TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
memiliki gejala-gejala khas seperti sesak dada, sesak napas dan pingsan. Pada
penyakit kardiovaskuler perempuan tanda dan gejala serangan tidak begitu khas,
sehingga lebih sulit untuk mendeteksinya. Terdapat beberapa penyakit yang dapat
aritmia, penyakit jantung bawaan, dan kelainan otot jantung dan katup jantung.1
B. Etiologi
karena adanya sumbatan pembuluh darah (plak) sehingga dapat mengurangi suplai
darah dan oksigen ke jantung sehingga bisa nyeri dada atau perasaan tidak
nyaman. Bisa juga karena gangguan dari irama jantung dan kelistrikan jantung
sinyalnya. Bisa juga karena kelainan jantung bawaan dari kecil seperti kelainan
C. Epidemiologi
4
bergantung pada pola hidup dan lifestyle seseorang. Banyak paradigma
kardiovaskuler pada perempuan melebihi laki-laki. Pada tahun 2012 sekitar 56%
kelompok umur 65-74 tahun yaitu 2,0% dan 3,6%, menurun sedikit pada
kelompok umur ≥ 75 tahun. Prevalensi PJK menurut jenis kelamin, untuk yang
tahun 2008 – awal 2015 melaporkan bahwa, dari 3.826 pasien yang masuk IGD
dengan diagnosis STEMI, 13,6% adalah perempuan dengan rerata usia 60,9 tahun.
Sedangkan angka kematian di rumah sakit pada pasien perempuan tersebut lebih
D. Faktor Risiko
5
Fakto risiko dari penyakit jantung pada laki-laki dan perempuan mempunyai
penyebabnya. Faktor risiko dapat terbagi menjadi dua yaitu faktor risiko yang
Faktor risiko yang tidak dapat dikendalikan seperti, usia, jenis kelamin dan
meningkatkan risiko otot jantung yang rusak dan menyempitkan arteri serta
melemahkan atau menebalkan otot jantung. Untuk jenis kelamin pria dan wanita
kardiovaskuler, dan pada perempuan sendiri risikonya akan lebih tinggi setelah
usia diatas 60 tahun atau setelah menopause. Adanya riwayat penyakit jantung
orangtua mengalaminya pada usia dini ( sebelum usia 55 tahu untuk laki-laki dan
kardiovaskuler yang dapat dikendalikan, dan ada beberapa fakto risiko yang
1. Dislipidemia
kanak, kadar kolesterol total pada laki-laki dan perempuan sama, yaitu 65 mg/dl.
Freedman dkk dalam Bogalusa Heart Study meneliti 918 remaja usia 10-17 tahun,
6
dan mendapatkan hasil : anak laki-laki memiliki ukuran partikel LDL lebih kecil
usia 20 tahun pada laki-laki juga terjadi lebih cepat dibandingkan pada
sedang pada anak perempuan tetap stabil, sehingga kadar HDL pada perempuan
lebih tinggi 10 mg/dl dibanding laki-laki, dan ukuran partikel HDL cenderung
lebih kecil pada laki-laki dibanding pada perempuan. Atas dasar itu, maka The
menetapkan bahwa, perempuan dengan kadar HDL < 50mg/dl sudah dianggap
total dan apolipoprotein B, dan juga terjadi perubahan partikel LDL menjadi lebih
kecil dan aterogenik. Sedangkan kadar kolesterol HDL dan HDL2 menurun saat
menopause.7
2. Diabetes Militus
7
Diabetes mellitus merupakan penyakit metabolik yang kompleks, ditandai
mata, jantung, ginjal, saraf, hati, dan pembuluh darah. Diabetes pada perempuan
lebih sering dijumpai dibanding laki-laki, karena usia harapan hidup perempuan
lebih lama. Dampak negatif diabetes terhadap kesehatan perempuan lebih berat
polidipsia, polipagia (3P) baik dengan atau tanpa penurunan berat badan yang tak
infeksi jamur (vaginal thrush), gatal gatal di sekitar kemaluan, disfungsi seksual
baik karena masalah fisik maupun psikis yang ditandai dengan penurunan gairah
sexual, nyeri dan kesulitan mencapai orgasme. Diabetes pada saat kehamilan dan
diabetes akibat polycystic ovary syndrome (POCS), juga perlu diwaspadai. POCS
adalah timbulnya kista pada ovarium dalam jumlah yang besar. Di dalam kista
tersebut terdapat folikel yang mengandung sel telur, yang berhubungan dengan
tingginya kadar insulin dalam tubuh, seperti pada penderita diabetes. Orang yang
3. Merokok
8
Merokok merupakan salah satu faktor risiko kardiovaskular penting dan
lakilaki terhadap kejadian penyakit kardiovaskular seperti infark miokard akut non
mempunyai risiko penyakit jantung koroner 25% lebih besar daripada laki-laki
belum jelas, namun telah dibuktikan bahwa risiko kardiovaskular turun apabila
menghentikan merokok.7,8
terganggu.
3. Gas oksidan. Nitric oxide dan radikal bebas yang ada dalam rokok sigaret,akan
proses atherosclerosis pada binatang. Mutasi pada sel otot polos dan sel-sel lain
dengan peningkatan risiko infark miokard non fatal tiga kali lipat dibandingkan
9
bukan perokok. Korelasi antara jumlah sigaret yang dihisap dengan risiko infark
miokard akut (IMA) tidak tergantung umur, ternyata risiko IMA juga meningkat
4. Hipertensi
semua ras dan kelompok gender. Pada umumnya tekanan darah sistolik pada
dewasa muda, sedangkan pada awal dekade ke enam tekanan darah sistolik pada
pada penderita hipertensi dengan aktivitas renin plasma yang tinggi, sedangkan
mempunyai laju jantung, waktu ejeksi ventrikel kiri, indeks kardiak, dan tekanan
dan total volume darah lebih rendah. Tetapi hipertensi pada perempuan yang lebih
rendah dan ada kecenderungan aktivitas renin plasma rendah. berperan pada
10
oral mengalami peningkatan risiko hipertensi secara bermakna dibandingkan
hipertensi termasuk hipertensi pada kehamilan, obesitas, usia >35 tahun dan lama
bulan. Data yang diperoleh dari NHANES III (National Health and Nutrition
Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain penurunan hormon estrogen,
11
Tabel 2.1 Hipertensi pada kehamilan
5. Obesitas
12
Tabel 2.2 Klasifikasi Obesitas berdasarkan Indeks Massa Tubuh
perempuan, dan juga merupakan faktor risiko yang dapat dimodifikasi dalam
upaya mencegah PJK. Pada penelitian Rustika dan ratih Oemiati, yang meneliti
hubungan penyakit jantung koroner dengan obesitas pada tahun 2014 didapatka
terhadap terjadinya PJK dibandingkan IMT atau berat badan. Studi menunjukkan
bahwa lingkar perut merupakan faktor risiko independen untuk terjadinya PJK,
baik pada perempuan dengan berat badan lebih maupun berat badan normal.
peningkatan carotid Intimal Media Thickness (cIMT), aortic Pulse Wave Velocity
viseral dan periferal. Pada obesitas, akan terjadi peningkatan jumlah jaringan
adiposa, sehingga perfusi per unit massa adiposa kurang. Untuk mengatasi hal ini,
13
maka terjadilah peningkatan curah jantung (cardiac output/CO),dengan tujuan
terutama dicapai dengan peningkatan isi sekuncup ( stroke volume). Ventrikel kiri
balik( venous return ), sehingga terjadi hipertrofi ventrikel kiri eksentrik untuk
menjaga wall stress yang normal. Pada awalnya akan terjadi disfungsi diastolik
akibat hipertrofi ventrikel kiri; akan tetapi dalam perjalanan penyakit selanjutnya,
terjadi pula disfungsi sistolik. Atrium kiri juga akan mengalami dilatasi pada
pasien obesitas. Pada awalnya dilatasi atrium kiri disebabkan karena peningkatan
volume darah; akan tetapi pada tahap yang lebih lanjut, dilatasi ini disebabkan
6. Sindroma Metabolik
Adult Treatment Panel III (NCEP / ATP III), kriteria World Health Organization
14
(WHO) dan kriteria International Diabetes Federation (IDF) yang paling sering
Tabel 2.3 Kriteria sindrom metabolik berdasarkan NCEP/ATP III, WHO dan
IDF untuk wilayah Asia.
