Dibutuhkan kecepatan minimum aliran udara yang keluar dari pipa horizontal
agar cairan antinyamuk dapat keluar dari pipa vertikal. Diameter pipa
horizontal yang memungkinkan cairan keluar dari pipa vertikal adalah ….
A. a' = 1/20 a
B. a' = 1/15 a
C. a' = 1/10 a
D. a' = 1/5 a
E. a' = a
11. PEMUAIAN (THERMOCOUPLE)
Gelas kaca yang berisi penuh dengan air bersuhu 25oC dipanaskan hingga
suhunya naik menjadi 100oC. Jika koefisien muai linear gelas 2 x 10-5 oC-1 dan
koefisien muai volume air (γ) adalah 2,1 x 10-4 oC-1 maka volume air yang
tumpah adalah ….
(Vair = 1000 cm3)
A. 1,125 cm3
B. 4,50 cm3
C. 11,25 cm3
D. 15,75 cm3
E. 112,5 cm3
VENTILATOR
I. PENGERTIAN
Bernafas merupakan kebutuhan makhluk hidup khusunya manusia yang
membutuhkan terus menerus atau secara kontinu. Dalam kehidupan, banyak
sekali penyakit yang timbul karena berbagai faktor. Contoh dari salah satu
penyakit yang ada adalah penyakit asma, susah untuk bernafas dll. Pesawat
Ventilator dapat digunakan untuk membantu pasien yang mengalami
kesusahan dalam bernafas.
II. FUNGSI
Pada prinsipnya Ventilator berfungsi untuk membantu pernapasan pasien
dengan cara memompakan udara ke paru- paru dan memonitor udara yang
dihembusklan lagi. Keadaan pasien yang mungkin dapat dibantu oleh pesawat
Ventilator yaitu :
a. Pasien yang sama sekali tidak menunjukan usaha menarik nafas, dengan
bantuan pesawat ini nafas pasien dapat dikontrol sepenuhnya.
b. Pasien menarik nafas tapi lemah, pesawat ini dapat membantu misalnya
dengan memberikan tekanan udara tertentu pada pasien.
c. Pasien yang hanya kadang menarik nafas, pesawat ini dapat membantu
memberikan tekanan udara kalau jangka waktu tertentu pasien tidak
menarik nafas, pesawat akan memberikan tekanan udara dengan volume
tertentu pada pasien.
Ada beberapa hal pokok yang berhubungan dengan pernafasan dan alat bantu
pernafasan yaitu:
a. Inspirasi
Inspirasi merupakan gerak aktif otot yang paling banyak pengaruhnya
adalah diaghfraghma. Hal lain berpengaruh dalam proses inspirasi ini
adalah elastisitas dinding paru- paru dan dinding dada. Pada proses
inspirasi, lengkungan diafraghma bergerak kebawah kearah perut dan
menjadi datar, sehingga pada paru- paru terjadi penurunan tekanan udara,
yang mengakibatkan udara dari luar paru- paru tertarik masuk kedalam
paru- paru. Pada proses pernafasan biasa lengkungan diafragma bergerak
sekitar 1 cm, tapi pada tarikan nafas dalam gerakan tersebut bisa mencapai
10 cm. Otot lain pendukung proses inspirasi adalah otot- otot luar dada
yang menghubungkan tulang- tulang iga, yang akan menarik dinding dada
keatas dan keluar.
b. Humidifier
Salah satu hal penting dalam proses pernafsan dan dalam alat bantu
pernafasn adalah kelembaban udara pernfasan. Kelembaban ini penting
untuk menjaga agar organ- organ pernafasan baik trachea, bronchus
maupun alveolus tetap lembab dan tidak menjadi kering. Prose
pelembaban udara pernafasan menjafi lebih penting dengan dinaikannya
kadar oksigen pada udara inspirasiu. Selain dilembabkan uadara,
pernafasan juga dihangatkan sampai mewndekari temperatur tubuh, untuk
mencegah terkejutnya paru- paru terlalu dingin atau terlalu panas. Dalam
pernafasan normal, proses pelembaban dan penghanagtan ini terjadi
dirnghga hidung. Tetapi jika seseoerang memakai alat bantu pernafasan
maka rongga hidung dilompati dan udara langsung ke trachea, sehingga
pada alat untuk pernafasan perlu adanya humidifier dan penghangat.
III. PRINSIP KERJA
Pesawat ventilator terdiri dari dua bagian, bagian atas adalah bagian
pneumatik dan bagian bawah adalah bagian elektronik. Bagian Pneumatik
selain merupakan bagian lintasan udara, yang juga berisi sensor tekanan udara,
sensor aliran udara dan sensor kadar Oksigen.
Udara masuk ke alat ini melalui sebuah mixer (pencampur) antara oksigen
murni dengan udara tekan. Tekanan udara masuk ke mixer diharapkan sekitar
4 – 6 bar (400 – 600 KPa). Output dari mixer ini juga dapat diatur kadar
oksigennya antara 21 – 100%. Udara campuran masuk ke ventilator, kemudian
udara ini disaring dengan saringan bakteri agar tidak ada bakteri yang amsuk
ke pasien. Udara campuran ini juga melewati sensor oksigen untuk
mengetahui kadar oksigennya. Tekanan udara diatur lagi untuk mendapatkan
tekanan udara yang dibutuhkan, sesuai dengan keadaan pasien. Pengatur
tekanan udra campur ini terdiri dari katup udara masuk, pegas pengatur dan
bellow. Untuk orang dewasa tekanan udara normal diatur sekitar 60 Kpa.
Dalam rangakaian ini juga terpasang katup pengaman yang terbuka jika,
tekanan udara mencapai hingga 120 Kpa, sehingga udara dengan tegangan
tinggi akan dikeluarkan.
Aliran udar dimonitor oleh flow Tranduser yang sangat peka terhadap
aliran udara. Sinyal listrik flow Tranduser ini menjadi input blok pengatur
inspirasi (blok 2), sinyal akan mengatur membukannya katup inspirasi.
Periode pembukaan dan lamanya katup terbuka diatur oleh sinyal dari blok 1
level frekuensinya. Tergantung dari mode yang dipilih, aktup inspirasi akan
terbuka dengan lebar tertentu oleh sinyal adri Flow randuser maupun sinyal
dari Tranduser tekanan yang telah dibandingkan dengan settingan yang
diproses oleh blok 2. Udara dengan kecepatan tertentu atau dengan tekanan
tertentu, hasil pengaturan katup inspirasi inilah yang akan dihembuskan ke
paru- paru pasien setelah mengalami proses pelembababn dan penghangatan.
Pada cicle inspirsi ini juga dilakukan monitoring misalanya tekanan udara
pada rongga pernafasan dan kadar oksigen. Kadar oksigen ini dimonitor oleh
oksyhen cell dan merupakan reaksi kimia, dimana sel oksigen akan mengalami
tegangan yang besarnya sesuai dengan kadar oksigen yang lewat sel oksigen
tersebut. Sinyal- sinyal monitoring ini diproses dalam blok monitorin ( blok 4)
dan akan menampilkan pada display seven segmen. Selain itu blok 4
merupakan penghubung dengan panel input atau output untuk sambungan
dengan peralatan lain.
Ketika udara berada dalam paru- paru maka terjadi keadaa diam dimana
katup inspirasi dan ekspirasi tertutup. Dalam keadaan ini paru – paru
mengembang dan terjapertukaran oksigen dengan karbondioksida.
THERMOCOUPLE
I. PENGERTIAN
Termokopel (Thermocouple) adalah jenis sensor suhu yang digunakan
untuk mendeteksi atau mengukur suhu melalui dua jenis logam konduktor
berbeda yang digabung pada ujungnya sehingga menimbulkan efek “Thermo-
electric”. Efek Thermo-electric pada Termokopel ini ditemukan oleh seorang
fisikawan Estonia bernama Thomas Johann Seebeck pada Tahun 1821,
dimana sebuah logam konduktor yang diberi perbedaan panas secara gradient
akan menghasilkan tegangan listrik. Perbedaan Tegangan listrik diantara dua
persimpangan (junction) ini dinamakan dengan Efek “Seeback”.
Termokopel merupakan salah satu jenis sensor suhu yang paling populer
dan sering digunakan dalam berbagai rangkaian ataupun peralatan listrik dan
Elektronika yang berkaitan dengan Suhu (Temperature). Beberapa kelebihan
Termokopel yang membuatnya menjadi populer adalah responnya yang cepat
terhadap perubahaan suhu dan juga rentang suhu operasionalnya yang luas
yaitu berkisar diantara -200˚C hingga 2000˚C. Selain respon yang cepat dan
rentang suhu yang luas, Termokopel juga tahan terhadap goncangan/getaran
dan mudah digunakan.
c. Termokopel Tipe K
Bahan Logam Konduktor Positif : Nickel-Chromium
Bahan Logam Konduktor Negatif : Nickel-Aluminium
Rentang Suhu : -200˚C – 1250˚C
d. Termokopel Tipe N
Bahan Logam Konduktor Positif : Nicrosil
Bahan Logam Konduktor Negatif : Nisil
Rentang Suhu : 0˚C – 1250˚C
e. Termokopel Tipe T
Bahan Logam Konduktor Positif : Copper (Tembaga)
Bahan Logam Konduktor Negatif : Constantan
Rentang Suhu : -200˚C – 350˚C
f. Termokopel Tipe U (kompensasi Tipe S dan Tipe R)
Bahan Logam Konduktor Positif : Copper (Tembaga)
Bahan Logam Konduktor Negatif : Copper-Nickel
Rentang Suhu : 0˚C – 1450˚C