Anda di halaman 1dari 2

Perbandingan ventolin dan NaCl untuk nebulisasi harus sesuai dengan anjuran dokter.

Ventolin dan
NaCl merupakan salah satu obat nebulizer yang dapat digunakan oleh pasien yang mengalami gejala
gangguan saluran pernapasan, terdapat perbandingan ventolin dan NaCl yang dapat membedakan
antara ventolin dan NaCl. Perbandingan ventolin dan NaCl dapat dilihat dari dosis obat tersebut dan
kegunaan obat tersebut. Dengan perbandingan ventolin dan NaCl tersebut dapat terlihat perbedaan
antara ventolin dan NaCl. Ventolin dan NaCl merupakan dua jenis obat nebulizer yang dapat
digunakan untuk penanganan gejala gangguan pernapasan, namun kedua jenis obat tersebut
memiliki kegunaan yang berbeda.

Perbandingan Ventolin Dan NaCl Berdasarkan Dosis Dan Kegunaannya

Berdasarkan dosis dan kegunaannya, kita dapat mendapatkan perbandingan ventolin dan NaCl.
Berdasarkan kegunaannya, ventolin digunakan sebagai obat untuk menangani dan mencegah
serangan asma. Sedangkan NaCl merupakan obat nebulizer yang digunakan untuk mengencerkan
dahak, selain itu NaCl juga dapat digunakan sebagai campuran ventolin.

Berdasarkan dosisnya, dosis penggunaan ventolin dengan menggunakan nebulizer yaitu 0,1-0,15
mh/kg BB yang diencerkan dalam 2-5 ml NaCl 0,9% dengan internal 20 menit dengan dosis
maksimum 5 mg/dosis. Sedangakan untuk dosis NaCl yaitu 0,9 % yang digunakan dengan nebulizer
selama 20-30 menit yang digunakan 3-4 kali sehari. Penggunaan NaCl tersebut digunakan sebagai
lanjutan pengobatan setelah melakukan terapi inhalasi dengan bronkodilator.

Ventolin merupakan obat nebulizer yang memiliki kandungan salabutamol sulfate. Dalam
menggunakan obat ventolin terdapat beberapa efek samping yang perlu diketahui yaitu tremor,
sakit kepala, iritasi mulut dan tenggorokan, takikardi dan kram otot. Selain efek samping, terdapat
juga kontraindikasi dari ventolin yaitu abortus yang dapat mengancam kehamilan trimester 1 dan 2,
penanganan persalinan prematur seperti plasenta previa, toksemia gravidarum atau pendarahan
anterpatum.

Selain ventolin dan ncl, masih terdapat obat nebulizer lainnya yang dapat digunakan. Salah satunya
yaitu fexotide. Obat nebulizer ini memiliki komposisi Fluticasone propionate. Obat nebulizer ini
memiliki indikasi untuk meredakan gejala dan eksaserbasi asma pada pasien yang sebelumnya
melakukan terapi dengan bronkodilator saja atau dengan terapi profilaksis lain. Profilaksis asma
berat pada dewasa dan remaja lebih dari 16 tahun. Terapi eksaserbasi akut asma ringan sampai
dengan sedang pada anak dan remaja 4-16 tahun. Dosis yang dianjurkan dalam menggunakan obat
nebulizer ini yaitu untuk dewasa dan anak remaja lebih dari 16 tahun 500-2000mcg 2 kali sehari.
Obat ini juga memiliki efek samping yaitu kandidiasis pada mulut dan tenggorokan, rekasi
hipersensitivitas pada kulit, suara serak, bronkospasme paradoksikal, retardasi pertumbuhan,
supresi adrenal, katarak, penurunan densitas tulang dan glukoma.

Selain fexotide, terdapat juga pulmicort. Pulmicort adalah obat nebulizer yang merupakan kombinasi
anti radang dengan obat yang melonggarkan saluran napas. Pulmicort memiliki bahan aktif
budesonide. Budesonide, dalam direkomendasikan dosis, anti-inflamasi di bronchi, mengurangi
keparahan gejala dan frekuensi eksaserbasi asma dengan efek samping yang lebih sedikit daripada
menggunakan sistemik kortikosteroid.

Dalam menggunakan obat nebulizer sebaiknya melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Berikan informasi kepada dokter mengenai kondisi medis pasien dan obat yang sedang
digunakannya. Ikuti setiap anjuran yang diberikan dokter, jangan menggunakan obat nebulizer
melebihi dari dosis yang dianjurkan untuk menghindari terjadinya efek samping penggunaan obat
nebulizer. Terdapat berbagai macam obat nebulizer yang dapat digunakan, obat nebulizer tersebut
dapat dijadikan pilihan sebagai obat yang dapat digunakan oleh pasien yang mengalai gejala
gangguan saluran pernapasan.

dosis nacl untuk nebulizer yang akan diberikan pada anak-anak dan orang dewasa akan berbeda,
tergantung dari kebutuhan masing-masing pasien. Dalam menentukan dosis nacl untuk nebulizer
lakukanlah konsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Nacl merupakan sebuah zat yang digunakan
untuk nebulizer sebagai obat yang memiliki fungsi atau kegunaan untuk mengencerkan dahak.

Dosis NaCl Untuk Nebulizer

Biasanya dosis nacl untuk nebulizer diberikan kepada pasien yang menderita penyakit asma berat,
setelah pasien tersebut melakukan terapi inhalasi dengan menggunakan bronkodilator dapat
dilanjutkan dengan cairan nacl sebanyak 0,9% dengan menggunakan nebulizer selama 20-30 menit
sebanyak 3-4 kali sehari. Biasanya nacl dapat dijadikan sebagai campuran atau tambahan obat
ventolin nebulizer. Dalam menentukan dosis nacl untuk nebulizer lakukanlah konsutasi dengan
dokter.

Selain nacl, obat nebulizer yang dapat digunakan untuk mengencerkan dahak yaitu bisolvon cair.
Bisolvon cair memiliki fungsi yang sama dengan nacl. Dosis yang biasanya dianjurkan dalam
menggunakan obat ini yaitu pada anak-anak sebanyak 2 tetes/5 kg berat badan, sedangkan bagi
orang dewasa yaitu sebanyak 10 tetes / 1 cc.

Dengan mengunakan cara nebulizer, dapat sangat membantu dalam mencegah dan mengatasi
serangan asma. Dengan menggunakan cara ini tentunya menggunkan obat nebulizer yang memiliki
fungsi atau kegunaan yang berbeda-beda setiap obatnya. Obat nebulizer bukanlah hanya nacl saja
ataupun bisolvon cair dan obat nebulizer bukan hanya memiliki kegunaan untuk mengencerkan
dahak saja, akan tetapi masih terdapat beberapa obat nebulizer lain yang dapat digunakan untuk
mengatasi penyakit asma.

Anda mungkin juga menyukai