Anda di halaman 1dari 8

Pembangunan Saluran Drainase/Gorong – gorong Kab. Rokan Hilir T.

A 2011

SPESIFIKASI TEKNIS
Program : Pembangunan Saluran Drainase/ Gorong – gorong Kab. Rokan Hilir
Kegiatan : Drainase Kiri Kanan Jalan Pulau Baru Lanjutan
Lokasi : Kecamatan Bangko
T.A : 2011

TAMAN KANTOR

1.1 Fungsi Taman Kantor


Taman yang ada dihalaman kantor pada umumnya berfungsi sebagai berikut :

- Memberikan keindahan dilingkungan kantor yang berfungsi sebagai tempat bekerja sehingga
dapat memberikan rasa nyaman dan tenang sehingga menimbulkan inspirasi positif bagi yang
melihatnya
- Menciptakan suasana rindang dengan konsep natural

2.2 Taman Kantor

Taman Kantor pada prinsipnya terdiri dari :

- Miniatur bentuk kontour tanah buatan


- Tanaman dasar
- Tanaman Pelindung
- Tanaman hias
- Sistem aliran dan serapan air

Bahan-Bahan Dan Mutu Pekerjaan

Semua bahan yang dipergunakan untuk melaksanakan setiap jenis pekerjaan harus sesuai dengan
kualitas yang tercantum dalam kontrak. Hasil pekerjaan dan mutu termasuk bahan-bahan yang
terpakai harus diterima dan disetujui Direksi.

Semua bahan yang dipergunakan harus memenuhi persyaratan yang tercantum dalam peraturan
standar yang berlaku di Indonesia. Peraturan yang berlaku adalah edisi yang terakhir. Untuk bahan-
bahan yang mutunya belum diatur dalam peraturan standar, harus mendapat persetujuan dari
Direksi sebelum dipergunakan.

Untuk bahan-bahan yang mutunya masih berdasarkan Internasional, apabila diperlukan, Direksi
dapat meminta Pemborong untuk menunjukkan sertifikat test dari Agen/ Distributor yang menjual
atau pabrik yang memproduksi bahan yang bersangkutan

Apabila diperlukan, Direksi dapat meminta copy atau tembusan dari perintah pembelian (faktur)
yang dipesan Pemborong kepada leveransir atau distributor untuk pembelian bahan-bahan yang
dipakai.

Sebelum bahan-bahan yang dipesan dikirim ke lokasi Proyek, Pemborong harus menunjukkan
contoh dari bahan yang bersangkutan kepada Direksi untuk diperiksa dan diteliti mengenai jenis,
mutu dan berat, kekuatan dan sifat penting lainnya dari bahan tersebut.
Apabila bahan-bahan yang dikirim ke lokasi proyek ternyata tidak sesuai dengan contoh yang
ditunjukkan, baik dalam hal mutu, jenis, berat, maupun kekuatannya, maka Direksi berwenang
untuk menolak bahan tersebut dan mengharuskan Pemborong untuk menyingkirkannya dan diganti
dengan bahan-bahan yang sesuai dengan contoh yang telah diperiksa terdahulu.

KONSULTAN PERENCANAAN DAN PENGAWASAN TEKNIK BM & AIR


CV. CIP TA REKAYASA ARSITEKTUR
JL. KANDIS No. 2 TELP. ( 0761 ) 7701907, TANGKERANG UTARA
PEKANBARU Bank.
PT. BANK RIAU
Pembangunan Saluran Drainase/Gorong – gorong Kab. Rokan Hilir T.A 2011

Semua bahan yang disimpan dilokasi harus diletakkan dan dilindungi sedemikian rupan sehingga
tidak akan terjadi kontaminasi atau mengalami proses lainnya yang dapat mengakibatkan rusaknya
atau menurunnya mutu bahan-bahan tersebut.

Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, Pemborong diwajibkan menyimpan bahan-bahan


berbahaya saperti minyak, cairan lain yang mudah terbakar, gas dan bahan kimia sedemikian rupa,
sehingga keselamatan orang dan keamanan lingkungan sekitarnya dapat dijamin

Penggunaan bahan-bahan dalam pelaksanaan pekerjaan harus mengikuti pedoman atau petunjuk
dari proyek/ pabrik yang memproduksinya.

Direksi berhak menunjuk seorang ahli dalam memeriksa mutu bahan-bahan yang diajukan oleh
Pemborong, baik di lokasi proyek maupun di gudang leveransir atau dilokasi pabrik atau produsan.
Dalam melaksanakan tugasnya ahli tersebut mempunyai wewenang untuk mewakili Direksi dalam
menguji dan menilai bahan-bahan yang diajukan Pemborong.

Wilayah Kerja

Secara umum Pemborong dilarang menimbun atau menempatkan bahan-bahan bangunan ditepi
jalan umum karena jalan umum tidak termasuk wilayah kerja Pemborong

Apabila tidak terdapat tempat kosong yang sesuai untuk penimbunan atau menyimpan bahan-
bahan bangunan disekitar lokasi proyek, maka bahan bangunan harus didatangkan dari Gudang
Pemborong atau leveransir setiap hari dengan jumlah yang cukup untuk pekerjaan perhari.

Pasal 1
PEKERJAAN PENGUKURAN

1. Pekerjaan pemasangan bowplank harus memperhatikan rencana elevasi bentuk countur taman
sesuai dengan yang telah direncanakan dari permukaan tanah rata – rata setempat agar bentuk
dan konsep taman sesuai dengan yang diharapkan.

2. Bahan yang digunakan untuk pekerjaan bowplank harus berkualitas baik untuk menghindari
keausan ataupun kerusakan pada saat pekerjaan penataan tanah berlangsung.

3. Pekerjaan ini harus dilakukan dalam pengawasan direksi lapangan agar menghindari kekeliruan
disaat melakukan pekerjaan ini. Dan direksi lapangan berhak memerintahkan untuk mengulangi
pekerjaan ini apabila terindikasi adanya kesalahan penentuan dimensi kerja.

Pasal 2
PEKERJAAN TANAH

1. Pelaksanaan Pekerjaan Timbunan Tanah Urugan


Pekerjaan penimbunan Tanah urugan dapat dilaksanakan secara konvensional dan semua
peralatan yang dibutuhkan harus disediakan oleh Pemborong, baik yang menyangkut peralatan untuk
pekerjaan persiapan maupun peralatan untuk pekerjaan penimbunannya sendiri dan alat-alat bantu
yang diperlukannya. Pekerjaan Penimbunan ini dilakukan di seluruh area kerja dengan dua tahapan
pekerjaan yakni :

- Penimbunan tanah urugan secara merata di area pembuatan taman


- Penimbunan untuk membuat bentuk countur taman sesuai dengan perencanaan

KONSULTAN PERENCANAAN DAN PENGAWASAN TEKNIK BM & AIR


CV. CIP TA REKAYASA ARSITEKTUR
JL. KANDIS No. 2 TELP. ( 0761 ) 7701907, TANGKERANG UTARA
PEKANBARU Bank.
PT. BANK RIAU
Pembangunan Saluran Drainase/Gorong – gorong Kab. Rokan Hilir T.A 2011

Dalam penimbunan area kerja benar – benar dilakukan dengan padat sehingga struktur tanah
dasar pada taman tidak bersifat labil.

2. Pelaksanaan Pekerjaan Timbunan Tanah Hitam / Tanah Humus


Setelah pekerjaan penimbunan dan pemadatan tanah urugan dilaksanakan sesuai dengan
ketebatalan dan bentuk countur sesuai dengan rencana kerja, maka setelah struktur tanah urugan
tersebut benar – benar padat dan tidak labil maka dilakukan penimbunan lapisan dengan
menggunakan tanah hitam yang memiliki kualitas baik dengan kadar humus pada tanah tersebut
sesuai dengan jenis tanaman yang akan ditanam untuk taman.
Pelapisan timbunan urugan dengan menggunakan tanah hitam mengikuti bentuk dari countur
tanah yang telah dirancang dengan menggunakan tanah urugan tersebut. Tebal lapisan tanah hitam
mengikuti rencana dan setelah dilakukan penimbunan atau pelapisan dengan tanah hitam dilakukan
pemadatan kembali.

PEKERJAAN STRUKTUR

1. Pekerjaan Pemasangan Cerocok ø 10-15 cm Pjg 3.5 m


Pada pekerjaan ini kayu yg digunakan untuk Cerocok adalah jenis kayu yg tahan terhadap
endapan air dan tanah seperti kayu laut /kayu bakau dll. Pekerjaan ini harus seijin dari Direksi
Pekerjaan sebelum dilaksanakan karena ini merupakan pekerjaan penting dimana yg dalam
pelaksanaannya harus mendapat perhatian khusus. Cerocok ditanam sampai dasar struktur tanah
keras,dan dilarang menggunakan alat pemukul (hammer) yg dapat merusak ujung atas kayu. Kuantitas
pekerjaan ini harus disesuaikan dengan gambar rencana dan dilaksanakan secara maksimal untuk
mencapai sasaran kerja sesuai yg direncakanakan.

2. Pekerjaan Lantai Papan Dasar Saluran


Pada pekerjaan ini kayu yang digunakan adalah kayu klas II setara, pekerjaan ini dilakukan
setelah selesainya pemasangan cerocok, pekerjaan ini berfungsi sebagai alas dasar pembentukan
elevasi kontruksi lantai saluran dimana ukuran dan kuantitasnya disesuaikan dengan gambar
rencana,pekerjaan ini terdiri dari pemasangan lantai secara memanjang dengan pengunci kayu
melintang dgn ukuran kayu sama , dan jarak kayu pengunci adalah 1 m’.paku yg digunakan adalah 2”
dgn kuantitas disesuaikan dgn pemakaian kayu pengunci.seluruh pekerjaan ini juga harus seijin Direksi
Pekerjaan agar pelaksanaannya sesuai dgn rencana.

3. Pekerjaan Bekisting Mal ( Triplek 4 mm )


Kayu yang digunakan untuk bekisting yaitu kayu lembaran atau Tripleks dengan tebal 4 mm dari
kualitas yang terbaik dan untuk rangka penguat dari kayu Klas II dengan ukuran 5/7, 5./10, 6/12 dan
untuk tiang penyangga digunakan dolker diameter minimal 10 mm. Bekisting harus direncanakan untuk

KONSULTAN PERENCANAAN DAN PENGAWASAN TEKNIK BM & AIR


CV. CIP TA REKAYASA ARSITEKTUR
JL. KANDIS No. 2 TELP. ( 0761 ) 7701907, TANGKERANG UTARA
PEKANBARU Bank.
PT. BANK RIAU
Pembangunan Saluran Drainase/Gorong – gorong Kab. Rokan Hilir T.A 2011

dapat memikul beban konstruksi dan getaran yang ditimbulkan oleh alat penggetar. Defleksi maksimum
dari bekisting antara tumpuan harus dibatasi sampai 1/400 bentang antar tumpuan. Bilamana
menggunakan konstruksi bekisting dari kayu, maka untuk kolom dan pekerjaan beton lainnya harus
dipakai papan dengan ketebalan minimum 2,5 cm, balok 5/7, 6/10 dan dolken 8/11. dengan syarat
memenuhi ketentuan-ketentuan yang tersebut dalam PBI NI-2 1971.

4. Pekerjaan Pembongkaran Bekisting Mal


Bekisting untuk bagian beton yang mana saja yang tidak memikul beras struktur dapat
dibongkar setelah beton cukup mengeras. Bekisting untuk bagian struktur dan pekerjaan lainnya yang
memikul beban struktur harus dibiarkan untuk sekurang-kurangnya sampai beton mencapai kekuatan
yang dipersyaratkan, atau seperti yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan. Bekisting untuk bagian
beton yang mana saja yang tidak memikul berat struktur dapat dibongkar setelah beton cukup
mengeras. Pembongkaran bekisting harus dilaksanakan sedemikian rupa, sehingga keamanan
konstruksi tetap terjamin dan sesuai dengan ketentuan yang tercantum pada PBI 1971 NI-2

5. Pekerjaan Pengecoran Beton Camp. 1 : 2 : 3


MATERIAL
1. Semen
- Semua semen yang digunakan adalah jenis Portland Cement sesuai dengan persyaratan standar
Indonesia NI-8/1964, SII 0013-81 atau ASTM C-150 dan produksi dari satu merk.
- Pemborong harus mengirimkan surat pernyataan pabrik yang menyebutkan type, kualitas dari
semen yang digunakan dan “Manufacturer’s Test Certificate” yang menyatakan memenuhi persyaratan
tersebut diatas.
- Pemborong harus menempatkan semen tersebut dalam gudang yang baik untuk mencegah
terjadinya kerusakan. Semen yang menggumpal, sweeping, tercampur dengan kotoran atau kena
air/lembab tidak diijinkan untuk digunakan dan harus segera dikeluarkan dari proyek.
- Penggunaan semen harus sesuai dengan urutan pengirimannya.
2. Agregat Kasar
- Berupa batu pecah yang diperoleh dari pemecahan batu dengan spesifikasi sesuai menurut ASTM C-
33 dan mempunyai ukuran terbesar 2,5 cm.
- Agregat harus keras, tidak berpori, dan berbentuk kubus. Bila ada butir yang pipih maka jumlahnya
tidak melebihi 20% dari volume dan tidak boleh mengalami pembubukan hingga melebihi 50%
kehilangan berat menurut test mesin Los Angeles Abration (LAA).
- Bahan harus bersih dari zat-zat organik, zat-zat reaktif alkali atau substansi yang merusak beton dan
mempunyai gradasi sebagai berikut :

KONSULTAN PERENCANAAN DAN PENGAWASAN TEKNIK BM & AIR


CV. CIP TA REKAYASA ARSITEKTUR
JL. KANDIS No. 2 TELP. ( 0761 ) 7701907, TANGKERANG UTARA
PEKANBARU Bank.
PT. BANK RIAU
Pembangunan Saluran Drainase/Gorong – gorong Kab. Rokan Hilir T.A 2011

Ukuran % Lewat Saringan


Saringan

1” 25,00 mm 100
3/4” 20,00 mm 90 – 100
3/8” 95,00 mm 20 – 55
No. 4 4,76 mm 0-1

3. Agregat Halus
- Dapat menggunakan pasir alam atau pasir yang dihasilkan dari pemecah batu dan harus bersih dari
bahan organik, lumpur, zat-zat alkali dan tidak mengandung lebih dari 50% substansi-substansi yang
merusak beton.

- Pasir laut tidak diperkenankan untuk digunakan dan pasir harus terdiri dari partikel-partikel yang
tajam dan keras serta mempunyai gradasi seperti tabel berikut :

Saringan Ukuran % Lewat Saringan

3/8” 9,50 mm 100


No. 4 4,76 mm 90 – 100
No. 8 2,38 mm 80 – 100
No. 16 1,19 mm 50 – 85
No. 30 0,19 mm 25 – 65
No. 50 0,297 mm 10 – 30
No. 100 0,149 mm 5 - 10
No. 200 0,074 mm 0-5

4. A i r
Air yang digunakan harus bersih dan jernih tidak mengandung minyak atau garam serta zat-zat
yang dapat merusak beton atau baja tulangan.

