PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
BAB II
KONSEP TEORI
Anak usia pra sekolah merupakan fase perkembangan individu sekitar 3-6
tahun, ketika anak mulai memiliki kesadaran tentang dirinya sebagai pria dan wanita,
dapat mengatur diri dalam buang air (toilet training) dan mengenal beberapa hal yang
dianggap berbahaya atau mencelakakan dirinya (Yusuf, 2001). Perkembangan anak
dipengaruhi oleh lingkungan, dimana keadaan normal atau tidak normal dipengaruhi
oleh konflik pribadi individu dan hubungan individu dengan masyarakatnya. Ada
beberapa macam perkembangan umum pada anak usia pra sekolah adalah :
Perkembangan fisik
Perkembangan fisik merupakan dasar bagi kemajuan perkembangan
berikutnya.dengan meningkatnya pertumbuhan tubuh, baik menyangkut berat badan
dan tinggi badan, maupun kekuatannya memungkinkan anak dapat lebih
mengembangkan keterampilan fisiknya dan eksplorasi terhadap lingkungannya
dengan tanpa bantuan dari orang tuanya. Perkembangan sistem syaraf pusat
memberikan kesiapan keadaan anak untuk lebih meningkatkan pemahaman dan
penguasa terhadap tubuhnya. Proporsi tubuh anak berubah secara dramatis, tulang
kakinya tumbuh dengan cepat, namun pertumbuhan tengkoraknya tidak secepat usia
sebelumnya. Pertumbuhan tulang-tulangnya semakin besar dan kuat, pertumbuhan
giginya semakin lengkap dan komplit sehingga dia sudah menyenangi makanan
padat. Untuk perkembangan fisik anak sangat diperlukan gizi yang cukup, baik
protein, vitamin dan mineral serta karbohidrat (Yusuf, 2001)
Perkembangan keterampilan
Perkembangan ketrampilan motorik dipelajari anak tergantung sebagian pada
kesiapan kematangan terutama kesempatan yang diberikan untuk mempelajari dan
bimbingan yang diperoleh dalam menguasai ketrampilan ini secara cepat dan efisien.
Implikasi perkembangan motorik anak secara optimal memerlukan lingkungan
pendidikan yang kondusif. Oleh sebab itu diperlukan tempat dan perlengkapan
permainan yang memberikan peluang kepada mereka untuk dapat bergerak secara
leluasa (Hurlock, 1999).
A. Pengkajian
a. Keluarga
a) Pengetahuan keluarga
b) Peran orang tua
b. Anak
1. Perkembangan fisik, yang perlu di kaji antara lain :
a) Berat badan anak, biasanya meningkat kira-kira 2.5 kg per tahun.
Berat badan rata-rata pada usia 5 tahun adalah kira-kira 21 Kg
terkait dengan nutrisi anak.
b) Pertumbuhan anak ( tinggi badan 2 – 3 inchi per tahun ).
c) Perkembangan motorik pada anak. Terjadi peningkatan koordinasi
otot besar dan halus, sehingga mereka dapat berlari dengan baik,
berjalan naik dan turun dengan mudah dan belajar untuk melompat.
d) Kebiasaan makan, tidur dan eliminasi anak.
2. Perkembangan kognitif, yang perlu dikaji antara lain :
a. Pengetahuan anak yang berhubungan dengan pengalaman konkret.
b. Perkembangan moral usia anak terkait dengan pemahaman tentang
perilaku yang disadari secara sosial benar atau salah.
c. Perkembangan bahasa anak ternasuk kosakata, yang memungkinkan
penggabungan berbagai personifikasi yang berbeda.
3. Perkembangan psiko-sosial
a. Bagaimana hubungan anak dengan teman sebayanya.
b. Kaji permainan anak. Permainan anak prasekolah menjadi lebih
sosial, mereka berganti dari bermain paralel ke jenis asosiatif.
4. Persepsi kesehatan
Kita mengkaji persepsi kesehatan melaui keluarga, pola hidup mereka,
sensasi pada tubuh anak itu sendiri, dan kemampuan orang tua untuk
melakukan aktivitas sehari-hari yang biasanya membantu anak-anak
mengembangkan perilaku sehat mereka, berpakaian dan makan.
A. Diagnosa keperawatan
Diagnosa yang mungkin muncul adalah :
1. Resiko keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan
dengan;
c. Orang tua kurang pengetahuan
d. Dukungan orang tua yang tidak adekuat, tidak sesuai
e. Stressor yang berkaitan dengan sekolah
f. Keterbatasan kesempatan untuk memenuhi kebutuhan sosial, bermain atau
pendidikan sekunder, akibat:
a. Kehilangan kemampuan untuk berkomunikasi
b. Kurang stimulasi
c. Sedikitnya orang terdekat
d. Kehilangan teman sebaya.
2. Defisit pengetahuan orang tua berhubungan dengan kurangnya informasi
mengenai pertumbuhan dan perkembangan anak.
3. Hambatan interaksi sosial berhubungan dengan hambatan bahasa
B. Intervensi Keperawatan
1. Diagnosa No. 1
a) Ajarkan orang tua tentang tugas perkembangan yang sesuai dengan
kelompok usia.
b) Dengan cermat kaji tingkat perkembangan anak dalam seluruh area
fungsi, menggunakan alat pengkajian yang spesifik.
c) Dorong untuk perawatan diri: merias diri sendiri, memakai baju
sendiri, perawatan mulut, perawatan rambut.
d) Beri waktu bermain dengan orang lain yang sering dan dengan
berbagai mainan.
e) Beri waktu untuk bermain sendiri dan menggali lingkungan bermain.
f) Perintahkan untuk memberi respon verbal dan mengajukan
permintaan.
g) Beri pujian untuk perilaku yang positif.
2. Diagnosa No. 2
a) Ajarkan orang tua tentang tugas perkembangan yang sesuai dengan
kelompok usia.
b) Beri pendidikan kesehatan atau informasi mengenai pertumbuhan dan
perkembangan anak.
3. Diagnosa No. 3
a) Bila ada perilaku antisosial pada anak, bantu untuk:
g. Menggambarkan perilaku yang memengaruhi sosialisasi.
h. Bermain peran sesuai respon.
i. Munculkan umpan balik sebaya untuk perilaku positif dan negatif.
b) Ajarkan orang tua untuk:
Menghindari ketidaksetujuan di depan anak
Membuat kontak mata sebelum memberi instruksi dan minta
anak untuk mengulangi apa yang dikatakan.
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA