PENGKAJIAN
PENGKAJIAN
S
DENGAN GANGGUAN HARGA DIRI RENDAH
DI RUANG DAHLIA RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI
A. PENGKAJIAN
I. Identitas klien
Nama : Ny. S
Umur : 42 tahun
Alamat : Jl. A. Yani No. 23 Denpasar
Pendidikan : SMA
Agama : Hindu
Status : Menikah
Pekerjaan : IRT
Jenis Kel. :Perempuan
Tanggal Dirawat(MRS) : 11 Agustus 2017
Tanggal Pengkajian : 20 Agustus 2017
Ruang Rawat : Ruang Dahlia
No RM : 197120015
II. Alasan masuk
Pasien datang ke IGD RSJ Bangli diantar oleh adik kandungnya pada
tanggal 11 Agustus 2017 pukul 10.20 WITA. Pasien dibawa ke RSJ
karena selalu mengurung diri di kamar, tidak mau makan, sempat ingin
melakukan percobaan bunuh diri,pasien sering mengatakan dirinya sudah
tidak berguna lagi dan tidak mau bertemu atau berinteraksi dengan orang
lain karena merasa malu.
Ya
2. Pengobatan sebelumnya:
Kurang berhasil
3. Riwayat trauma
Ya Tidak √
Keterangan:
: pasien : menikah
: meninggal : keturunan
: laki-laki
: perempuan
2. Konsep Diri
a. Citra tubuh
Saat pengkajian pasien mengatakan dapat menerima dirinya apa
adanya, dan bagian tubuh yang paling disukai adalah mata.
b. Identitas
Pasien mengatakan nama lengkapnya “Ny. SPP”, pasien
menyebut tangggal lahirnya dan usianya, pasien juga
mengatakan asalnya dari Denpasar dan mengatakan sudah
menikah dan memiliki satu anak perempuan.
c. Peran
Pasien mengatakan perannya di rumah sebagai seorang ibu
rumah tangga.
d. Ideal diri
Pasien mengatakan ingin dapat berguna bagi orang – orang di
sekitarnya, pasien mengatakan sempat memiliki keinginan
menjadi orang kaya sehingga ia mencalonkan diri menjadi
anggota legislatif tetapi dia tidak berhasil dan dia merasa
tertekan, malu untuk bertemu dengan orang lain dan merasa
bahwa dirinya tidak berguna lagi
Masalah keperawatan : Ideal diri tidak tercapai
e. Harga diri
Pasien mengatakan dia merasa malu bertemu dengan orang lain,
merasa dirimya sudah tidak berguna. Pasien tampak sering
menunduk dan sering menyendiri.
Masalah / Diagnosa Keperawatan : Harga Diri Rendah Kronis
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti/terdekat
Pasien mengatakan orang yang berarti dalam hidupnya adalah
anaknya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok /masyarakat
Pasien mengatakan sebelum MRS pasien sering mengikuti
gotong royong di desanya. Sedangkan di RSJ pasien mengikuti
kegiatan rehabilitasi.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Pasien jarang berkomunikasi dengan teman – temannya, pasien
lebih sering duduk sendirian baik di dalam ruangan maupun
diluar ruangan, pada saat ditanya apakah pasien kenal dengan
pasien yang lain di RSJ pasien menjawab tidak terlalu kenal dan
ketika pasien makan, pasien tidak mau duduk bersama dengan
teman – temannya.
Masalah / Diagnosa Keperawatan : Kerusakan Interaksi Sosial
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Pasien mengatakan ia beragama Hindu dan selalu berserah diri
kepada Tuhan atas apa yang dialaminya.
b. Kegiatan ibadah
Pasien mengatakan sebelum MRS dia sembahyang seperti biasa
di rumahnya. Pasien mengatakan berdoa seperti biasa jika ada
yang membimbng.
Masalah / Diagnosa Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
yang dialami.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN