Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

DIET DAN NUTRISI YANG BENAR

Topik : Gizi Seimbang

Sub Topik : Diet dan Nutrisi yang Benar

Tempat : Rumah Sakit Ibu dan Anak Anugerah Medical Centre

Hari/ tanggal :

Waktu : 30 menit

Sasaran : Pasien dan Keluarga

A. Latar Belakang

B. Tujuan
1. Tujuan Umum: Setelah pertemuan ini pasien mampu dan mengerti tentang gizi
seimbang (diet dan nutrisi yang baik dan benar) serta mau dan mampu merubah
pola hidup dan pola makan yang benar dalam kehidupan sehari-hari
2. Tujuan Khusus:
a. Pasien mengetahui tentang
b. Pasien mengetahui
c. Pasien mengetahui
d. Pasien mampu
C. Materi (terlampir)
D. Media : leaflet
E. Metode :
- Ceramah
- Tanya Jawab

E. Setting Tempat

Peserta penyuluhan duduk berhadapan dengan penyuluh

F. Kegiatan Penyuluhan :

1
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon Peserta

1 5 menit Pre Interaksi

a. Memberi salam a. Menjawab Salam


b. Memperkenalkan diri b. Mendengarkan
c. Menjelaskan tujuan penyuluhan c. Mendengarkan
dan tema penyuluhan

Pelaksanaan

2 10 menit Menjelaskan materi penyuluhan


Mendengarkan dengan penuh
mengenai:
perhatian
a. Pengertian mencuci tangan
a. Mendengarkan
b. Tujuan mencuci tangan dengan
b. Mendengarkan
menggunakan sabun dan antiseptic
c. Manfaat mencuci tangan dengan
c. Mendengarkan
sabun dan antiseptic
d. Pasien dan keluarga dapat
mengetahui, memahami, dan d. Memahami
mengimplementasikan cara
mencuci tangan yang baik dan
benar dengan menggunakan sabun
dan antiseptic dalam kehidupan
sehari-hari.
e. Menjelaskan langkah-langkah
mencuci tangan yang baik dan
benar dengan sabun dan antiseptik

e. Mendengarkan dan Melihat

Tanya Jawab

Memberikan kesempatan kepada


peserta untuk bertanya

Evaluasi
Bertanya
Memberikan pertanyaan tentang:

2
a. Pengertian
b. Tujuan
Menjawab Pertanyaan
c. Manfaat
a. Menjawab
d. Dan memperagakan cara mencuci
b. Menjawab
tangan yang baik dan benar dengan
c. Menjawab
sabun dan antiseptic
3 10 menit d. Mempraktikkan di depan

Penutup
a. Menyimpulkan
b. Salam Penutup

a. Mendengarkan
b. Jawab Salam

4 5 menit

G. Evaluasi

1. Evaluasi Proses
a. Peserta
- Peserta mengikuti kegiatan sampai selesai
- Pertemuan berjalan dengan lancar
b. Penyuluh
- Bisa memfasilitasi jalannya penyuluhan
- Bisa menjalankan perannya sesuai tugas dan tanggung jawab
c. Evalusi Lisan
- Pasien mampu menjawab pertanyaan yang diajukan

3
- Pasien mampu mempraktekkan kembali apa yang telah diajarkan tentang
ccuci tangan dengan baik dan benar menggunakan sabun dan antiseptik

MATERI
DIET DAN NUTRISI YANG BENAR DI RUMAH SAKIT
A. Latar Belakang

Penyelenggaraan makanan merupakan suatu kegiatan pengadaan makanan yang


meliputi kegiatan perencanaan, pengadaan bahan makanan, persiapan, pengolahan,
pemorsian, serta pendistribusian. Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan
Institusi merupakan proses yang mengatur jalannya suatu penyelenggaraan makanan
institusi, mulai dari perencanaan sampai dengan pemorsian. Kegiatan manajemen
Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi dilakukan oleh bagian Instalasi Gizi dan
Bagian Logistik.

Makanan memegang peranan penting dalam upaya pencegahan dan


penyembuhan penyakit. Pemberian nutrisi yang tepat berperan penting bagi proses
kesembuhan pasien rumah sakit. Nutrisi adalah hasil akhir dari semua interaksi antara
organism dan makanan yang dikonsumsinya. Dengan kata lain, nutrisi adalah apa yang
dimakan seseorang dan bagaimana tubuh menggunakannya.

Peran nutrisi tidak dapat diremehkan nilainya karena tidak hanya


mengoptimalkan fungsi fisik dan kognitif pasien yang dirawat tetapi juga kualitas
kehidupannya. Oleh karena itu, mengkaji dan meningkatkan nutrisi yang adekuat untuk
klien adalah aspek perawatan yang penting dan vital.

B. Tujuan

Edukasi ini bertujuan sebagai acuan penerapan langkah-langkah dietesien/ ahli


gizi atau dokter gizi atau tim terapi gizi dalam memberikan pelayanan nutrisi di rumah
sakit dan memberikan, meningkatkan pengetahuan pasien mengenai terapi gizi yang
dijalankan

C. Definisi
1. Nutrisi adalah proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh yang
bertujuan menghasilkan energy dan digunakan dalam aktivitas tubuh (Alimul, A.
A, 2006).
2. Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan
penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima
makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-