obesitas sentral, karena sering disertai faktor risiko lainnya. Data menunjukkan
Berbagai penelitian melaporkan bahwa stres dan depresi merupakan faktor risiko
PKV, sebaliknya pasien dengan PKV yang mengalami depresi,akan lebih berisiko
yang lebih besar dibanding laki-laki saat awal evaluasi, dan ini menjelaskan
buruknya pemulihan pada perempuan setelah infark miokard akut. Tingginya stres
15
konflik dalam keluarga, tanggung jawab mengurus rumah tangga atau kesulitan
finansial. Kelainan jantung yang disebabkan oleh stress disebut juga stress-
disfungsi sistolik segmental, yakni pada daerah apikal ventrikel kiri (=apical
sindroma koroner akut, sebab mempunyai presentasi klinis yang mirip; tetapi pada
E. Manifestasi Klinis
memiliki tanda-tanda atau gejala . Apabila pada penyakit jantung korener, kondisi
ini disebut penyakit jantung koroner tersembunyi (silent coronary heart dissease).
Tanda dan gejala yang paling khas pada penyakit jantung adalah angina.8
Angina adalah kondisi nyeri dada atau ketidaknyamanan yang terjadi ketika
otot jantung tidak mendapatkan cukup oksigen. Pada pria, angina sering terasa
seperti adanya tekanan atau merasa diremas pada dada. Perasaan ini dapat
perempuan cenderung mengalami nyeri dada yang terasa tajam. Perempuan . Pada
pria angina cenderung akan memburuk ketika melakukan aktivitas fisik, dan
16
Pada wanita yang memiliki penyakit koroner mikrovaskuler, angina sering
terjadi selama kegiatan rutin sehari-hari, seperti belanja atau memasak, daripada
saat berolahraga. Stress mental juga mungkin akan memunculkan angina pada
F. Diagnosis
jantung. Riwayat penyakit keluarga juga patut ditanyakan apakah ada penderita
jantung dikeluarga atau tidak. Dari pemeriksaan fisik jantung pada inspeksi,
terdapat mur-mur atau tidak , bunyi jantung tambahan atau split, atau ada irama
yang ireguler.12
thoraks untuk melihat bentukan dari jantung sendiri. Kemudian bisa juga
jantung. Pada penyakit jantung korener biasanya dilakukan uji latih jantung
menggunakan tes tredmil. Spesifisitas dan sensitivitas tes ini untuk perempuan
17
timbul pada uji latih jantung kurang akurat untuk menentukan adanya iskemi.
mengalami depresi segmen ST ketika melakukan tes uji latih; dan 3) Hormon
effect pada segmen ST saat melakukan latihan. Depresi segmen ST saat latihan
estrogen oral, cenderung mengalami depresi segmen ST saat latihan namun hasil
18
angiogram koronernya normal, dibandingkan perempuan yang tidak mendapatkan
terapi pengganti hormon estrogen; 4) Perempuan yang melakukan uji latih jantung
pada umumnya berusia lebih tua, sehingga toleransi terhadap latihan menjadi
lebih rendah, kemampuan melakukan uji latih yang dapat menginduksi iskemia
Gambar 2.4 Algoritma uji latih jantung perempuan simptomatik berdasarkan pra-
19
Langkah diagnosis PJK pada perempuan selanjutnya, tergantung pada hasil
jantung aterosklerosis pada pra dan pasca uji latih, dianjurkan melakukan
tatalaksana modifikasi faktor risiko, dan belum perlu dilakukan uji yang lebih
Untuk kelompok tanpa gejala, AHA pada tahun 2010 bekerjasama dengan
dianggap memiliki risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan laki-laki dan
hal yang disorot secara khusus adalah penggunaan nilai risiko PKV (dengan FRS)
> 20% pada guideline AHA 2007. Pada perempuan, kriteria ini memprediksi
kelompok risiko tinggi secara cukup baik, namun untuk nilai risiko PKV< 20%
termasuk risiko rendah untuk terjadinya PKV dalam waktu 10 tahun. Panduan
20
faktor risiko lain serta berusaha memperkirakan pula risiko jangka panjang di luar
Tabel 2.6 Klasifikasi Risiko PKV pada Perempuan menurut AHA 2011
21
Dalam panduan ini juga tampak bahwa AHA memodifikasi angka kelompok
risiko tinggi tidak lagi dengan estimasi kejadian kardiovaskular > 20% tapi
dimulai lebih dini. Modifikasi gaya hidup untuk mencapai target ideal selayaknya
G. Penatalaksanaan
perempuan dan laki—laki. Pada perempuan ada beberapa hal yang harus
terhadap antiplatelet, makin jelas perbedaan gender dalam respon terhadap obat.
Selain itu ditemukan juga komplikasi perdarahan lebih sering terjadi pada
1. Antiplatelet
a. Aspirin
22
aspirin tidak sebesar populasi perempuan berusia lebih dari 65 tahun.
Gambar 2.7 Algoritma pemberian aspirin untuk pencegahan primer dan sekunder
b. Clopidogrel
sekunder untuk mengurangi risiko serangan jantung dan stroke baik pada
23
Pada pria, clopidogrel efektif menurunkan risiko serangan jantung,
perdarahan dua kali lebih tinggi dari populasi pria. Perbedaan biologis
progresteron atau androgen atas platelet serta efek tak langsung hormon
tersebut atas pembuluh darah, bisa jadi merupakan dasar dari perbedaan
tersebut.13
2. Antikoagulan
mempunyai risiko stroke, dan risiko stroke pada perempuan lebih tinggi
dikarenakan :
usia harapan hidup perempuan lebih tinggi, sehingga usia perempuan saat
Manajemen sub-optimal
24
H. Pencegahan
berisiko > 20% mengalami PKV dalam 10-tahun mendatang, maka dalam
pedoman 2011 dinyatakan berisiko tinggi bila memiliki risiko mengalami PKV >
PKV untuk fasilitas kesehatan primer di kelompok negara South East Asia
Region/ SEAR – B (Indonesia, Sri Langka dan Thailand). Carta ini memang
Cara penggunaan :
- Jenis kelamin
- Usia
- Langkah 4 – Pilih kotak yang sesuai untuk usia (bila usia 55 tahun; pilih 50 - 59, bila
25
- Langkah 5 – Pilih tekanan darah sistolik (SBP mmHg) dan kadar kolesterol darah yang
Carta ini memberikan estimasi risiko PKV pada populasi yang tidak mengidap
penyakit kardiovaskuler dan memotivasi mereka untuk mengubah pola hidupnya, atau
26
Gambar 2.8 Carta prediksi risiko PKV -WHO/ISH untuk Indonesia, Sri Langka dan
Thailand.
27
Algoritma penilaian risiko digunakan untuk meningkatkan kewaspadaan adanya
PKV, mendidik pasien tentang risiko kardiovaskular, mengubah pola hidup secara cepat,
memandu terapi, memprediksi risiko PKV 10 tahun kedepan dan seumur hidup15
28
Intervensi Pola Hidup
Rekomendasi Kelas I.
diberikan untuk membantu perokok yang gagal berhenti melalui program konseling
(kelas I-B).15
menit per minggu (30 menit perhari, 5 hari perminggu), atau olahraga
berat 75 menit per minggu, atau kombinasi keduanya yang setara dengan
minggu.
sedang, 150 menit per minggu pada intensitas kuat, atau kombinasi
tambahan.
melakukan minimal 60-90 menit aktivitas fisik sedang 5-7 hari perminggu
jika hendak menurunkan berat badan atau mencapai berat badan yang
diperlukan.
29
- Rehabilitasi jantung.
Rehabilitasi jantung untuk menurunkan risiko PKV dan / atau program latihan fisik di
rumah atau berbasis komunitas yang dipandu dokter, harus direkomendasikan bagi
penyakit arteri perifer atau gejala gagal jantung dengan fraksi ejeksi ventrikel kiri < 35%.
banyak makan buah, sayuran biji-bijian, dan serat (minimal 5 porsi/ 400
gram perhari);
kali seminggu);
- Menjaga berat badan ideal (menjaga IMT < 23 kg / m2) dan lingkar perut < 80cm,
dengan cara menjaga keseimbangan antara asupan kalori dengan aktivitas fisik, serta
- Tidak memulai minum alkohol atau bagi Individu yang biasa minum alkohol, batasi
jangan lebih dari: setengah kaleng bir (5 % alkohol), 100 ml wine (10 % alkohol) atau
30
- Pada perempuan dengan hiperkolesterolemia, hipertrigliseridemia, pertimbangkan
pemberian Omega-3 asam lemak (dari ikan atau dalam bentuk suplemen harian, seperti
Intervensi obat untuk pencegahan difokuskan untuk mencegah tromboemboli atau stroke,
dan menunda perkembangan gagal jantung pada perempuan yang rentan. Obat yang
31
IM = infark miokard, AF = atrial fibrilasi, SKA = sindrom koroner akut, EF = ejection
fraction, DM = diabetes mellitus
Tabel 2.10 Recommendasi Intervensi Obat Pencegahan Untuk Perempuan (AHA 2011)
32