Anda di halaman 1dari 3

Comparison of Doxycycline and Benzathine

Penicillin G for the Treatment of Early


Syphilis

Doksisiklin merupakan pengobatan lini kedua yang direkomendasikan untuk tatalaksana awal
sifilis namun laporan terbaru menyatakan bahwa efektivitas doksisiklin sebagai tatalaksana sifilis
mengalami penurunan. Tujuan dari penelitian retrospektif ini adalah untuk menilai respon serologis
terhadap pengobatan sifilis tahap awal dengan doksisiklin yang akan dibandingkan dengan benzathine
penicillin G dan mengevaluasi apakah doksisiklin masih merupakan agen yang efektif untuk
pengobatan awal sifilis. Penelitian ini dilakukan pada 1 Januari 2008 hingga 31 Desember 2014 pada
pasien yang terdiagnosis sifilis fase awal yang tertular secara seksual dan dirawat dengan dosis tunggal
benzathine penicillin G 2.4MU atau doksisiklin oral 100 mg dua kali sehari selama 14 hari. Dilakukan
uji chi-square pearson untuk menganalisis data, sebanyak 601 kasus dimasukkan dalam sampel
penelitian akhir: 105 (17,5%) pasien menerima doksisiklin selama 14 hari (kelompok doksisiklin) dan
496 (82,5%) pasien menerima dosis tunggal benzathine penicillin G (kelompok BPG). Respon serologis
pada 6 bulan dan 12 bulan setelah pengobatan dibandingkan dan tidak didapatkan perbedaan yang
signifikan secara statistik yang ditemukan antara kedua kelompok pada 6 bulan (69,52% vs 75,00%, P
= 0,245), dan pada 12 bulan (92,38% vs 96,17%, P = 0,115) maka dapat disimpulkan doksisiklin masih
merupakan agen yang efektif untuk pengobatan sifilis dini.

LATAR BELAKANG

Sifilis adalah penyakit yang disebabkan oleh Treponema pallidum yang ditularkan baik secara
seksual maupun dari ibu ke anak. Angka kejadian sifilis telah meningkat dengan cepat di Cina sejak
1978. Dilaporkan insiden sifilis di Cina meningkat dari 8,71 kasus / 100.000 orang pada 2005 menjadi
32,04 kasus / 100.000 orang pada 2011 yang dapat disimpulkan terjadi peningkatan sebesar 25,5%.
Bedasarkan pedoman pengobatan untuk penyakit menular seksual (PMS) benzathine penicillin G
(BPG) adalah tatalaksana yang baik untuk sifilis, satu dosis BPG sebanyak 2,4 juta unit diberikan secara
intramuskular direkomendasikan untuk sifilis dini (primer, sekunder, dan sifilis fase awal laten).
Keuntungan utama dari BPG adalah keamanan, efektivitas, dan memiliki tingkat kepatuhan yang tinggi.
Doksilin dan sefalosporin direkomendasikan sebagai alternatif pada pasien yang tidak hamil jika
mereka alergi terhadap penisilin atau tidak dapat mentoleransi pengobatan dengan BPG.

METODE PENELITIAN

Dilakukan studi retrospektif berbasis catatan dengan peserta berusia 16-70 tahun dengan sifilis
(dalam tahap laten primer, sekunder, atau awal) yang didiagnosis antara 1 Januari 2008 dan 31
Desember 2014. Penelitian ini disetujui oleh Human Medical and ethics Committee.
Pasien dengan tes rapid plasma regain (RPR) positif dan uji Treponema pallidum particle
(TPPA) adalah kandidat yang akan dinilai. Semua pasien dalam penelitian ini diberi doksisiklin 100 mg
per oral dua kali sehari selama 14 hari atau BPG dosis tunggal 2,4 MU. Hanya pasien yang alergi
terhadap penisilin atau yang menolak BPG intramuskular yang diobati dengan doksisiklin. Pengobatan
yang berhasil dianggap ketika lesi menghilang dan RPR berubah menjadi negatif setelah perawatan.
Pasien dengan sifilis primer yang hasil tes serologisnya tidak reaktif pada saat pengobatan akan
dikeluarkan, karena penelitian ini berfokus pada respon serologis. Semua subjek penelitian negatif HIV,
tanpa infeksi bakteri lain dan menerima penanganan yang tepat waktu.

Digunakan Pearson's chi-squared test atau Fisher's exact test untuk membandingkan variabel
kategori pada 6 bulan dan 12 bulan setelah pengobatan. Hasil dianggap signifikan secara statistik
dengan nilai P <0,05. Analisis data menggunakan SPSS (Versi 17.0). Tidak ada perbedaan yang
signifikan secara statistik antara kelompok doksisiklin dan kelompok penisilin pada 6 bulan (69,52%
vs 75,00%, P = 0,245) dan pada 12 bulan (92,38% vs 96,17%, P = 0,115).

DISKUSI

Doksisiklin adalah alternatif pengobatan yang efektif dengan nilai 89,25% yang
direkomendasikan dalam pengobatan pasien dengan sifilis atau yang alergi atau tidak toleran terhadap
BPG meskipun beberapa penelitian menyatakan ketidakefektifan doksisiklin.
Dalam sebuah penelitian di Baltimore pengobatan yang berhasil untuk sifilis laten primer,
sekunder, dan awal didefinisikan sebagai penurunan minimal 4 kali lipat dalam RPR pada 9-13 bulan,
dilaporkan dalam 106 hari pasien menerima doksisiklin dibandingkan dengan pasien yang menerima
penisilin 137 hari. Dalam studi oleh Wong et al. Didapatkan nilai median 43 hari untuk doksisiklin dan
72 hari untuk BPG maka hasil ini menunjukkan bahwa doksisiklin memiliki waktu respon serologis
yang sama dengan BPG.

KESIMPULAN

Kesimpulan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa doksisiklin efektif untuk pengobatan dini
sifilis.

Anda mungkin juga menyukai