4
bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan
sisanya. Nutrisi dapat dikatakan sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat gizi dan zat
lain yang terkandung, aksi, reaksi, dan keseimbangan yang berhubungan dengan
kesehatan dan penyakit ( Tarwoto & Wartonah, 2006).
3. Sistem tubuh yang berperan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah mulut,
faring dan esophagus, lambung, usus halus dan usus besar.
4. Jenis-jenis nutrisi antara lain karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air.
5. Faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi antara lain pengetahuan, prasangka,
kebiasaan, kesukaan dan ekonomi.
6. Karakteristik status nutrisi ditentukan, antara lain :
a. Body Mass Index (BMI)
Body Mass Index atau indeks masa tubuh merupakan ukuran dari gambaran
berat badan seseorang dengan tinggi badan. BMI dihubungkan dengan total
lemak dalam tubuh dan sebagai panduan untuk mengkaji kelebihan berat
badan ( over weight) dan obesitas. Indeks Masa Tubuh = BB (kg): TB × TB
(m)
b. Ideal Body Weight (IBW)
Ideal Body Weight atau berat badan ideal merupakan perhitungan berat badan
optimal dalam fungsi tubuh yang sehat. Berat badan ideal adalah jumlah tinggi
badan dalam sentimeter dikurangi dengan 100 dan dikurangi 10% dari jumlah
itu.
Berat badan ideal (kg)= [Tinggi badan (cm) – 100] – [10% (Tinggi badan –
100].
7. Asuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisi
a. Pengkajian keperawatan
Pengkajian keperawatan terhadap masalah kebutuhan nutrisi dapat meliputi
pengkajian khusus masalah nutrisi dan pengkajian fisik secara umum yang
berhubungan dengan kebutuhan nutrisi.
1) Aspek biologis, meliputi : umur, jenis kelamin, tinggi badan dan berat
badan dan lain-lain.
2) Kemampuan makan
Beberapa perlu dikaji dalam hal kemampuan makan, antara lain
kemampuan mengunyah, menelan, dan makam sendiri tanpa bantuan
orang lain.
3) Pengetahuan tentang nutrisi.
4) Nafsu makan, jumlah asupan.
5) Tingkat aktivitas.
6) Pengonsumsian obat.
5
7) Pemerikasaan fisik.
a) Keadaan umum : kelemahan, tingkat kesadaran, tanda vital, dan lain-
lain.
b) Keadaan kulit : kasar, kering, bersisik dan lain-lain.
c) Keadaan kepala dan mata : rambut kering, mudah dicabut, sclera
kuning, konjungtiva pucat, dan lain-lain.
d) Keadaan mulut : mukosa bibir kering, gigi dan lidah kotor.
e) Keadaan perut : permukaan perut adanya garis vena, peristaltic usus,
pembasaran hati atau limfe dan lain-lain.
f) Keadaan ekstremitas : edema, pergerakan lemah, penurunan lingkar
lengan dan masa otot menurun.
b. Diagnosis keperawatan
Diagnosis keperawatan yang terjadi pada masalah kebutuhan nutrisi adalah :
1) Kekurangan nutrisi, berhubungan dengan :
- Penurunan nafsu makan
- Mual / muntah
- Kesulitan mengunyah / menelan
- Ketidakcukupan absorpsi akibat efek samping obat atau lainnya.
- Kurangnya pengetahuan dasar nutrisi
- Faktor ekonomi
- Intoleransi makanan
- Kesulitan mencerna secara berkelanjutan akibat penyakit infeksi, luka
bakar, ataupun kanker
Kemungkinan data yang ditemukan :
- Berat badan menurun
- Kelemahan
- Kesulitan makan
- Nafsu makan berkurang
- Konjungtiva dan membrane mukosa pucat
- Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
- Kulit kering
Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada :
- Anoreksia nervosa
- AIDS
- Pembedahan
- Kehamilan
- Kanker
- Anemia
6
2) Kelebihan nutrisi, berhubungan dengan :
- Kurangnya pengetahuan tentang nutrisi
- Asupan nutrient yang berlebih
- Kebutuhan nutrisi meningkat
- Penggunaan obat-obatan yang merangsang nafsu makan
- Perubahan gaya hidup
Kemungkinan data yang ditemukan :
- 20% lebih berat dari berat badan ideal
- Pola makan yang berlebihan
- Tingkat aktivitas kurang
Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada :
- Obesitas
- Hipotiroidisme
- Pasien dengan pemakaian kortikodteroid
- Imobilisasi yang lama
- Kurangnya latihan fisik
D. Kebijakan
Edukasi diet dan nutrisi yang disampaikan dietesien / ahli gizi atau dokter gizi atau tim
terapi gizi dilakukan untuk memberikan atau meningkatkan pengetahuan gizi mengenai
diet yang dijalankan.
E. Ruang Lingkup
Ruang lingkup nutrisi dan diet meliputi :
1. Nutrisi
2. Diet
3. Diagnosis keperawatan
F. Tata Laksana
Tata laksana diet klinis biasanya menggunakan rumus ADIME ( Assessment,
Diagnose, Intervention, Monitoring and Evaluating ) yang diperlukan untuk
