Anda di halaman 1dari 7

komunitas sehat, dan kesehatan komunitas

Healthy People 2020

Sebagai seorang gerontologis dan praktisi kesehatan masyarakat, seperti yang


kita tahu bahwa pengetahuan dan kemanjuran diri dapat menumbuhkan gaya hidup
yang lebih sehat. Program-program yang menyediakan informasi yang solid dan
akurat tentang kesehatan dan kesejahteraan dan mengajarkan keterampilan yang
diperlukan untuk mencapai kesehatan adalah yang terpenting bagi kesehatan orang tua
kita. Salah satu program yang sangat membantu adalah Healthy People 2020. Healthy
People 2020 (HP 2020) diciptakan untuk :

1. Mengidentifikasi prioritas nasional.

2. Meningkatkan kesehatan

3. Meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang faktor-faktor penentu kesehatan,


penyakit, kecacatan, serta mencatat peluang untuk kemajuan

4. Memberikan tujuan dan sasaran yang terukur untuk diterapkan di tingkat nasional,
negara bagian dan local

5. Melibatkan berbagai sektor untuk mengambil tindakan, memperkuat kebijakan,


dan meningkatkan praktik yang didorong oleh bukti dan pengetahuan

6. Mengidentifikasi penelitian, evaluasi dan kebutuhan pengumpulan data.

Ada 42 bidang topik yang diidentifikasi dalam peta jalan kesehatan yang
digambarkan sendiri ini, masing-masing dengan tujuannya sendiri, memungkinkan
para profesional dari semua disiplin ilmu untuk merancang dan mengimplementasikan
program yang bertujuan untuk mencapai sasaran dan sasaran yang diuraikan.

Healthy People 2020 juga menyebutkan empat langkah untuk mengevaluasi dan
melacak kemajuan menuju tujuan-tujuan ini:

1. Status kesehatan umum

2. Kualitas hidup

3. Kesejahteraan yang berhubungan dengan kesehatan


Penentu kesehatan dan kesenjangan.

Pada tahun 2000, Orang Sehat memusatkan perhatian pada pengurangan


kesenjangan kesehatan, HP 2020 berupaya mencapai kesetaraan kesehatan untuk
semua kelompok, sambil bekerja untuk menghilangkan kesenjangan kesehatan. Untuk
itu, HP 2020 telah memasukkan Penentu Sosial Kesehatan sebagai bidang topik
utama, yang membahas perlunya akses yang sama ke makanan bergizi, perawatan
kesehatan, imunisasi, pendidikan berkualitas, lingkungan kerja dan hidup yang aman.

Penanda sosial seperti pendidikan, status sosial ekonomi, dukungan sosial dan
lingkungan menentukan apakah orang mencapai atau tidak menjaga kesehatan yang
optimal. Secara kolektif, mereka mempengaruhi perilaku kesehatan, menghasilkan
konsekuensi kesehatan yang positif atau negatif. Ketidaksetaraan yang dialami karena
jenis kelamin, usia, ras atau orientasi seksual juga mempengaruhi hasil kesehatan.
Kita harus mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa semua orang
Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk menikmati gaya hidup sehat.
Penekanan HP 2020 pada faktor-faktor penentu sosial dan kesenjangan kesehatan
adalah langkah besar dalam arah ini.

a. Program Indonesia Sehat


Program Indonesia Sehat merupakan salah satu program dari Agenda ke-5
Nawa Cita, yaitu Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia. Program ini
didukung oleh program sektoral lainnya yaitu Program Indonesia Pintar, Program
Indonesia Kerja, dan Program Indonesia Sejahtera. Program Indonesia Sehat
selanjutnya menjadi program utama Pembangunan Kesehatan yang kemudian
direncanakan pencapaiannya melalui Rencana Strategis Kementerian Kesehatan
Tahun 2015-2019, yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kesehatan R.I.
Nomor HK.02.02/Menkes/ 52/2015.
Sasaran dari Program Indonesia Sehat adalah meningkatnya derajat kesehatan
dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemerataan
pelayanan kesehatan. Sasaran ini sesuai dengan sasaran pokok RPJMN 2015-
2019, yaitu:
1. meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak,
2. meningkatnya pengendalian penyakit,
3. meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan terutama
di daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan,
4. meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal melalui Kartu Indonesia
Sehat dan kualitas pengelolaan SJSN kesehatan,
5. terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin, serta
6. meningkatnya responsivitas sistem kesehatan.
Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan menegakkan tiga pilar utama,
yaitu:
1. Penerapan paradigma sehat,
2. Penguatan pelayanan kesehatan, dan
3. Pelaksanaan jaminan kesehatan nasional (JKN).
Penerapan paradigma sehat dilakukan dengan strategi pengarusutamaan
kesehatan dalam pembangunan, penguatan upaya promotif dan preventif, serta
pemberdayaan masyarakat. Penguatan pelayanan kesehatan dilakukan dengan
strategi peningkatan akses pelayanan kesehatan, optimalisasi sistem rujukan, dan
peningkatan mutu menggunakan pendekatan continuum of care dan intervensi
berbasis risiko kesehatan. Sedangkan pelaksanaan JKN dilakukan dengan strategi
perluasan sasaran dan manfaat (benefit), serta kendali mutu dan biaya.
Kesemuanya itu ditujukan kepada tercapainya keluarga-keluarga sehat.
Program Indonesia Sehat adalah meningkatnya derajat kesehatan dan status
gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang
didukung dengan perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan.
Sasaran ini sesuai dengan sasaran pokok RPJMN 2015-2019, yaitu: (1)
meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak, (2) meningkatnya
pengendalian penyakit,(3) meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan
dasar dan rujukan terutama di daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan, (4)
meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal melalui Kartu Indonesia
Sehat dan kualitas pengelolaan SJSN kesehatan, (5) terpenuhinya kebutuhan
tenaga kesehatan, obat dan vaksin, serta (6) meningkatnya responsivitas sistem
kesehatan.

Konsep Komunitas Sehat

a. Konsep Komunitas Sehat


Komunitas adalah sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme yang berbagai
lingkungan, umumnya memiliki ketertarikandan habitat yang sama. Menurut Crow
dan Allan, Komunitas dapat tebagi menjadi 2 kelompok :
1. Berdasarkan Lokasi atau Tempat Wilayah atau tempat sebuah komunitas dapat dilihat
sebagai dimana sekumpulan orang mempunyai sesuatuyang sama secara geografis
2. Berdasarkan minat sekelompok orang yang mendirikan suatu komunitas karena
mempunyai ketertarikan dan minat yang sama, misalnya agama, pekerjaan suku, ras,
maupun berdasarkan kelainan seksual.
Menurut Kertajaya Hermawan, komunitas adalah sekelompok orang yang saling
peduli satu sama lain lebih dari yang seharusnya, dimana dalam sebuah komunitas
terjadi relasi pribadi yang erat antar para anggota komunitas tersebut karena adanya
kesamaan interest atau values.
Sehat menurut WHO adalah suatu keadaan yang lengkap, meliputi kesejah teraan
fisik, mental, dan sosial bukan semata-mata bebas dari penyakit atau kelemahan.
Sehat adalah suatu kondisi terbebasnya seseorang dari gangguan pemenuhan
kebutuhan dasar manusia atau komunitas.
Dalam kesehatan komunitas, komunitas dapat mempunyai pandangan yang sama
terhadap masalah kesehatan yang ada di lingkungannya, contohnya adalah tingginya
insiden kematian bayi atau penyakit menular yang meresahkan seperti tuberkulosis
beratkan pada pertanggung jawaban kepada masyarakat secara keseluruhan.
Menurut Winslow, upaya atau usaha-usaha pengorganisasian masyarakat untuk
mencegah penyakit, memperpanjang hidup, serta meningkatkan efisiensi hidup
melalui:
a. Kelompok-kelompok masyarakat yang terkoordinasi;
b. Perbaikan kesehatan lingkungan;
c. Mencegah dan memberantas penyakit menular;
d. Memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat atau perseorangan;
e. Dilaksanakan dengan mengoordinasikan tenaga kesehatan dalam satu wadah
pelayanan kesehatan masyarakat yang mampu menumbuhkan swadaya masyarakat
untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat secara optimal.
Keperawatan komunitas merupakan suatu bidang perawatan yang merupakan
perpaduan antara keperawatan dan kesehatas masyarakat (Public health) dengan
dukungan masyarakat secara aktif dan mengutamakan pelayanan promotif dan
preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan
rehabilitative secara menyeluruh dan terpadu yang diajukan kepada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat sebagai kesatuan utuh melalui proses
keperawatan (Nursing Proces) untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara
optimal sehingga mampu mandiri dalam upaya kesehatan (Mubarak, 2005)
Indikator kesehatan komunitas
Definisi indikator adalah variabel yang membantu kita dalam mengukur perubuhan-
perubahan yang terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung (WHO,1981) WHO
mengemukakan beberapa indikator kesehatan komunitas yang berhubungan dengan status
kesehatan masyarakat. Dimana indikator kesehatan yang berhubungan dengan pelayanan
kesehatan
Indonesia Sehat dari Depkes RI tahun 2004 mengemukakan indikator kesehatan yang terdiri
dari 3 macam :
a. Indikator derajat kesehatan
Indikator derajat kesehatan dimana yang berhubungan dengan status kesehatan
masyarakat.
- Indikator komprehensif : terdiri dari angka kematian kasar menurun, rasio angka
mortalitas proporsional rendah, umur harapan hidup meningkat
- Indikator spesifik terdiri dari angka kematian ibu dan anak menurun, angka kematian
karena penyakit menular menurun, angka kelahiran menurun.
 Derajat Kesehatan
1. Mortalitas :
A. Angka kematian Bayi per 1000 kelahiran hidup
B. Angka kematian balita per-1000 kelahiran hidup
C. Angka kematian ibu melahirkan per-100.000 kelahiran hidup
D. Angka harapan hidup waktu lahir
2. Morbiditas
A. Angka kesakitan Malaria per-1000 penduduk
B. Angka kesembuhan Penderita Tb paru BTA+
C. Pravalensi HIV ( Persentase Kasus Terhadap Penduduk Berisiko)
3. Status Gizi
A. Persentase Balita dengan gizi buruk
B. Persentase kecamatan bebas rawan gizi
b. Indikator hasil antara
Indikator hasil antara adalah target yang hendak dicapai
1. Keadaan Lingkungan
a. Persentase rumah sehat
b. Persentase tempat-tempat umum sehat
2. Perilaku hidup masyarakat
a. Rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat
b. Posyandu purnama dan mandiri
3. Akses dan mutu pelayanan
a. Penduduk yang memanfaatkan puskesmas
b. Penduduk yang memanfaatkan rumah sakit
c. Sarana kesehatan dengan kemampuan laboratorium kesehatan
c. Indikator proses dan masukan
1. Pelayanan kesehatan
a. Persalinan oleh tenaga kesehatan
b. Desa yang mencapai “Universal Chlid Immunization” (UCI)
c. Desa terkena kejadian luar biasa (KLB) yang ditangani <24jam
d. Ibu hamil yang mendapat tableh Fe
e. Bayi yang mendapat ASI Ekslusif
f. Murid sekolah dasar yang mendapat pemeriksaan gigi dan mulut
g. Keluaga miskin yang mendapat pelayanan kesehatan
Buku Pedoman Umum Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga,
Kementrian Kesehatan RI 2016.

Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga Dipublikasikan Pada :


Minggu, 01 Januari 2017 00:00:00, Dibaca : 187.307 Kali

Program Indonesia Sehat 2010 Dinilai Gagal,


http://www.mediaindonesia.com/index.php

Buku Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang di Kabupaten/ Kota


Kepmenkes RI 2004

Anda mungkin juga menyukai