Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Massa regio colli atau massa pada leher merupakan temuan klinis yang
sering, insidennya masih belum diketahui dengan pasti. Massa pada leher dapat
terjadi pada semua usia.1 Diagnosis bandingnya sangat luas, karena massa pada
leher bisa berasal dari kelenjar getah bening, kelenjar tiroid, kelenjar saliva, dan
lain-lain. Penyebabnya bisa karena kongenital, infeksi, inflamasi, neoplasia (jinak
dan ganas), atau metastasis.2
Penyebab paling sering massa pada leher adalah karena inflamasi atau
infeksi oleh parasit seperti Toxoplasmosis, jamur, self-limited virus seperti Epstein
Barr virus (EBV), Cytomegalovirus (CMV), Herpes simplex virus atau bakteri
Streptococcus, Staphylococcus, Mycrobacterium tuberculosis dan Atypical
mycrobacterium.3
Angina Ludwig merupakan infeksi ruang submandibular berupa selulitis
atau flegmon yang progresif dengan tanda khas berupa pembengkakan seluruh
ruang submandibula, tidak membentuk abses dan tidak ada limfadenopati. Hal ini
menyebabkan adanya perabaan keras seperti papan dan tidak adanya bekas
penekanan seperti edema pada umumnya di submandibula.4 Ruang suprahyoid
berada di antara otot-otot yang melekatkan lidah pada os hyoid dan m.
mylohyoideus. Peradangan ruang ini menyebabkan ketegangan yang berlebihan
pada jaringan dasar mulut serta mendorong lidah ke atas-belakang. Hal ini dapat
menyebabkan obstruksi jalan napas secara potensial.5
Walaupun biasanya penyebaran yang luas terjadi pada pasien
imunokompromise, Angina Ludwig juga bisa berkembang pada orang yang sehat.
Faktor predisposisinya berupa karies dentis, perawatan gigi terakhir, sickle cell
anemia, trauma, dan tindikan pada frenulum lidah.6 Selain itu penyakit sistemik
seperti diabetes melitus, neutropenia, aplastik anemia, glomerulositis,
dermatomiositis dan lupus eritematosus dapat mempengaruhi terjadinya angina

1
2

Ludwig. Penderita terbanyak berkisar antara umur 20-60 tahun, walaupun pernah
dilaporkan terjadi pada usia 12 hari –84 tahun. Kasus ini dominan terjadi pada laki-
laki (3:1 sampai 4:1). Angka kematian akibat angina Ludwig sebelum dikenalnya
antibiotik mencapai angka 50% dari seluruh kasus yang dilaporkan, sejalan dengan
perkembangan antibiotika, perawatan bedah yang baik, serta tindakan yang cepat
dan tepat, maka saat ini angka kematiannya hanya 8%.7
Pada pasien dewasa penyebab massa leher harus dianggap ganas sampai
terbukti sebaliknya. Massa leher yang bersifat metastatis cenderung asimtomatik
yang membesar perlahan-lahan. Gejala yang terkait sering berhubungan dengan
massa leher termasuk odinofagia, disfagia, disfonia, otalgia dan penurunan berat
badan.8
Usia dan lokasi massa leher harus diperhatikan saat evaluasi. Secara umum
massa leher dapat dibedakan menjadi tiga kategori yaitu inflamasi, neoplasma dan
kongenital. Pada pasien dibawah usia 15 tahun dan dewasa muda, inflamasi adalah
etiologi yang paling sering diikuti etiologi kongenital dan neoplasma. Usia diatas
40 tahun, etiologi neoplasma menjadi yang paling sering diikuti inflamasi dan
kongenital. Lokasi massa leher sangat membantu untuk menyingkirkan diagnosis
banding.9
Tumor leher ditemukan sekitar 3% dari keseluruhan kasus kanker yang ada
di Amerika Serikat (dan sekitar 6% dari semua populasi kanker dunia pada tahun
2002), dan sekitar 45.000 kasus kanker kepala dan leher didiagnosis pada tahun
2004 Perbandingan dalam jenis kelamin wanita lebih banyak dari laki-laki = 3 : 1
dengan umur rata-rata 40-70 tahun. 60% penderita kebanyakan datang dengan
hanya satu keluhan, yaitu benjolan di daerah leher. Pada tahun 2003 di perkirakan
bahwa kanker kepala dan leher akan terdiri dari 2%-3% dari seluruh kanker di
Amerika Serikat dan untuk 1%-2% dari semua kematian kanker. Total ini
mencakup 19.400 kasus kanker rongga mulut, 9500 kasus kanker laring dan 8.300
kasus kanker faring. Kebanyakan pasien dengan kanker kepala dan leher regional
nodal kanker leher memiliki penyakit metastasis pada saat diagnosis 43% dan
metastasis dalam 10%. Kanker kepala dan leher mencakup berbagai kelompok
tumor biasa yang seringkali agresif dalam perilaku biologis mereka. Selain itu
3

pasien dengan kanker kepala dan leher sering berkembang menjadi tumor primer
kedua. Tumor ini terjadi pada tingkat tahunan sebesar 3%-7% dan 50%-75% dari
kanker baru seperti terjadi di saluran aerodigestive atas atau paru-paru.10
Massa leher dapat menjadi situasi yang membingungkan dan menantang,
terutama pada pelayanan primer. Diagnosis banding sangat luas, bahkan untuk
dokter yang berpengalaman. Pemahaman yang kuat tentang anatomi, etiologi dan
tampilan klinis massa leher, dapat dengan cepat menegakan diagnosis, mengurangi
tes laboratorium yang tidak perlu, dan meningkatkan kepuasan pasien dengan
mengurangi ketakutan dan kecemasan pasien.11

Anda mungkin juga menyukai