1
Jurnal PPKM UNSIQ I (2014) 1-12 ISSN: 2354-869X
2
Jurnal PPKM UNSIQ I (2014) 1-12 ISSN: 2354-869X
2008) (Peck et al, 1999). Dari kedua riset Tabel 1
tersebut tingkat penurunan suhunya sendiri Variabel penelitian
relatif bervariasi yaitu 7.03ºC Pengukuran Variabel Bebas
(Leopanitchakul et al, 2008) kemudian antara Luas bukaan
10ºC untuk suhu 60ºC serta 5ºC untuk suhu dinding
Penurunan profil
30ºC. Luas ruangan
suhu dinding
Pengaruh pembayangan dari vertical Jenis material
garden dapat menurunkan tingkat konsumsi interior
dinding
energi untuk pendinginan sampai dengan 23% Tebal dinding
(Bass and Baskaran, 2003). Karena faktanya, Variabel Terikat Variabel Kontrol
dinding yang tidak terbayangi menjadikan Profil suhu Kecepatan
lebih banyak energi termal yang bergerak di dinding interior angin
permukaannya sehingga menjadikan naiknya (Si) Intensitas
suhu permukaan dinding tersebut (Papadakis Dry Ball radiasi matahari
et al, 2001). Konsekuensinya adalah naiknya Temperature Suhu dan
penggunaan energi untuk pendinginan (DBT) kelembaban
ruangan. Kelembaban eksterior
Meskipun begitu, berdasarkan penelitian interior (Rhi)
yang telah dilakukan oleh Wong et al (2010),
efektifitas dari vertical garden juga
dipengaruhi oleh luas penampang daun,
bentuk geomentri daun, kerapatan dedaunan,
warna daun dan pengaruh dari pembayangan
daun itu sendiri.
Kemampuan vertical garden dalam
menurunkan suhu permukaan dinding terkait
dengan sifat termal dan effektifitas dari
tanaman penutup berdasarkan pada perbedaan
rata-rata kemampuan penyerapan terhadap
radiasi panas matahari dan properti diffusinya
(Takakura et al, 2000).
Semakin ke atas profil suhu permukaan
dinding yang menggunakan vertical garden
semakin panas, sehingga effektifias
pemasangan vertical garden sebaiknya
dimulai dari bagian tengah menuju atas
(Prianto, 2013).
3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Sasaran dan parameter penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian, maka
sasaran penelitian yaitu mengkaji profil
penurunan suhu dinding interior yang
dipengaruhi oleh vertical garden, sedangkan
parameter penelitian yang diukur adalah
besarnya penurunan suhu dinding interior (ºC)
pada masing-masing jenis material dinding.
3
Jurnal PPKM UNSIQ I (2014) 1-12 ISSN: 2354-869X
3.2. Gambaran umum objek pengukuran dinding pada lantai dua dan sebagian dinding
Dengan tujuan untuk lebih mengenalkan pada lantai tiga yang menggunakan aplikasi
konsep vertical garden pada masyarakat Kota vertical garden, seperti yang terdapat di Gb. 2.
Semarang, maka dipilihlah Kantor PT. Teknik vertical garden yang digunakan yaitu
Pertamina di Jl. Pemuda No. 114, Semarang geotextile/glasswool, dimana tanaman dan
sebagai objek studinya. media tanam cukup diletakkan di dalam
Objek pengukuran adalah Gedung Sayap kantung-kantung geotextile/glasswool
Timur Kantor PT. Pertamina yang memiliki sehingga memungkinkan untuk membuat
aplikasi vertical garden pada sisi timur zona perakaran yang tipis, yang tidak lebih
dindingnya yang menghadap ke Jl. Thamrin, dari 5 cm dan tidak merusak dinding.
Semarang, seperti yang terlihat di Gb. 1. Illustrasi Gb. 3.
Tidak semua bagian fasade dinding timur
menggunakan aplikasi vertical garden. Hanya
Gambar 2. Posisi vertical garden di gedung sayap timur Kantor Pertamina, Semarang
Geotextile/glasswool
Drip water
Pipa air
4
Jurnal PPKM UNSIQ I (2014) 1-12 ISSN: 2354-869X
Gambar 5. Jenis tanaman yang digunakan di vertical garden di Kantor Pertamina, Semarang
Sistem irigasi menggunakan sistem tetesan kucai jepang dan sirih gading, seperti pada Gb.
air, yaitu air dari bak-bak penampungan 5.
disalurkan melalui pipa-pipa PVC, kemudian Tidak ada pengkhususan dalam perletakan
air dialirkan melalui selang-selang kecil jenis tanaman. Dalam satu bidang dinding
berdiameter ± 3 mm ke dalam setiap kantung yang terdapat vertical garden, jenis tanaman
tanaman. Dengan sistem tetesan air, maka air yang digunakan adalah kombinasi dari
dapat dialirkan setiap saat dengan volume tanaman-tanaman tersebut.
yang dapat disesuaikan, seperti pada Gb. 4. Tingkat kerapatan tanaman dari setiap
Jenis tanaman yang ditanam untuk aplikasi bagian dinding tidaklah sama. Beberapa
vertical garden di Kantor Pertamina adalah bagian memiliki tingkat kerapatan tinggi dan
jenis tanaman berakar serabut seperti jenis beberapa bagian lainnya memiliki tingkat
tanaman rambat, lantana, suplir, anggrek, suji, kerapatan rendah, seperti pada Gb. 6.
5
Jurnal PPKM UNSIQ I (2014) 1-12 ISSN: 2354-869X
Vertical garden dengan tingkat kerapatan tinggi Vertical garden dengan tingkat kerapatan
rendah
Gambar 6. Tingkat kerapatan tanaman pada vertical garden di Kantor Pertamina, Semarang
3.3. Penentuan objek pengambilan data Pada R1 sendiri dinding ukur terbagi
Ditetapkan beberapa kriteria dalam menjadi dua bagian yaitu bagian bawah
menentukan objek pengambilan data. dengan aplikasi vertical garden (batas
Ruangan di Gedung Sayap Timur ketinggian 1 meter atau di bawah jendela) dan
Kantor Pertamina yang memiliki dan bagian atas tanpa vertical garden (posisi
tidak memiliki aplikasi vertical garden. diatas jendela).
Ruangan memiliki material dinding Deskripsi fisik dari R1 dan R2 ditunjukkan
yang sama. pada Tabel 2 dan Tabel 3.
Ruang ukur tidak menggunakan AC.
Tabel 2
Berdasarkan kriteria-kriteria tersebut Deskrisi fisik R1
dipilihlah Gudang alat musik (R1) sebagai Nama ruangan : Gudang Alat
ruangan yang bervertical garden dan Gudang Musik
peralatan (R2) sebagai ruangan non vertical Letak ruangan : Lantai 2
garden (ruang pembanding). Luas ruangan : 4.00 m x 3.30 m
R1 dan R2 merupakan dua ruangan = 13.2 m2
berdinding bata plester. Orientasi dinding Tebal dinding : 15 cm
ukur adalah dinding pada sisi timur yang Jenis material : Bata plester +
menghadap ke arah Jl. MH. Thamrin. Alasan dinding lapisan vertical
pemilihan dinding ukur ini adalah pada R1 garden
hanya dinding pada sisi ini yang terdapat Luas bukaan : 5.2 m2
vertical garden, sehingga pada R2 secara dinding
otomatis dinding ukur juga dipilih dinding
Bukaan dinding : Jendela dan
timur.
pintu kaca
Letak dinding ukur : Dinding sisi
timur material
bata + vertical
garden
Ruangan tanpa AC
6
Jurnal PPKM UNSIQ I (2014) 1-12 ISSN: 2354-869X
Tabel 3
Deskripsi fisik R2
Nama ruangan : Ruang Peralatan
Letak ruangan : Lantai 3
Luas ruangan : 4.7 m x 7.0 m
= 32.9 m2
Tebal dinding : 15 cm
Jenis material : Bata plester
dinding
Luas bukaan : 10.12 m2
dinding
Bukaan dinding : Jendela dan
pintu kaca
Letak dinding ukur : Dinding sisi
timur material
bata
Ruangan tanpa AC
Gb. 7 adalah illustarasi R1 dan R2. Gb. 8. adalah R1 dengan dinding ukurnya. Gb. 9 adalah R2
dengan dinding ukurnya.
7
Jurnal PPKM UNSIQ I (2014) 1-12 ISSN: 2354-869X
8
Jurnal PPKM UNSIQ I (2014) 1-12 ISSN: 2354-869X
2.00
C4 B4 A4
1.00
C2 B2 A2
0.50
C1 B1 A1
c d
9
Jurnal PPKM UNSIQ I (2014) 1-12 ISSN: 2354-869X
vertical garden. Dari profil keduanya (R1 dan maksimum (4.6ºC) terjadi pada pukul 18.00
R2), menunjukkan bahwa profil suhu rata-rata WIB, yaitu pada akhir pengukuran. Kemudian
permukaan dinding interior R1 lebih rendah pada pukul 08.00 WIB, posisi profil suhu
2.1ºC bila dibandingkan dengan suhu rata-rata dinding interior R1 dan R2 berada pada angka
dinding interior R2. Atau selisih suhunya yang sama yaitu 30.7ºC.
adalah 2.03% (R1 30.9ºC, R2 33.0ºC). Berdasarkan kajian ke dua dapat
Dari mulai pengukuran pertama sampai disimpulkan bahwa pada R1 titik ukur A4, B4
terakhir (06.00 WIB-18.00 WIB), suhu dan C4 profil suhu permukaan dindingnya
permukaan pada dinding interior R1 lebih tetap lebih rendah bila dibandingkan dengan
rendah dari pada suhu permukaan dinding R2.
interior R2. Selisih minimum (0.6ºC) terjadi Hasil pengukuran terlihat pada Gb. 14.
pada pukul 07.00 WIB. Sedangkan selisih
Selisih Selisih
minimum maksimum
Gambar 13. Perbandingan profil suhu permukaan dinding interior R1 dan R2 (titik A2, B2, C2)
Selisih
Selisih maksimum
minimum
Gambar 14. Perbandingan profil suhu permukaan dinding interior R1 dan R2 (titik A4, B4, C4)
10
Jurnal PPKM UNSIQ I (2014) 1-12 ISSN: 2354-869X
5.3. Kajian ketiga 6. KESIMPULAN
Perbandingan profil suhu permukaan dinding 6.1. Profil suhu permukaan dinding
interior R1 dan R2 berdasarkan ketinggian Ruangan yang menggunakan vertical
titik ukur. garden pada dinding eksteriornya, profil
suhu permukaan dinding interiornya
Tabel 5 lebih rendah bila dibandingkan dengan
Rata-rata profil suhu dinding interior R1 dan ruangan-ruangan non vertical garden.
R2 berdasarkan ketinggian titik ukur. Sehingga hipotesa penelitian yang
menyatakan bahwa vertical garden
mampu menurunkan profil suhu
permukaan dinding interior pada
ruangan di Kantor PT. Pertamina
Persero terbukti kebenarannya.
11
Jurnal PPKM UNSIQ I (2014) 1-12 ISSN: 2354-869X
Corporation (CMHC), Ottawa, Canada, Stec W.J., Paassen A.H.C., Maziar A.,
1999. Modelling The Double Skin Facade With
Prianto, E., Aplikasi Green Wall Pada Plants, Energy and Buildings, 37 (2005)
Gedung Pemerintah Dalam Menciptakan 419–27.
Kenyamanan Di Kota Semarang : Sebuah Wong N.H., Tan A.Y.K, Chen Y, Sekar K,
Studi Awal, Jurnal Pembangunan Kota Tan P.Y, Chan D, Chiang K, Wong N.C.,
Semarang Berbasis Sains & Teknologi Thermal Evaluation Of Vertical Greenery
RIPTEK, Vol.7, No.1, Semarang Hal 1-14, Systems For Building Walls. Building and
2013. Environment, 45 (2010) 663-672.
Rashid, R. et al, Natural Green Application http://www.greencsreen.com, diakses pada 2
Technology On Building In Dense Dhaka Agustus 2013.
City Is Provide A Sustainable, Energy
Saving, Comfortable And Healthy
Environment, Research Journal, University
Technology Malaysia.
Takakura, T. et al, Cooling Effect Of
Greenery Cover Over A Building, Energy
and Buildings 31 (2000), pp. 1-6.
12