Anda di halaman 1dari 2

Alhamdulillah pada waktu malam yang mulia ini dapat kesempatan bertemu dengan sosok yang sangat

inspiratif dan menggugah semangat untuk menjadi lebih baik lagi meskipun awalnya sangat ragu-ragu
untuk bertemu tetapi karena takdir Allah lah yang maish mengijinkan untuk ku berubah, entah
bagaimana lagi seharusnya Allah SWT merubah diriku, Dia tidak pernah menyerah, maka dari itu aku
pun tidak boleh menyerah untuk berubah menjadi lebih baik lagi. Bahwa perjalanan akan menjadikan
kita bertemu dengan orang yang berada pada jalan yang sama. Allah SWT masih menyayangi kita
meskipun betapa biadabnya kita melanggar seruanya.

Oh, ya saya ingin menshare disini mengenai seruan Allah SWT hakikatnya adalah untuk Keuntungan diri
kita. Saya tersentak dan tersadar mengenai konsep yang ditawarkan islam mengenai ketaqwaan. Jadi
begini, dalam konsep islam bahwa Taqwa adalah sebaik-baiknya pakaian yang akan kita pakai inshaAllah
di Surga kelak memiliki definisi yang sederhana tetapi tidak pada penerapanya. Taqwa didefinisikan
mengenai malaksanakan perintah dan menjauhi larangan, terdengar memaksa bukan ? ya, karna dahulu
saya tercekoki oleh film barat yang memposisikan Tuhan sebagai Penguasa yang otoriter. Tuhan itu jahat
dan sebagainya. Sehingga persepsi saya mengenai ketuhanan meskipun sebagai orang yang beriman
tetapi membenci keimanan, itulah yang berbahaya. Maka, yang perlu diwaspadai adalah tontonan dan
kawan. Secara tidak langsung bahwa tontonan dapat memberikan pengaruh yang sangat besar dan
buruk. Ia seperti makanan, tontonan benar benar seperti makanan. Makanan apa yang kita makan akan
berefek pada tubuh kita. Begitu juga dengan tontonan kita akan menjadikan tuntunan kita, maka
berhati-hatilah.

Masuk pada pertemuan dengan Pak Agus, oh ya saya mendapatkan nama kontak beliau. Ehm.. kesan
pertama bertemu beliau tidak pernah terbayang bahwa beliau adalah sosok yang inspiratif dan religius.
Langsung saja ya, saya ngetik ini pukul 11.40 p.m. ini jarang jarang saya ngetik karena pertemuan tadi
sangat berharga sekali jika tidak diketik akan hilang dan lupa, besuk insha Allah saya sempurnakan.

Awal kita bercakap-cakap adalah ya ngalor ngidul Tanya sono-sana, bahkan saya sampai lupa Tanya
kabar Bapaknya, paraahhhh 

Kita masuk lobi dengan nunggu sebentar dan lalu, bapaknya datang menggunakan seragam yang sama
yang saat beliau presentasi, benar-benar cerdas. Lalu, kami diajak untuk ke cafeteria, awalnya saya
melakukan hal konyol, saya nolak pesen  saya gg tahu aturanya kalau harus pesan. Wkwkwkwkwk

Nah, setelah ngobrol ngalor ngidul dan lalu pak Agus bilang bahwa mau Tanya seperti apa ?

Langsung beliau menjelaskan dengan khidmat dan keren. Bagaimana tidak, beliau bercerita mengenai
pengalaman beliau. Awal mula beliau memberikan sentuhan ngejleb bahwa Orang yang tidak mau
berbagi ilmu dengan ikhlas akan tersiksa dengan keadaanya, mereka takut dengan membagi ilmu akan
tersaingi dan menjadi lebih minder karena orang lain lebih sukses daripada dia. Sekali-kali tidak bahwa
orang yang membagi ilmunya akan berkembang dan dengan ilmunya itu dia akan mendapatkan
tambahan Ilmu dan paha serta berkah dari Allah SWT. Kunciinya jangan pernah egois dan pelit berbagi,
berbagilah maka akan bertambah. Lalu, beliau mulai menceritakan mengenai pertamina bahwa
pertamina tidak menerima orang yang cerdas saja tetapi orang yang bisa bekerja sama dan
mengesampingkan ego serta kreativ. Salah satu tips mutakhir dari beliau adalah mengimplementasikan
apa yang ada dalam Al-Quran sedikit demi sedikit dan yakin serta meyakini sepenuhnya bahwa itu
semua untuk kebaikan kita, untuk keuntungan diri kita, saya soalnya adalah pelaku disitu dan ini
bukanlah dongeng, saya sendiri pelakunya, begitu kata beliau.

Anda mungkin juga menyukai