PAB/004/RSUDCil 0 3/3 Ditetapkan oleh Direktur RSUD Cilincing STANDAR Tanggal terbit PROSEDUR 02 Januari 2018 OPERASIONAL Dr. Netty Siahaan, M.K.M.MARS NIP 196104241987112001 Suatu tindakan pemberian obat-obatan yang bertujuan untuk PENGERTIAN mengurangi kecemasan, stress, iritabilitas, atau rangsangan dimana pasien masih bisa memberikan respon yang bertujuan dengan perintah verbal atau stimulasi taktil ringan. Fungsi pernapasan dan kardiovaskuler tidak terganggu dan biasanya tidak diperlukan intervensi untuk menjaga patensi jalan napas a. Memberi kenyamanan kepada pasien TUJUAN b. Mengurangi stress dan kecemasan pasien c. Memfasilitasi tindakan medis ringan sampai menengah d. Peningkatan kualitas dan kenyamanan pasien Sesuai dengan SK Direktur RSUD Cilincing Nomor 002.09/SK- KEBIJAKAN RSUDCil/VII/2015 PERSIAPAN Persiapan pasien: a) Melakukan evaluasi terhadap riwayat medis pasien, faktor yang mempengaruhi respon pasien terhadap obat b) Melakukan pemeriksaan fisik meliputi tanda vital,auskultasi jantung paru dan evaluasi jalan napas c) Melakukan pemeriksaan penunjang seperti laboratorium bila ada kecurigaan kondisi medis pasien dapat PROSEDUR mempengaruhi farmakologi obat sedasi d) Menjelaskan prosedur sedasi sedang beserta resiko nya dan ditulis dalam informed consent dan ditandatangani oleh pasien DPJP Persiapan alat: a) Alat monitoring yaitu pulse oksimetery ditambah dengan monitor EKG, NIBP dan kapnografi (disarankan) PELAYANAN ANESTESIA
No Dokumen No Revisi Halaman
PAB/004/RSUDCil 0 3/3 b) Mesin anestesia dan vaporizer c) Peralatan penatalaksanaan jalan nafas (sungkup wajah, ETT,LMA, oropharyngeal airway, nasopharyngeal airway, sirkuit mappleson) sesuai dengan keadaan pasien. d) Sumber oksigen (sentral tabung) e) Obat gas inhalasi (halotan, isoflurane, sevofluran) f) Obat-obat sedative sesuai rencana sedasi dan keadaan pasien g) Obat-obat emergensi (atropin, efedrin, epinefrin, dexametason) h) Syringe pump Persiapan Operator: a. DPJP tindakan sedasi dalam adalah dokter spesialis anestesia dan terapi intensif dan atau dokter lain yang memiliki kompetensi b. Dalam melaksanakan tugas DPJP dibantu oleh tenaga perawat Pelaksanaan: a) DPJP melakukan evaluasi ulang kelengkapan pasien dan alat: informed consent, status pasien, obat-obatan, peralatan anestesia, monitoring pasien, troli emergensi dan peralatan resusitasi b) Dilakukan pemasangan infus, oksigen (bila diperlukan) dan alat monitoring berdasarkan daftar tilik kesiapan anestesia c) DPJP berhak memberikan satu jenis obat sedasi baik secara oral, rektal,intramuskuler, maupun intravena sesuai dengan dosis obat d) Obat yang dipakai adalah obat golongan benzodiazepine, bila perlu dapat ditambah golongan opioid Obat golongan benzodiasepin: Dosis oral: Midazolam peroral 0,5 mg/kg, maks 15 mg PELAYANAN ANESTESIA
No Dokumen No Revisi Halaman
PAB/004/RSUDCil 0 3/3 Dosis intravena: Midazolam: dosis awal 0,002-0,1 mg/kgbb, dosis pemeliharaan0,04-0,2 mg/kgbb/jam Diazepam: dosis 0,05-0,2 mg/kgbb Obat golongan opioid: Dosis intravena: Morfin: dosis awal 0,01-0,2 mg/kgbb iv, dosis pemeliharaan 10-50 ug/kgbb/jam Meperidin : dosis awal 0,1-1 mg/kgbb iv Fentanil : dosis awal 1-3 mg/kgbb iv, dosis pemeliharaan 0,01-0,05 ug/kgbb/menit Sufentanil : dosis awal 0,1-0,3 ug/kgbb iv, dosis pemeliharaan 0,0015-0,01 ug/kgbb/menit Dosis kloral hidrat per oral/per rektal 50 mg/kg Ketamin : 0,1-0,5 mg/kgbb iv, 6-10 mg/kgbb po, - 4 mg/kgbb im e) Pemakaian obat gas inhalasi disesuaikan dengan kebutuhan dalam menjaga kedalaman sedasi f) DPJP melakukan pemantauan yang berkesinambungan selama proses sedasi berlangsung dan bereaksi cepat terhadap segala kondisi pasien akibat tindakan sedasi
UNIT TERKAIT 1. DPJP utama sesuai kasus pasien
2. Departemen yang merawat pasien 3. Instalasi Farmasi 4. Departemen Anestesia dan Terapi Intensif