Anda di halaman 1dari 24

TUGAS 1

FARMAKOTERAPI 1
MUAL MUNTAH

Kelompok 8 Kelas : VI.C


NO Nama Anggota No Bp Peran
1 Deni Oktavia 1601104 Mencari referensi dari buku dan ikut diskusi

2 Indri Oktarolina 1601110 Mencari referensi dari sumber laindan ikut diskusi

3 Larra Halimfanezi 1601114 Mencari Refensi dari buku dan membuat ppt

4 Mawarni 1601116 Mencari referensi dari buku dan ikut diskusi

5 Rendi Irawan 1601123 Mencari referensi dari buku dan sumber lain

6 Sintya Ayu Almadanti 1601134 Mencari referensi dari jurnal dan ikut diskusi

7 Agus Rahmadi 1601217 ngrespon di grup chat


Apa Itu mual
dan muntah
Mual diartikan dengan Kecenderungan Untuk
???
Muntah Atau Sebagai Perasaan Di
Tenggorokan dan Daerah Epigastrium Yang
Menandakan Seorang Akan Segera muntah.
Mual Sering Disertai Dengan Peningkatan
Aktivitas Sistem Saraf Parasimpatis Termasuk
Diaphoresis, Air Liur, Bradikardia, Pucat Dan
Penurunan Tingkat Pernapasan.

Muntah adalah keadaan akibat kontraksi otot


perut yang kuat sehingga menyebabkan isi
perut menjadi terdorong untuk keluar melalui
mulut baik di sertai dengan mual maupun
tanpa di sertai mual.
Macam macam muntah
1. Mabuk darat
Penyebabnya diperkirakan bahwa gesekan dalam kendaraan merangsang secara berlebihan. Labirin
dibagian dalam telinga dan juga pusat muntah melaui CTZ (Chemoreceptor Trigger Zone) atau
terjadi pertentangan antara mata dengan indera perasa yang sebenarnya harus bekerja sama dengan
organ keseimbangan ( labirin ), yang pada mabuk darat ( jalan ) memegang peranan esensial.
2. Muntah kehamilan
biasanya terjadi antara minggu ke-6 dan ke-14 dari masa kehamilan akibat kenaikan pesat dari HCG
( Human Chorion Gonadotropin).
3. Muntah akibat sitostatika
Disebabkan oleh rangsangan langsung dari CTZ ( Chemoreceptor Trigger Zone ) stimulant dan
retroperistaltik dan pelepasan sitokronik di saluran lambung-usus.
4. Muntah akibat radioterapi dan pasca bedah
Muntah post-operatif terjadi untuk sebagian besar tergantung dari anestetika yang digunakan dan
jenis pembedahan. Yang digunakan terutama adalah zat-zat antagonis DA dan antagonis serotonin.
5. Muntah darah ( Hematemesis )
Muntah darah ini disebabkan oleh menelan darah saat mimisan atau batuk akut, atau benar-benar
muntah darah. Muntahan darah berwarna merah terang (darah segar) atau bernoda darah
menunjukkan perdarahan baru terjadi. Muntah darah berwarna merah gelap, coklat atau hitam
(warna dan muntahan seperti ampas kopi) menandakan darah sudah tertahan lama di lambung dan
sudah tercerna sebagian.
Post Operative Nausea and
Vomiting
Post Operative Nausea and Vomiting (PONV) adalah perasaan mual-
muntah yang dirasakan dalam 24 jam setelah prosedur anestesi dan
pembedahan. Mual-muntah adalah efek samping yang sering ditemukan
setelah tindakan operasi dan anestesi

Chemotherapy Induced Nausea


and Vomiting (CINV)

Adalah salah satu dari efek samping yang paling


bermasalah dari kemoterapi kanker, sering berlangsung
hingga 5 hari atau lebih setelah kemoterapi diberikan
EMESIS GRAVIDARUM
 Emesi gravidarum atau nausea gravidarum
(NVP) adalah gejala mual biasanya disertai
muntah yang umumnya terjadi pada awal
kehamilan atau pada trimester pertama
• morning sickness
• 70-90% dari semua wanita hamil
• Perubahan hormonal
• Perubahan sistem gastrointestinal
– Tonus sfingter gastroesofagus ↓
– Sekresi asam lambung ↓
– Pengosongan lambung lambat
ETIOLOGI KHUSUS MUAL DAN MUNTAH

