Anda di halaman 1dari 3

Pemicu terjadinya regenarasi

Secara harfiah, regenarasi dapat diartikan sebagai pergantian bagian-bagian yang


hilang dari satu individu hewan. Dengan demikian dapat diharapkan bahwa kehilangan
sebagian tubuh akan memberikan stimulus kepada tubuh itu untuk menata kembali sistem
tubuhnya untuk membentuk bagian-bagian yang hilang tersebut sehingga ia menjadi satu
individu yang lengkap kembali. Hal ini bukanlah satu-satunya kasus. Apabila sebuah sayatan
yang dalam dibuat dari sisi kaki salamander pada badan cacing tanah atau planaria sebuah
blastema regenarasi akan terbentuk pada permukaan luka tersebut. Blastema ini kemudian
akan tumbuh menjadi organ atau bagian baru seperti layaknya regenarasi. Pada kasus kaki
salamander, bagian yang baru ini akan tumbuh dari luka ke arah distal. Perkembangan ini
akan diteruskan Hanya apabila ujung distal dan tadi dipotong.

Pada planaria potongan atau luka pada posisi lateral akan menyebabkan pertumbuhan
kepala ekor atau keduanya. Apabila kepala dan ekor yang mengalami degenerasi maka kepala
akan dibentuk pada bagian yang sebenarnya merupakan bagian anterior tubuh dan ekor akan
tumbuh pada bagian yang semula merupakan bagian posterior tubuh. Hasil serupa akan
diperoleh apabila kita membuat potongan atau sayatan lateral pada tubuh cacing tanah.
Dengan catatan bahwa apabila potongan lateral dibuat dekat kepala akan menyebabkan
terbentuknya kepala baru luka atau potongan di tengah-tengah badan dapat menyebabkan
tumbuhnya kepala atau ekor sedangkan luka atau potongan lateral pada bagian posterior akan
menyebabkan reggaenerasi dalam pembentukan ekor baru. Keanehan yang lain adalah bahwa
luka harus cukup dalam untuk dapat menyebabkan saraf ventral cacing menstimulus
terjadinya regenarasi. pada masing-masing contoh di atas organ asli dari binatang itu tidak
hilang. Dengan demikian hasil regenarasi menambah jumlah organ yang dimilikinya. Dari
beberapa percobaan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa terjadinya registrasi tidak
disebabkan oleh hilangnya suatu organ tubuh melainkan karena terjadinya luka. Dengan
demikian kehadiran luka dapat menstimulus terjadinya regenarasi.

Hubungan antara bagian tubuh yang mengalami regenerasi dengan tubuh secara
keseluruhan

faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya regenarasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

1. faktor-faktor yang bertanggung jawab terhadap terjadinya proses regenerasi.


2. faktor-faktor yang mendeteksi atau menentukan organ untuk melakukan regenarasi.

Terkadang suatu regenarasi organ tidak tepat benar dalam organisasi hewan secara
keseluruhan. Hal ini terjadi misalnya pada reggaenerasi kaki tanpa hilangnya kaki yang lama
sebagai aturan umum masih sama regenerasi selalu mengacu pada suatu yang hilang. Ini
berarti bahwa posisi luka dapat mendeterminasi bagian alami dari regenarasi. Apabila
potongan dibuat pada seluruh anggota maka seluruh anggota akan diregenerasi, apabila
anggota yang dipotong hanya bagian lengan bawah maka bagian lengan bawah yang
diregenerasi. Telapak dan jari yang akan terbentuk apabila potongan dibuat pada lengan atas,
maka lengan atas akan dibentuk juga apabila seluruh anggota dan gelang bahu atau gelang
pinggul ikut dipotong maka seluruh anggota dan gelang bahu atau panggul akan diperbaharui.
Namun, apabila seluruh gelang bahu atau panggul dengan seluruh anggota dan seluruh otot-
otot yang diambil maka registrasi anggota tidak akan terjadi lagi dengan demikian kemudian
dikenal dengan suatu istilah yang disebut territoriale regeneration atau regeneration teritori
dan wilayah medan regenerasi atau regeneration field sebuah teritorial regenerasi yang sama
juga dijumpai pada ekor kadal air dewasa. Selama masih ada sepotong bagian dari bagian ini
yang tersisa maka regenarasi masih dapat terjadi tetapi apabila ekor kadal air dewasa
dipotong pada pangkal vertebrata sakralis yang terakhir di mana seluruh dari dari oleh
generasi hilang maka registrasi tidak dapat terjadi lagi. penutup luka tanpa blastema akan
terbentuk pada permukaan luka amputasi tersebut.

