Anda di halaman 1dari 5

Reksy Anggara

8335163733

S1 Akuntansi D

TINJAUAN PRINSIP-PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Pentingnya Good Corporate Governance

Good Corporate Governance yang biasa disebut dengan GCG semakin marak
dibicarakan. Hal ini disebabkan masyarakat semakin menyadari bahwa GCG berperan sangat
penting dalam mengelola suatu perusahaan, bahkan tidak hanya perusahaan saja, tetapi juga
dalam menjalankan suatu pemerintahan. Menurut OECD (The Organization for Economic
Cooperation and Development) corporate governance adalah sistem yang dipergunakan
untuk mengarahkan dan mengendalikan kegiatan bisnis perusahaan. Sehingga, dengan
adanya tata kelola perusahaan yang baik, diharapkan dapat tercapai keseimbangan antara
tujuan ekonomi dan sosial, serta keseimbangan antara tujuan dari principal dan agent.
Principal merupakan pemilik modal atau investor, sedangkan agent yang bertanggung jawab
dalam pengelolaan perusahaan atau management.

Perbedaan tujuan dari pihak-pihak yang terkait dengan berjalannya suatu perusahaan
sering menjadi penghambat suksesnya perusahaan tersebut. Oleh karena diperlukan suatu
penengah yang berperan untuk menjembatani tujuan yang berbeda dari dua pihak. Di sinilah
GCG sangat dibutuhkan untuk menjadi solusi dari permasalahan yang sering terjadi tersebut.

Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance

OECD membuat prinsip-prinsip yang diharapkan dapat membantu dalam penyediaan aturan
yang berkaitan dengan pelaksanaan GCG. Selain itu juga menyediakan petunjuk dan anjuran
untuk bursa saham, investor, perusahaan, serta pihak-pihak lain yang berhubungan juga
dengan proses perkembangan GCG. Prinsip-prinsip tersebut dibuat sedemikian rupa agar
menjadi ringkas, mudah dimengerti, dan dapat diterapkan dalam masyarakat internasional.
Sehingga dapat digunakan secara umum, tidak hanya oleh pemerintahan saja, tetapi juga
dapat digunakan sebagai panduan pelaksanaan corporate governance di sektor swasta.

Prinsip-prinsip OECD dibuat sejalan dengan pentingnya GCG. Oleh karana itu prinsip-
prinsip ini dapat digunakan sebagai acuan dalam pengambilan keputusan sebuah perusahaan,
baik itu mengenai lingkungan, menghindari korupsi, maupun hal-hal lain yang penting bagi
tercapainya tujuan perusahaan secara keseluruhan.

Tinjauan Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance

International Corporate Governance Network (ICGN) juga mengeluarkan Statement of


Principles seperti OECD yang membantu pelaksanaan GCG dengan OECD Principles. Hal-
hal yang dibahas dalam keduanya sama, yaitu mengenai masalah hak dari pemegang saham,
perlakuan yang wajar terhadap pemegang saham, peran pemegang saham dalam corporate
governance, disclosure dan transparancy, dan tanggung jawab dewan pengurus. Masalah-
masalah tersebut menjadi bagian pembahasan dalam Mastering Business in Asia oleh
Wallace & Zinkin.

 Hak pemegang saham


Apabila ada perubahan utama yang akan dibuat, sebelumnya harus dikonsultasikan
dengan pemegang saham. Selain itu pemegang saham juga harus mempunyai akses
yang memadai untuk dapat menggunakan haknya untuk memberikan suara. Hasil dari
voting harus diperlihatkan secara tepat waktu.
Berhubungan dengan adanya one share, one vote sistem, menyebabkan perbedaan
proporsi kekuasaan. Perbedaan tersebut seharusnya diungkapkan.
 Perlakuan yang wajar terhadap pemegang saham
OECD dan ICGN sama-sama mengakui bahwa one share, one vote merupakan
cara terbaik untuk pertumbuhan pasar modal. Namun, dengan sistem itu pasti akan
ada pihak yang minoritas. Pihak minoritas tersebut tetap perlu diperhatikan dan
mendapatkan perlindungan.
 Peran pemegang saham dalam corporate governance
ICGN berasumsi bahwa dewan pengawas bertanggung jawab terhadap
pemegang saham. Interaksi yang produktif dengan semua pemegang saham
diperlukan agar kesejahteraan dapat tercapai.
 Disclosure dan transparancy
Informasi harus disampaikan secara transparan karena informasi ini diperlukan
untuk mengetahui hal-hal yang berpengaruh bagi perusahaan. Tentu saja informasi-
informasi tersebut bermanfaat bagi pemegang saham.
OECD Princple of Good Corporate Governance mencantumkan, hal-hal yang
harus diinformasikan, yaitu hasil keuangan dan operasi dari perusahaan, tujuan
perusahaan, kepemilikan saham mayoritas dan hak suaranya, aturan pemberian upah
kepala dewan dan pelaksana utama, transaksi related party, faktor-faktor resiko yang
dapat diduga, permasalahan yang berkaitan dengan karyawan dan stakeholde, serta
kebijakan dan struktur tata kelola.

 Tanggung jawab dewan pengurus


ICGN menyarankan para anggota dewan agar turut berperan pada strategi dan
pelaksanaan perusahaan. OECD dalam OECD Principle of Corporate Governance
juga menyatakan bahwa dewan pengurus seharusnya menugaskan jumlah yang cukup
dari anggota dewan non-eksekutif untuk dapat memperhatikan hal-hal yang potensial
terhadap konflik kepentingan.

Prinsip-prinsip GCG menurut KNKG

1. Transparansi

Untuk menjaga obyektivitas dalam menjalankan bisnis, perusahaan harus


menyediakan informasi yang material dan relevan dengan cara yang mudah diakses
dan dipahami oleh pemangku kepentingan. Perusahaan harus mengambil inisiatif
untuk mengungkapkan tidak hanya masalah yang disyaratkan oleh peraturan
perundang-undangan, tetapi juga hal yang penting untuk pengambilan keputusan oleh
pemegang saham, kreditur, dan pemangku kepentingan lainnya.

2. Akuntabilitas

Perusahaan harus dapat mempertanggungjawabkan kinerjanya secara transparan dan


wajar. Untuk itu perusahaan harus dikelola secar benar, terukur dan sesuai dengan
kepentingan-kepentingan perusahaan dengan tetap memperhitungkan kepentingan
pemegang saham dan pemangku kepentingan lain. Akuntabilitas merupakan prasyarat
yang diperlukan untuk mencapai kinerja yang berkesinambungan.
3. Responsibilitas

Perusahaan harus mematuhi peraturan perundang-undangan serta melaksanakan


tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan sehingga dapat terpelihara
kesinambungan usaha dalam jangka panjang dan mendapat pengakuan sebagai good
corporate citizen.

4. Independensi

Untuk melancarkan pelaksanaan asa GCG, perusahaan harus dikelola secara


independen sehingga masing-maisng organ perusahaan tidak saling mendominasi dan
tidak dapat diintervensi oleh pihak lain.

5. Kewajaran dan Kesetaraan

Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan harus senantiasa memperhatikan


kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya berdasarkan asas
kewajaran dan kesetaraan.

Anda mungkin juga menyukai