Bab II
Bab II
Terhadap Self Efficacy dalam Upaya Penyelamatan Diri dalam Kondisi Tanggap
Bencana”
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
WHO memaparkan, bahwa bencana merupakan “Sebuah peristiwa yang ada pada
suatu daerah tertentu dan dapat terjadi dengan tiba-tiba, sihingga memiliki akibat yang
ditimbulak berupa kerusakan ekologi, kerusakan sarana prasana kehidupan, memburuknya
kesehatan serta kondisi yang ada dari manusia tersebut. Dari peristiwa tresebut pada akhirnya
menimbulkan suatu kebutuhan bantuan dari daerah lainnya.”
Membangun kesiapan dalam menghadapi bencana merupakan salah satu hal penting
dalam upaya penanggulangan bencana. Paradigma penanggulangan bencana telah mengalami
pergeseran dari fatalistic responsive yang berorientasi pada respon kedaruratan akibat
bencana menuju kepada proactive preparedness yaitu penanggulangan bencana yang
dilakukan sejak dini melalui kesiapsiagaan hingga tahap pemulihan sosial. Paradigma ini
menuntut pemerintah dan masyarakat secara bersama-sama melaksanakan upaya
pengurangan risiko (Raja, Hendarmawan, & Sunardi, 2017). Kesiapan
(readiness/preparedness) merupakan kesediaan untuk memberikan respon atau bereaksi,
sehingga kesiapan menghadapi bencana diartikan sebagai kondisi sedia untuk memberikan
respon dan tindakan yang mengarah pada peningkatan kapasitas dalam menanggapi suatu
situasi bencana (Sopaheluwakan et al., 2006).
Jika ditinjau dalam KBBI, Pendidikan sendiri berarti suatu proses pengubahan sikap
dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha untuk mendewasakan manusia
melalui upaya pengajaran, pelatihan; proses, cara, dan perbuatan lain yang mendidik.
Sedangkan pengertian Bahari sendiri dalam KBBI merupakan laut; bahari, atau segala
sesuatu yang berhubungan dengan kelautan. Oleh sebab itu, dapat ditarik kesimpulan bahwa
pengertian Pendidikan Bahari itu merupakan suatu upaya untuk mengenalkan serta
mengajarkan seputar ilmu yang berkaitan dengan kelautan, dan seputar kehidupan
masyarakat yang tinggal di pesisir laut/pantai. Adapun yang dimaksud dengan “Pendidikan
Bahari Untuk Masyarakat Pesisir pantai Indonesia Bagian Timur Terhadap Self Efficacy
dalam Upaya Penyelamatan Diri dalam Kondisi Tanggap Bencana” Merupakan suatu proses
pendidikan yang dikenalkan kepada masyarakat pesisir pantai Indonesia, khususnya yang
berada di Indonesia bagian timur untuk dapat menyelamatkan diri dalam kondisi yang
tanggap bencana. Dan berhubungan dengan “Pendidikan Bahari”, maka kondisi tanggap
bencana yang dimaksud disini ialah bencana tsunami.
Ketika menghadapi suatu bencana, ada beberapa sikap yang sebaiknya kita
lakukan. Sikap tersebut haruslah tepat karena jika tidak maka akibatnya akan fatal.
Terlebih apabila bencana alam yang terjadi merupakan bencana alam yang besar.
Sikap yang tepat ini disebut juga dengan sikap penyelamatan diri. Setiap jenis
bencana alam mempunyai sikap penyelamatan diri yang berbeda- beda. Hal ini
karena resiko dan bahaya yang ditimbulkan juga berbeda- beda pula. Demikian
dengan bencana tsunami. Ketika kita sudah melihat tanda- tanda akan terjadinya
tsunami, maka langkah yang hasru segera kita ambil adalah melakukan upaya
penyelamatan diri. Salah satu langkah yang bisa kita lakukan ialah berlari sejauh
mungkin untuk meninggalkan bibir pantai dan segera mencari tempat yang dirasa
tinggi. dengan demikian kita memberikan kesempatan kepada diri kita untuk
menyelamatkan diri dari gelombang tsunami.