Anda di halaman 1dari 3

PROIN

1. Latar belakang
Pada tahun 2013 berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) oleh
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), menyebutkan bahwa
prevalensi stroke di Indonesia berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan sebanyak
57,9%. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam riset tersebut menempati
urutan kedua sebagai provinsi dengan jumlah penderita stroke terbanyak (16,9%) di
Indonesia. Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarka (Dinkes DIY)
menyebutkan bahwa penyebab kematian terbanyak kedua di rumah sakit di
Yogyakarta adalah stroke (Dinkes DIY, 2013). Kota Yogyakarta sendiri memiliki
prevalensi stroke sebesar 26,3% dan menempati peringkat kedua di Provinsi D.I.Y
(Dinkes DIY, 2014). Hal tersebut menunjukkan bahwa prevalensi stroke di
Yogyakarta sangat tinggi.
Dampak dari gejala pada pasien stroke dapat berupa penurunan kualitas hidup
yang dikarenakan pasien stroke tidak mampu melakukan aktivitas sehari-hari atau
activity daily living (ADL) dan mobilisasi secara mandiri. Keadaan ini menyebabkan
pasien stroke membutuhkan bantuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari (CIRRIE,
2010).

Berdasarkan hal-hal tersebut, peneliti tertarik mengadakan penelitian dengan


judul “Buku Saku Monitoring Perawatan Pasien Stroke Dirumah” Di dalam buku
saku tersebut di dalamnya berisi lembar pemeriksaan umum, pemeriksaan nutrisi,
kekuatan otot, lembar kegiatan ROM (Range Of Motion), pemeriksaan luka
decubitus. Sehingga para penderita stroke dan keluarga tidak perlu kesusahan
untuk mengontrol kesehatannya karena nantinya setiap bulan kader akan datang
kerumah pasien stroke dan memonitor bagaimana perkembangan keluarga dalam
merawat pasien stroke dirumah.

1
2. Alur Pelaksanaan Program

Ide : Buku saku monitoring Studi literatur : Tinjauan pustaka


perawatan pasien stroke di rumah

Penentuan model buku saku Mengumpulkan materi yang akan


digunakan dalam buku saku

Pembuatan buku Analisis : Efisiensi, keakuratan ,


Potensi Pengembangan

Laporan Evaluasi : Pengujian dengan


menggunakan kuesioner tingkat
kepuasan buku tersebut ke pada
kader dan keluarga penderita
stroke kemudian melakukan
Hasil Karsa Cipta
perbaikan

3. Pembahasan
Berdasarkan hasil evaluasi sebanyak 90% kader lansia menyatakan bahwa buku saku
mentoring pasien stroke dirumah dalam kategori baik, dan berdasarkan hasil diskusi
dengan kader mengatakan merasa terbantu dengan adanya buku saku tersebut. Namun
kader juga mengatakan bahwa bahasa yang ada di dalam buku tersebut kurang bisa
dipahami dengan kader karena bahasa yang digunakan dalam buku adalah bahasa
medis selain itu juga kader menyarankan agar di dalam buku selain penjelasan juga
diberikan gambar agar keluarga maupun kader terbantu dengan adanya contoh
gambar.
4. Kesimpulan
1) Program pengaplikasian buku saku monitoring pasien stroke dirumah terlaksana
dengan baik
2) Kepuasaan kader terhadap buku saku monitoring pasien stroke dirumah dalam
kategori baik
3) Perlu adanya perbaikan bahasa agar mudah dipahami oleh masyarakat dan adanya
penambahan gambar agar buku saku terlihat menarik.

2
5. Daftar pustaka
Dinas Kesehatan Provinsi D.I. Yogyakarta. (2013). Profil Kesehatan Provinsi DIY
tahun 2013. Yogyakarta: DinKes Provinsi DIY
Dinas Kesehatan Provinsi D.I. Yogyakarta. (2014). Profil Kesehatan Provinsi DIY
tahun 2014. Yogyakarta: DinKes Provinsi DIY

CIRRIE. 2018. Dipetik 20 Oktober 2018, dari Center of International Rehabilitation


Research Information and Exchange : http://cirrie-
sphhp.webapps.buffalo.edu/database/

Anda mungkin juga menyukai