Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN

PASIEN DENGAN MASALAH ISOLASI SOSIAL


DI RUANG FLAMBOYAN RSJD Dr. RM. SOEDJARWADI PROV. JAWA TENGAH

RUANG RAWAT : Flamboyan


TANGGAL DIRAWAT : Selasa, 11 Desember 2018

I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. E
Umur : 54 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Tanggal pengkajian : Selasa, 11 Desember 2018
No. RM :-
Informan : Pasien

II. ALASAN MASUK


Sebelum masuk RSJ pasien mengatakn sering menyendiri dirumah. Pasien mengatakan
merasa takut dengan orang lain, pasien juga mengatakan takut jika ada orang yang tidak
baik/ingin jahat kepada dirinya.

III. FAKTOR PREDISPOSISI


1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu
→ Ya
2. Pengibatan sebelumnya
→ Ya, pasien mengatakan sudah 5 kali dirawat di RSJ Dr. RM. Soedjarwadi. Pasien
mengatakan dibawa ke RSJ untuk yang ke 5 kalinya karena pasien tidak bia tidur,
sering menyendiri sulit diarahkan dan sering keluyuran. Keluarga pasien
mengatakan kambuh jika berhenti minum obat.
3. Pasien mengatakan tidak pernah mengalami penganiayaan fisik.
4. Adanya anggota jiwa yang mengalami gangguan jiwa
→ Tidak (Dalam keluarga pasien sebelumnya tidak ada yang pernah mengalami
gangguan jiwa).

IV. FISIK
1. TTV
Tekanan darah : 120/70 mmHg
Nadi : 80x/menit
RR : 36,5°C
Suhu : 20x/menit
2. Ukur
TB :-
BB : 84 kg
3. Keluhan fisik
→ Tidak ada keluhan fisik
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

Keterangan:

: perempuan

: laki-laki

: meninggal

: pasien

: tinggal serumah

2. Konsep diri
a. Citra tubuh
Pasien mengatakan tidak ada bagian tubuh yang disukai. Pasien tidak memiliki
cacat tubuh atau fisik.
b. Identitas
Pasien adalah seorang laki-laki berumur 54 tahun dan belum menikah.
c. Peran
Pasien mengatakan dirumah hanya diam diri idak bisa melakukan banyak hal,
pasien mengatakan malas berbicara karena tidak bisa/tidak mempunyai bahan
obrolan.
d. Ideal diri
Pasien mengatakan ingin segera pulang dan berkumpul dengan keluarga.
e. Harga diri
Pasien mengatakan orang lain jarang ada yang mau mengobrol, bermain
dengannya karena orang lain menganggap dirinya adalah orang yang pendiam,
tidak mau berosialisasi dan tidak mempunyai bahan pembicaraan
Masalah keperawatan : Isolasi sosial

3. Hubungan sosial
a. Orang terdekat
Pasien mengatakan orang yang berarti dan orang terdekat adalah dengan ibunya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok atau masyarakat
Pasien mengatakan tidak pernah mengikuti kegiatan kelompok di masyarakat.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Pasien mengatakan punya hambatan dengan orag lain, ia mengatakan malas
unuk mengobrol dengan orang lain.

4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Pasien mengatakan dirinya beragama Islam, tetapi pasien tidak rajin beribadah
dan pasien mengatakan malas untuk sholat.
b. Kegiatan ibadah
Pasien mengatakan hanya ingin sholat dhuhur dan ashar saja. Pasien juga
terlihat tidak pernah sholat ketika waktu sholat tiba.