mengetahui Internship Dietetik (ID) di rumah sakit. Laporan ID yang diinginkan
adalah sebagai berikut :
1. Identitas Pasien
Tata laksana gizi dimulai dengan cara melakukan identifikasi kepada pegawai.
Apa saja sih yang harus ada di data identitas ? nah biasanya yang harus ada adalah
nama , usia, jenis kelamin, berat badan (BB), tinggi badan (TB), IMT, BB ideal,
pekerjaan, agama, pendidikan, alamat.
2. Data Subyektif
Biasanya hal ini berkaitan dengan keluhan-keluhan pasien terhadap gejala suatu
penyakit yang diderita, atau keluhan terhadap akibat pengobatan (entah itu pada
7
saat pengobatan maupun pasca pengobatan). Misalnya, seorang pasien Diabetes
Mellitus mengeluh sering merasa mual, pusing, cepat haus, lemas, dan sebagainya.
Atau misalnya pasien kanker mengeluh mengalami mual dan tidak nafsu makan
setelah dilakukan kemoterapi.
3. Riwayat Diet Pasien
Hal ini berkaitan dengan pola makan pasien sebelum dirawat dirumah sakit.
Setidaknya kita melakukan anamnesa tentang kebiasaan pasien makan, makanan
kesukaannya, frekuensi makan perhari, selingan atau cemilan yang biasa
dikonsumsi, dan yang tidak kalah penting adalah melakukan recall makan sehari
sebelum pasien dirawat.
4. Data Obyektif
Data ini merupakan data yang diperoleh dengan cara melakukan pengukuran
terhadap pasien yang meliputi ABCD ( Antropometri, Biokimia, Clinic, Dietary
History) dan hal terkait pasien.
Antropometri (BB, TB, IMT, BB ideal (BBI), lingkar lengan atas (LILA)<,lingkar
perut, klinis (Monitor Tanda-Tanda Vital –TTV), Terapi obat yang diberikan oleh
dokter, terapi infuse, pemeriksaan lain yang dilakukan (misalnya, pemeriksaan
radiologi pulmo), dan perkembangan diet selama perawatan (misalnya hari
pertama diet cair, lunak, dan sebagainya).
5. Data Laboratoruim
Namanya juga data laboratorim, sudah pasti data yang biasanya didapat pada
pengukuran yang dilakukan di laboratorium. Apa saja ? Misalnya, kadar gula
darah, kadar kolestrol darah, kadar hemoglobin (Hb), kadar LDL, HDL< kadar
ureum, dsb.
6. Assessment
Assessment adalah penilaian seorang ahli gizi terhadap kondisi pasien. Yaitu
tentang data subyektif, riwayat penyakitnya, status gizi, kondisi pasien
berdasarakan data objektif (ABCD) dalam kalimat singkat.
7. Analisis
Berupa pembahasan tentang status gizi pasien ( baik pada saat sebelum perawatan,
saat perawatan, maupun setelah perawatan), identifikasi etiologi, patalogi,
penyakit yang diderita oleh pasien, kedua hal ini nantinya digunakan sebagai dasar
penentuan kebutuhan zat gizi (tentu tidak melupakan keterkaitan / interaksi dengan
obat dan / atau terapi infuse yang diberikan serta kemampuan makan pasien)
8. Penatalaksanaan
Hal ini berkaitan dengan tata laksana medis (oleh dokter dan praktisi kesehatan)
serta tata laksana diet yang diberikan sebagai pendukung penatalaksanaan medis.
9. Evaluasi Diet
8
Evaluasi merupakan bagian yang sangat penting dalam tata laksana diet.
Mengapa? Karena hal ini merupakan salah satu bentuk penilaian tingkat
keberhasilan tatalaksana diet sebagai pendukung tata laksana medis yang
diberikan. Evaluasi diet dimulai dari penilaian ketersediaan zat gizi dari menu
rumah sakit, intake dari rumah sakit (dan luar rumah sakit , misalnya oleh-oleh
dari pengunjung), kemudian yang paling penting adalah perhitungan tingkat
kecukupan zat gizi serta kondisi pasien.
10. Asuhan Gizi
Asuhan Gizi yaitu saran menu yang disampaikan oleh seorang ahli gizi terhadap
pasien guna untuk memaksimalkan asupan gizi pasien. Misalnya, pemberian porsi
makan kecil dengan frekuensi sering, makanan mengandung sedikit lemak,
makanan disajikan dingin atau suhu ruang untuk mempermudah proses makan,
dan sebaginya. Hal ini, jangan lupa direalisasikan dalam daftar menu makan sehari
( tentu harus dengan dicantumkan kandungan gizinya).
G. Dokumentasi
Formulir lembar persetujuan kedokteran disimpan pada berkas Rekam Medis
H. Penutup
Demikian edukasi diet dan nutrisi yang benar di rumah sakit ini dibuat agar dapat
dijadikan acuan dalam pelaksanaan diet dan nutrisi yang ada di rumah sakit.
Untuk melengkapi panduan ini, akan dibuatkan SPO tentang pelaksanaan persetujuan
tindakan kedokteran di rumah sakit.
Panduan ini akan di evaluasi dan direvisi sesuai dengan kebutuhan rumah sakit dan
perkembangan regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai