Anda di halaman 1dari 2

URTIKARIA

No. Dokumen
No. Revisi
SOP
Tanggal Terbit
Halaman 1/2

PUSKESMAS Makmur Salpator P,


SKM, MKM
PUNTI KAYU NIP. 197710182003121004

1. Pengertian Urtikaria adalah reaksi vaskuler akibat bermacam-macam sebab. Ditandai oleh
edema setempat yang timbul mendadak dan menghilang perlahan-lahan,
berwarna pucat dan kemerahan, meninggi di permukaan kulit, sekitarnya dapat
dikelilingi halo. Dapat disertai dengan angioedema. Nama lain : biduran,
kaligata, hevis, nettle rash.
2. Tujuan Sebagai penerapan langkah-langkah dalam melalukan diagnosa dan terasi kasus
urtikaria.

3. Kebijakan

4. Refrensi Permenkes No 5 tahun 2014 tentang PANDUAN PRAKTIS KLINIS BAGI


DOKTER PELAYANAN PRIMER
5. Prosedur 1. Anamnesa
1.1. Menanyakan apakah ada keluhan biasanya gatal, rasa tersengat atau
tertusuk.
1.2. Menanyakan apakah gatal sedang-berat di kulit disertai bentol-bentol di
daerah wajah, tangan, kaki atau hampir seluruh tubuh.
1.3. Menanyakan apakah ada keluhan sesak nafas, nyeri perut, muntah-
muntah, nyeri kepala dan berdebar-debar (gejala angioedema).
1.4. Menanyakan apakah ada faktor resiko, riwayat atopi pada diri dan
keluarga.
1.5. Menanyakan apakah ada riwayat alergi.
1.6. Menanyakan apakah ada riwayat trauma fisik pada aktifitas.
1.7. Menanyakan apakah ada riwayat gigitan/sengatan serangga.
1.8. Menanyakan apakah ada konsumsi obat-obatan (NSAID, antibiotik
tersering penisilin, deuretik, imunisasi, injek, hormon, pencahar dan
sebagainya). Konsumsi makanan (telur, udang, kacang dan sebagainya)
1.9. Menanyakan apakah ada riwayat infeksi dan infestasi parasit,
1.10. Menanyakan apakah ada penyakit autoimun dan kolagen, umur
rerata adalah 35 tahun.
1.11. Menanyakan apakah ada riwayat trauma faktor fisik (panas, dingin,
trauma sinar x dan cahaya)
2. Pemeriksaan Klinis
2.1. Ruam atau patch eritema.
2.2. Berbatas tegas.
2.3. Bagian tengah tampak pucat.
2.4. Bentuk papul dengan ukuran bervariasi, mulai dari papular hingga
plakat.
2.5. Kadang-kadang disertai demografisme berupaedema linier di kulit yang
terkena goresan benda tumpul, timbul dalam waktu 30 menit.
2.6. Pada lokasi tekanan dapat timbul lesi urtikaria.
2.7. Tanda lain dapat berupa lesi bekas garukan.
3. Pemeriksaan penunjang
3.1. Tes darah (eosinofil), urin dan faces rutin ( memastikan adanya fokus
infeksi tersembunyi).
3.2. Uji gores (scratch test) untuk melihat dermografisme.
3.3. Tes eliminasi makanan dengan cara menghentikan semua makanan
yang di curigai untuk beberapa waktu, lalu mencoba makan kembali
satu persatu.
3.4. Tes fisik : dingin (es batu) dan panas (air hangat)
4. Diagnosa
4.1. Urtikaria
5. Diagnosa Banding
5.1. Purpura anafilaktoid (purpura Henoch-Schonlein)
5.2. Pitiriasis rosea (lesi awal berbentuk eritema)
5.3. Eritema multifome (lesi urtika, umumnya terdapat pada ekstremitas
bawah)
6. Terapi
6.1. Antihistamin (AH) oral
6.2. Apabila urtikaria karna dingin, diberikan Siproheptadin (3x4 mg) lebih
efektif selama 1 minggu terus menerus.
6.3. Antipruritus topikal : cooling antipruritic lotion, seperti krim mentol
1% atau 2% selama 1 minggu terus menerus.
6.4. Apabila terjadi angioedema atau urtikaria generalisata, dapat diberikan
prednison oral 60-80 mg per hari dalam 3 kali pemberian selama 3 hari
dan dosis diturunkan 5-10 mg/hari.
6. Unit terkait 1. Poli Umum
2. Poli Anak
3. Apotik

Anda mungkin juga menyukai