VI. STATUS MENTAL


1. Penampilan
Penampilan pasien tidak rapi, ajah kotor dan berminyak, rambut pasaien tampak
kusam dan nau tidak sedap pada tubuh pasien.
Masalah keperawatan : Defisit perawatan diri
2. Pembicaraan
Saat pasien diajak berbicara suara pasien terdengar pelan dan lambat. Pembicaraan
pasien kurang kooperatif. Jika pasien ditanya pasien sering menjawab tidak tahu.
Masalah keperawtan : Kerusakan komunikasi verbal
3. Aktivitas motorik
Pasien sering berdiam diri sendiri ditempat tidur terkadang tampak seperti orang
bingun, pasien tampak menarik diri dari lingkungan pergaulan di RSJ, pasien
tampak sering menyendiri, pandangan mata kosong dan jika ditanya menunduk.
Masalah keperawatan : Isolasi sosial
4. Alam perasaan
Pasien mengatakan sedih karena ingin bertemu dengan keluarganya, pasien terlihat
sering gelisah seperti orang kebingunan dan murung.
5. Afek
Afek yang diberikan ketika berbicara dengan perawat “datar” tidak ada perubahan
roman atau mimik muka saat stimulus mnyenangkan ataupun menyedihkan.
6. Interaksi selama wawancara
Selama dilakukn wawancara dengan perawat, kontak mata kurang dan selalu
mempertahankan pendapat dan kebenaran tentang dirinya.
7. Persepsi
Pasien terlihat tidak pernah berbicara dan hanya diam saja.
8. Proses pikir
Saat ditanya oleh perawat pasien langsung mnjawab pertanyaan dengan singkat
saja.
9. Isi pikir
Pasien saat ini berpikir untuk pulang dan hanya ka ngen keluarganya
10. Tingkat kesadaran
→Bingung
Waktu : pasien dapat mengetahui kapan pasien masuk RSJ
Tempat : pasien mengetahui passien saat ini berada di RSJ
Orang : pasien sulit bersosialisasi dengan orang dan pasien sulit mengenali
dan mengingat orang, jarang memulai perkenalan didalam ruang pun
pasien hanya tidur dan berdiam diri ditempat tidur.
11. Memori
Pasien mampu mengingat kejadian yang telah lalu dan baru-baru terjadi.
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Pasien mampu berhitung tetapi masih berfikir terlebih dahulu. Pasien mempunyai
konsentrasi yang kurang baik karena jika ditanya pasien hanya mengatakan tidak
tahu.
13. Kemampuan penilaian
→ Gangguan ringan
Pasien dapat mengambil keputusan sederhana dengan bantuan orang lain.
14. Daya tilik diri
Pasien tidak menyadari tentang apa yang diderita pasien saat ini. Pasien merasa shat
tidak perlu pengobatan khusus.
Masalah keperawatan : Kurang pengetahuan keperluan persiapan pulang.

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan
Pasien makan dengan mandiri tiga kali sehari di RSJD. Pasien maan dengan lahap
dengan nasi, sayur, lauk dan buah, 1 porsi habis, minum ± 7-8 gelas per hari.
2. BAB dan BAK
Passien BAB dan BAK dengan mandiri, pasien egetahui dimana harus BAB dan
BAK yaitu di toilet. Pasien BAB 1 kali sehari BAK 6-7 kali alam sehari.
3. Mandi
Pasien mandi dengan mandiri, pasien mandi 2 kali sehari.
4. Berpakaian dan berhias
Pasien berpakaian secara mandiri. Pasien memakai baju dan celana dengan baik
tanpa terbalik, pasien tidak pernah berhias.
5. Istirahat tidur
Pasien mengatakan bisa tidur. Tidur malam dari jam 19.30 WIB s/d jam 03.30 WIB
tidur ± 8 jam. Tidur siang ± 1 jam ditempat tidur.
6. Penggunaan obat
Pasien minum obat secara mandiri. Pasien mengatakan tidak tahu fungsi obat yang
diminum. Pasien hanya mengetahui berapa obat yang harus diminum.
7. Pemeliharaan kesehatan
Pasien tidak tahu dan kurang paham terhadap kesehatannya.
8. Aktivitas di dalam rumah
Pasien mengatakan dirumah paling hanya tidur dan hanya berdiam diri dikamar.
9. Aktivitas diluar rumah
Pasien mengatakan malas mengikuti kegiatan diluar umah dan malas berbicara
dengan orang lain. Pasien lebih senang menyendiri, melamun karena pasien
merupakan orang yang malas berbincang-bincang dengan rang lain dan pasien
mengatakan dirinya tidak bisa apa-apa dan tidak bisa melakukan banyak hal.
Masalah keperawatan : Isolasi sosial

VIII. MEKANISME KOPING


Adaptis
→ pasien mamp diajak bicara walaupun hanya singkat saja. Pasien belum dapat
menyelesaikan masalah yang dihadapi karena pasien malas berinteraksi dengan orang
lain.

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


Pasien mengatakan seperti tidak mempunyai teman dan tetangga karena lingkungannya.
Pasien mengatakan takut bertemu orang jahat.

X. PENGETAHUAN
Pasien mengatakan tidak mengetahui tentang gangguan jiwa yang dialaminya, pasien
juga tidak mengetahui cara pengobatan yang harus dilakukan agar cepat sembuh.

