oxford tahun 1995, teknologi adalah:
“Teknologi Informasi adalah studi atau peralatan elektronika, terutama
komputer, untuk menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi
apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar.”
Dapat disimpulkan dari pengertian diatas bahwa teknologi informasi adalah alat
untuk menyimpan, dan memproses informasi yang sudah disimpan di dalam data,
diolah, dan kemudian didistribusikan dalam bentuk informasi data.
3. PEMBAHASAN
3.1 Sumber Sebab Perkembangan Teknologi
3.1.1 Perkembangan Teknologi secara Umum
Perkembangan teknologi berlangsung secara evolutif. Sejak zaman Romawi
Kuno, pemikiran dan hasil kebudayaan telah nampak berorientasi menuju bidang
teknologi. Dalam bentuk yang paling sederhana, kemajuan teknologi dihasilkan dari
pengembangan cara-cara lama atau penemuan metode baru dalam menyelesaikan tugas-
tugas tradisional seperti bercocok tanam, membuat baju, atau membangun rumah.
Perkembangan teknologi berkembang secara drastis dan terus berevolusi hingga
sekarang. Hingga menciptakan obyek-obyek, teknik yang dapat membantu manusia
dalam pengerjaan sesuatu lebih efisien dan cepat.
Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang
diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Penggunaan teknologi
oleh manusia diawali dengan pengubahan sumber daya alam menjadi alat-alat
160
2
Transhumanisme (disingkat sebagai H+ or h+) merupakan sebuah gerakan budaya dan intelektual
internasional dengan tujuan akhir untuk secara fundamental mentransformasi kondisi manusia dengan
cara mengembangkan dan memperluas ketersediaan teknologi dalam rangka meningkatkan intelektual,
kemampuan fisik, serta kapasitas psikologis manusia.
3
Tekno-progresivisme adalah sikap dukungan aktif untuk konvergensi perubahan teknologi dan
perubahan sosial. Tekno-progresivisme berpendapat bahwa perkembangan teknologi dapat
memberdayakan secara mendalam dan emansipatoris ketika proses tersebut diatur oleh otoritas
demokratis dan akuntabel yang sah untuk memastikan bahwa biaya, risiko dan manfaat dibagi secara
adil kepada para pemangku kepentingan.
162
a. Inovatif
Perusahaan perlu berinovasi dalam menjalankan bisnisnya. Inovasi dapat dilakukan
dalam bidang produksi maupun manajemen perusahaan. Kemampuan perusahaan
terhadap perkembangan teknologi sangat menentukan apakah perusahaan tersebut dapat
beradaptasi dan mengikuti perkembangan tersebut atau perusahaan tersebut akan
mengalami kemunduran. Kemampuan perusahaan dalam menghadapi perkembangan ini
juga tidak lepas dari respon manajemen perusahaan. Ketika manajemen dapat merespon
dan mengambil keputusan yang tepat terhadap suatu perkembangan teknologi, maka
perusahaan tersebut dapat mengikuti alur perkembangan dan beradaptasi dengan baik,
sehingga teknologi baru yang ada dapat digunakan untuk kemajuan perusahaan.
Teknologi yang semakin berkembang juga menuntut manusia sebagai potensi insani
yang memiliki daya cipta, rasa, dan karsa, untuk berinovasi. Manusia perlu kreatif
dalam menggunakan teknologi yang telah ada untuk menciptakan bisnis yang efektif
dan efisien. Seperti dikutip dari Schumpeter (1950) Abernathy dan utterback (1978)
Abenrnathy dan Clark (1985) bahwa:
“…bahwa perubahan teknologi dapat mengubah kemampuan pemain lama
dalam kewajiban dan dengan demikian menyebabkan pendatang untuk
menggantikan pemain lama.”
Keinginan untuk berubah menjadi lebih baik, wajib dimiliki oleh sebuah
perusahaan. Tantangan yang diakibatkan oleh perkembangan teknologi dan
perkembangan masyarakat dapat membuat sebuah perusahaan tersingkir. Tetapi untuk
perusahaan yang dapat memanfaatkan teknologi, atau bahkan perusahaan yang dapat
menciptkan teknologi baru baru perusahaan tersebut dapat menjadi pemimpin dalam
bisnis tersebut.
Sekarang ini cara berbisnis yang bersaing satu sama lain mulai ditinggalkan, bukan
berarti tidak ada persaingan tetapi dibalik persaingan yang ada terdapat kerja sama
diantara pemain bisnis. Perusahaan yang masih berjuang sendirian dalam menjalankan
bisnisnya maka akan tertinggal jauh dibandingkan perusahaan yang bekerja sama
dengan pesaingnya. Kerja sama yang dilakukan menghasilkan kinerja yang lebih efektif
dan efisien bagi perusahaan.
Kerja sama bisnis yang awalnya didasari oleh saling curiga akan memberikan efek
negatif pada perusahaan yang bekerjasama tersebut, sebab rasa curiga tersebut akan
memancing masing-masing perusahaan melakukan hal yang dapat merugikan
perusahaan tersebut ataupun kedua belah pihak. Kerja sama yang dijalankan didasari
164
oleh rasa saling percaya dan saling membutuhkan membuat perusahaan yang bekerja
sama akan saling memberikan hal yang terbaik. Perusahaan yang berkerjasama akan
berpikir jika mereka mengecewakan perusahaan lain yang bekerja sama dengan mereka
maka mereka pun akan mendapatkan kekecewaan, sebaliknya jika mereka dapat
memuaskan perusahaan yang bekerja sama dengan mereka maka mereka juga dapat
dipuaskan oleh perusahaan lain.
3.2.2 Sisi Masyarakat: Menggunakan Teknlogi secara Cerdas
Dilihat dari sisi masyarakat sebagai pengguna langsung teknologi maka
masyarakat perlu selektif dan cerdas dalam menggunakan teknologi. Masyarakat yang
cerdas merupakan masyarakat yang menggunakan teknologi tersebut sesuai fungsi dan
sesuai kebutuhan masyarakat itu sendiri.
Teknologi seperti pisau bermata dua. Artinya jika dapat digunakan dengan bijak
maka teknologi tersebut dapat membantu masyarakat memperoleh keuntungan; seperti
dapat memperoleh berbagai informasi dengan mudah dan cepat, informasi yang
diterima juga dapat bermacam-macam. Globalisasi yang telah terjadi membuat
informasi yang dari jauh pun dapat diakses bebas. Beragam informasi ini perlu disaring
oleh masyarakat, dalam artian mana saja yang dapat diterapkan dalam budaya lokal.
Jangan sampai masyarakat menerima informasi secara mentah tanpa menyaringnya
terlebih dahulu. Jika informasi dibiarkan secara permisif dan bebas tanpa tanggung
jawab memasuki masyarakat, dan kemudian diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
padahal informasi tersebut tidak sesuai dengan budaya lokal maka masyarakat tersebut
dapat mengalami krisis identitas. Pergeseran budaya timur yang berpedoman pada
kearifan lokal menjadi budaya barat yang kurang sesua merupakan salah satu
contohnya.
Selain memperoleh keuntungan, jika masyarakat tidak bijak dan cerdas dalam
menghadapi perkembangan teknologi terutama teknologi informasi maka teknologi
tersebut dapat menimbulkan kerugian bagi masyarakat itu sendiri. Awal penciptaan
teknologi terutama teknologi informasi ini salah satunya adalah untuk menghilangkan
jarak dan waktu. Dulu saat teknologi belum maju sepesat ini, orang harus menunggu
lama untuk bertegur sapa dan tidak dapat mengetahui kejadian yang terjadi di luar
tempat orang tersebut tinggal, tetapi saat ini kemajuan teknologi dapat membuat semua
itu dilakukan secara mudah, semua orang dapat bertegur sapa dengan siapapun yang
berada dimanapun serta dapat mengetahui kejadian dari seluruh dunia. Dalam kata lain
teknologi ini dapat mendekatkan sesuatu yang jauh, tetapi sekarang ini justru
165
Ide sentral di balik inovasi terbuka adalah, di dunia dengan pengetahuan yang
terdistribusi secara luas, perusahaan tidak dapat bergantung sepenuhnya pada
penelitiannya sendiri, tetapi justru perlu membeli atau melisensi proses-proses atau
penemuan-penemuan (misalnya paten) dari perusahaan lainnya. Selain itu, penemuan
internal yang tidak digunakan dalam bisnis perusahaan perlu dibawa keluar dari
perusahaan (misalnya melalui lisensi, joint venture, atau spin-off).
Contoh penerapan dari inovasi terbuka di industri telepon seluler adalah Google
yang memiliki filosofi bahwa dalam mengembangkan produknya, diperlukan kolaborasi
antara perusahaan dan pengguna (users). Sejak diakuisisi oleh Google pada 2005,
Android menapaki dunia baru bernama open source. Pola pengembangan ini mengambil
model ala bazaar, sehingga pola open source ini memiliki ciri bagi komunitasnya yaitu
adanya dorongan yang bersumber dari budaya memberi, yang artinya ketika suatu
komunitas menggunakan sebuah program Open Source dan telah menerima sebuah
manfaat kemudian akan termotivasi untuk menimbulkan sebuah pertanyaan apa yang
bisa pengguna berikan balik kepada orang banyak. Hanya butuh tiga tahun, reputasi
Android melesat ke papan atas dunia piranti lunak telepon seluler dan gadget.
3.3.3 Proses Manufaktur yang Fleksibel dan Kustomisasi Massa
Menurut Hitomi (1996), manufaktur memiliki 3 (tiga) fitur yang membuatnya
penting bagi peradaban manusia. Pertama, manufaktur menyediakan kebutuhan dasar
manusia, dimana tanpanya manusia tidak dapat hidup dengan layak. Hal ini terutama
dirasakan pada masyarakat modern. Kedua, manufaktur merupakan sumber
kesejahteraan bagi sebuah negara. Kesejahteraan di suatu negara diciptakan oleh
manufaktur. Suatu negara dengan manufaktur yang tidak berkembang akan menjadi
negara yang lemah. Ketiga, manufaktur merupakan suatu langkah yang diperlukan
dalam rangka mencapai kebahagiaan manusia serta kedamaian dunia. Suatu negara yang
makmur akan dapat menjamin pemenuhan kebutuhan rakyatnya, hingga tidak merasa
perlu untuk menginvasi wilayah atau negara lain, atau memicu terjadinya peperangan.
Pada era saat ini, proses manufaktur telah mengalami perkembangan akibat
perubahan yang mendasarinya. Manusia mulai menyadari pentingnya suatu nilai yang
tak kasatmata. Hartanto (2009) mengemukakan bahwa masyarakat kini tidak sekadar
menginginkan kehidupan yang nyaman dan tenteram, tetapi sudah mengharapkan
kehidupan yang bermakna.
Nilai maksimal hanya dapat diwujudkan apabila daya saing yang dimiliki pelaku
bisnis digunakan untuk menciptakan kekayaan bersama (commonwealth), artinya daya
167
ekonomi yang terbentuk akan maksimal apabila daya itu digunakan oleh semua pihak
yang berkiprah di pasar bebas untuk maju dan bertumbuh kembang bersama secara
adil4. Karena itu, Pola produksi yang fleksibel kini makin banyak digunakan untuk
menggantikan pola produksi massa dengan lintas produksinya yang kaku dan
mekanistik Fokus pengelolaan kegiatan manufaktur telah mengalami perubahan, dari
cara produksi yang tradisional menjadi cara modern yang lebih fleksibel dengan jenis
produk bervariasi (kustomisasi massa).
4
Kelly, 2001; Young, 2003 dalam Hartanto, 2009 hal.50
168
5
Hartanto (2009), hal.24
6
Ibid, hal.26
169
Kita tidak boleh lupa bahwa mesin-mesin berteknologi tinggi itu yang membuat dan
memprogram, juga yang menjalankan adalah manusia, Dengan kata lain, peran manusia
menjadi semakin vital.
3.4 Teknologi Informasi: Tantangan dan Peluangnya bagi Kegiatan Bisnis
3.4.1 Teknologi Informasi dalam Perusahaan
Dewasa ini, persaingan di bidang bisnis memicu peningkatkan kebutuhan
manajemen akan informasi. Manajemen membutuhkan informasi yang akurat dan cepat
yang disajikan dalam bentuk yang informatif sebagai dasar pengambilan
keputusan. Informasi yang dibutuhkan berasal dari lingkungan eksternal dan
lingkungan internal. Penguasaan terhadap informasi yang berasal dari kedua
lingkungan tersebut sangat penting dalam menentukan strategi yang tepat dalam
persaingan bisnis yang sedang terjadi.
Memasuki abad 21, peranan teknologi informasi semakin penting dan
strategis dalam penentuan kebijakan bisnis. Dalam menggerakkan roda perusahaan,
dalam tahapan awal dibutuhkan investasi. Investasi merupakan salah satu
keharusan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan, terutama ketika bisnisnya sedang
berada dalam tahap awal, yaitu pada tingkat pembentukan dan pertumbuhan (infancy
dan growth stages). Namun, tidak jarang dijumpai pimpinan perusahaan yang
menganggap bahwa investasi terhadap teknologi informasi merupakan suatu hal
yang tidak terlalu penting untuk dilakukan oleh perusahaan. Kebanyakan dari
mereka merasa bahwa investasi tersebut sifatnya adalah opsional. Dalam kerangka
manajemen strategis di era modern saat ini, pandangan tersebut dapat dianggap benar
atau salah sama sekali, tergantung dari karakteristik investasi yang ada. Dan, teknologi
informasi bagi setiap perusahaan bersifat unik dan spesifik. Hal ini disebabkan karena
masing-masing perusahaan memiliki strategi yang berbeda satu dengan lainnya.
Menurut Indrajit (2003:30) jika ditinjau dari segi peranan strategis TI, terdapat
lima jenis tujuan dari dilakukannya investasi terhadap teknologi tersebut, yaitu :
1. Karena alasan kelangsungan hidup perusahaan atau bisnis itu sendiri, dalam arti
bahwa perusahaan melihat keberadaan TI di dalam bisnis terkait sifatnya adalah
mutlak. Contohnya adalah perusahaan semacam bank retail, hotel berbintang
lima. Transportasi penerbangan,dan lain sebagainya yang tidak mungkin dapat
bertahan lama dalam ketatnya persaingan bisnis tanpa diperlengkapi oleh TI.
2. Perusahaan melakukan investasi TI karena alasan ingin memperbaiki efisiensi.
Diharapkan dengan diimplementasikannya TI dalam sejumlah aktifitas tertentu,
170
maka akan dilakukan proses reduksi atau optimalisasi terhadap alokasi berbagai
sumber daya perusahaan, seperti : manusia, waktu, biaya, material, aset, dan
lain-lain. Biasanya TI dipergunakan biaya komunikasi dan ransaksi.
3. Tujuan investasi TI adalah untuk memperbaiki efektifitas usaha (do the right
thing), dimana TI akan dipergunakan untuk menopang kehandalan kegiatan
bisnis.
4. Keinginan perusahaan untuk mendapatkan keunggulan kompetitif agar dapat
meninggalkan para pesaing bisnisnya dengan mengembangkan TI yang tidak
terdapat pada perusahaan lain yang belum memilikinya. Dalam hal ini
diterapkan melalui konsep manajemen baru, dimana secara signifikan
implementasi berbagai perangkat TI diharapkan membawa perusahaan jauh di
depan dibandingkan dengan para pesaing bisnisnya.
5. TI sebagai salah satu perangkat infrastruktur yang tidak dapat dihindari
keberadaannya bagi sebuah perusahaan di era global ini. Adalah merupakan
suatu standart bagi perusahaan dewasa ini untuk memiliki corporate website
yang dapat diakses oleh para calon pelanggan di seluruh dunia, menggunakan
email sebagai sarana berkomunikasi sehari-hari, dan lain sebagainya, dimana
keseluruhan perangkat tersebut sudah menjadi sebuah infrastruktur usaha yang
harus dimiliki oleh perusahaan.
3.4.2 Sistem Informasi dalam Bisnis
Saat ini, dan bisa jadi ke depan, bahwa salah satu aset perusahaan bisnis modern
yang sangat berharga adalah sistem informasi yang memiliki tingkat respon tinggi serta
fokus kepada para penggunanya dari segala aspek. Apakah yang dimaksud dengan
sistem informasi itu sendiri?
Menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis dalam buku Jogiyanto HM.,
(1999: 11):
“Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung
operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan
menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang
diperlukan.”
Menurut O’Brien, sistem informasi adalah suatu kombinasi terartur apapun
dari orang, perangkat keras, piranti lunak jaringan komunikasi, dan basis data yang
171
1. Manfaat Berwujud
Sebuah sistem informasi yang dibangun dan dipelihara dengan baik
akan memberikan manfaat berwujud yang secara faktual dapat dilihat
pergerakannya melalui pendapatan yang diraih serta biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan. Indikator dari keberhasilan/manfaat yang berdampak pada
peningkatan pendapatan adalah meningkatnya penjualan dalam pasar yang
sudah ada serta perluasan ke pasar yang baru.
Sistem informasi yang baik dapat digunakan tidak hanya untuk
penyimpanan data secara elektronik saja tetapi harus mampu mendukung
proses analisis yang diperlukan oleh manajemen. Sehingga dengan dukungan
sistem informasi yang baik, maka dapat diperoleh informasi yang akurat,
terpercaya, mutakhir dan mudah diakses mengenai kondisi penjualan
perusahaan. Dengan adanya laporan yang tersaji dengan cepat dan setiap
saat dapat diakses tersebut maka keputusan-keputusan yang diambil pun dapat
lebih cepat dan presisi terhadap dinamika pasar yang ada.
2. Manfaat Tidak Berwujud
Seringkali manfaat tak berwujud inilah yang menjadititik kritis pada
jalannya roda bisnis sebuah perusahaan. Karena bersifat tak berwujud,
aspek-aspek berikut seringkali diabaikan atau tidak terlacak resistensinya,
yaitu:
a. Peningkatan kepuasan konsumen
Misalkan kita datang ke sebuah toko swalayan. mana yang kira-kira
akan kita pilih sebagai tempat berbelanja; toko yang waktu antrian di
kasirnya lebih singkat atau sebaliknya? Tentunya kita akan memilih yang
172
DAFTAR PUSTAKA
14. Schumpeter, J.A. 1950. Capitalism, Socialism, and Democracy 3rd Edition. New
York : Harper and Brothers.
15. Stiegler, Bernard (1998). Technics and Time, 1: The Fault of Epimetheus.
Stanford University Press. hlm. 17, 82.
16. Widiyono, PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM BISNIS
17. http://kbbi.web.id/teknologi. Dikutip pada tanggal 8 Desember 2014.
18. http://www.merriam-webster.com/dictionary/manufacture. Dikutip pada tanggal
16 November 2014.
19. http://en.wikipedia.org/wiki/Manufacturing. Dikutip tanggal 16 November 2014
20. http://id.wikipedia.org/wiki/Manufaktur. Dikutip tanggal 16 November 2014
26. http://en.wikipedia.org/wiki/Transhumanism. Dikutip tanggal 8 Desember 2014.
27. http://en.wikipedia.org/wiki/Techno-progressivism . Dikutip tanggal 8
Desember 2014
21. http://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_terbuka Dikutip tanggal 8 Desember 2014
22. http://en.wikipedia.org/wiki/Open_innovation. Dikutip tanggal 8 Desember
2014
23. http://whatzab.blogspot.com/2009/10/sejarah-perkembangan-teknologi.html
24. http://www.academia.edu/8177298/SISTEM_INFORMASI_MENJADI_TANT
ANGAN_MANAJEMEN