Mekanisme GI 1. Obstruksi mekanis 3. Gangguan GI organik


• Obstruksi saluran keluar lambung • Penyakit tukak lambung
• Obstruksi usus kecil • Pankreatitis
2. Gangguan GI fungsional • Pielonefritis
• Gastroparesis • Kolesistitis
• Dispepsia nonulcer • Kolangitis
• Obstruksi pseudo-intestinal kronis • Hepatitis
• Penyebab yang disebabkan oleh terapi • Gastroenteritis akut
4. Virus
5. Bakteri
Gangguan metabolisme 1. Obstruksi mekanis
2. Obstruksi saluran keluar lambung
3. Obstruksi usus kecil
Penyebab kejiwaan 1. Muntah psikogenik
2. Gangguan kecemasan
3. Anorexia nervosa
Sindrom iritasi usus 1. Kemoterapi sitotoksik 5. Persiapan digitalis
2. Terapi radiasi 6. Opiat
3. Persiapan teofilin 7. Antibiotik
4. Persiapan antikonvulsan 8. Anestesi umum yang mudah menguap
Penarikan obat 1. Opiat
2. Benzodiazepin
Gangguan kardiovaskular 1. Infark miokard akut
2. Gagal jantung kongestif
3. Ablasi frekuensi radio
Proses neurologik 1. Tekanan intrakranial meningkat
2. Sakit kepala sebelah
3. Gangguan vestibular
Penyebab lain-lain 1. Kehamilan
2. Bau berbahaya
3. Prosedur operasi
TIGA TAHAPAN EMESIS

MUAL

KONTRAKSI PERUT

MUNTAH
PATOFISIOLOGI
CTZ

Terjadi rangsangan
Adanya kepusat :
rangsangan Pusat ▪Saliva
implus afferent Korteks pengatur ▪ pusat pernafasan
Ke pusat serebral muntah ▪Faringeal
muntah dimedula ▪ saluran cerna
▪dan otot perut

Viseral
afferent

Muntah
Faktor Risiko
• Faktor pasien
– Usia muda , Wanita , Obesitas , Kecemasan, Kelainan
metabolik (seperti diabetes mellitus, uremia dll)

• Faktor operasi
– Jenis operasi: craniotomi, operasi THT, operasi
abdomen, operasi mata
– Lama tindakan operasi

• Faktor anestesi
– Opioids, nitrous oxide, dan volatile inhalational agents
TATALAKSANA TERAPI

1. TERAPI NON FARMAKOLOGI

 Pasien dengan keluhan ringan dapat dengan


menghindari makanan tertentu atau moderasi asupan
makanan yang lebih baik.
 Pasien dengan gejala penyakit sistemik, sebaiknya
mengobati kondisi yang mendasarinya.
 Antisipasi mual atau muntah pada pasien terapi kanker
dengan memberi profilaksis antiemetik.
 Intervensi perilaku termasuk relaksasi, biofeedback,
self-hypnosis.
TATALAKSANA TERAPI

2. TERAPI FARMAKOLOGI

 Sebagian besar kondisi mual dan muntah dapat


ditangani dengan 1 jenis obat
 Keluhan mual dan muntah sederhana ditangani
dengan pemberian obat seminimal mungkin
 Pasien yang tidak merespon terapi tunggal atau
menerima kemoterapi yang sangat emetogenetik
biasanya membutuhkan regimen kombinasi obat
LANJUTAN
OBAT OBAT
ANTASIDA ANTIHISTAMINE- KORTIKOSTEROID
ANTICHOLINERGIC

INHIBITOR RESEPTOR
FENOTIAZIN
SEROTONIN SELEKTIF
Terapi
farmakologi

CANNABINOID
METOKLOPRAMID

OBAT HISTAMIN ZAT P/ NEUROKININ 1


ANTAGONIS 2- ANTAGONIS RESEPTOR
RESEPTOR
 OBAT ANTASIDS
Produk antasid nonprescription tunggal atau kombinasi, terutama yang
mengandung magnesium hidroksida, aluminium hidroksida, dan / atau kalsium
karbonat, dapat menyediakan bantuan yang cukup dari mual atau muntah
sederhana, terutama melalui netralisasi asam lambung. Regimen dosis antasid
yang umum untuk menghilangkan mual dan muntah termasuk satu atau lebih
15 hingga 30 mL dosis produk agen tunggal atau multipel.

 OBAT HISTAMIN ANTAGONIS 2-RESEPTOR


Histamin Antagonis 2-reseptor (simetidin, famotidin, nizatidin, dan ranitidin)
dapat digunakan dalam dosis rendah untuk mengatasi mual dan muntah
sederhana mulas atau refluks gastroesofagus.

 OBAT ANTIHISTAMINE-ANTICHOLINERGIC
Obat antiemetik dari kategori antihistamin-antikolinergik mungkin sesuai
untuk pengobatan simptomatologi sederhana. Reaksi yang merugikan yang
mungkin terlihat dengan penggunaan antihistamin-antikolinergik terutama
meliputi rasa kantuk atau kebingungan, mulut kering, kemih. retensi, dan
mungkin takikardia, terutama pada pasien usia lanjut.
 FENOTIAZIN
Fenotiazin paling berguna pada pasien dengan mual dan muntah
sederhana. Efek samping yang mungkin terjadi: reaksi ekstrapiramidal,
hipersensitivitas dan disfungsi hati.

 KORTIKOSTEROID
Deksametason telah berhasil digunakan dalampenatalaksanaan mual
dan muntah yang diinduksi kemoterapi (CINV) dan muntah mual pasca
operasi (PONV), baik sebagai agen tunggal atau dalam kombinasi
dengan serotonin reuptake inhibitor selektif (SSRI).

 METOKLOPRAMID
Metoclopramide meningkatkan tonus sfingter esofagus yang lebih
rendah, membantu gastricemptying, dan mempercepat transit melalui
usus kecil, kemungkinan melalui pelepasan asetilkolin. Metoklopramid
digunakan untuk sifat antiemetiknya pada pasien dengan gastroparesis
diabetes .
 CANNABINOID
Bila dibandingkan dengan antiemetik konvensional, nabilon oral
dan oraldronabinol sedikit lebih efektif daripada pembanding
aktif rawat inap yang menerima rejimen kemoterapi emetogenik
sedang.
 ZAT P/ NEUROKININ 1 ANTAGONIS RESEPTOR
Zat P adalah neurotransmitter peptida dalam keluarga NK
yang reseptor preferensi adalah NK1 reseptor. Substansi P
diyakini sebagai mediator primer dari fase CINV tertunda dan
satu dari dua mediator fase akut CINV.
Aprepitant adalah obat pertama yang disetujui dari kelas
obat ini dan dinyatakan sebagai bagian dari regimen obat
berganda untuk profilaksis mual. dan muntah yang terkait dengan
kemoterapi berbasis cisplatin dosis tinggi
PENGOBATAN MUAL DAN MUNTAH
YANG DIINDUKSI KEMOTERAPI
 Klorpromazin, proklorperazin, promethazin, metilprednisolon,
lorazepam, metoklopramid, deksametason, atau dronabinol
dapat digunakan untuk pasien dewasa.
 SSRI efektif untuk mengatasi mual dan muntah tetapi mereka
tidak lebih baik dari antiemetik.
 Aprepitant, deksametason, atau metoklopramid telah
menunjukkan efektivitas dalam mencegah CINV, sedangkan
hasil dengan SSRI tidak konsisten.
 Aprepitant dan deksametason dapat digunakan pada 2 hari
setelah pemberian kemoterapi risiko emetik tinggi.
PENGOBATAN MUAL DAN MUNTAH
PASCA OPERASI

 SSRI dalam dosis dolasetron 12,5 mg,


granisetron 0,1 mg, ondansetron 1mg, atau
tropisetron 0,5 mg direkomendasikan pada
pasien yang mengalami PONV meskipun
profilaksis deksametason atau ketika tidak ada
agen profilaksis yang digunakan.
PENGGUNAAN ANTIEMETIK PADA ANAK

 Untuk anak-anak yang menerima


kemoterapi risiko tinggi atau
sedang, steroid kortikosteron
ditambah SSRI harus diberikan.
Dosis atau strategi pemberian dosis
terbaik belum ditentukan.
 Untuk mual dan muntah yang
berhubungan dengan gastroenteritis
pediatrik, ada penekanan yang lebih
besar pada tindakan rehidrasi
daripada intervensi farmakologis.
Thank Youuu!

Anda mungkin juga menyukai