Teknik Penulisan Berita
Teknik Penulisan Berita
a) APA (What).
Pertanyaan APA tidak selalu menggambarkan
akibat dari sesuatu tindakan. Adakalanya
pertanyaan APA merupakan penyebab dari suatu
kejadian
Contoh:
- Ani, 16, didapati tewas gantung diri dengan
seutas tali plastik di dalam kamarnya Selasa pagi.
Ani nekat menghabisi nyawanya diduga akibat
cintanya direnggut dari kekasihnya lantaran dia
hendak dikawinkan dengan seorang duda kaya
oleh bapaknya.
- Lima orang tewas, 17 orang lainnya luka-luka
berat dan ringan gara-gara seekor kucing
melintas di jalan raya. Sopir bus yang berusaha
menghindari, teperosok masuk selokan setelah
menghantam kios bensin.
b) SIAPA (Who).
Pertanyaan SIAPA atau Who, jawabannya adalah
manusia. Unsur siapa selalu menarik perhatian
pembaca, apalagi manusia yang menjadi obyek
berita itu adalah seorang yang aktif di lapangan.
Materi Diklat Jurnalistik Jawa Pos Radar Blitar Page 1
Untuk itu harus dijelaskan dengan menunjukkan
ciri-cirinya seperti nama, umur, pekerjaan,
alamat serta atribut lainnya, dan pangkat serta
jabatan.
c) DI MANA (Where).
Pertanyaan DIMANA, harus menjelaskan
dengan tepat tempat suatu kejadian atau
peristiwa berlangsung. Nama dan tempat harus
digambarkan jelas. Mengapa? Sebab kasus yang
bisa pula terjadi di tempat lain.
Tempat seringkali mempunyai layak berita,
lantaran unsur tempat itu sangat dikenal oleh
pembaca, apalagi jika tempat itu memiliki nilai
monumental.
d) BILAMANA (When)
Unsur waktu (Time) yang merupakan jawaban
atas pertanyaan BILAMANA (When?), harus
diliput dengan baik oleh wartawan. Unsur waktu
akan mempunyai nilai penting, jika bertepatan
dengan waktu yang sudah menjadi milik umum.
Hal yang harus dicatat dengan baik dan tepat
adalah ciri-ciri dari waktu tersebut seperti menit,
jam, hari, bulan, dan tahunnya.
f) BAGAIMANA (How)
Pertanyaan BAGAIMANA harus
menggambarkan keadaan atau proses dan
suasana atas sebuah peristiwa yang terjadi.
A. Tipe-Tipe Wartawan
1.Wartawan Diplomat. Pintar bergaul, tahu misi
yang diembannya, dan pandai memelihara
hubungan baik dengan lingkungan, serta para
pejabat tinggi yang dianggap strategis sebagai
sumber berita.
2.Wartawan Detektif. Penampilan mirip sekali
dengan intelejen, bekerja cepat, lebih teliti, tidak
gegabah dan ulet.
3.Pengamat Sosial. Lebih condong sebagai ahli
kemasyarakatan atau politikus. Ia mengamati
setiap gejala sosial.
D. Bereaksi di Lapangan
Ketika di lapangan mengadakan liputan,
wartawan akan merekam peristiwa atau fakta yang
ditemukan secara teratur. Dan wartawan dituntut
menggunakan seluruh alat inderanya.
Dalam merekam obyek berita, wartawan
dituntut untuk mencatat gejala dan data dengan teliti
dan terang. Ketidaktelitian dalam menangkap fakta
akan menimbulkan efek yang buruk, baik ketika
Materi Diklat Jurnalistik Jawa Pos Radar Blitar Page 5
menyusun berita ataupun setelah berita disiarkan.
Sumber Berita
Tidak kalah pentingnya untuk dijadikan perhatian
khusus untuk mempertahankan sifat obyektif berita
/penulisan adalah. gangguan dari orang yang menjadi
sumber berita.
Kemampuan dan pengetahuan sumber
Sumber bukan orang yang ahli, namun ia adalah
orang yang relevan dijadikan sebagai saksi, atau
sumber adalah orang yang terlibat langsung dalam
peristiwa bersangkutan.
Kemauan sumber
Pesan, gagasan, serta kesaksian seorang yang
menjadi sumber berita, terkadang cenderung
membesar-besarkan, mendramatrisir keadaan,
sesuai dengan kemauannya.
Bahkan sebaliknya, mengecilkan atau
mengabaikan, menghilangkan faktor-faktor
tertentu atas peristiwa atau fakta.
Kesehatan sumber
Sumber yang tengah sakit atau sedang tidak stabil
mentalnya, pesan, gagasan,saran atau keterangan
dan kesaksiannya tidak bisa dipercayai begitu saja.