Meregenerasi masih mungkin saja terjadi dengan cara yang berbeda pada udang telur
indus mata dapat mengalami reaksi apabila dibuang hal itu dapat terjadi apabila potongan
dibuat melalui tangkai mata yaitu antara bagian proksimal mata dan bagian distal gangguan
saraf yang menghubungkan mata apabila potongan dibuat di bagian dasar dari tangkai mata
sehingga Ganglion yang terbuang maka mata tersebut tidak akan mengalami regenarasi
sebuah blastema generasi yang akan terbentuk dan kemudian tumbuh tetapi tidak akan
membentuk mata yang hilang melainkan tumbuh menjadi organ seperti antena fenomena ini
organ yang berbeda tumbuh dari organ yang telah dihilangkan disebut heteromorphic.
penjelasan yang paling masuk akan mengenai heteromorphic ini adalah bahwa bagian dan
mata berperan sama-sama dalam membentuk teritorial regenerasi. apabila sebagian dari
teritorial itu masih ada misalnya Ganglion Nya maka organ baru yang sama dengan organ
lama dapat dibentuk Apabila semua bagian hilang akan teh generasi Untuk menghentikan
organ yang hilang Tidak bisa berlangsung dengan sempurna.
suatu hasil yang berbeda tetapi menggambarkan prinsipnya sama telah diamati pada
regenarasi yang terjadi pada permukaan pemotongan ujung anterior cacing tanah seperti
ditunjukkan pada bagian sebelumnya bahwa kepala baru akan dibentuk pada bagian anterior
apabila bagian ini dipotong hal ini mungkin terjadi apabila pemotongan dilakukan tidak jauh
dari ujung anterior hewan itu apabila pemotongan dilakukan di tengah tubuh maka
pemotongan bagian posterior tidak lagi dapat membentuk kepala yang baru respirasi telah
terjadi tetapi yang terbentuk adalah ekor kedua karena ekor ini merupakan bagian anterior
dari potongan cacing maka hal ini termasuk kasus heteromorphic. dengan pemotongan lebih
dari setengah panjang tubuh maka teritorial regenarasi itu telah hilang semuanya dan yang
bisa dibentuk hanyalah ekor kedua meskipun ke arah anterior di sini terdapat penjelasan
masuk akal yang penting dicatat dalam kasus ini dengan membuat gelap terang yang dalam
pada tubuh cacing tanah telah diketahui bahwa terdapat kemampuan untuk regenarasi yang
membentuk kepala-kepala yang baru terbentuk ini ukurannya menurun secara bertahap dari
ujung anterior menuju ke tengah tubuh kepala baru saling sempurna terjadi di bagian anterior
dan semakin kecil bila luka yang dibuat semakin ke arah posterior pada daerah lebih dari
setengah bagian tubuh maka kemampuan membentuk kepala ini hilang melainkan berubah
menjadi pembentukan ekor.

Kapasitas rekreasi dari sel-sel memiliki batas yang sangat pasti dan batas ini menjadi
semakin sempit pada kelompok hewan yang memiliki organisasi tubuh semakin Kompleks
dibandingkan dengan yang sederhana.

Anda mungkin juga menyukai