XI. ASPEK MEDIK


Diagnosa medis : skizofrenia paranoid
Terapi medik :
- Haloperidol 2x5 mg
- Trihixyphenidyl 2x2mg
- Lorazepam 1x2mg
ANALISA DATA

Nama : Tn. E Diagnosa medis : Skizofrenia Paranoid


Umur : 54 tahun Ruangan : Flamboyan
No Hari/Tanggal Data Fokus Masalah Keperawatan
1 Rabu DS: Isolasi sosial
12-12-2018 - Pasien mengatakan sering
09.00 WIB menyendiri
- Pasien mengatakan lebih suka
tiduran di kamar dan klien tidak
pernah bercakap-cakap dengan
teman satu kamar
DO:
- Pasien terlihat duduk sendiri
- Pasien terlihat menunduk jika
ditanya oleh perawat
- Ketika dilakukan wawancara tidak
ada kontak mata

2 Rabu DS: Perubahan persepsi


12-12-2018 - Pasien mengatakan sering sensori: halusinasi
09.00 WIB mendengar bisikan yang pendengaran
menyuruhnya pergi
DO:
- Dari data RM: sering keluar

3 Rabu DS: Regimen terapeutik tidak


12-12-2018 - Pasien mengatakan dulu pernah efektif
09.00 WIB dirawat di RS ini tapi tidak ingat
kapan
DO:
- Data dari catatan rawat inap pasien,
perawat ruang flamboyan
menjelaskan bahwa pasien dirawat
pada tanggal 2 desember 2018 dan
belum dinyatakan untuk pulang
POHON MASALAH

Perubahan persepsi sensori: halusinasi pendengaran

Isolasi sosial

Tidak efektifnya regimen terapeutik

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Isolasi sosial
2. Tidak efektifnya regimen terapeutik
3. Perubahan persepsi sensori: halusinasi pendengaran
INTERVENSI KEPERAWATAN

Nama : Tn. E Diagnosa Medis: Skizofrenia paranoid


Umur : 54 tahun Ruangan : Flamboyan
Intervensi Keperawatan
Hari/Tgl/Jam Diagnosa Keperawatan
Tujuan Intervensi
Rabu Isolasi sosial Setelah dilakukan SP I
12-12-2018 indakan keperawatan 1. Identifikasi
09.00 WIB selama 3x24 jam penyebab isolasi
diharapkan: sosial: siapa yang
1. Pasien dapat serumah, siapa
berinteraksi yang dekat dan
dengan orang lain apa sebabnya
2. Terjalin 2. Keuntungan
hubungan punya teman
interpersonal bercakap-cakap
yang lebih erat 3. Kerugian tidak
punya teman dan
tidak bercakap-
cakap
4. Latih cara
berkenalan
dengan pasien
dan perawat atau
tamu
5. Masukkan pada
jadwal kegiatan
untuk latihan
berkenalan
SP II
1. Evaluasi kegiatan
berkenalan
(berapa orang).
Beri pujian
2. Latih cara
berbicara saat
melakukan
kegiatan harian
(latih 2 kegiatan)
3. Masukkan pada
jadwal kegiatan
untuk latihan
berkenalan 2-3
orang pasien,
perawat dan tamu
berbicara saat
melakukan
kegiatan harian
SP III
1. Evaluasi kegiatan
latihan
berkenalan
(berapa orang)
dan bicara saat
melakukan dua
kegiatan harian.
Beri pujian
2. Latih cara
berbicara saat
melakukan
kegiatan harian (2
kegiatan baru)
3. Masukkan pada
jadwal kegiatan
untuk latihan
berkenalan 4-5
orang berbicara
saat melakukan 4
kegiatan harian
Rabu Perubahan persepsi Setelah dilakukan SP I
12-12-2018 sensori: halusinasi tindakan 1. Identifikasi jenis
09.00 WIB pendengaran keperawatan selama halusinasi
3x24 jam 2. Identifikasi isi
diharapkan: halusinasi
1. Pasien mampu 3. Identifikasi
mengontrol frekuensi
halusinasinya halusinasi
2. Pasien tidak 4. Identifikasi
mencederai diri, waktu terjadinya
orang lain dan halusinasi
lingkungannya 5. Identifikasi
situasi yang
menyebabkan
munculnya
halusinasi
6. Identifikasi
respon pasien
7. Jelaskan cara
mengontrol
halusinasi
hardok, obat,
bercakap-cakap
dan melakukan
kegiatan
8. Latih cara
mengontrol
halusinasinya
dengan
menghardik
9. Masukkan pada
jadwal kegiatan
SP II
1. Evaluasi
kegiatan. Beri
pujian
2. Latih cara
mengontrol
halusinasi dengan
obat (jelaskan 6
benar: jenis,
guna, dosis,
frekuensi, cara,
kontinuitas
minum obat)
3. Masukkan pada
jadwal kegiatan
untuk latihan
menghardik dan
minum obat
SP III
1. Evaluasi kegiatan
latihan
menghardik dan
obat. Beri pujian
2. Latih cara
mengontrol
halusinasi dengan
bercakap-cakap
saat terjadi
halusinasi
3. Masukkan pada
jadwal kegiatan
untuk latihan
menghardik,
minum obat, an
bercakap-cakap
Rabu Tidak efektifnya regimen Setelah dilakukan SP I
12-12-2018 terapeutik tindakan 1. Idenifikasi
09.00 WIB keperawatan selama penyebab pasien
3x24 jam tidak patuh
diharapkan: terhadap
1. Pasien mematuhi penngobatan
program terapi 2. Dorong pasien
yang sudah untuk dapat
ditetapkan mmgidentifikasi
sehingga nilai diri
program terapi 3. Kaji alasan pasien
dapat tercapai untuk berubah
dengan rencana 4. Bantu pasien
mengidentifikasi
tujuan perubahan
5. Bantu pasien
mengidentifikasi
target laku yang
dapat dibutuhkan
untuk perubahan
SP II
1. Evaluasi
kemampuan
pasien menilai
diri
2. Explore
kemampuan
pasien berubah
3. Beri
reinforcement
pada pasien
sesuai dengan
kemampuan
4. Masukkan dalam
JKHP untuk
mengidentifikasi
nilai dari yang
belum
teridentifikasi
SP III
1. Evaluasi
kemampuan
pasien untuk
berubah
2. Bantu pasien
mengidentifikaasi
keuntungan dan
kerugian dari
suatu perubahan
3. Berikan reward
yang sesuai
dengan
kemampuan
pasien
EVALUASI

Nama : Tn. E Diagnosa Medis: Skizofrenia Paranoid


Umur : 54 Tahun Ruang : Flamboyan
Hari/tgl/ jam DX SP Implementasi Evaluasi TTD
Rabu 1 I 1. Mengidentifikasi S : Pasien mengatakan ¥
12–12–2018 penyebab isolasi sosial sering menyendiri
13.00 WIB : siapa yang tinggal O : Pasien terlihat duduk
serumah, Siapa yang sendirian
dekat dan apa sebabnya A : Masalah belum teratasi
2. Menanyakan apa P : Lanjutkan intervensi
keuntungan punya - Lakukan SP II
teman bercakap – cakap (latihan berkenalan
3. Mengidentifikasi 2-3 orang, pasien,
kerugian tidak punya perawat dan tamu)
teman
4. Melatih cara
berkenalan dengan
pasien dan perawat atau
tamu
5. Memasukkan pada
jadwal kegiatan untuk
latihan berkenalan
Kamis 1 II 1. Mengevaluasi kegiatan S : Pasien mengatakan ¥
13–12–2018 berkenalan (beberapa tidak pernah bercakap-
13.00 WIB orang) beri pujian cakap dengan teman
2. Melatih cara berbicara dan tidak tahu
saat melakukan bagaimana cara
kegiatan harian (latih 2 berkenala
kegiatan) O : Klien terlihat sendirian
3. Memasukkan pada A : Masalah teratasi
jadwal kegiatan untuk sebagian
latihan berkenalan 2-3 P : Lanjutkan intervensi
orang pasien, perawat - Lakukan SP III
dan tamu, berbicara (latihan berkenalan
saat melakukan 4-5 orang)
kegiatan harian
Jum’at 1 III 1. Mengevaluasi kegiatan S : Pasien mengatakan ¥
15-12-2018 latih berkenalan sudah mengetahui cara
13.00 WIB (berapa orang) dan berkenalan dan mau
berbicara saat berkenalan dengan 4-5
melakukan dua orang
kegiatan harian. Beri O : Pasien terlihat
pujian berkenalan dengan 4-5
2. Melatih cara berbicara orang
saat melakukan A : Masalah teratasi
kegiatan harian (2 P : Intervensi dihentikan
kegiatan baru)
3. Memasukkan pada
jadwal kegiatan untuk
latihan berkenalan 4-5
orang, berbicara saat
melakukan 4 kegiatan
harian

Anda mungkin juga menyukai