5. Baja Tulangan
Setiap besi beton yang dihasilkan oleh pabrik – pabrik baja pada umunya mempunyai standar mutu
dan jenis – jenis baja, sesuai dengan yang berlaku. Mutu besi yang dipakai menurut gambar rencana
atau petunjuk direksi. Mutu besi beton dibagi menurut tabel dibawah in

Tabel . Mutu Baja

Mutu Sebutan Tegangan leleh karakteristik dan tegangan karakteristik yang


memberikan tegangan tetap 0,2 % ( Kg/cm² )

KONSULTAN PERENCANAAN DAN PENGAWASAN TEKNIK BM & AIR


CV. CIP TA REKAYASA ARSITEKTUR
JL. KANDIS No. 2 TELP. ( 0761 ) 7701907, TANGKERANG UTARA
PEKANBARU Bank.
PT. BANK RIAU
Pembangunan Saluran Drainase/Gorong – gorong Kab. Rokan Hilir T.A 2011

U – 22 Baja lunak 2,200

U – 24 Baja lunak 2,400

U – 32 Baja sedang 3,200

U – 39 Baja keras 3,900

U – 48 Baja keras 4,800

Besi – besi tulangan hendaknya dibengkokkan dan diluruskan secara hati – hati terutama pada
besi tulangan yang sifatnya getas. Pada proyek pembangunan ini, besi yang digunakan oleh kontraktor
adalah besi jenis U – 24 ( besi polos ) dengan diameter kurang dari 12 mm dan besi jenis U – 39 ( besi
ulir ) dengan diameter lebih besar dari 12 mm..

6. Bahan Pencampur
- Penggunaan bahan pencampur (Admixture) tidak diijinkan tanpa persetujuan tertulis dari Direksi
Pekerjaan.

- Apabila akan digunakan bahan pencampur, Pemborong harus mengadakan percobaan-percobaan


perbandingan berat dan W/C ratio dari penambahan bahan pencampur (Admixture) tersebut. Hasil
“Crushing test” dari Laboratorium yang berwenang terhadap kubus-kubus beton yang berumur 7, 14,
dan 21 hari harus dilaporkan kepada Direksi Pekerjaan untuk dimintakan persetujuannya.

Contoh yang harus disediakan

- Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Pemborong harus memberikan contoh material : koral, split pasir,
besi beton, PC untuk mendapatkan persetujuan Direksi.
- Contoh-contoh yang telah disetujui oleh Direksi akan dipakai sebagai standar / pedoman untuk
memeriksa / menerima material yang dikirim oleh Pemborong ke lapangan.
- Pemborong diwajibkan untuk membuat tempat penyimpanan contoh-contoh yang telah disetujui
dibangsal Direksi Lapangan.

a. MUTU BETON
Mutu beton untuk konstruksi bangunan harus memenuhi persyaratan kekuatan tekan karakteristik σbk
= 350 kg/cm2 untuk balok dan plat lantai.

lump (Kekentalan Beton) untuk jenis konstruksi berdasarkan pengujian dengan standar ASTM C-143
adalah sebagai berikut :

Jenis Konstruksi Slump maks. (mm) Slump min. (mm)

Balok Dan Dinding 120 50


Lantai 120 100

KONSULTAN PERENCANAAN DAN PENGAWASAN TEKNIK BM & AIR


CV. CIP TA REKAYASA ARSITEKTUR
JL. KANDIS No. 2 TELP. ( 0761 ) 7701907, TANGKERANG UTARA
PEKANBARU Bank.
PT. BANK RIAU
Pembangunan Saluran Drainase/Gorong – gorong Kab. Rokan Hilir T.A 2011

Bila tidak digunakan alat penggetar dengan frekuensi getaran tinggi, maka harga tersebut di atas
dapat dinaikkan sebesar 50% dengan catatan tidak melebihi 150 mm dan harus di-back up dengan
percobaan adukan beton (trial mix).

b. PERCOBAAN PENDAHULUAN
Untuk mendapatkan mutu beton seperti yang diminta, Pemborong harus mengadakan percobaan-
percobaan di Laboratorium yang “Independent” yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas, sebagai persiapan
dari percobaan pendahuluan di lapangan sampai didapatkan suatu perbandingan tertentu untuk mutu
beton yang akan digunakan. Setiap ada perubahan dari jenis bahan yang digunakan, Pemborong harus
mengadakan percobaan di Laboratorium untuk mendapatkan mutu beton yang diperlukan.
Benda uji yang dibuat dan prosedur dalam percobaan ini harus mengikuti ketentuan-ketentuan
dalam PBI NI-2 1971. Bila hasil percobaan dilaboratorium dan slump test belum menunjukkan mutu
yang sesuai dengan permintaan, maka pekerjaan beton tidak boleh dilaksanakan. Hasil percobaan
pendahuluan di lapangan harus sesuai dengan hasil percobaan di laboratorium.

c. PENGADUKAN DAN PERALATANNYA


Pemborong harus menyediakan peralatan dan perlengkapan yang mempunyai keteliatian cukup
untuk menetapkan dan mengawasi jumlah takaran dari masing-masing bahan pembentukan beton
dengan persetujuan Direksi Pekerjaan.
Pengaturan untuk pengangkutan, penimbangan dan pencampuran dari material-material harus
dengan persetujuan Direksi Pekerjaan dan seluruh operasi harus dikontrol dan diawasi terus-menerus
oleh seorang inspektor yang berpengalaman dan bertanggung jawab.
Pengadukan harus dilakukan dengan mesin pengaduk beton (Concrette Mixer). Mesin
pengaduk harus benar-benar kosong sebelum menerima bahan-bahan dari adukan selanjutnya dan
harus dicuci bila tidak digunakan lebih dari 30 menit.
Bahan-bahan pembentuk beton harus dicampur dan diaduk selama 1,5 menit sesudah semua
bahan ada dalam mixer. Waktu pengadukan harus ditambah, bila kapasitas mesin lebih besar dari 1,5
m3 dan Direksi / Konsultan Manajemen Konstruksi berwenang untuk menambah waktu pengadukan
jika ternyata pemasukan bahan dan cara pengadukan gagal untuk mendapatkan adukan dengan
kekentalan dan warna yang merata/seragam. Beton yang dihasilkan harus seragam dalam komposisi
dan konsistensi dalam setiap adukan.
Mesin pengaduk tidak boleh dibebani melebihi kapasitas yang ditentukan. Air harus dituang
terlebih dahulu untuk selanjutnya ditambahkan selama pengadukan. Tidak diperkenankan melakukan
pengadukan yang berlebihan yang membutuhkan penambahan air untuk mendapatkan konsistensi
beton yang dikehendaki.

6. Pekerjaan Pipa Ø 2” untuk resapan

KONSULTAN PERENCANAAN DAN PENGAWASAN TEKNIK BM & AIR


CV. CIP TA REKAYASA ARSITEKTUR
JL. KANDIS No. 2 TELP. ( 0761 ) 7701907, TANGKERANG UTARA
PEKANBARU Bank.
PT. BANK RIAU
Pembangunan Saluran Drainase/Gorong – gorong Kab. Rokan Hilir T.A 2011

Pipa untuk resapan dipasang dengan jarak per 1 meter dgn pjg potongan adalah 25 cm,
dipasang dgn posisi kemiringan sebesar 45 ® , lokasi pemasangannya sebaiknya sudah diatur pada saat
pemasangan beksiting sehingga didapat hasil pemasangan yg simetris dan sesuai dgn gambar rencana.

Pasal 4
PEKERJAAN AKHIR

Setelah Pekerjaan utama selesai dan diterima oleh Direksi Pekerjaan selanjutnya yang
harus dilakukan pemborong adalah melakukan pembersihan terhadap wilayah yang masuk
dalam pekerjaan agar tidak mengganggu aktifitas terhadap pengguna jalan yang berada dalam
lokasi pekerjaan pembuatan saluran drainase beton ini.

KONSULTAN PERENCANAAN DAN PENGAWASAN TEKNIK BM & AIR


CV. CIP TA REKAYASA ARSITEKTUR
JL. KANDIS No. 2 TELP. ( 0761 ) 7701907, TANGKERANG UTARA
PEKANBARU Bank.
PT. BANK RIAU

Anda mungkin juga menyukai