2A S1 keperawatan
Kehilangan adalah suatu keadaan individu
mengalami kehilangan sesuatu yang sebelumnya
ada dan dimiliki. Kehilangan merupakan sesuatu
yang sulit dihindari, seperti kehilangan harta,
kesehatan,orang yang dicintai dan kesempatan.
Berduka adalah reaksi terhadap kehilangan, yaitu
respons emosional normal dan merupakan suatu
proses untuk memecahkan masalah. Seseorang
individu harus diberikan kesempatan untuk
menemukan koping yang efektif dalam melalui
proses berduka, sehingga mampu menerima
kenyataan kehilangan yang nenyebabkan berduka
dan merupakan bagian dari proses kehidupan.
Kecemasan adalah perasaan tidak santai yang
samar-samar karena ketidaknyamanan atau
rasa takut yang disertai suatu respon
(penmyebab tidak spesifik atau tidak diketahui
oleh individu). Perawaan takut dan tidak
menentu sebagai sinyal yang
menyadarkanbahwa peringatan tentang
bahaya akan datang dan memperkuat individu
mengambil tindakan menghadapi ancaman
1. Tahapan penyangkalan (denial)
2. Tahapan marah (anger)
3. Tahapan penawaran (bargaining)
4. Tahap depresi (depression)
5. Tahapan penerimaan (acceptance)
1. Ansietas ringan berhubungan dengan
ketegangan dalam kehidupan sehari-hari
danmenyebabkan seseorang menjadi waspada
dan meningkatkan lahan persepsinya
2. Ansietas sedang memungkinkan seseorang
untuk memusatkan perhatian pada hal yang
penting dan mengesampingkan yang lain,
sehingga seseorang mengalami perhatian yang
selektif tetapi dapat melakukan sesuatu yang
lebih terarah.
3. Ansietas berat sangat mengurangi lahan
persepsi seseorang
4. Tingkat panik dari ansietas berhubungan
dengan ketakutan dan merasa diteror, serta
tidak mampu melakukan apapun walaupun
dengan pengarahan.
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KEHILANGAN
Faktor Predisposisi
-Genetik
-Kesehatan fisik
-kesehatan mental
-pengalaman kehilangan sebelumnya
Faktor presipitasi
Masalah keperawatan yang sering muncul pada
pasien kehilangan adalah sebagai berikut.
Beduka berhubungan dengan kehilangan
aktual
Berduka disfungsional
Berduka fungsional
Prinsip intervensi keperawatan pada tahap penyangkalan
(denial) adalah memberi kesempatan pasien untuk
mengungkapkan perasaannya dengan cara berikut.
Dorong pasien mengungkapkan perasaan kehilangan
Tingkatkan kesadaran pasien secara bertahap tentang
kenyataan kehidupan pasien secara emosional
Dengarkan pasien dengan penuh pengertian. Jangan
menghukum dan menghakimi
Jelaskan bahwa sikap pasien sebagai suatu kewajaran pada
individu yang mengalami kehilangan
Beri dukungan secara nonverbal seperti memegang tangan,
menepuk bahu, dan merangkul
Jawab pertanyaan pasien dengan bahasa yang sederhana,
jelas, dan singkat
Amati dengan cermat respons pasien selama bicara
Prinsip intervensi keperawatan pada tahap
marah (anger) adalah dengan memberikan
dorongan dan memberi kesempatan pasien
untuk mengungkapkan marahnya secara
verbal tanpa melawan kemarahannya. Perawat
harus menyadari bahwa perasaan marah
adalah ekspresi frustasi dan ketidakberdayaan.
Prinsip Intervensi keperwatan pada tahap
tawar-menawar (bargaining) adalah membantu
pasien mengidentifikasi perasaan bersalah dan
perasaan takutnya.
Amati perilaku pasien
Diskusikan bersama pasien tentang perasaan
pasien
Tingkatkan harga diri pasien
Cegah tindakan merusak diri
Prinsip Intervensi keperawatan pada tahap depresi
adalah mengidentifikasi tingkat depresi, resiko
merusak diri, dan membantu pasien mengurangi
rasa bersalah.
Observasi perilaku pasien
Diskusikan perasaan pasien
Cegah tindakan merusak diri
Hargai perasaan pasien
Bantu pasien mengidentifikasi dukungan positif
Beri kesempatan pasien mengungkapkan perasaan
Bahas pikiran yang timbul bersama pasien
Prinsip intervensi keperawatan pada tahap
penerimaan (acceptance) adalah membantu
pasien menerima kehilanagn yang tidak dapat
dihindari dengan cara berikut.
Menydiakan waktu secara teratur untuk
mengunjungi pasien
Bantu pasien dan keluarga untuk berbagi rasa
1. faktor predisposisi
- faktor psikologis
-faktor biologis
-sosial budaya
2. faktor presipitasi
DIAGNOSIS
Kecemasan.
RENCANA INTERVENSI
Tindakan Keperawatan untuk Pasien
1. Tujuan
a. Pasien mampu mengenal ansietas.
b. Pasien mampu mengatasi ansietas melalui
teknik relaksasi.
c. Pasien mampu memperagakan dan
menggunakan teknik relaksasi untuk mengatasi
ansietas.
2. Tindakan keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya.
b. Bantu pasien mengenal ansietas
c. ajarkan pasien teknik relaksasi untuk meningkatkan
kontrol dan rasa percaya diri
d. Motivasi klien untuk melakukan teknik relaksasi
apabila rasa ansietas muncul